Anda di halaman 1dari 20

OUTLINE

TINJAUAN
01 PENDAHULUAN 02 PUSTAKA

ANALISIS
03 STATUS PASIEN 04 MASALAH
PENDAHULUAN

Hemoroid Prevalensi
National Center for Health Statistics
Pelebaran dan inflamasi pembuluh (NCHS)
darah vena di daerah anus yang o Puncak kejadian pada usia antara
berasal dari plexus hemorrhoidalis 45-65 tahun.
o Usia < 20 tahun jarang terjadi,
o Kaukasian dan individu dengan
status ekonomi tinggi
02
Status pasien
Identifikasi Pasien Anamnesis
Nama : Tn. Ag
Tanggal lahir : 12 Februari 1979
Keluhan Utama
Usia : 43 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Pasien mengeluh terdapat benjolan di
Alamat : Desa Semangus
Pekerjaan : Petani lubang anus yang tidak bisa masuk
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMA
kembali sejak 2 hari yang lalu.
No MR : 069580 Keluhan Tambahan
MRS : 29 Maret 2023
Nyeri pada benjolan di anus
Riwayat Perjalanan Penyakit
5 tahun yang lalu  terdapat benjolan pada anus. Benjolan keluar saat pasien
BAB, dan benjolan bisa masuk kembali ke anus dengan sendirinya. BAB berdarah
tidak ada. Pasien mengeluh sering sulit untuk BAB dan harus dibantu dengan
mengedan

1 bulan SMRS  benjolan pada anus pasien tidak bisa masuk dengan
sendirinya. Pasien menggunakan jarinya untuk memasukkan kembali benjolan
ke dalam anus. Benjolan pun sering keluar dengan sendirinya. BAB sulit dan
harus dibantu dengan mengedan, BAB berdarah sesekali, berwarna merah
segar dan menetes setelah feses keluar

2 hari SMRS  benjolan pada anus pasien tidak bisa masuk kembali ke dalam
anus walaupun dengan bantuan jari. Benjolan terasa nyeri dan mengganjal saat
pasien berjalan. BAB berdarah ada, berwarna merah segar menetes setelah feses
keluar, lemas ada
Riwayat kebiasaan
Pasien jarang makan sayur dan buah, pasien mengaku kurang minum
sehingga sering mengedan saat BAB

RPD RPK RPO


DM (-), dan hipertensi (-) Keluhan serupa Antihemoroid supp 1
pada keluarga (-), DM, dan minggu yang lalu
hipertensi (-)
• Kesadaran : Compos mentis
PEMERIKSAAN FISIK • Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
(Status Generalis)
• Tekanan darah : 120/80mmHg
• Nadi : 89x/menit, regular
• Pernapasan : 20x/menit
• Suhu : 36.4o C

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala Pulmo Cor


Abdomen
Bentuk normal, pembe- Statis dan dinamis simetris Ictus Cordis tidak terlihat/
kanan dan kiri teraba Tidak dijumpai abnor-
saran KGB (-) malitas pada saat pe-
Stem fremitus kanan = kiri Batas Jantung DBN meriksaan
Mata, telinga, hidung,
mulut, leher
Suara nafas vesikuler, BJ I-II regular, murmur (-),
Dalam Batas Normal ronkhi -/-, wheezing -/- gallop (-)
7
Status Lokalis
Regio Anus
● Inspeksi : Tampak benjolan yang keluar menutupi anus,
sebagian berwarna merah kehitaman dan sebagian hampir sama
dengan warna daerah sekitarnya, ukuran diameter 5 cm.
● Palpasi : Konsistensi kenyal, permukaan licin, berbatas
tegas, dasar terfiksir, nyeri tekan (+), tidak dapat dimasukkan
kembali ke dalam anus.
Diagnosis Banding
– Hemoroid eksterna grade IV
– Hemoroid interna
Penatalaksanaan
– Polip rekti

Rujuk Pro hemoroidectomy

Diagnosis Kerja
– Hemoroid Eksterna grade IV

11
Tinjauan
Pustaka
ANATOMI KANALIS ANALIS
HEMOROID
DEFINISI: Pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari pleksus
hemoroidalis. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan pembengkakan submukosa pada lubang anus.
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik vena hemoroidalis.

HEMOROID INTERNA HEMOROID EKSTERNA


Pelebaran pleksus vena hemoroidalis Pelebaran dan penonjolan pleksus
superior diatas garis mukokutan hemoroid inferior terdapat di bawah
(linea dentata) dan ditutupi oleh linea dentata dan ditutupi oleh
mukosa. epitel gepeng.

19
Faktor risiko dan Etiologi

Keturunan Usia Pekerjaan


Dinding pembuluh darah yang tipis Degenerasi jaringan tubuh, Berdiri/ duduk lama dan sering
dan lemah. otot menjadi tipis mengangakat benda berat.

Anatomi Pekerjaan Keadaan lainnya


Vena daerah anorektal tidak Berdiri/ duduk lama dan sering Hipertrofi prostat, bendungan vena
memiliki katup dan kurangnya mengangkat benda berat. portal (sirosis hepatis), obesitas,
sokongan dari otot/ fasi sekitar. konstipasi menahun, mengejan
waktu defekasi, kurangnya konsumsi
serat
PA
T
O
FI
SI
O
L
O
GI
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan fisik Penunjang


• Perdarahan • Inspeksi • Anoskopi/ Proktoskopi
• Prolapsus • Palpasi (RT) • Proktosigmoidoskopi
• Discharge
• Discomfort
• Itching and pruritus
• Pain
24
Tatalaksana

Non Invasive
Treatment
Ambulatory
Edukasi
Obat-obatan vasotropik
Treatment
- Hydroksyethylen  Surgical Approach
Ligasi Pita Karet
mengurangi edema dan
Skleroterapi Hemorrhoidectomy
inflamasi Infrared Coagulation
- Ardium  menurunkan Operasi Hemoroid Modern
Bipolar Diatherapy
desensibilitas dan stasis pada Cryotherapy
vena serta memperbaiki Rubber Band Ligation
permeabilitas kapiler
ANALISA KASUS
Anamnesis
Dari anamnesis  benjolan di lubang anus
Diagnosis Banding :
1. Hemoroid Interna/ Eksterna Tidak didapatkan tanda infeksi, seperti
2. Polip Rekti
demam dan gatal (pruritus)
3. Infeksi

Polip recti  Ada masa bertangkai

Keluhan: Tn. S 43 tahun


Benjolan di lubang anus yang
tidak dapat masuk kembali sejak
2 hari yll. Nyeri (+), sulit BAB dan
harus mengedan (+)
Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium

Pasien tampak sakit sedang Inspeksi  Benjolan ukuran 5 cm,


compos mentis berbatas tegas, warna sebagian hitam
dan sewarna kulit
• TD = 120/80 mmHg Palpasi  Kenyal, terfiksir, nyeri,
• Nadi = 89x/menit, tidak dapat dimasukkan
• RR =20x/menit
• T = 36,4o C.

• Pemeriksaan fisik spesifik Terapi yang tepat dilakukan hemoroidek-


 Mata : Conjunctiva Ane- tomi setelah perbaikan KU
mis
Thank you

Anda mungkin juga menyukai