Untuk dapat berkarir menjadi akuntan publik tentu salah satunya merupakan lulusan
akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan yang dapat dijalankan seorang akuntan dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan
pendidik, dan akuntan pemerintah. Diresmikannya Undang Undang No.5 tahun 2011,
kedudukan, hak dan kewajiban Akuntan Publik menjadi semakin jelas. UU Akuntan Publik
ini mengatur tentang regulasi profesi, asosiasi profesi, perizinan, hak dan kewajiban,
tanggung jawab, sanksi serta aturan-aturan lainnya. Undang Undang ini menjadikan profesi
akuntan publik menjadi semakin terhormat.
Dengan diberlakukannya UU Akuntan Publik yaitu sejak bulan Desember 2011, tentu
mahasiswa akuntansi mempunyai ekspektasi hal-hal baik yang akan terjadi di masa
mendatang. Namun demikian, dampak UU Akuntan Publik sepertinya memberikan pengaruh
yang kecil terhadap minat menjadi akuntan publik dikarenakan minimnya pemahaman yang
komprehensif terhadap UU tersebut hal ini dapat dilihat dari banyaknya lulusan akuntansi
yang lebih memilih bekerja diperusahaan.
Adapun manfaat UU Akuntan Publik ini ialah:
1. Kepastian hukum sekaligus perlindungan terhadap profesi akuntan public di Indonesia
sudah terjamin
2. Baik entitas yang menggunakan jasa akuntan public dan akuntan public itu sendiri
akan mendapatkan penjelasan lebih mengenai apa saja hak dan kewajiban akuntan
public
3. Adanya kerjasama yang kooperatif antara akuntan dan entitas pengguna jasa akuntan
public yang akan menghasilkan kerjasama yang saling memuaskan dari kedua pihak
karena telah dijelaskan tentang hak dan kewajiban dari akuntan public namun tetap
menjaga independensi dan bebas dari benturan kepentingan
4. Dengan adanya undang-undang ini diharapkan akan membantu terciptanya
perekonomian nasional yang sehat dan transparan.
Dampak UU ini adalah akuntan publik mulai berhati-hati dalam melaksanakan
penugasan dan memberikan opininya. Hal ini disebabkan adanya aturan pidana bagi pelaku
tindak pidana yang tercantum dalam UU akuntan publik. Dengan demikian akuntan publik
akan terpacu untuk bertindak secara lebih profesional dan independen dalam menjalankan
profesinya. Di sisi lain penerapan sanksi pidana dalam UU akuntan publik juga dimaksudkan
untuk melindungi profesi akuntan publik, yaitu adanya kepastian hukum berkaitan dengan
adanya rumusan-rumusan yang jelas tentang bentuk-bentuk yang termasuk dalam kategori
tindakan pidana yang dilakukan oleh akuntan publik. Setidaknya dengan adanya Undang-
Undang ini dapat meminimalisir akuntan publik gadungan atau palsu yang dapat beroperasi
di Indonesia.
Lebih lanjut, adanya aturan terkait rerizinan untuk Akuntan Publik Asing diatur pada
UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik pada pasal 7. Dikhawatirkan Akuntan Publik
Indonesia akan dijajah dibumi sendiri mengingat jumlahnya yang tidak sebanding dengan
negara tetangga. Dan juga hal yang perlu diwaspadai yaitu Akuntan publik asing tersebut
dapat mengakses aspek strategis dan kerahasiaan Negara melalui pemberian jasa kepada
instansi pemerintahan.
Selain itu, persyaratan untuk menjadi akuntan publik menurut ketentuan pasal 6 huruf
a UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik yang disederhanakan. Berarti gelar CPA
(certified public accountant) dapat diberikan kepada siapa saja yang lulus ujian CPA tanpa
memandang dia lulusan jurusan apapun (tidak harus dari jurusan akuntansi). Berarti mereka
yang bukan lulusan akuntansi tetapi lulus ujian CPA sudah bisa menjadi akuntan. Memang
ironis tetapi itulah kenyataannya.
Disusun Oleh:
1. Annisa’ (1610247988)
2. Arpita (1610248157)
3. Nathalia Sihombing (1610247997)
Dosen Pembimbing :