TUMOR PENIS
Disusun Oleh :
RIA ARI SANTI
NIM. 1708436527
Pembimbing:
Dr. dr. Afdal, Sp.U (K)
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan kasus ini yang berjudul “Tumor penis suspect malignancy”. Penulis
menyusun laporan kasus ini sebagai sarana untuk memahami bagaimana permasalahan yang
berkaitan dengan tumor penis suspect malignancy agar dapat melakukan penanganan yang tepat
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr.dr. Afdal, Sp.U (K)
selaku pembimbing di KSM Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Riau serta pihak yang
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna, dan masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan penulis dari dokter pembimbing serta rekan-rekan dokter muda demi kesempurnaan
laporan kasus ini. Semoga laporan kasus ini membawa manfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker penis merupakan suatu pertumbuhan sel yang sangat ganas pada jaringan dan
atau wilayah diluar daripada penis. Kanker penis merupakan suatu penyakit yang jarang
yang mana pada umumnya merupakan kanker yang tumbuh agresif serta memiliki
kecenderungan untuk menyebar. Keganasan ini hampir tidak pernah ditemukan pada orang
yang melakukan sirkumsisi. Insiden tertinggi pada fimosis termasuk mereka yang disunat
secara tidak sempurna sehingga terjadi fimosis. Pada orang yang tidak disunat tetapi dengan
kebersihan preputium dan glans penis yang baik, insiden karsinoma rendah.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
Karsinoma penis stadium awal berupa bentukan tumor papiler, lesi eksofilik, lesi datar
atau lesi ulcerative. Karsinoma papiler tumbuh kearah luar, berbentuk papiliformis atau
kembang kol pada stadium dini sulit dibedakan dari kondiloma akuminata, pada stadium
lanjut timbul nekrose dan bau busuk. Karsinoma yang infiltrative tumbuh cepat, mudah
membentuk tukak dan menginfiltasi kedalam, permukaan kotor dan berbau busuk. Tumor
kemudian membesar dan merusak jaringan sekitarnya kemudian mengadakan invasi
limfogen ke kelenjar limfe inguinal dan selanjutnya menyebar ke kelenjar limfe didaerah
pelvis hingga subklavia. Fasia buck berfungsi sebagai barrier (penghambat) dalam
penyebaran sel-sel kanker sehingga jika fasia ini telah terinfiltrasi oleh tumor, sel-sel kanker
menjadi lebih mudah mengadakan invasi hematogen.7
1. Stadium pertumbuhan karsinoma penis menurut Jackson
Stage I : Tumor terbatas pada glans penis atau prepusium
Stage II : Tumor sudah mengenai batang penis
Stage III : Tumor terbatas pada batang penis tetapi sudah didapatkan metastasis pada
kelenjar limfe inguinal yang masih dapat dioperasi
Stage IV : Metastasis jauh atau tumor meluas ke jaringan sekitar
M Metastasis jauh
M0 Tidak ada metastasis jauh
M1 terdapat metastasis jauh
DIAGNOSA BANDING
1. Ulkus mole
2. Kondiloma akuminata.2
PENATALAKSANAAN
Penatalaksaan karsinoma penis dibagi menjadi 2 tahap:
1. Menghilangkan lesi primer
Tujuan: Menghilangkan lesi primer secara paripurna, mencegah kekambuhandan jika
mungkin mempertahankan penis agar pasien dapat miksi dengan berdiri atau dapat
melakukan senggama.
Tindakan yang dapat dilakukan:
a. Sirkumsisi.
Untuk tumor-tumor yang masih terbatas pada prepusium penis
b. Penektomi parsial
adalah mengangkat tumor beserta jaringan sehat sepanjang ± 2 cm dari batas
proksimal tumor. Ditujukan untuk tumor-tumor yang terbatas pada glans penis atau
terletak pada batang penis sebelah distalcm dari batas proksimal tumor.
c. Penektomi total dan uretrostomi perineal.
Ditujukan untuk tumor-tumor yang terletak disebelah proksimal batangh penis atau
jika pada tindakan penektomi parsial ternyata sisa peni tidak cukup untuk dipakai
miksi dengan berdiri dan melakukan penetrasi kedalam vagina.
Setelah itu dibuatkan uretrostomi perineal atau perinostomi sehingga pasien miksi
dengan duduk.
d. Terapi laser dengan nd:YAG.
Dilakukan beberapa klinik melakukan eksisi tumor dengan bantuan sinar laser
e. Terapi tropikal dengan kemoterapi.
Memakai krim 5 fluorourasil 5% ditujukan untuk tumor-tumor karsinoma in situ
atau eritroplasia queyart
f. Radiasi.
Meskipun hasil tidak memuaskan , dapat dicoba dengan radiasi ekterna
2. Terapi kelenjar limfe regional (inguinal)
Jika terdapat pembesaran kelenjar inguinal maka beberapa ahli menganjurkan
pemberian antibiotika terlebih dahulu ( setelah operasi pada lesi primer) selama 4-6
minggu.
Jika dalam wakti itu pembesaran inguinal menghilang, sementara tidak diperlukan
diseksi kelenjar inguinal tetapi masih diperlukan observasi lagi akan kemmungkinan
munculnya pembesaran kelenjar akibat metastasis dikemudian hari.
Jika pembesaran masih menetap, dilakukan diseksi kelenjar limfe inguinal bilateral.
Pada keadaan kelenjar limfe yang sangat besar yang mengakibatkan inoperable dapat
dicoba pemberian sitostatika atau radiasi paliatif dengan harapan ukurannya mengecil
(down staging).2
PROGNOSIS
Prognosis pada penderita stadium I dan II masih cukup baik yaitu harapan hidup 5 tahun
mencapai 65-90%, tetapi bila diikiuti dengan metastasis ke kelenjar limfe, menurun sampai
30-50%. Bila sudah ada metastasis jauh maka harapan hidup 5 tahun adalah nihil.1
PENCEGAHAN
Tindakan sirkumsisi dapat menurunkan resiko terkena kanker penis. Pria yang tidak
disirkumsisi pada usia muda penting untuk selalu membersihkan kulit bagian dalam
(preputium) sebagai bagian dari hyegine pribadi. Keberihan diri yang baik dan perilaku
sexual yang aman misalnya pantangan berhubungan sexual, membatasi jumlah pasangan dan
menggunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual hingga dapat menurunkan
resiko berkembangnya kanker penis.3
BAB III
ILUSTRASI KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. DM
Umur : 66 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dumai
Pekerjaan : Petani
Agama : islam
Tanggal MRS : 24 februari 2020
B. ANAMNESA
a. Keluhan Utama : Nyeri pada kemaluan yang memberat sejak 1 bulan SMRS
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke RSUD AA dengan keluhan nyeri pada
kemaluan yang memberat sejak 1 bulan SMRS. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk,
hilang timbul sepanjang hari , tidak sakit pada saat BAK.
Awalnya pasien mengeluh muncul benjolan kemerahan pada kepala kemaluannya, mula
mula Benjolan kecil sebesar biji kedelai, semakin lama semakin membesar dan benjolan
terasa nyeri dan panas seperti ditusuk-tusuk hilang timbul sepanjang hari, kemerahan dan
berisi air.
Benjolan berupa gelembung yang kemudian pecah mengeluarkan lendir berwarna putih
bercampur darah, saat benjolan itu pecah juga tercium aroma tidak sedap, tidak gatal.
Selama benjolan itu muncul pasien sering mengalami demam yang hilang timbul.
Selain itu juga pasien mengeluh muncul benjolan pada sekitar kepala penis yang semakin
lama juga semakin membesar.
Keluhan buang air kecil terasa nyeri (-), hambatan saat buang air kecil tidak dirasakan,
warna kencing kuning jernih, frekuensi kencing malam hari <3x, pancaran kuat, rasa tidak
puas disangkal.
f. Riwayat Pengobatan:
Pasien rujukan dari rumah sakit dumai , sudah mendapat obat penghilang rasa nyeri dan
dokter mengatakan tumor kemudian pasien dirujuk k RSUDAA.
C. PEMERIKSAAN FISIK
I. Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran/GCS : Composmentis / E4V5M6
Tekanan Darah : 127/70 mmHg
Nadi : 83 x/menit, irama teratur, kuat angkat
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,2 ºC
e. Genitalia eksterna
• Inspeksi:
- tampak ulkus diglans penis ?
- dengan batas jelas atau tidak ? , warna kemerahan, ?dasar kotor terdapat pus,? berbau
busuk,? tepi menebal dan tidak terdapat perdarahan. ?
• Palpasi:
- Pada ulkus di glans penis dengan ukuran ?, terdapat nyeri tekan? dan tidak mudah
berdarah.?
- Teraba massa pada corpus penis ? konsistensi padat,? Terfiksir?batas tegas, ? terdapat
nyeri tekan. ?
Skrotum
• Inspeksi: inflamasi (-)?
• Palpasi: testis (+/+), kenyal, nyeri tekan (-)?
Rectal Taucher
• Inspeksi : Inflamasi (-)?
• Palpasi : Tonus sfingter ani baik, refleks bulbokavernosus (+), mukosa rektum
licin, tidak teraba nodul. ?
Prostat : Sulkus interlobaris (+), konsistensi kenyal, simetris, pool atas terjangkau, nyeri (-),
nodul keras (-)?
Handscoen : feses (-), darah (+), lendir (-)?
Inguinal
• Inspeksi:
- tampak ulkus di inguinal kanan berwarna kemerahan dengan batas jelas, dasar kotor
terdapat pus, berbau busuk, tepi menebal, dan terdapat / tdk perdarahan. ?
- Terdapat benjolan pada inguinal kiri? dengan batas jelas,? sewarna dengan kulit,? tepi
tidak menebal dan tidak terdapat perdarahan ?
• Palpasi :
- Pada ulkus di inguinal kanan dengan ukuran cm x cm,? terdapat nyeri tekan ? mudah
berdarah?
- Pada inguinal kiri teraba massa berukuran ? dengan konsistensi padat, ?terfiksir, batas
tegas dan terdapat nyeri tekan.?
f. Anal-perianal
Inspeksi : fistula (-), hemmoroid (-), tanda-tanda abses (-), pembesaran
KGB(+).
g. Extremitas
- Akral hangat (+) , edema (-) pada kedua telapak tangan dan kaki
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
•HB : 12.4 g/dl
•Leukosit : 28.420/uL
•Hematokrit : 37,4 %
•Trombosit : 306.000/uL
•Eritrosit : 4.14/uL
Kimia darah
•Ureum : 30.0 mg/dL
•Creatinin : 0,91 mg/dL
•Asam urat : 7.3 g/dl
•ALT : 21 U/L
•Elektrolit
•Na+ : 145 mmol/L
•K+ : 5.4 mmol/L
•Chlorida : 108 mmol/L
Imunologi
•HBsAg kualitatif : non reaktif
HIV kualitatif
•SD bioline HIV ½ : non reaktif
•Fokus : no reaktif
•Vikia : no reaktif
•KHB diagnostik : no reaktif Diagnostar DS : no reaktif
RESUME
Pasien datang ke RSUD AA dengan keluhan nyeri pada kemaluan yang memberat sejak 1 bulan
SMRS. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, hilang timbul sepanjang hari , tidak sakit pada
saat BAK.
Awalnya pasien mengeluh muncul benjolan kemerahan pada kepala kemaluannya, mula mula
Benjolan kecil sebesar biji kedelai, semakin lama semakin membesar dan benjolan terasa nyeri
dan panas seperti ditusuk-tusuk hilang timbul sepanjang hari, kemerahan dan berisi air.
Benjolan berupa gelembung yang kemudian pecah mengeluarkan lendir berwarna putih
bercampur darah, saat benjolan itu pecah juga tercium aroma tidak sedap, tidak gatal. Selama
benjolan itu muncul pasien sering mengalami demam yang hilang timbul.
Selain itu juga pasien mengeluh muncul benjolan pada sekitar kepala penis yang semakin lama
juga semakin membesar.
Keluhan buang air kecil terasa nyeri (-), hambatan saat buang air kecil tidak dirasakan, warna
kencing kuning jernih, frekuensi kencing malam hari <3x, pancaran kuat, rasa tidak puas
disangkal.
D. DIAGNOSIS KERJA
Tumor penis suspec malignansi
E. DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Ulkus mole
F. USULAN PEMERIKSAAN
- Darah rutin
- Kimia darah
- Biopsi
- Kultur pus
G. RENCANA TERAPI
Levofloxacin 2x500 mg
Asam mefenamat tab 2x500 mg
H. PROGNOSIS
Dubia ad malam.
BAB IV
PEMBAHASAN
Bersdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Pasien didiagnosis
dengan tumor penis suspect malignancy. Awalnya pasien mengeluh muncul benjolan kemerahan
pada kepala kemaluannya, mula mula Benjolan kecil sebesar biji kedelai, semakin lama semakin
membesar dan benjolan terasa nyeri dan panas seperti ditusuk-tusuk hilang timbul sepanjang
hari, kemerahan dan berisi air. Benjolan berupa gelembung yang kemudian pecah mengeluarkan
lendir berwarna putih bercampur darah, saat benjolan itu pecah juga tercium aroma tidak sedap,
tidak gatal. Selama benjolan itu muncul pasien sering mengalami demam yang hilang timbul.
Selain itu juga pasien mengeluh muncul benjolan pada sekitar kepala penis yang semakin lama
juga semakin membesar. Keluhan buang air kecil terasa nyeri (-), hambatan saat buang air kecil
tidak dirasakan, warna kencing kuning jernih, frekuensi kencing malam hari <3x, pancaran kuat,
rasa tidak puas disangkal.
Pada hasil pemeriksaan status lokalis tidak dapat dilakukan karena pasien post operasi.
Pada hasil pemeriksaan darah rutin didapatkan peningkatan kadar leukosit yaitu
28.420/uL /uL. Pada hasil pemeriksaan kimia darah, elektrolit dan pembekuan darah masih
dalam batas normal. Pada pasien ini dilakukan tindakan biopsi untuk menegakkan keganasan.
DAFTAR PUSTAKA
7. Presti JC. Genital Tumors. Dalam: Tanagho EA, McAninch JW, editors. Smith’s General
Urology. Edisi ke‐17. United States America: The McGraw Hill Companies; 2008. hlm.383‐6.