Anda di halaman 1dari 4

OBESITAS

Ditetapkan oleh :
No. Dokumen : C/VII/SPO/Klinis/ /II/2016
Kepala
UPT Puskesmas Purwosari
No. Revisi : 00
SPO
UPT Tgl. Terbit : Februari 2016
Puskesmas Sumartana, SKM
Purwosari Halaman :1/4
NIP: 19670327 199003 1 004

1. Pengertian Obesitas adalah suatu keadaan dimana seseo rang memiliki


kelebihan lemak (body fat) sehingga orang tersebut memiliki resiko
kesehatan.
a. Faktor penyebab :
1) Ketidakseimbangnya asupan energi dengan tingkatan aktifitas fisik.
2) Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan antara lain : kebiasaan
makan berlebih, genetik, kurang aktifitas fisik, faktor psikologis dan
stress, obat-obatan (beberapa obat seperti steroid, KB hormonal,
dan anti depresan memiliki efek samping penambahan berat badan
dan retensi natrium), usia (misal menopouse), kejadian tertentu
(misalnya berhanti merokok, berhenti dari kegiatan olah raga, dan
sebagainya).
b. Pemeriksaan fisik
1) Pengukuran antropometri ( BB, TB, dan LP)
Indeks massa tubuh (IMT / Body Mass Index / BMI menggunakan
rumus Berat Badan (Kg)/Tinggi Badan Kuadrat (m2)
Pemeriksaan fisik lain sesuai keluhan untuk menentukan telah
terjadi komplikasi atau resiko tinggi.
2) Pengukuran Lingkar Pinggang (pada pertengahan antara iga
terbawah debgan krista iliaka, pengukuran dari lateral dengan pita
tanpa menekan jaringan lunak). Resiko meningkat, jika laki-laki >
85 cm dan perempuan > 80 cm.
3) Pengukuran tekanan darah
Untuk menentukan resiko dan komplikasi, misalnya hipertensi.
c. Pemeriksaan penunjang
Untuk menentukan resiko dan komplikasi, yaitu pemeriksaan kadar gula darah,
profil lipid, dan asam urat
d. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang.
e. Diagnosis klinis mengenai kondisi kesehatan yang berasosiasi dengan obesitas
:
OBESITAS

No. Dokumen : C/VII/SPO/Klinis/ /II/2016

UPT
SPO No. Revisi : 00
Puskesmas
Purwosari Halaman :4/4

1) Hipertensi
2) DM tipe 2
3) Dislipidemia
4) Sindrom Metabolik
5) Sleep Apneu Obstruktif
6) Penyakit Sendi Degeneratif
Resiko ko-morbiitas
IMT Lingkar Pinggang
Klsifikasi
(kg/m2) Laki – laki < 85 cm Laki-laki ≥ 85 cm
Perempuan< 80 cm Perempuan ≥80 cm
Rendah (namun resiko
Underweight <18,5 untuk masalah klinis Rata-rata
lainnya)
Normal 18,5 – 22,9 Rata-rata Meningkat
Overweight ≥ 23,0
BB lebih
dengan 23,0-24,9 Meningkat Menengah
resiko
Obese I 25,0 – 29,9 Menengah Parah
Obese II > 30 Parah Sangat Parah

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanaan pasien


dengan obesitas.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Purwosari Nomor C / VII /
/KPTS/1/2016 tentang Jenis Pelayanan Klinis yang ditangani di UPT
Puskesmas.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 5 tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer.
5. Prosedur/ Non medikamentosa
Langkah- a. Petugas memastikan bahwa keadaan pasien bahwa kondisi sekarang adalah
langkah obesitas, dengan berbagai resikonya dan berniat untuk menjalankan program
penurunan berat badan.
a. Petugas dan pasien mendiskusikan dan menyepakati target pencapaian dan
cara yang akan dipilih (target nasional adalah penurunan 10% dari BB
sekarang).
OBESITAS

No. Dokumen : C/VII/SPO/Klinis/ /II/2016

UPT
SPO No. Revisi : 00
Puskesmas
Purwosari Halaman :4/4

b. Petugas mengusulkan cara yang sesuai dengan faktor resiko yang dimiliki
pasien, dan dijadwalkan pengukuran berkala untuk menilai keberhasilan
program.
c. Petugas menerangkan bahwa program ini meliputi perubahan pola makan
(makan dalam porsi kecil namun sering), sering mengurangi konsumsi lemak
dan kalori, meningkatkan latihan fisik dan bergabung dengan kelompok yang
bertujuan sama dalam mendukung satu sama lain dan diskusi hal – hal yang
dapat membantu dalam pencapaian target penurunan berat badan ideal.
d. Petugas menerangkan bahwa pengaturan pola makan dimulai dengan
mengurangi asupan kalori sebesar 300-500 kkal perhari dengan tujuan untuk
menurunkan berat badan sebesar 1/2 – 1 kg perminggu.
e. Petugas menerangkan bahwa latihan fisik dimulai secara perlahan dan
ditingkatkan secara bertahap intensitasnya. Pasien dapat memulai dengan
berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu dan dapat
ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 5 kali
seminggu.
f. Petugas menyarankan juga agar pasien menjalani konseling dan edukasi.
1) Petugas mengingatkan pasien bahwa penanganan obesitas
kemungkinan besar seumur hidup. Adanya motivasi dari pasien dan
keluaga untuk menurunkan berat badan hingga mencapai berat
badan yang ideal sangat membantu keberhasilan terapi.
2) Petugas menyarankan agar pasien menjaga berat badan tetap normal
dan mengevaluasi adanya penyakit penyerta.
3) Petugas menyarankan agar pasien membatasi asupan energi dari lemak
total dan gula.
4) Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, serta kacang-kacangan dan
biji-bijian.
5) Terlibat dalam aktifitas fisik secara teratur (60 menit sehari untuk anak-
anak dan 150 menit perminggu untuk orang dewasa)
6. Unit a. Loket Pendaftaran
Terkait b. Ruang Pelayanan Umum
c. Ruang Laboratorium
d. Ruang Pelayanan Farmasi
OBESITAS

No. Dokumen : C/VII/SPO/Klinis/ /II/2016

UPT
SPO No. Revisi : 00
Puskesmas
Purwosari Halaman :4/4

7. Dokumen a. Rekam medis


Terkait b. Blangko Laporan

8. Diagram
Alir
DIAGRAM ALIR

Anda mungkin juga menyukai