Anda di halaman 1dari 38

ANKILOSTOMIASIS PADA HEMOPTISIS

DENGAN ANEMIA BERAT MIKROSITIK


HIPOKROM ec. SUSPECT TBC
Disusun oleh
Ria Ari Santi
1708436527

Pembimbing :
dr. Anwar Bet, Sp.PD, FINASIM

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
Definisi
Definisi
Ankilostomiasis (infeksi cacing tambang pada
manusia) adalah infeksi cacing yang ditularkan
melalui tanah yang disebabkan oleh nematoda
parasit Necator americanus dan Ancylostoma
duodenale.
Epidemiologi
N.americanus maupun A.duodenale ditemukan di
daerah tropis dan subtropics seperti Asia dan Afrika.
Infeksi pada manusia umumnya dapat terjadi oleh
pengaruh beberapa faktor, yaitu
1.Adanya sumber infeksi yang adekuat di dalam populasi
2.Kebiasaan buang air besar yang jelek, yang mana tinja
yang mengandung telur cacing tambang ikut
mencemari tanah.
3.Kondisi setempat yang menguntungkan untuk dapat
terjadinya perkembangan telur menjadi larva
4.Kesempatan larva berkontak dengan manusia
Etiology

Penyakit cacing tambang pada manusia


(ancylostomiasis) disebabkan oleh Necator
americanus dan Ancylostoma duodenale.
• Telur cacing tambang terdiri dari
satu lapis dinding yang tipis dan
adanya ruangan yang jelas antara
dinding dan sel didalamnya. Telur
cacing tambang dikeluarkan
bersama tinja dan berkembang di
tanah

Telur Cacing Tambang dalam tinja


a) Necator americanus, Ancylostoma duodenale
Gambar 3 : Siklus Hidup Cacing Tambang
Manifestasi Klinis
Migrasi Larva

Sewaktu menembus kulit, bakteri


piogenik dapat terikut masuk pada
saat larva menembus kulit,
menimbulkan rasa gatal pada kulit
(ground itch). Creeping eruption
(cutaneous larva migrans), umumnya
disebabkan larva cacing tambang Gambar 4 : Creeping eruption
yang berasal dari hewan seperti
kucing ataupun anjing, tetapi kadang-
kadang dapat disebabkan oleh larva
Necator americanus ataupun
Ancylostoma duodenale
• 2. Sewaktu larva
melewati paru, dapat
terjadi pneumonitis,
tetapi tidak sesering
oleh Ascaris
lumbricoides.
• manifestasi klinis yang terjadi
semakin mencolok, seperti : • Bila penyakit berlangsung
• 1.Gangguan gastro-intestinal yaitu kronis, akan timbul gejala
anoreksia, mual, muntah, diare, anemia, hipoalbuminemia, dan
penurunan berat badan, nyeri edema. Hemoglobin kurang
pada daerah sekitar duodenum, dari 5g/dL dihubungkan
jejunum dan ileum. dengan gagal jantung dan
• 2.Pada pemeriksaan laboratorium, kematian yang tiba-tiba.
umumnya dijumpai anemia
hipokrom mikrositik. •
• 3.Pada anak, dijumpai adanya
korelasi positif antara infeksi
sedang dan berat dengan tingkat
kecerdasan anak.
• Ketiga faktor ini bervariasi di
• Patogenesis anemia pada negara tropis. Di Nigeria, dimana
infeksi cacing tambang masukan besi tinggi (21-30 mg
tergantung 3 faktor yaitu per hari), perdarahan yang
• 1.Kandungan besi dalam disebabkan oleh infeksi cacing
makanan tambang tidak menunjukan
• 2.Status cadangan besi dalam berkurangnya besi meskipun di
tubuh pasien dalam tubuhnya terdapat sampai
• 3.Intensitas dan lamanya 800 cacing tambang dewasa
infeksi • Pada infeksi cacing tambang,
kehilangan darah yang terjadi
adalah 0,03-0,05 ml
darah/cacing/hari pada Necator
americanus dan 0.16-0.34 ml
darah/cacing/hari pada
Ancylostoma duodenale.
• Diagnosis • Penatalaksanaan
• Perawatan umum dilakukan
• Diagnosis pasti dengan memberikan nutrisi
penyakit ini adalah yang baik; suplemen preparat
besi diperlukan oleh pasien
dengan ditemukannya dengan gejala klinis yang
telur cacing tambang berat, terutama bila ditemukan
ataupun cacing bersama-sama dengan
anemia9. Obat untuk infeksi
dewasa di dalam tinja cacing tambang adalah
pasien. Pada kultur Pyrantel pamoate
(Combantrin, Pyrantin),
tinja, dijumpai larva Mebendazole (Vermox,
cacing tambang Vermona, Vircid), Albendazole
• Pengobatan • Obat-obat lain yang dapat
• Creeping Eruption : Krioterapi digunakan :
dengan liquid nitrogen atau • 1 .Pirantel-Pamoat, dosis tunggal
kloretilen spray, tiabendazol 10 mg/kgBB
topical selama 1 minggu. Couland
dkk (1982) mengobati 18 • 2. Mebendazol 100 mg dua kali
cutaneous laeva migrans dengan sehari selama 3 hari berturut-turut
albendazol
• 400 mg selama 5 hari berturut-
turut, mendapatkan hasil yang • 3 .Albendazol, pada anak usia
sangat memuaskan diatas 2 tahun dapat diberikan 400
mg (2 tablet) atau setara dengan
20 ml suspense, sedangkan pada
anak yang kecil lebih diberikan
dengan dosis separuhnya,
dilaporkan hasil cukup
memuaskan

• Pencegahan Komplikasi
• Komplikasi yang tersering dari
• 1.Pemeberantasan sumber Ankilostomiasis adalah :
infeksi pada populasi • 1.Anemia berat2
• 2.Perbaikan sanitasi dan • Anemia berat bisa terjadi karena
kebersihan pribadi/lingkungan darah kita di ambil olah cacing
• 3.Mencegah terjadinya kontak sebagai sumber nutrisi. Dan pada
dengan larva. cacing ankilostoma terdapat zat
antikoagulan pada mulutnya
sehingga darah akan terus
mengalir. 2,10
• 2.Dermatitis • 3.Defisiensi besi
• Hal ini akan mengakibatkan
• Salah satu komplikasi tanda berupa
yang terjadi karena choilinicia,cheilosis yang
merupakan manifestasi klinis
inervasi cacing defisiensi besi karena
kedalam tubuh kurangnya asupan oksigen
melalui kulit di kaki, dan nutrisi.
• 4.Gagal jantung
ataupun pada bagian
• Anemia yang lama dan kronis
tubuh yang lain yang bisa menyebabkan gagal
menyebabkan rasa jantung
gatal dab bisa timbul • 5.Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan mental
fistula.
• Prognosis
• Prognosis dari
penyakit
ankilostomiasis
adalah baik,
walaupun pasien
datang dengan
komplikasi
ankilostoma dapat
disembuhkan asalkan
dengan pengobatan
yang adekuat.
ILUSTRASI KASUS

• Identitas Pasien
• Nama : Ny. AS
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 29 tahun
• Alamat : komplek pondok pesantren imam ibnu katsir muara fajar rumbai
pekanbaru
• MR : 01028090
• Tanggal masuk : 03-11-2019
Anamnesis

Keluhan Utama
batuk berdarah sejak 1 hari SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang


1 hari SMRS pasien mengeluhkan Batuk darah, batuk
dirasakan hilang timbul berwarna merah segar, dengan
volume 1 sendok makan per 24 jam. pasien juga
mengeluhan lemas dirasakan terus menerus, nafsu makan
berkurang. Demam (+) hilang timbul, naik turun, dan
disertai keringat pada malam hari.
Pasien juga merasakan berat badan menurun tetapi pasien
tidak menimbangnya. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Mual muntah (+) berisi makanan
• sebanyak seperempat aqua gelas per hari.nyeri sekitar
perut (+).
• 8 bulan SMRS pasien mengeluhkan batuk berdahak
berwarna putih kekuningan sebanyak seperempat aqua
gelas perharinya. Batuk tidak disertai dengan darah.
• Kemudian pasien dibawa ke IGD RSUD Arifin Achmad.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat TBC, batuk darah ataupun


minum obat selama 6 bulan disangkal.
• Riwayat asma disangkal.
• Riwayat penyakit ginjal disangkal.
• Riwayat penyakit jantung disangkal.
• Riwayat hipertensi disangkal.
• Riwayat diabetes melitus disangkal.
• Riwayat alergi disangkal
• .
Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada keluarga yang mengeluhkan keluhan yang sama.


Riwayat TBC, batuk darah ataupun minum obat selama 6
bulan disangkal.
Riwayat asma disangkal.
Riwayat hipertensi disangkal.
Riwayat diabetes melitus disangkal.
Riwayat penyakit jantung disangkal.
Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan

Pasien seorang pegawai swasta dipondok pesantren


Pasien tinggal dipondok pesantren yang padat dengan
siswi-siswi dan lingkungan sanitasi yg kurang
kebersihanya serta ventilasi kurang bagus..
Riwayat kebiasaan merokok (-)
Riwayat minum alkohol (-)
Riwayat pemakaian jarum suntik bergantian disangkal.
Riwayat konsumsi NAPZA disangkal.
Riwayat transfusi darah disangkal.
Riwayat tatto disangkal.
Pemeriksaan fisik

• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Komposmentis
• TD : 120/70 mmHg
• Nadi : 83 denyut/menit
• Suhu : 37 °C
• Pernafasan : 25 kali/menit
• Keadaan gizi
• BB sebelum sakit : 80 kg
• BB saat sakit: 76 kg
• TB : 166 cm
• IMT : 27,58 kg/m2
• (overweight)
• Pemeriksaan Fisik Kepala dan Leher

• : Normochepal
• Mata : konjungtiva anemis (+/+)
• sklera ikterik (-/-).
• Hidung : nafas cuping hidung (-),
• keluar cairan (-) epistaksis (-)
• Telinga : keluar cairan (-), darah (-),
• Mulut : kering (+), sianosis (-),
• lidah kotor (-), gusi
• berdarah (-), karies (-), kandidiasis oral (-)
• Leher : pembesaran KGB (-),
• : pembesaran tiroid (-), JVP 5+2 cmH2O
• Thoraks Paru
• Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris kiri dan kanan
• Palpasi : vocal fremitus msimetris kanan dan kiri
• Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
• Auskultasi: vesikuler (-/-), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

• Toraks Jantung:
• Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : ictus cordis teraba positif pada 1 jari di linea midclavicula sinistra
SIK V
• Perkusi :
• Batas kanan jantung : linea parasternalis dextra SIK V
• batas kiri jantung : linea midclavicula sinistra SIK V
• Auskultasi: HR: 83 dpm, S1 S2 reguler, A1<A2, A2<P2, P1<P2,
• Abdomen:
• Inspeksi : perut datar, venektasi (-), striae (-)
• Auskultasi : bising usus (+) 15 kali/menit
• Palpasi : supel, nyeri tekan (+), hepatomegali (-), spleenomegali (-),
ballotement (-/-)
• Perkusi : timpani (+) seluruh lapangan abdomen, nyeri ketok CVA (-/-)

• Ekstremitas:
• Superior : kulit pucat (+), CRT < 2 detik, skuama halus (+/+), pitting udem (-/-),
sianosis (-), akral hangat, turgor kulit kembali cepat.
• Inferior : kulit pucat (+), CRT < 2 detik, skuama halus (+/+), pitting udem (-/-),
sianosis (-), akral hangat, turgor kulit kembali cepat.
Kimia Darah
GDS : 122 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang Ureum :11,0 mg/dl
Darah rutin Kreatinin : 0,80 mg/dl
Hb : 5,5 g/dL AST : 27 U/l
Ht : 33,9 % ALT : 41 U/l
MCV : 56,9 fL Albumin : 4,3 g/dl
MCH : 14,6 pg
Urin lengkap :
MCHC : 25,7 g/dL
Warna : kuning
Eritrosit : 3.76.000/uL
Trombosit : 305.000/uL
Kejernihan : jernih
Leukosit : 13,8 /uL
Eosinofil : 0,2 % Kimia Urin :
Basofil : 6,4 % Protein : negatif
Neutrofil : 66,1 % Glukosa : negatif
Limfosit : 19,1 % Bilirubin : negatif
Monosit : 7,8 %
Urobilinogen : 4,0
(meningkat)
• Sedimen : • Mikrobiologi
• Eritrosit : 0-1 • Pewarnaan BTA : negatif
• Leukosit : 2-3 • Feces Rutin
• Sel epitel : 3-5 • Warna : coklat
• Kristal :0 • Konsistensi : Lunak
• Silinder :0 • Lendir : Negatif
• Bakteri :0 • Feses rutin
• Jamur :0 • Mikroskopis :
• Sperma :0 • Amuba : negatif
• Cysta : Negatif

• Ataelur cacing : Ancylostoma
duodenale (+)
• Eritrosit : 3-4 (meningkat)
• Leukosit : 2-3
• Interpretasi:
 Irama : Sinus ritme
 HR : 90 kali /menit
 Axis : Normo axis
 Gelombang P : Lebar
I
0,08 s
 Tinggi 0,02 Mv
 PR interval : 0,12 s
 Durasi QRS : sesuai
sandapan
 S di V2 + R di V6 = 8
+ 10 = 18
Interpretasi Foto Thorax

• Identitas sesuai
• Foto PA
• Marker R
• Kekerasan cukup
• Simetris kiri dan kanan
• Trakea berada di tengah
• Tulang dan jaringan lunak baik
• sudut kostofrenikus kanan lancip dan kiri sulit dinilai
• Diafragma normal
• Sela iga tidak melebar
• CTR > 62%
• Terdapat corakan bronkovaskular
• Kesan: kardiomegali
EKG
• Interpretasi
• irama sinus rhytem
• frekuensi 71 x/ menit
• aksis normal
• IRBBB ( incomplete right bundle branch
block ) > V2, V3
• Hight voltage (left ventricle) V1,V5,V6
• LVH V5
• Hasil pemeriksaan echo

• dilatasi semuang jantung, LVEF cukup, EF 50%


• MR moderate severe, MVA 2,58% cm2
• tampak massa homogen dikatup mitral AML 0,5% ukuran 1,5% x 1.2 cm
• SEL + di LA-LV, fungsi RV cukup, TAPSE 2,3 cm

• Kesimpulan :
• Possible IE + mr

• SARAN
• kultur darah arteri dan vena
• wash out AB 3 hari sebelum ambil sampel kultur darah
• cek urinalisa
• rencana

• AB empiris IE : ceftriaxone dan gentamicin


• Daftar masalah
• infeksi endokardis possible + MR
• CHF
• Hiponatremi
• Hipokalemia

• DIAGNOSA BANDING

• endokarditis infektif Defenitif


• endokarditis injektif rejektif
• Tatalaksana

• 02 Nasal kanul 3 l
• posisi semifowler
• IVFD Nacl 3L /24 jam
• IVFD Nacl 3L 0,9 % + KCL 50mg /24 jantung
• KSR 3x1
• ceftriaxone 1x2 gr

• simarc 2 mg
• candesartan tablet 8mg 1x1 per oral
• furosemid tablet 40 mg 2x1 per oral
• lansoprazole kapsul 30 mg1x1 malam/oral
• spironalakton tab 25mg 1x1 pagi
• domperidone tab 10 mg 3x1/ oraln
• follow up

• S : batuk berkurang, lemas belum berkurang


• O : TD: 100/70
• HR: 79x/m
• RR: 19x/m
• T : 37,1
• A : infeksi endokarditis
• P : KSR 3x2 mg
• ampicilin 4x3 gr
• sucralfat syr 3x1 cth

Anda mungkin juga menyukai