Pendahuluan
Peningkatan efisiensi dan pengendalian emisi polutan merupakan proyek boiler utillitas paling
signifikan di seluruh dunia. Penggunaan bahan bakar minyak pada ketel yang di gunakan untuk
memanaskan ruang bakar tungku yang dapat mencapai sekitar 100 ton bahan bakar minyak di
konsumsi pada ketel uap utillitas 300 Mwe,yang menyebabkan kekhawatiran akan
meningkatnya biaya ekonomi. Hal ini mendorong minat untuk mengembangkan pembakar
penguapan bebas minyak dan start up. Berbagai peneliti telah melakukan penelitian tentang
pembakar penguapan bebas minyak,seperti pembakaran batu bara menggunakan burner
berbantuan plasma,atau berbantuan gelombang mikro dan sebagainnya.. Pengapian aliran batu
bara ini merupakan sumber energi yang andal dan nyaman. Dalam pembakar pengapian start up
yang terpusat pada bahan bakar ini . Fitur burner dua senjata minyak diatur dalam pipa minyak
dan cara kerjanya. Minyak yang diabomisasi dari suatu senapan minyak,yang disebut senapan
minyak utama,menyala dan terbakar di ruang yang berinsulasi panas. Selanjutnya nyala minyak
menyukut minyak yang diatomisasi dari senapan minyak lainnya,yamh disebut senjata minyak
bantu.Pemisah kerucut dipasang di saluran campuran airecoal primer untuk memusatkan
batubara yang di hancurkan ke dalam zona pusat burner. Slanjutnya batu bara akan dinyalakan.
Dan setelah boiler dinyalakan burner beralih operasi menjadi burner kaya bahan bakar terpusat
yang ditandai denganefisiensi pembakaran.serangkaian pengapian batu bara bitumen dalam skala
penuh pembakaran pengapian start up dilakuann dalam penelitian ini.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan serangkain alat pembakaran yang dirangkai sistematis
dengan menggunakan bahan bakar batu bara. Batubara yang telah dihancurkan dibawa ke
pembakar. Bahan bakar minyak diambil dari tangki minyak sebagai tambahan. Udara primer
yang digunakan dalam pembakaran minyak dipasok dari blower lain. Batu bara itu dinyalakan
dalam saluran udara primer. Sampel diambil oleh pompa melalui perangkat filtrating menjadi
penganalisis gas Testo 350M untuk dianalisis selanjutnya. Ketepatatan penganalisis untuk setiap
pengukuran spesies adalah 1% untuk O2 dan 5% untuk CO. Setiap sensor dikalibrasi sebelum
pengukuran. Maksimal Konsentrasi CO adalah 10.000 ppm dalam percobaan ini. Perbedaan
tekanan sebelum dan sesudah penyalaan disebutsebagai resistensi burner
Dapat disimpulkan bahwa udara ekses yang ada dapat mengurangi suhu yang ada pada proses
pembakaran dikarenakan udara ekses mampu menyerap panas yang dihasilkan oleh gas hasil
pembakaran. Maka dari itu, udara ekses lebih cocok digunakan untuk menjaga bara tetap dalam
kondisi terbakar. Manfaat dari udara ekses yang tinggi adalah mampu menurunkan rilis karbon
dan hydrogen yang ada.