Anda di halaman 1dari 6

Identitas Diri

• Nama : Tn. F

• Usia :48 tahun

• Jenis kelamin : Pria

• Alamat : Lhoktuan

• Pekerjaan : buruh

• No. RM : 29xxxx

• Tanggal Masuk : 21 april 2017

Keluhan Utama : Benjolan pada anus

Riwayat Penyakit Sekarang :

± 1 tahun sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh benjolan di anus. Benjolan teraba kecil,
menetap. Pola BAB tidak lancar setiap 2 hari sekali. Gatal dirasa kadang kadang. Nyeri dan rasa
perih sewaktu BAB tidak ada. BAB berdarah disangkal. Os tidak berobat ke puskesmas atau
rumah sakit.

± 3 bulan sebelum masuk rumah sakit os mengaku keluhan yang sama tetapi benjolan mulai
terasa nyeri. Os juga merasakan tidak nyaman saat duduk maupun berdiri. Benjolan teraba
semakin membesar. BAB berdarah disangkal.

Hari masuk rumah sakit pasien mengeluh benjolan tetap ada walaupun os tidak mengejan. Os
mengetakan benjolan berukuran sebesar bola pingpong. Nyeri (-), demam (-). Pasien dibawa
masuk lewat UGD

Os tidak pernah ada riwayat benjolan di anus sebelumnya. Os bekerja sebagai buruh lepas yang
sering mengangkat beban berat. Os jarang mengkonsumsi makanan berserat dan buah. Os
seringkali dalam seminngu BAB tidak teratur ( 3x) dan bila buang BAB haus berlama-lama
jongkok di toilet dan harus mengejan karena BAB keras, Os juga tidak mengeluh perutnya
kembung atau mules, nyeri di daerah perut (-), mual muntah (-), nafsu makan turun (-),berat
badan turun (-).

Riwayat penyakit sebelumnya

• Belum pernah ada riwayat penyakit serupa sebelumnya

• Tidak pernah ada riw. Mondok dan operasi sebelumnya

• Tidak mengkonsumsi obat-obat dalam jangka waktu yang lama, tidak pernah melakukan
pengobatan radiasi.

• Riw. Alergi, DM, darah tinggi, jantung disangkal.

Riwayat penyakit keluarga


• Tidak ada riwayat keluhan serupa di keluarga

• Tidak ada riwayat kanker atua keganasan di keluarga

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum: CM,sakit sedang

Vital sign

TD : 130/90 mmHg

HR : 80x/min

RR : 22x/min

T : 36.7 C

K/L : Conjunctiva Anemis (-), Sclera Icteric (-), JVP 5+2 cm, lnn tidak teraba.

Thorax : Simetris, ketinggalan gerak (-/-)

Cor : S1/S2 reguler, Bising Jantung (-)

Pulmo : Fremitus Taktil simetris, Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen

Inspeksi : distended (-)

Auskultasi : Bising usus (+)

Perkusi : timpani (+)

Palapasi : supel, nyeri tekan (-), massa (-)

Ekstremitas : edema (-), WPK kurang dari 2 detik.

Status lokalis :

I: Di area perianal tampak kemerahan, Tampak benjolan soliter pada arah 11 jam, mukosa (-).
Ukuran sekitar diameter 3cm

P: NT (-)

RT: TMSA sdn, dinding mukosa licin, tidak teraba benjolan,nyeri tekan (-), lendir (-), darah (-),
feses (-).

Pemeriksaan Lab

Hb : 14.2

AL ; 21.680

Hct : 43

PLT : 305.000
Ur/cr : 27/0.92

SGOT/SGPT : 19/11

Na/K/Cl : 137/3.6/104

Diagnosis : hemorrhoid externa

Terapi : pro hemorroidectomy

Laporan operasi

 Diagnosis operasi: Hemorrhoid externa

 Macam operasi: Hemorrhoidectomy

 Tgl: XX/april/2017

 Procedure

1. Pasien posisi supine dalam stadium anestesi dilakukan prosedur asepstisk antiseptik

2. Pesempit medan operasi dengan duk steril

3. Dilakukan insisi mukosa jam 11 sampai tipis.

4. Jaringan dijepit dengan clamp

5. Dilakukan penjahitan pada bagian tengah dan pinggir secara merata

6. Operasi selesai

Manajemen post-op

 Awasi KU/VS/perdarahan

 Diet bertahap

 IVFD RL 20 tpm

 Inj. Ceftriaxone 1gr/12j

 Inj. Ketorolac 30mg/8j

 Inj. ranitidine 50mg/12j

 Mobilisasi s/d berjalan post op 24 jam

Pembahasan
- Hemorrhoid adalah Pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal
dari plexus hemorrhoidalis

- Klasifikasi hemoroid yaitu

1. hemoroid interna : pelebaran pembuluh vena (plexus hemoroid inferior) yang berada di
bawah kulit subkutan atau di luar linea dentate

derajat hemorrhoid interna :

Derajat I : Terdapat perdarahan merah segar pada rectum pasca defekasi. Tanpa disertai
rasa nyeri. Tidak terdapat prolapse. Pada pemeriksaan anoskopi terlihat permulaan dari
benjolan hemoroid yang menonjol ke dalam lumen

Derajat II : Terdapat perdarahan/tanpa perdarahan sesudah defekai. Terjadi prolaps


hemoroid yang dapat masuk sendiri (reposisi spontan)

Derajat III : Terdapat perdarahan/tanpa perdarahan sesudah defekasi. Terjadi prolaps


hemoroid yang tidak dapat masuk sendiri jadi harus didorong dengan jari (reposisi manual)

Derajat IV : Terdapat perdarahan sesudah defekasi. Terjadi prolaps hemoroid yang tidak
dapat didorong masuk (meskipun sudah direposisi akan keluar lagi)

2. hemoroid externa : pelebaran pembuluh vena (plexus hemoroid superior) yang berada
dibawah mukosa, diatas atau didalam linea dentate.

Etiologi

- Penyebabnya dapat dipicu oleh pekerjaan, mengedan berlebihan, dan kebiasaan buang air besar
yang sulit.

a. Penuaan

b. Kehamilan

c. Hereditas

d. Konstipasi atau diare kronik

e. Penggunaan toilet yang berlama-lama

f. Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang lama

g. Obesitas.

Manifestasi klinis

- pendarahan saat BAB

- Prolaps

- Rasa tidak nyaman hingga nyeri


- Feses di pakaian dalam

- Gatal

- Bengkak

- nekrosis

kita bisa mendiagnosis hemorrhoid dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

Anamnesis : Pasien akan mengeluhkan keluarnya darah segar saat BAB, kemudian terasa gatal
pada daerah anus. Pasien juga akan merasakan adanya benjolan yang keluar saat BAB sehingga
membuat pasien tidak nyaman, dan mengeluhkan nyeri biasanya pada hemorrhoid derajat IV.
Disertai factor resiko yang mendukung seperti pola BAB yang tiak teratur, sering mengejan saat
BAB, kurang mengkonsumsi makanan berserat dan berhubungan dengan pekerjaan yang sering
mengangkat beban berat.

Pemeriksaan Fisik : Ditemukan adanya pembengkakan vena yang mengindikasikan hemoroid


eksternal atau hemoroid internal yang mengalami prolapse.

Pemeriksaan penunjang : Dengan menggunakan anoskopi

Tatalaksana

Non bedah

1. menjaga higienitas, menghindari mengejan berlebihan saat BAB, atau aktivitas berat

2. modifikasi diet dengan makanan berserat, banyak minum.

3. medikamentosa untuk memperbaiki defekasi atau meredakan gejala

◦ - untuk memperbaiki defekasi : obat pencahar ( dulcolax sup, dll)

◦ untuk menghentikan pendarahan : bioflavonoid

Bedah

– Biasanya pada penderita hemoroid derajat III atau IV

– Dengan hemoroidektomi

 terbuka ( Parks or Ferguson Hemorrhoidektomy) : reseksi jaringan hemoroid dan


penutupan luka dengan jahitan benang yg dapat diserap

 Tertutup ( Miligan and Morgan Hemorrhoidectomy) : teknik sama hanya luka


dibiarkan terbuka dan diharapkan terjadi penyembuhan luka secara sekunder.

Anda mungkin juga menyukai