TINJAUAN PUSTAKA
Kanker penis merupakan suatu pertumbuhan sel yang sangat ganas pada jaringan dan
atau wilayah diluar daripada penis. Kanker penis merupakan suatu penyakit yang jarang
yang mana pada umumnya merupakan kanker yang tumbuh agresif serta memiliki
kecenderungan untuk menyebar. Keganasan ini hampir tidak pernah ditemukan pada orang
yang melakukan sirkumsisi. Insiden tertinggi pada fimosis termasuk mereka yang disunat
secara tidak sempurna sehingga terjadi fimosis. Pada orang yang tidak disunat tetapi dengan
kebersihan preputium dan glans penis yang baik, insiden karsinoma rendah.1
PATOFISIOLOGI
Karsinoma penis stadium awal berupa bentukan tumor papiler, lesi eksofilik, lesi datar
atau lesi ulcerative. Karsinoma papiler tumbuh kearah luar, berbentuk papiliformis atau
kembang kol pada stadium dini sulit dibedakan dari kondiloma akuminata, pada stadium
lanjut timbul nekrose dan bau busuk. Karsinoma yang infiltrative tumbuh cepat, mudah
membentuk tukak dan menginfiltasi kedalam, permukaan kotor dan berbau busuk. Tumor
kemudian membesar dan merusak jaringan sekitarnya kemudian mengadakan invasi
limfogen ke kelenjar limfe inguinal dan selanjutnya menyebar ke kelenjar limfe didaerah
pelvis hingga subklavia. Fasia buck berfungsi sebagai barrier (penghambat) dalam
penyebaran sel-sel kanker sehingga jika fasia ini telah terinfiltrasi oleh tumor, sel-sel kanker
menjadi lebih mudah mengadakan invasi hematogen.1,2
STADIUM
1. Stadium pertumbuhan karsinoma penis menurut Jackson
Stage I : Tumor terbatas pada glans penis atau prepusium
Stage II : Tumor sudah mengenai batang penis
Stage III : Tumor terbatas pada batang penis tetapi sudah didapatkan metastasis pada
kelenjar limfe inguinal yang masih dapat dioperasi
Stage IV : Metastasis jauh atau tumor meluas ke jaringan sekitar
M Metastasis jauh
M0 Tidak ada metastasis jauh
M1 terdapat metastasis jauh
DIAGNOSA BANDING
1. Ulkus mole
2. Kondiloma akuminata.2
PENATALAKSANAAN
Penatalaksaan karsinoma penis dibagi menjadi 2 tahap:
1. Menghilangkan lesi primer
Tujuan: Menghilangkan lesi primer secara paripurna, mencegah kekambuhandan jika
mungkin mempertahankan penis agar pasien dapat miksi dengan berdiri atau dapat
melakukan senggama.
Tindakan yang dapat dilakukan:
a. Sirkumsisi.
Untuk tumor-tumor yang masih terbatas pada prepusium penis
b. Penektomi parsial
adalah mengangkat tumor beserta jaringan sehat sepanjang ± 2 cm dari batas
proksimal tumor. Ditujukan untuk tumor-tumor yang terbatas pada glans penis atau
terletak pada batang penis sebelah distalcm dari batas proksimal tumor.
c. Penektomi total dan uretrostomi perineal.
Ditujukan untuk tumor-tumor yang terletak disebelah proksimal batangh penis atau
jika pada tindakan penektomi parsial ternyata sisa peni tidak cukup untuk dipakai
miksi dengan berdiri dan melakukan penetrasi kedalam vagina.
Setelah itu dibuatkan uretrostomi perineal atau perinostomi sehingga pasien miksi
dengan duduk.
d. Terapi laser dengan nd:YAG.
Dilakukan beberapa klinik melakukan eksisi tumor dengan bantuan sinar laser
e. Terapi tropikal dengan kemoterapi.
Memakai krim 5 fluorourasil 5% ditujukan untuk tumor-tumor karsinoma in situ
atau eritroplasia queyart
f. Radiasi.
Meskipun hasil tidak memuaskan , dapat dicoba dengan radiasi ekterna
2. Terapi kelenjar limfe regional (inguinal)
Jika terdapat pembesaran kelenjar inguinal maka beberapa ahli menganjurkan
pemberian antibiotika terlebih dahulu ( setelah operasi pada lesi primer) selama 4-6
minggu.
Jika dalam wakti itu pembesaran inguinal menghilang, sementara tidak diperlukan
diseksi kelenjar inguinal tetapi masih diperlukan observasi lagi akan kemmungkinan
munculnya pembesaran kelenjar akibat metastasis dikemudian hari.
Jika pembesaran masih menetap, dilakukan diseksi kelenjar limfe inguinal bilateral.
Pada keadaan kelenjar limfe yang sangat besar yang mengakibatkan inoperable dapat
dicoba pemberian sitostatika atau radiasi paliatif dengan harapan ukurannya mengecil
(down staging).2
PROGNOSIS
Prognosis pada penderita stadium I dan II masih cukup baik yaitu harapan hidup 5 tahun
mencapai 65-90%, tetapi bila diikiuti dengan metastasis ke kelenjar limfe, menurun sampai
30-50%. Bila sudah ada metastasis jauh maka harapan hidup 5 tahun adalah nihil.1
PENCEGAHAN
Tindakan sirkumsisi dapat menurunkan resiko terkena kanker penis. Pria yang tidak
disirkumsisi pada usia muda pentimng untuk selalu membersihkan kulit bagian dalam
(preputium) sebagai bagian dari hyegine pribadi. Keberihan diri yang baik dan perilaku
sexual yang aman misalnya pantangan berhubungan sexual, membatasi jumlah pasangan dan
menggunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual hingga dapat menurunkan
resiko berkembangnya kanker penis.3
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AW
Umur : 47 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pekanbaru
Pekerjaan : Petani
Agama : islam
Tanggal MRS : 30 Januari 2017
Tanggal Pemeriksaan : 31 Januari 2017
B. ANAMNESA
a. Keluhan Utama : Nyeri pada kemaluan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSUD Arifin Achmad mengeluh nyeri pada kemaluan kurang
lebih 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk hilang timbul sepanjang
hari tanpa sebab, dan bertambah sakit pada saat kemaluannya ereksi namun pelan-pelan
hilang.
Awalnya pasien mengeluh gatal-gatal pada kemaluannya kurang lebih 8 bulan
yang lalu. Kemaluan membengkak dan timbul luka, pada luka keluar nanah dan berbau.
Sebelumnya pasien pernah membersihkan kemaluan nya dengan air yang tergenang di
tempurung kelapa sewaktu pasien bertani. Selama benjolan itu muncul pasien sering
mengalami demam yang hilang timbul. Selama ini pasien hanya berobat dengan
menggunakan obat kampong. Buang air kecil tidak ada keluhan, tidak nyeri, hambatan(-),
warna kuning jernih, frekuensi berkemih malam hari <3x, pancaran kuat, rasatidak puas
(-)
Lebih kurang 2 minggu yang lalu, pasien pergi ke RSUD Puri Hasada dan di
diagnose dengan ca penis, lalu pasien dirujuk ke RSUD Arifin Achmad.
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat penyakit raja singa(-), sfilis(-), jantung(-), asma(-), sakit kuning(-), kencing
manis(-), benjolan pada kemaluan sebelumnya (-).
e. Riwayat Sosioekonomi
Pasien bekerja sebagai petani. Pasien merokok 1-3 bungkus per hari. Pasien mengaku
tidak pernah berganti-ganti pasangan dalam berhubungan kelamin.. Pasien sudah disunat.
f. Riwayat Pengobatan:
Pasien sebelumnya pernah pergi ke RSUD Puri Hasada dan di diagnosa dengan ca penis,
lalu pasien dirujuk ke RSUD Arifin Achmad.
C. PEMERIKSAAN FISIK
I. Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran/GCS : Composmentis / E4V5M6
Tekanan Darah : 120/80 mmhg
Nadi : 110 x/menit, irama teratur, kuat angkat
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 37,0 ºC
e. Genitalia eksterna
Inspeksi : tampak adanya kelainan berupa pembesaran penis berwarna
kemerahan, ulkus (+).
f. Anal-perianal
Inspeksi : fistula (-), hemmoroid (-), tanda-tanda abses (-), pembesaran
KGB(+).
g. Extremitas
- Akral hangat (+) , edema (-) pada kedua telapak tangan dan kaki
STATUS LOKALIS
Inspeksi : Tampak ulkus berukuran 3x2 cm dengan batas tidak jelas, warna kemerahan,
dasar pus, berbau busuk. Tidak tampak smegma pada prefusium, penis sudah di
sunat.
Palpasi : Teraba massa pada corpus penis dengan konsistensi padat kenyal, berupa ulkus,
terfiksir, nyeri tekan corpus penis (+), smegma pada prefusium berwarrna
putih(+). Pembesaran KGB inguinal bilateral(+) teraba kenyal, KGB kiri lebih
besar daripada KGB kanan, nyeri tekan KGB(-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin (26 Januari 2017)
WBC : 22.88 (103/ul)
HGB : 14.3 g/dl
HCT : 41.7 %
PLT : 368000
MCV : 82.7 fl
MCH : 28.4 pg
MCHC : 34.3 g/dl
RESUME
Laki – laki umur 47 tahun datang dengan keluhan nyeri pada kemaluan kurang
lebih 4 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk hilang timbul sepanjang
hari tanpa sebab, dan bertambah sakit pada saat kemaluannya ereksi namun pelan-pelan
hilang.
Awalnya pasien mengeluh gatal-gatal pada kemaluannya kurang lebih 8 bulan
yang lalu. Kemaluan membengkak dan timbul luka, pada luka keluar nanah dan berbau.
Sebelumnya pasien pernah membersihkan kemaluan nya dengan air yang tergenang di
tempurung kelapa sewaktu pasien bertani. Selama benjolan itu muncul pasien sering
mengalami demam yang hilang timbul. Selama ini pasien hanya berobat dengan
menggunakan obat kampong. Buang air kecil tidak ada keluhan, tidak nyeri, hambatan(-),
warna kuning jernih, frekuensi berkemih malam hari <3x, pancaran kuat, rasatidak puas
(-)
Lebih kurang 2 minggu yang lalu, pasien pergi ke RSUD Puri Hasada dan di
diagnose dengan ca penis, lalu pasien dirujuk ke RSUD Arifin Achmad.
Keadaan umum :Baik, Kesadaran/GCS :Composmentis / E4V5M6, Tekanan darah
120/80 mmhg, Nadi: 110 x/menit, irama teratur, kuat angkat, Respirasi: 20 x/menit,
Suhu: 37,0 ºC. Pada Genitalia eksterna Inspeksi : tampak adanya kelainan berupa
pembesaran penis berwarna kemerahan, ulkus (+). Pada Anal-perianal pembesaran
KGB(+).
Status lokalis Inspeksi: Tampak ulkus berukuran 3x2 cm dengan batas tidak jelas, warna
kemerahan, dasar pus, berbau busuk. Tidak tampak smegma pada prefusium, penis sudah
di sunat. Palapasi : Teraba massa pada corpus penis dengan konsistensi padat kenyal,
berupa ulkus, terfiksir, nyeri tekan corpus penis (+), smegma pada prefusium berwarrna
putih(+). Pembesaran KGB inguinal bilateral(+) teraba kenyal, KGB kiri lebih besar
daripada KGB kanan, nyeri tekan KGB(-).
D. DIAGNOSIS KERJA
Tumor penis suspect Ca Penis
E. DIFERENSIAL DIAGNOSIS
- Sifilis yang sudah mengalami ulkus.
F. USULAN PEMERIKSAAN
- Urinalisa
- Darah rutin
- Biopsi
G. RENCANA TERAPI
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 1 gr/24 jam
Inj. Ketorolac 3% 1 ampul tiap 8 jam
Pro Penektomi partial
H. PROGNOSIS
Dubia ad malam.
DAFTAR PUSTAKA