DEFINISI
Dulu CHF dianggap merupakan akibat dari kontraktilitas dan daya pompa sehingga
diperlukan inotropik untuk meningkatkannya serta diuretik dan vasodilator untuk mengurangi
beban (un-load).
• Kedua jenis ini tidak dapat dibedakan dari pemeriksaan jasmani , foto toraks atau
EKG dan hanya dapat dibedakan dengan eko-Doppler.
.
2. LOW OUTPUT AND HIGH OUTPUT HEART
FAILURE
• Disfungsi diastolik
MEKANISME KOMPENSASI PADA GAGAL
JANTUNG
1. Mekanisme Frank Starling
• Penurunan cura jantung akibat pengosongan ruang yang tidak sempurna
saat jantung kontraksi, sehingga volume darah yang menumpuk dalam
ventrikel semasa diastol lebih tinggi dari normal. Penambahan panjang
serat menyebabkan kontraksi lebih kuat sehingga curah jantung
meningkat.
2. Remodeling dan hipertrofi ventrikel
• Bertambahnya beban kerja jantung akibat respon terhadap
peningkatan. peningkatan muatan tekanan ruang jantung atau
pressure overload (misalnya pada hipertensi, stenosis katup),
hipertrofi ditandai dengan peningkatan diameter setiap serat otot.
dimana ketebalan dinding ventrikel bertambah tanpa penambahan
ukuran ruang jantung. Namun, bila pengisian volume jantung
terganggu (misalnya pada regurgitasi katup) maka panjang serat
jantung juga bertambah yang disebut hipertrofi eksentrik.
3. Perubahan neurohormonal
• jika terdapat kenaikan berat badan > 2 kg dalam 3 hari, pasien harus
Pemantauan berat badan menaikan dosis diuretik atas pertimbangan dokter.
• Pengurangan berat badan pasien obesitas (IMT > 30 kg/m2) dengan gagal
Edukasi mengenai gagal jantung jantung dipertimbangkan untuk mencegah perburukan gagal jantung,
mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
• Fraksiejeksiventrikelkiri≤40 %.
Indikasi
• Riwayatangioderma-Serumkreatinin>2,5 mg/dL
• Stenosis renal bilateral,-Stenosis aortaberat
kontraindikasi • Kadarkaliumserum >5,0mmol/L
• Perburukanfungsiginjal-Batuk
• Hiperkalemia-angioedema (jarang
Efek samping • Hipotensisimtomatik,dan).
Dosis pemberian:
Indikasi: Kontraindikasi:
• Fraksiejeksiventrikelkiri≤40 • Asma
% • Blok AV (atrioventrikular)
• gejalaringansampaiberat derajat 2 dan 3
• pasienstabilsecaraklinis. • sindroma sinus sakit
• sinus bradikardia (nadi
< 50 x/menit)
• Dosis pemberian:
Indikasi: Kontraindikasi:
• Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 35 • Konsentrasi serum kalium
% > 5,0 mmol/L
• Gejala gagal jantung • Serum kreatinin > 2,5
simtomatik berat (kelas mg/dL
fungsional III- IV NYHA) tanpa • Bersamaan dengan diuretik
hiperkalemia dan gangguan hemat kalium atau suplemen
fungsi ginjal berat. kalium
• Kombinasi ACEI dan ARB
• Dosis pemberian
Indikasi: Kontraindikasi:
• Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 • Stenosis renal bilateral
%walaupunsudahdiberikanACE • Kadarkaliumserum
Idanpenyekatβdosisoptimal. >5,0mmol/L
• Serumkreatinin>2,5
mg/dL
• Stenosis
aortaberat,pasienyangditerapiA
CEIdanantagonisaldosteronber
samaan
• Dosis pemberian
Indikasi: Kontraindikasi:
• Fibrilasi atrial • Blok AV derajat 2 dan 3
• fraksiejeksiventrikelkiri≤40 (Sindroma pre-eksitasi Cara pemberian digoksin
%denganiramasinus. • Riwayat intoleransi pada gagal jantung:
digoksin
tahap inisiasi pemberian
digoksin dengan dosis
awal: 0,25 mg, 1 x/hari
pada pasien dengan fungsi
ginjal normal.
DIURETIK
:
Indikasi : gagal jantung dengan tanda klinis atau gejala kongesti.
Dosis:
Dosis awal (mg) Dosis target (mg)
Diuretik Loop
Furosemide 20 – 40 40 – 240
Bumetanide 0.5 – 1.0 1–5
Torasemide 5 – 10 10 – 20
Tiazide
Hidrochlortiazide 25 12.5 – 100
Metolazone 2.5 2.5 – 10
Indapamide 2.5 2.5 – 5
Diuretik hemat kalium
Spironolakton (+ACEI/ARB) 12.5 - 25 (+ACEI/ARB) 50
(- ACEI/ARB) 50 - ACEI/ARB) 100 - 200
TERIMAKASIH