Anda di halaman 1dari 2

Nama :Tasha Rifanti Assyura

NIM : 21080118100068
Kelas :B

Pengolahan Limbah Berbahaya Rumah Tangga


Pengolahan limbah berbahaya rumah tangga merupakan langkah dalam memproses
limbah berbahaya rumah tangga, seperti bahan antifreeze, minyak, baterai, lampu neon,
pestisida, dan cat bekas. Mereka akan mengolah limbah rumah tangga tersebut agar tidak
hanya dibuang ke tempat pembuangan sampah, dimana hal ini tentunya dapat mencemari
lingkungan. Dalam video ini, ditunjukkan bagaimana mempelajari sebuah pengolahan limbah
yang mendaur ulang dan menggunakan kembali cat untuk membuat produk cat baru yang
dapat diambil dan digunakan oleh masyarakat. Hal ini tentunya berkaitan dengan tujuan
dalam pengelolaan limbah B3 yakni untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah berbahaya. Tentunya limbah
rumah tangga berbahaya seperti yang telah disebutkan, akan menimbulkan pencemaran jika
tidak adanya tindakan pengolahan atau pemanfaatan terkait limbah tersebut.

Di Indonesia juga seharusnya menerapkan adanya pengolahan atau pemanfaatan dari


badan usaha yang telah menghasilkan limbah B3. Seperti tertera dalam Peraturan Pemerintah
No. 101 tahun 2014 pasal 1 ayat 22 bahwa “Pemanfaatan Limbah B3 adalah kegiatan
penggunaan kembali,daur ulang, dan/atau perolehan kembali yang bertujuan untuk mengubah
limbah B3 menjadi produk yang dapat digunakan sebagai substitusi bahan baku, bahan
penolong, dan/atau bahan bakar yang aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup”.
Sama halnya dengan perusahaan cat tersebut dimana mereka berusaha untuk mengolah
kembali dan memanfaatkan limbah B3 sebagai bahan produksi untuk menghasilkan produk
yang baru.

Perusahaan ini telah bergerak sejak 2012 dengan tujuan untuk menjaga lingkungan
dari limbah berbahaya. Pengolahan Limbah Berbahaya Rumah Tangga telah mencampur
kembali (re-blended) 16.260 galon cat pada 2013. Jumlah tersebut sekitar 3500 galon lebih
banyak dibandingkan tahun 2012. Hasil akhir dari daur ulang cat ini bisa digunakan kembali
untuk mengecat dinding atau properti lain di rumah.

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah membuka cat, dan menentukan apakah
cat tersebut dalam kondisi baik atau buruk. Lalu cat tersebut dituangkan ke dalam drum yang
selanjutnya ditambahkan dengan campuran air limbah berbentuk seperti slime. Bau yang
dihasilkan dari campuran cat bekas tersebut sangatlah tidak enak dan menyengat. Campuran
cat yang bagus akan menghasilkan warna putih, sedangkan campuran cat yang buruk akan
menghasilkan warna hitam.
Metode re-blended dilakukan dengan menuangkan campuran cat pada drum tadi
kedalam mixer besar dan mesin akan melakukan pencampuran selama 10 hingga 15 menit.
Sebelum menuju mixer besar, pengolah dianjurkan untuk memakai PPE (Personal protective
equipment) berupa topi dan rompi high-vis. Cat sebanyak 440 galon dimasukkan ke dalam
mixer hingga warna dan teksturnya menyatu dan membentuk warna baru. Metode ini mirip
dengan cara membuat adonan kue. Warna yang dihasilkan adalah BAP Ponies Canyonlands
dengan warna yang lebih gelap. Pengolahan limbah cat ini juga bisa menghasilkan warna
yang lebih terang seperti batu kapur Texas. Setelah mixer berhenti, campuran cat akan
ditambahkan air melalui sebuah pompa. Setelah semua selesai, cat baru dimasukkan ke dalam
ember cat berukuran besar kemudian dikemas, dan siap untuk diperjual belikan.

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=gJHHJYhy1wc&feature=youtu.be

Anda mungkin juga menyukai