Anda di halaman 1dari 3

Stres

Ketika Anda stres, tubuh akan menjadi tegang dan memproduksi hormon yang
bernama kortisol. Hormon ini menjadi penyebab utama meningkatnya nafsu makan
sehingga membuat Anda dengan mudah menyantap makanan apa pun untuk
menenangkan diri.
Kurang tidur
Ada beberapa hal yang membuat kurangnya waktu tidur berhubungan erat dengan
pertambahan berat badan, yaitu:

 Saat Anda kurang tidur,terjadi peningkatan kadar hormon dalam tubuh yang bisa
meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan.
 Tidur larut malam membuat Anda berpeluang lebih besar untuk mengonsumsi
makanan ringan di malam hari sehingga menambah timbunan kalori di dalam
tubuh.
 Kurang tidur membuat Anda cenderung memilih sembarang makanan seperti
goreng-gorengan daripada cemilan sehat seperti buah.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu


Ternyata mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan pertambahan berat
badan, seperti:

 Antidepresan: depresi menjadi salah satu penyebab pertambahan berat badan


karena penderitanya lebih memilih untuk tidak aktif dan berdiam diri di rumah.
Namun sayangnya, obat-obatan untuk menangani depresi dapat menyebabkan
berat tubuh meningkat juga. Tapi ada juga sebagian penderita yang nafsu
makannya kembali karena suasana hatinya telah lebih baik dan bukan karena
efek samping antidepresan.
 Steroid: kenaikan berat badan karena meningkatnya nafsu makan dapat
menjadi efek samping dari obat-obatan anti-inflamasi non-steroid (OAINS)
seperti prednisolon. Orang yang mengonsumsi steroid juga dapat mengalami
perubahan pada bagian tubuh tertentu yang menyimpan lemak seperti pada
perut dan wajah.
 Obat-obatan lain: obat-obatan lain juga dapat menyebabkan pertambahan
bobot tubuh, misalnya obat untuk menangani penyakit migrain, tekanan darah
tinggi, diabetes, dan kejang-kejang. Begitu pula dengan obat-obatan antipsikotik
yang biasa digunakan untuk menangani gangguan bipolar dan skizofrenia.

Mengidap penyakit tertentu


Beberapa penyakit berikut ini dapat memicu perubahan hormon yang dapat menjadi
penyebab kegemukan, antara lain:
 Hipotiroidisme: adalah kondisi saat tubuh tidak memproduksi hormon
tiroid secara mencukupi. Kondisi ini menyebabkan pertambahan berat badan
akibat melambatnya metabolisme tubuh.
 Sindrom Cushing: terjadi ketika kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak
hormon stres, seperti kortisol, atau pada orang yang mengonsumsi steroid untuk
pengobatan penyakit lupus, artritis, atau asma. Pertambahan berat badan
terutama dapat terlihat pada wajah, punggung bagian atas, leher, dan pinggang.
 Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK): wanita pengidap sindrom ini umumnya
memiliki banyak kista kecil dalam organ reproduksinya. Wanita dalam kondisi ini
memiliki resistensi terhadap hormon yang berperan mengontrol kadar gula darah
(insulin) sehingga menyebabkan pertambahan berat badan yang umumnya
berpusat di bagian perut.

Teknologi dan gaya hidup


Gaya hidup dengan segala kemudahan seperti akses internet ke hampir segala tempat
dapat membuat orang lebih lama duduk di depan layar dibandingkan sebelumnya.
Kebiasaan duduk dalam waktu lama ini kerap dipadukan dengan kebiasaan
mengonsumsi makanan ringan berkalori tinggi sehingga menyebabkan pertambahan
berat badan.
Berhenti merokok
Menghirup asap rokok membuat detak jantung Anda meningkat 10-20 kali lebih banyak
dalam satu menit sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori saat merokok. Ketika
seseorang berhenti merokok, nafsu makan akan bertambah tapi efek ini akan hilang
dalam beberapa minggu. Manfaat berhenti merokok akan jauh lebih besar daripada
terus merokok karena takut gemuk.
Diet yang ekstrim
Diet yang ekstrim dengan tujuan menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu
yang singkat merupakan cara yang tidak efektif. Cara ini tidak melatih tubuh untuk
membakar kalori berjumlah banyak dalam jangka panjang. Akibatnya,makanan yang
Anda konsumsi tidak akan terbakar sepenuhnya dan dampaknya berat tubuh justru
kembali naik dengan cepat.

Mengurangi Risiko Pertambahan Berat Badan


Meski lebih sulit dideteksi, faktor-faktor penyebab kegemukan tetap dapat dikelola
dengan cara-cara sebagai berikut:
Pola tidur yang baik. Biasakan memiliki jam tidur dengan cukup, serta mulai tidur dan
bangun di jam yang sama tiap hari. Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur dan aktivitas
seksual.
Tanyakan kepada dokter sebelum berhenti mengonsumsi obat tertentu. Jika Anda
sudah mengalami pertambahan berat badan karena konsumsi obat, sebaiknya
periksakan diri ke dokter sebelum memutuskan untuk menghentikan pemakaian. Anda
juga dapat menanyakan alternatif pengobatan yang tidak berisiko meningkatkan bobot
tubuh.
Bergerak aktif. Baik karena konsumsi obat atau karena keadaan kesehatan,
peningkatan berat badan umumnya disebabkan oleh menurunnya kondisi metabolisme
tubuh. Bergerak aktif tiap hari, seperti berjalan kaki menaiki tangga, adalah satu cara
sederhana demi menjaga kebugaran tubuh. Dengan olahraga secara teratur, suasana
hati seseorang akan lebih baik sehingga jauh dari stres berlebihan dan depresi.
Memahami penumpukan cairan akibat konsumsi obat. Peningkatan berat badan
karena konsumsi obat-obatan tertentu terkadang hanya disebabkan oleh penumpukan
cairan. Pertambahan bobot karena kondisi ini tidak bersifat permanen dan dapat segera
hilang pasca masa konsumsi obat. Pada masa-masa tersebut, Anda disarankan untuk
menerapkan pola makan berkadar garam rendah. Contoh obat yang bisa meningkatkan
kandungan cairan tubuh adalah pil KB.

Anda mungkin juga menyukai