3.1.1. Alat
- Bola karet
3.1.2. Bahan
- Ditambahkan 5 ml NH 4 OH
- Dihomogenkan
- Ditimbang 1,0 gram CaCO 3 dan masukkan kedalam beaker glass 500 ml
- Didinginkan
- Dihomogenkan
- Dihomogenkan
- Dihomogenkan
erlenmeyer 250 ml
- Dihomogenkan
sebanyak 100 ml
sebanyak 100 ml
3.4 Perhitungan
Dimana :
Mr CaCO 3 = 100,0869
- Percobaan I
Total Hardness = 6,00 x 0,01 x 100,0869 x 1000 = 60,05 mg/l
100
- Percobaan II
Total Hardness = 6,00 x 0,01 x 100,0869 x 1000 = 60,05 mg/l
100
- Percobaan III
Total Hardness = 6,00 x 0,01 x 100,0869 x 1000 = 60,05 mg/l
100
Dimana :
- Percobaan II
mg CaCO 3 /L = 4,36 x 0,02 x 50 x 1000 = 43,60 mg/l
100
- Percobaan III
mg CaCO 3 /L =4,36 x 0,02 x 50 x 1000 = 43,60 mg/l
100
4.1. Hasil
Berikut ini adalah tabel hasil analisa kadar kesadahan yang dilakukan selama
lima hari mulai pada tanggal 09 Februari sampai 13 Februari 2016 menggunakan
Tabel 4.1 Hasil perhitungan kadar kesadahan rata-rata pada air minum dalam
Berikut ini adalah tabel hasil analisa kadar alkalinitas yang dilakukan
selama lima hari mulai pada tanggal 09 Februari sampai 13 Februari 2016
Tabel 4.2 Hasil perhitungan kadar alkalinitas rata-rata pada air minum dalam
air minum dalam kemasan yang akan dipasarkan. Secara langsung maupun tidak
dasar pertimbangan penetapan kualitas air minum, usaha pengolahan terhadap air
yang digunakan oleh manusia sebagai air minum berpedoman pada standar
kualitas air. Oleh karena itu sebelum air minum dalam kemasan dipasarkan maka
terlebih dahulu harus dianalisa secara fisika, kimia dan mikrobiologi sesuai
asam basa. Dari hasil analisa yang diperoleh, kadar kesadahan (hardness) dan
kadar alkalinitas pada produk masih sesuai dengan standar mutu yang telah
ditetapkan di PT. Tirta Sibayakindo. Dalam hal ini Penulis menganalisa kadar
kesadahan (hardness) dan kadar alkalinitas selama lima hari yaitu, untuk kadar
kesadahan (hardness) hari pertama= 60,05 mg/l, hari kedua = 57,34 mg/l, hari
ketiga = 64,85 mg/l, hari keempat = 64,85 mg/l, dan hari kelima = 61,05 mg/l.
Dan untuk kadar alkalinitas hari pertama = 43,60 mg/l, hari kedua = 38,60 mg/l,
hari ketiga = 45,00 mg/l , hari keempat = 39,00 mg/l , dan hari kelima = 41,60
mg/l.
kualitas air minum dalam kemasan, dimana kesadahan adalah gambaran kation
bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca, dan Fe.Air yang mengandung
2007).
tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam
air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan keasaman dan
menaikkan pH.Nilai alkalinitas yang baik berkisar antara 30-500 mg/liter CaCO 3 .
5.1.Kesimpulan
diperoleh hasil hari pertama = 60,05 mg/l, hari kedua = 57,34 mg/l, hari ketiga
= 64,85 mg/l , hari keempat = 64,85 mg/l , dan hari kelima = 61,05 mg/l. Dan
asam basa diperoleh hasil hari pertama= 43,60 mg/l, hari kedua = 38,60 mg/l,
hari ketiga = 45,00 mg/l, hari keempat = 39,00, dan hari kelima = 41,60. Dari
hasil penentuan kadar kesadahan dan alkalinitas yang diperoleh dari percobaan
2. Penentuan kadar kesadahan dan alkalinitas pada air minum dalam kemasan
menurut SNI maksimal berkisar 500 mg/l CaCO 3 , sedangkan kadar kesadahan
dan alkalinitas pada air minum dalam kemasan di PT. Tirta Sibayakindo masih
dibawah dari kadar maksimal yang ditetapkan oleh SNI, sehingga air minum
dalam kemasan yang diperoleh di PT. Tirta Sibayakindo masih sesuai dengan
yang tidak sesuai dengan reaksi logam ligan, oleh karena itu titrasi logam-
logam ini dengan EDTA dilakukan pada larutan buffer ammonia pH= 10.
2. Dari penentuan alkalinitas , metode titrasi asam basa sangat dipengaruhi oleh
berlangsung.