• Nama : Tn. F
• Alamat : Lhoktuan
• Pekerjaan : buruh
• No. RM : 29xxxx
± 1 tahun sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh benjolan di anus. Benjolan teraba kecil,
menetap. Pola BAB tidak lancar setiap 2 hari sekali. Gatal dirasa kadang kadang. Nyeri dan rasa
perih sewaktu BAB tidak ada. BAB berdarah disangkal. Os tidak berobat ke puskesmas atau
rumah sakit.
± 3 bulan sebelum masuk rumah sakit os mengaku keluhan yang sama tetapi benjolan mulai
terasa nyeri. Os juga merasakan tidak nyaman saat duduk maupun berdiri. Benjolan teraba
semakin membesar. BAB berdarah disangkal.
Hari masuk rumah sakit pasien mengeluh benjolan tetap ada walaupun os tidak mengejan. Os
mengetakan benjolan berukuran sebesar bola pingpong. Nyeri (-), demam (-). Pasien dibawa
masuk lewat UGD
Os tidak pernah ada riwayat benjolan di anus sebelumnya. Os bekerja sebagai buruh lepas yang
sering mengangkat beban berat. Os jarang mengkonsumsi makanan berserat dan buah. Os
seringkali dalam seminngu BAB tidak teratur ( 3x) dan bila buang BAB haus berlama-lama
jongkok di toilet dan harus mengejan karena BAB keras, Os juga tidak mengeluh perutnya
kembung atau mules, nyeri di daerah perut (-), mual muntah (-), nafsu makan turun (-),berat
badan turun (-).
• Tidak mengkonsumsi obat-obat dalam jangka waktu yang lama, tidak pernah melakukan
pengobatan radiasi.
Pemeriksaan Fisik :
Vital sign
TD : 130/90 mmHg
HR : 80x/min
RR : 22x/min
T : 36.7 C
K/L : Conjunctiva Anemis (-), Sclera Icteric (-), JVP 5+2 cm, lnn tidak teraba.
Pulmo : Fremitus Taktil simetris, Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen
Status lokalis :
I: Di area perianal tampak kemerahan, Tampak benjolan soliter pada arah 11 jam, mukosa (-).
Ukuran sekitar diameter 3cm
P: NT (-)
RT: TMSA sdn, dinding mukosa licin, tidak teraba benjolan,nyeri tekan (-), lendir (-), darah (-),
feses (-).
Pemeriksaan Lab
Hb : 14.2
AL ; 21.680
Hct : 43
PLT : 305.000
Ur/cr : 27/0.92
SGOT/SGPT : 19/11
Na/K/Cl : 137/3.6/104
Laporan operasi
Tgl: XX/april/2017
Procedure
1. Pasien posisi supine dalam stadium anestesi dilakukan prosedur asepstisk antiseptik
6. Operasi selesai
Manajemen post-op
Awasi KU/VS/perdarahan
Diet bertahap
IVFD RL 20 tpm
Pembahasan
- Hemorrhoid adalah Pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal
dari plexus hemorrhoidalis
1. hemoroid interna : pelebaran pembuluh vena (plexus hemoroid inferior) yang berada di
bawah kulit subkutan atau di luar linea dentate
Derajat I : Terdapat perdarahan merah segar pada rectum pasca defekasi. Tanpa disertai
rasa nyeri. Tidak terdapat prolapse. Pada pemeriksaan anoskopi terlihat permulaan dari
benjolan hemoroid yang menonjol ke dalam lumen
Derajat IV : Terdapat perdarahan sesudah defekasi. Terjadi prolaps hemoroid yang tidak
dapat didorong masuk (meskipun sudah direposisi akan keluar lagi)
2. hemoroid externa : pelebaran pembuluh vena (plexus hemoroid superior) yang berada
dibawah mukosa, diatas atau didalam linea dentate.
Etiologi
- Penyebabnya dapat dipicu oleh pekerjaan, mengedan berlebihan, dan kebiasaan buang air besar
yang sulit.
a. Penuaan
b. Kehamilan
c. Hereditas
g. Obesitas.
Manifestasi klinis
- Prolaps
- Gatal
- Bengkak
- nekrosis
kita bisa mendiagnosis hemorrhoid dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
Anamnesis : Pasien akan mengeluhkan keluarnya darah segar saat BAB, kemudian terasa gatal
pada daerah anus. Pasien juga akan merasakan adanya benjolan yang keluar saat BAB sehingga
membuat pasien tidak nyaman, dan mengeluhkan nyeri biasanya pada hemorrhoid derajat IV.
Disertai factor resiko yang mendukung seperti pola BAB yang tiak teratur, sering mengejan saat
BAB, kurang mengkonsumsi makanan berserat dan berhubungan dengan pekerjaan yang sering
mengangkat beban berat.
Tatalaksana
Non bedah
1. menjaga higienitas, menghindari mengejan berlebihan saat BAB, atau aktivitas berat
Bedah
– Dengan hemoroidektomi