Anda di halaman 1dari 29

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengolahan Data

Dalam jurnal Ayu,F. dan Permatasari,N (2018), yang di kutip dari Sutabri

(2016) Data merupakan bahan mentah untuk di olah, yang hasilnya kemudian

menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang diperoleh harus diukur dan dinilai

baik buruknya, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan

dicapai.

2.1.1. Definisi Data

Menurut Iswandy,E. (2015) Data adalah sesuatu yang belum mempunyai

arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa

berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa

ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk

melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

2.1.2. Siklus Pengolahan Data

Menurut Firdaus (2014) Dalam pengolahan data dan informasi merupakan

suatu kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai hasil

yang diinginkan. Sistem pengolahan data yang menggunakan peralatan komputer

lebih dikenal dengan istilah Sistem Pengolahan Data Elektronis (EDPS :

Electronic Data Processing System).

Pengolahan data meliputi kegiatan-kegiatan mulai dari penyimpanan data

sampai mengeluarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan perangkat

elektronik secara sederhana meliputi :

9
10

a. Masukan data

b. DataInformasi

Ada beberapa metode pengolahan data antara lain:

- Manual

- Elektrunal

- Peralatan kartu berlubang

- Komputer

Tiga tahapan dasar dalam proses pengolahan data, yaitu :

a. Membaca data (Input)

b. Mengolah data (Processing)

c. Hasil (Output)

Input Processing Output

Gambar 2. 1. Siklus Pengolahan Data

Tiga tahapan dasar siklus pengolahan data dapat dikembangkan dengan

menambah tiga tahapan lagi, yaitu : Organization, Storage, Distribution.

Organization Input Processing Output Distribution

Storage

Gambar 2. 2. Pengembangan Siklus Pengolahan Data


11

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Organization

Tahap ini berhubungan dengan proses pengumpulan data yang

biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data

b. Input:

Tahap pengentrian data dengan proses komputer lewat alat input

(input divice).

c. Processing

Tahap dimana proses pengolahan data dari data yang sudah

dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemrosesan yang berupa proses

perhitungan, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan,

mengendalikan atau mencari storage.

d. Output

Proses menampilkan hasil pengolahan data ke alat output (output

divice) yaitu berupa informasi.

2.2. Sistem

2.2.1. Pengertian Sistem

Dalam buku Nugroho,A.S. (2017:37) Menurut Murdick, R.C mengartikan

Sistem sebagai berikut :

“sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang membentuk suatu

kumpulan dari berbagai prosedur atau berbagai bagan pengolahan untuk mencari
12

sebuah tujuan bersama dengan cara mengoperasikan data maupun barang untuk

menghasilkann suatu informasi.”

Dalam buku Nugroho,A.S. (2017:39) Menurut Zulkufli A.M mengartikan

Sistem sebagai berikut :

“sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing)

yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan,

berhubungan, beketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan

bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien

dan efektif.

2.2.2. Karakteristik Sistem

Menurut Nugroho,A.S. (2017:40-42) dalam buku Analisis dan

Perancangan Sitem Informasi Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-

sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan

sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung

(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (processing), dan

sasaran (objectives).

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

 Komponen sistem (components)

Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

Komponen-komponen dari suatu sistem biasanya dikenal dengan sub


13

sistem. Subsistem mempunyai syarat-syarat dari sistem itu sendiri dalam

menjalankan fungsinya dan mempunyai sistem secara keseluruhan.

 Batasan sistem (boundary)

Batasan merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lain. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem

di pandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem menunjukkan ruang

lingkup dari sistem tersebut.

 Lingkungan luar sistem (environments)

Lingkungan luar sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat

menguntungkan dan juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar

yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan lingkungan luar

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

 Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub

sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke sub sistem lainnya.

 Masukan sistem (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.

Masukkan dapat berupa masukkan perawatan (maintance input) dan

masukkan sinyal ( signal input). Maintance input adalah energi yang


14

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah

energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

 Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Keluaran dapat merupakan masukkan untuk sub sistem yang lain atau

kepada suprasistem.

 Pengolahan sistem (processing)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan

merubah masukan menjadi keluaran

 Sasaran sistem ( objectives)

Merupakan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukkan

yang dibutuhkan sistem dari keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2.3. System Development Life Cycle

Menurut Firdaus (2014) Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan

masih timbul kembali permasalahan -permasalahan yang kritis dan tidak dapat

diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem maka perlu dikembangkan kembali suatu

sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap pertama yaitu tahap

perencanaan sistem. Sisklus ini disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan

Sistem (System Development Life Cycle). SDLC adalah langkah-langkah atau

pedoman yang diikuti untuk mengembangkan dan merancang suatu system.

SDLC seperti sebuah kompas didalam merancang sistem.


15

Siklus hidup pengembangan sistem informasi atau SDLC dapat dilihat pada

gambar 2.3 dibawah ini :

Awal Proyek
Kebijakan dan perancangan
Sistem

Analisis Sistem

Disain Sistem Secara Umum

Disain Sistem Secara Terinci

Seleksi Sistem

Implementasi Sistem

Awal Proyek
Perawatan Sistem Sistem

Gambar 2. 3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Sumber : Firdaus (2014)

1. Perencanaan Sistem

Pada tahapan ini dibentuk struktur kerja strategis yang luas, pandangan sistem

informasi baru yang jelas akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai

informasi, proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya.


16

Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan, sumber daya

baru direncanakan untuk, dan disediakan untuk mendukung pengembangan

sistem. Pada tahap ini direncanakan dari aspek teknis (sarana prasarana yang

dipergunakan untuk mengembangkan sistem), aspek ekonomi (anggaran yang

dibutuhkan untuk mengembangkan sistem), dan aspek sumber daya manusia

(siapa yang akan mengembangkan; manajemen puncak, analis, dan programmer,

dan siapa sasaran dari sistem yang dikembangkan).

2. Analisis Sistem

Pada tahapan ini dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen

dan hubungan timbale balik yang terkait dalam pengembangan sistem, definisi

masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala sistem, ditambah identifikasi

biaya, keuntungan. Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada tahap ini.

Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai

yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan

kebutuhan pemakai. Selain itu analis juga akan menguji kelayakan sistem dari

aspek ekonomi, teknis dan SDM sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh

sistem.

3. Perencanaan Sistem Secara Umum/Konseptual

Tahapan ini dibentuk alternative perancangan konseptual untuk perluasan

pandangan kebutuhan pemakai (berdasarkan umur, status, profesi, gender

pengguna). Alternatif perancangan konseptual memungkinkan manajer dan


17

pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.

Pada tahap ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan

laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Sistem

dibuat desain antarmuka (interface), hak dan wewenang pengguna, content sistem,

dikonsep bagaimana sistem nantinya akan bekerja.

4. Evaluasi dan Seleksi Sistem.

Pada tahap ini, nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan

proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan

seleksi sistem. Karena akhir tahap perancangan sistem menyediakan point utama

untuk keputusan investasi. Evaluasi dilaksanakan tidak hanya pada tahap ini tetapi

juga dilaksanakan disetiap tahapan SDLC. Semua aspek sistem di evaluasi: teknis,

ekonomi, laporan uji kelayakan, dsb.

5. Perancangan Sistem

Pada tahap ini menyediakan spesifikasi untuk perancangan sesuai konseptual.

Semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detil. Perencanaan output

(layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan

yang dicetak. Semua output ditinjau ulang dan disetujui oleh pemakai dan

didokumentasikan. Akhir tahap ini laporan rancangan sistem secara detil

dihasilkan. Tahap ini sistem yang msh dalam bentuk konsep diwujudkan dalam

bentuk desain. Siapa pengguna dan apa hak dan wewenang pengguna. Semua
18

kebutuhan yang sudah dikumpulkan disusun satu persatu. Semua komponen baik

manajemen, analis dan programen bekerja sama mewujudkan konsep tersebut.

6. Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem

Tahap ini sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi, beberapa tugas harus

dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru. Laporan

implementasi yang dibuat pada tahap ini ada dua bagian, yaitu rencana

implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau program dan evaluation review

technique (PERT) chart dan penjadwalan proyek serta teknik manajemen.

Evaluasi dibutuhkan pada tahap ini untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

sistem dikembangkan. Jika masih terdapat kekurangan maka akan dilakukan

perbaikan sampai siste 85l m tersebut

berjalan sesuai dengan rencana. Setelah itu sistem akan diinstalasi dan dilakukan

perawatan agar sistem dapat bekerja dengan optimal.

Perlu diingatk bahwa proses pengembangan tidak akan berhenti sampai pada

tahap akhir yaitu implementasi sistem, tetapi akan berulang kembali ke tahap awal

dimana direncanakan kembali sistem baru yang akan mememperbaiki sistem

lama.

2.3. Informasi

2.3.1. Pengertian Informasi

Dalam buku Nugroho,A.S. (2017:9) Menurut Gordon B. Davis

mengartikan Informasi sebagai berikut :


19

”informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat

ini atau mendatang.”

Dalam buku Nugroho,A.S. (2017:9) Menurut RaymondMc.Leod

mengartikan Informasi sebagai berikut :

“menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah dioalah menjadi

bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilann

keputusan saat ini atau mendatang.”

Dalam buku Nugroho,A.S. (2017:9) Menurut Abdul Kadir mengartikan

Informasi sebagai berikut :

“mendefinisikan informasi sebagai data yang telah di proses sedemikian

rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data

tersebut.”

2.3.2. Pengertian Sitem Informasi

Dalam buku Nugroho,A.S. (2017:57) Menurut Tafri D. Muhyuzi

rmengartikan Sistem Informasi sebagai berikut :

“sistem informasi ialah data yang dikumpulkan, diklasifikasikan dan

dioalah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi entitas terkait

tunggal dan mendukung satu sama lain sehingga menjadi informasi berharga bagi

mereka yang menerimanya.”

Dalam buku Nugroho,A.S. (2017:57) Menurut O’Brien rmengartikan

Sistem Informasi sebagai berikut :


20

“sistem informasi ialah kombinasi dari setiap unit dikelolah orang,

hardware (perangkat keras) , software (perangkat lunak), jaringan computer dan

jaringan komunikasi data (komunikasi).”

2.4. Perancangan Sistem

Menurut Andalia,F dan Setiawan,E.B. (2015) Perancangan sistem

merupakan tahapan dalam membangun sebuah sistem setelah tahap analisis sistem

dan siklus pengembangan sistem. Tahapan ini mendefinisikan kebutuhan-

kebutuhan fungsional dan menggambarkan suatu sistem yang akan dibangun.

Dalam merancang suatu sistem dapat menggunakan pemodelan secara terstruktur

dengan menggunakan grafik atau diagram.

2.4.1. Alat Bantu Perancangan Sistem

Menurut Desti,S. dan Lestari,.P.D, dan Irawan,A (2018) Unifed model

language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia

perkembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML

menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang

sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku,

mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi

(sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini :

a. Use case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan

dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem,
21

dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempersentasikan sebuah

interaksi antara actor dengan sistem. Gambar 1 merupakan notasi dari use

case diagram.

Simbol Keterangan
Actor

Use Case

Association

<<extends>> Extends

<<uses>> Uses (includes)

<<depends on>> Depends On

Inheritance

Tabel 2. 4. Notasi Use Case Diagram


b. Classs Diagram

Simbol Keterangan
Class
Class 1 1. Class name
2 2. Attributes
3. Behaviors
3
Association

Agregation
22

Generalization

Tabel 2. 5. Notasi class diagram


Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti contaiment, pewarisan , asosiasi, dan lain-

lain. Sebuah class diagram terdiri dari sejumlah kelas yang disebut dengan

associations. Adapun gambar 2 menunjukkan notasi dari class diagram.

c. Aktivity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai air aktivitas dalam

sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,

decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity

diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi

pada beberapa eksekusi. Gambar 3, menunjukkan notasi dari activity

diagram.

Tabel 2. 1 Notasi activity diagram


Simbol Keterangan

Activity

Initiate activityes
23

Start of the process

Termination of the process

Synchronization bar

Decision activity

a. Diagram Urutan (Sequence Diagram)

Dalam jurnal Hendini,A.(2016) Sequence Diagram

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan

waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Simbol-simbol yang digunakan dalam Sequence Diagram yaitu:

Tabel 2. 2. Sequence Diagram

Gambar Keterangan

Entity class, merupakan bagian


dari sistem yang berisi kumpulan
kelas berupa entitas-entitas yang
membentuk gambaran awal sistem
dan menjadi landasan untuk
menyusun basis data
Boundary class, berisi kumpulan
yang menjadi interfaces atau
interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem, seperti
24

tampilan form entry dan form cetak


Message, simbol mengirim pesan
antar class
Recursive, menggambarkan
pengiriman pesan yang dikirim
untuk dirinya sendiri
Activation mewakili sebuah
eksekusi operasi dari objek,
panjang kotak ini berbanding lurus
dengan durasi aktivity sebuah
operasi

Tabel 2. 3. Lanjutan

Gambar Keterangan

Lifeline, garis titik-titik yang


terhubung dengan objek, sepanjang
lifeline terdapat activation

2.4.2. Perancangan Basis Data

Menurut Alfarisi,S. (2014) Basis data (database) dapat didefinisikan

dalam sejumlah sudut pandang, antara lain yaitu:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dimanfaatkan kembali dengan

cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu,

untuk memenuhi berbagai kebutuhan.


25

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

Field merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang

sama atau sejenis dimasukkan. Recod merupakan data lengkap dalam jumlah

tunggal yang disimpan dalam bentuk baris secara horizontal dalam tabel. Dangan

menggunakan baris data, banyak keuntungn yang terdapat, yaitu mengurangi

perulangan data yang sama, menjaga integritas data, menjaga keamanan data,

membuat data tetap bebas, serta menjaga konsistensi data.

2.4.2.1. Model Database

Menurut Kadir,A. (2014:229-234) dalam buku Pengenalan Sistem

Informasi Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang dipakai untuk

menjabarkan data, hubungan antardata, dan kekangan terhadap data yang

digunakan untuk menjaga konsisteni. Kadang, model data disebut struktur data

logis.

Model data yang umum pada saat ini ada empat macam, yaitu :

1. model data hierarkis

2. model data jaringan

3. model data relasional

4. model data berbasis objek

Tiga model yang disebut pertama (model data hirearkis, jaringan,

dan relasional) di sebut model data yang berbasis rekaman ( record-based

data model).
26

Model data hirearaki dan jaringan dibuat satu dekade sebelum

model data rasional dan kini jarang dipakai lagi, kecuali pada instansi

lama. Hingga tahun 2002, model data relasional masih mendominasi,

sedangkan model data berbasis objek terus berkembang.

1. model data relasional

model data rasional menggunakan sekumpulan tabel berdimensi

dua (yang biasa disebut relasi atau tabel). Dengan masing-masing tabel

tersusun atas sejumlah baris dan kolom, sebagaimana diperlihatkan di

Gambar 2. Di depan. Contoh kolom dan baris diperlihatkan di gambar

berikut.

Masing-masing adalah
Kolom

NIP NAMA TGL_LAHIR ALAMAT KOTA JK

19110036 Intan 03/04/1998 Jl. AMD Pekanbaru P

19110003 Bagus 29/05/1997 Jl. Melati Pekanbaru L

19110034 Udin 12/03/1998 Jl. Emas Pekanbaru L

19110056 Suep 23/07/1997 Jl. Mawar Jambi L

19110011 Nia 30/01/1998 Jl. Kudus Yogya P

19110067 Dian 27/02/1998 Jl. Citra Jambi P

Sebuah baris
27

Gambar 2. 6 Gambaran tabel, baris, dan kolom


Kolom dapat didefinisikan sebagai satuan data terkecil dalam

sebuah tabel yang mempunyai makna nama pegawai, alamat, dan nama

bagain merupakan contoh-contoh kolom. Baris (kadangkala disebut

record) adalah kumpulan kolom yang menyatakan suatu data yang saling

terkait.

Pada model relasional, kaitan atau asosiasi antara dua buah tabel disebut

hubungan (relationship). Hubungan dapat berupa:

 1-1, yakni satu data pada suatu tabel berpasangan dengan hanya

satu data di tabel lain;

 1-M, yakni satu data pada suatu tabel berpasangan dengan banyak

data di tabel lain.

2. model data hierarkis

model data ini sering kali dijabarkan dalam bentuk pohon terbalik.

Di dalam model ini dikenal istilah orang tua dan anak. Masing-masing

berupa suatu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya dapat

memiliki satu orang tua, sedangkan orang tua dapat memiliki sejumlah

anak. Model data hirearkis diperlihatkan pada gambar 2. Simpul tertinggi

yaitu yang tidak memiliki orang tua disebut akar.

A Akar

B C D
28

E F G

H I J

Gambar 2. 7 Bentuk model data hirearkis


Sumber : Abdul Kadir (2014)
Contoh yang lebih konkret dapat dilihat di Gambar 2. Gambar ini

memperlihatkan hubungan dosen dan kelas yang diampu, serta mahasiswa

yang mengikuti kelas masing-masing

Akar

Dosen Dosen
Novia Zaenal

Basis Data Pascal Fisika

Ari Edi Dian Edi Eko Dian Romi Tomi

Gambar 2. 8 Contoh model data hirearkis


Sumber : Abdul Kadir (2014)
Masalah utama dalam DBMS hirearkis terletak pada ketidakpraktisan dalam

mempresentasikan hubungan M:M (banyak ke banyak), mengingat suatu anaj


29

tidak boleh memiliki lebih dari satu orang tua. Contoh DBMS terkenal yang

menggunakan model data hirearkis yaitu IMS(IBM).

3. model data jaringan

model data jaringan menyerupai model hierarkis, tetapi dengan

perbedaan

 tidak mengenal akar;

 setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua.

Mengingat bahwa anak bisa memiliki lebih dari sebuah orang tua, maka

model data ini mendukung hubungan M:M.

Gambar 2.10 Memperlihatkan contoh model data jaringan didasarkan data

yang sama pada model data hirearkis.

Dosen Dosen
Novia Zaenal

Basis Data Pascal Fisika

Ari Edi Dian Eko Romi Tomi

Gambar 2. 9 Contoh model data jaringan


Sumber : Abdul Kadir (2014)
Model data jaringan dapat mengatasi masalah problem hubungann M:M

yang muncul pada model data hirearkis, karena memang mendukung


30

hubungan seperti itu. Namun, penanganannya tetap jauh lebih kompleks

daripada model data relasional.

4. model data berbasis objek

model data berbasis objek adalah model data yang menerapkan

teknik pemograman berorientasi objek. Berbeda dengan tiga model yang

telah dibahas di atas, model data berbasis objek mengemas data dan fungsi

untuk mengakses data (metode) ke dalam bentuk objek.

Pribadi
PRIBADI dan Pekerjaan
PEKERJAAN
Data: saling Data:
Nim:
terhubung Nim:
Nama:
sebab Kode Bagian :
Alamat :
PRIBADI Gol :
Tgl Lahir:
berisi Jabatan :
Jenis Kelamin:
PEKERJAAN Bagian
PEKERJAAN:
METODE
METODE
Menampilkan
Menampilkan
PEKERJAAN data pekerjaan
data pribadi
dan BAGIAN Menghapus data
Menghapus data
saling pekerjaan
pribadi
terhubung dll
dll
sebab
PEKERJAAN
berisi
BAGIAN
Bagian

Data:
Kode Bagian :
Nama Bagian :
METODE
Menampilkan
data bagian
Menghapus data
bagian
dll
31

Gambar 2. 10. Data dan metode dikemas menjadi satu pada model data berbasis

objek

Sumber : Abdul Kadir (2014)

2.4.2.2. Langkah-Langkah Perancangan Database

Dalam jurnal Firdaus (2014) Menurut Kroenke dalam bukunya dalam

Database Processing, mendefinisikan normalisasi sebagai berikut :

“Normalisasi sabagai proses untuk mengubah suatu relasi yang dimiliki masalah

tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah

tersebut”.

Aturan-aturan teknik perancangan normalisasi sebagai berikut :

1. Bentuk Normal Pertama

Bentuk normal pertama biasanya terdapat pada tabel yang belum

ternomalisasi. Table yang belum ternomalisasi adalah table yang memiliki atribut

yang berulang. Bentuk normal pertama adalah suatu relasi jika dan hanya jika

setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

2. Bentuk Normal kedua

Bentuk normal kedua dapat didefinisikan berdasarkan dependensi

fungsional. Suatu relasi berada bentuk normal kedua jika dan hanya jika :

a. Berada pada bentuk normal pertama

b. Semua atribut bukan kunci (atribut yang tidak merupakan bagian kunci primer)

memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

3. Bentuk Normal ketiga


32

Suatu relasi berada pada bentuk normal ketiga jika :

a. Berada pada bentuk noral kedua.

b. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki trnasitif terhadap kunci primer.

2.5. Sekilas Mengenai Objek Penelitian

Pelayanan yang di sediakan oleh kantor lurah bermacam macan, mulai dari

pembuatan KTP, KK, Buku Nikah dan lain lain. Semua dokumen itu di buat dan

dilakukan pengajuan dengan cara manual dan di arsipkan dengan cara manual

juga. Oleh karena itu pembuatan system informasi yang bisa mengkofer semua

kegiatan tersebut menggunakan computer dengna system yang telah design akan

mempercepat pekerjaan dan lebih efisien di berbagai hal.

2.6. Aplikasi yang digunakan

1. PHP

Dalam Jurnal Istiono,W. dan Hijrah dan Sutarya (2016) Syafi'i

berpendapat bahwa PHP bahasa pemrograman yang berfungsi untuk

membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML

yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan

database, file dan folder, contohnya Blog, Toko Online, CMS , Forum,

dan Website Social Networking. PHP adalah bahasa scripting, bukan

bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa cross-platform, ini

artinya PHP bisa berjalan di sistem operasi yang berbeda-beda (Windows,

Linux, ataupun MAC)[4]. “Untuk dapat berjalan, PHP membutuhkan web

server, yang bertugas untuk memproses file php dan mengirimkan hasil

pemrosesan yang akan ditampilkan di browser client. Oleh karena itu,


33

PHP termasuk server-side scripting (script yang diproses di server). Web

server sendiri adalah software yang diinstal di komputer lokal ataupun

komputer lain yang berada di jaringan intranet/internet yang berfungsi

untukmelayani permintaan-permintaan web dari client. Web server yang

paling digunakan saat ini untuk PHP adalah “Apache”.Untuk media

penyimpanan datanya (database server), PHPbiasa menggunakan

MySQL”[4].“Untuk menginstall dan mengkonfigurasikan ketiga software

tersebut (Apache, PHP, MySQL) agar dapat berjalandan selalu terhubung,

memang cukup sulit. Maka dari itudibuatlah paket software LAMP,

XAMPP, MAMP, WAMPyang tinggal kita install dalam satu kali

instalasi. Dalam satukali instalasi, sudah mencakup ketiga software

tersebut dansudah dikonfigurasikan untuk keperluan

lingkunganpengembangan aplikasi web”.

2. CodeIgniter

Menurut Nugroho,Y.A. CodeIgniter adalah sebuah framework

yang digunakan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web yang

disusun dengan menggunakan bahasa PHP. Di dalam CI ini terdapat

beberapa macam kelas yang berbentuk library dan helper yang berfungsi

untuk membantu pemrogram dalam mengembangkan aplikasinya. Model

View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam

pembangunan aplikasi web. Berawal dari bahasa pemrograman Small

Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen

utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user


34

interface,. dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis

komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi

sebagai berikut.

1) View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada

suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML

yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan

merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki

akses langsung terhadap bagian model.

2) Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk

memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani

validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan

langsung dengan bagian view.

3) Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara

bagian view, controller berfungsi untuk meneriman request dan

data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh

aplikasi. Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat

dikembangkan sesuai dengan kemampuan developer, yaitu

programmer yang menangani bagian model dan controller.

Sedangkan, designer menangani bagian view sehingga penggunaan

arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi

kode. Walaupun demikian, dibutuhkan komunikasi yang baik

antaraprogrammer dan designer dalam menangani variabel-

variabel yang akan ditampilkan.


35

3. MySql

Dalam jurnal Prayitno,A. dan Safitri,Y. (2015) Menurut Anhar

(2010:21) “MySQL (MyStructure Query Language) adalah

sebuahperangkat lunak sistem manajemen basisdata SQL Database

Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMSseperti Oracle,

MS SQL, Postagre SQL dan lainnya.

4. Web Browser

Dalam jurnal Prayitno,A. dan Safitri,Y. (2015)Pengertian web

browser menurut Winarno dan Utomo (2010:31) “web browser adalah alat

yang digunakan untuk melihat halaman web“.

5. CSS (Cascading Style Sheet)

Dalam jurnal Prayitno,A. dan Safitri,Y. (2015) Menurut Winarno

dan Utomo (2010:106) menerangkan bahwa “CSS merupakan bahasa

pemrograman web yang digunakan untuk mengatur style-style yang ada di

tagtag HTML”.

6. XAMPP

Dalam jurnal Prayitno,A. dan Safitri,Y. (2015) Menurut

Wahana(2009:30) “XAMPP adalah salah satu paket instalasi apache,

PHP,dan MySQL secara instant yang dapat digunakan untuk membantu

proses instalasi ketiga produk tersebut”.

7. JavaScript

Dalam jurnal Prayitno,A. dan Safitri,Y. (2015) Menurut Sidik

(2011:1) menjelaskan bahwa “JavaScript adalah bahasa pemrograman


36

yang digunakan untuk membuat program yang digunakan agar dokumen

HTML yang ditampilkan dalam browser menjadi lebih interaktif, tidak

sekedar indah saja”.

8. Notepad++

Notepad++ merupakan sebuah aplikasi penyunting teks dan

penyunting kode sumber yang berjalan disistem operasi windows.

Notepad++ menggunakan komponen scintilla untuk dapat menampilkan

dan menyuntingkan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa

pemograman. Notepad++ didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas

projek ini dilayani oleh source.net yang telah diunduh lebih dari 27 juta

kali dan dua kali memenangkan penghargaan Source forge Community

Choice Award for Developer Tool. (Wahana Komputer, 2014)

2.7 Sejarah Aplikasi

Menurut Suhartanto,M. (2014) PHP diciptakan pertama kali oleh

RasmusLerdrof pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakanuntuk mencatat jumlah

serta untuk mengetahuisiapa saja pengunjung homepage-nya. RasmusLerdrof

adalah seorang pendukung open source.Oleh karena itu, ia mengeluarkan

Personal HomePage Tools versi 1.0 secara gratis, kemudianmenambah

kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkanPHP 2.0. Pada tahun 1996, telah banyak

digunakandalam website di dunia. Sebuah kelompokpengembang software yang

terdiri dari Rasmus,Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, ShaneCaraveo, dan

Jim Wistead bekerja sama untukmenyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun
37

1998, PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terusdilakukan sehingga pada tahun

2000dikeluarkanPHP 4.0. Tidak sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah,

dan saat ini versiterbaruyang telah dikeluarkan adalah PHP 5.0.x.

2.7.1. Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Sholeh,A.T. dan Gunadhi,E. Supriatna,A.D. (2013) kelebihan

dan kekurangan PHP adalah :

A. Kelebihan Sistem

1. Index atau kunci dari algoritma base64 telah dirubah, dengan tujuan

menghamburkan makna dari plainteks ketika peretas melakukan

kriptanalisis.

2. Kapasitas file dari yang belum dan sudah dienkripsi relatif sama karena

jumlah bit file yang sudah dan belum dienkripsi sama.

3. Dapat melakukan proses enkripsi pada file php yang isinya bercampur

dengan html, javascript dan css dan hanya melakukan enkripsi

terhadap skrip php.

B. Kelemahan Sistem

1. Kecepatan respon time script php lebih lambat jika dibandingkan

dengan respon time script sebelum enkripsi.

2. Penggunaan memory dalam mengeksekusi file php yang terenkripsi

bertambah, karena proses dekode membutuhkan buffer.

Anda mungkin juga menyukai