Anda di halaman 1dari 2

Kelompok : IX

Kelas :B
Nama Anggota :
Ziyadatul Husna (21080118130047)
Siti Anisa (21080118130059)
Tasha Rifanti Assyura (21080118100068)
Fikri Haekal (21080118130074)

Reaksi Redoks Pada Elektrokimia Untuk Pengolahan Limbah Cair


Elektrokimia adalah reaksi redoks yang bersangkut paut dengan listrik.
Reaksi elektrokimia dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Sel galvani/sel volta adalah reaksi redoks yang menghasilkan listrik. Contohnya baterai.
2. Sel elektrolisis adalah listrik yang mengakibatkan reaksi redoks. Contohnya adalah pemurnian logam dan
pelapisan logam.
1. Sel Galvani/Sel Volta

s
Sel volta terdiri atas dua elektroda (katoda anoda) dan satu jembatan garam. Pada gambar di atas, logam Zn akan
mengalami oksidasi, sedangkan logam Cu akan mengalami reduksi. Reaksi kimianya adalah:
Zn → Zn2+ + 2 e, E0 = 0,76 volt
Cu2+ + 2 e → Cu, E0 = 0,34 volt
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu, Esel = 1,1 Volt.
Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan anion dan kation pada larutan dan untuk menutup
rangkaian sehingga reaksi dapat berlangsung terus-menerus.

2. Sel Elektrolisis

Sel elektrolisis adalah arus listrik yang menimbulkan reaksi redoks.


Pada sel elektrolisis, katoda akan tereduksi dan anoda yang akan teroksidasi.
Pada katoda, terdapat 2 kemungkinan zat yang ada, yaitu: kation (K+) atau air (H20) (bisa ada atau tidak ada
tergantung dari apa yang disebutkan, cairan atau lelehan.) Sedangkan pada anoda, terdapat 3 kemungkinan zat yang
ada, yaitu: anion (A-) atau air (H20) (bisa ada atau tidak ada tergantung dari apa yang disebutkan, cairan atau
lelehan.) atau elektroda, elektroda ada 2 macam, inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat yaitu platina (Pt),
emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan tak inert (mudah bereaksi)
Ada berbagai macam reaksi pada sel elektrolisis, yaitu:
1. Reaksi yang terjadi pada katoda
 Jika kation merupakan logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Cr, Sr, Ba, Ra), Al,
dan Mn, maka reaksi yang terjadi adalah 2 H20 + 2 e → H2 + 2 OH-
 Jika kationnya berupa H+, maka reaksinya 2H+ + 2 e → H2
 Jika kation berupa logam lain, maka reaksinya (nama logam)x+ + xe → (nama logam)
2. Reaksi yang terjadi pada anoda
 Jika elektroda inert (Pt, C, dan Au), ada 3 macam reaksi:
 Jika anionnya sisa asam oksi (misalnya NO3 , SO4 ), maka reaksinya 2 H20 → 4H + O2 + 4 e
- 2- +

 Jika anionnya OH , maka reaksinya 4 OH → 2H20 + O2 + 4 e


- -

 Jika anionnya berupa halida (F-, Cl-, Br-), maka reaksinya adalah 2 X(halida) → X (halida)2 + 2 e
 Jika elektroda tak inert (selain 3 macam di atas), maka reaksinya Lx+ + xe

Parameter-parameter yang mempengaruhi Elektrolisis :


- Penggunaan katalisator Katalisator
Misalnya H2SO4 dan KOH berfungsi mempermudah proses penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen
karena ion-ion katalisator mampu mempengaruhi kesetabilan molekul air menjadi menjadi ion H dan OH
yang lebih mudah di elektrolisis karena terjadi penurunan energy pengaktifan.
- Luas permukaan tercelup
Semakin banyak luas yang semakin banyak menyentuh elektrolit maka semakin mempermudah suatu
elektrolit untuk mentransfer elektronnya.
- Sifat logam bahan elektroda
Penggunaan medan listrik pada logam dapat menyebabkan seluruh elektron bebas bergerak dalam metal,
sejajar, dan berlawanan arah dengan arah medan listrik.
- Konsentrasi Pereaksi
Semakin besar konsentrasi suatu larutan pereaksi maka akan semakin besar pula laju reaksinya.

Penggunaan dan Pengaplikasian Pada Proses Wastewater Treatment

 PROSES ELEKTROKIMIA DENGAN FILTER CARBON NANOTUBE UNTUK PENGOLAHAN AIR


DAN AIR LIMBAH
(Jurnal oleh : Rifkah Akmalina)

Carbon nanotube terdiri dari lembaran graphene yang melapisi single-walled nanotubes (SWNT)
atau coaxial double dan multiwalled nanotubes (DWNT dan MWNT). CNT filter terdiri dari seratus tubes
yang terkait satu sama lain oleh gaya van der Waals, sehingga menyediakan luas permukaan yang lebih
besar dan mampu menghilangkan kontaminan biologi, seperti bakteri dan virus, serta menghilangkan
kontaminan kimia. Carbon nanotube memiliki pori di antara kumpulan tube sehingga memungkinkan
terjadinya adsorpsi untuk adsorbat dengan berat molekul yang kecil, seperti ion logam. Luas permukaan
dan volume mesopori dari CNT dapat ditingkatkan dengan purifikasi, misalnya dengan treatment
menggunakan senyawa asam, basa, gas, atau dengan treatment menggunakan panas. Modifikasi kimia pada
carbon nanotube dapat meningkatkan kelarutan dan memudahkan proses purifikasi. Namun salah satu
kelemahan dari modifikasi tersebut adalah sifat dari carbon nanotube yang sangat inert akibat delokalisasi
sistem elektron π. Komposisi dari nanotube secara tidak langsung dapat mempengaruhi penambahan
oksigen sehingga membentuk gugus karboksil dan hidroksil. Gugus tersebut dapat meningkatkan kelarutan
dalam air atau alkohol secara signifikan dibandingkan dengan pristine nanotubes. Proses filtrasi
elektrokimia terdiri dari tiga proses, yaitu transfer massa secara hidrodinamik, adsorpsi/desorpsi secara
fisik yang dipengaruhi oleh temperatur, dan transfer elektron secara langsung yang dipengaruhi oleh
tegangan.

Anda mungkin juga menyukai