definitif. Sedangkan embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk embrio
atau perkembangan makhluk hidup pada fase pranatal.
Ada dua istilah dalam perkembang makhluk hidup yaitu : ontogeny dan filogeni. Ontogeny
adalah perkembangan makhluk hidup berdasarkan asal usul ( dari zigot-embrio-dewasa-
mati ). Sedangkan filogeni adalah perkembangan makhluk hidup berdasarkan evolusi.
Ada dua sejarah perkembangan ilmu embriologi, yaitu : praformasi dan epigenesis. Dalam
istilah praformasi, menyatakan bahwa individu dalam germ cell sudah ada dalam bentuk mini
dan akan berkembang menjadi besar. Lalu pada istilah epigenesis, perkembangan makhluk
hidup terjadi secara bertahap dan nantinya berdeferensiasi. Istilah perkembangan yang kita
gunakan saat ini adalah epigenesis.
Sebelum membahas lebih jauh tentang gametogenesis ini, kita lihat terlebih dahulu
pengertian mitosis dan meiosis yang merupakan pembelahan sel penting dalam peristiwa
proses ini.
Mitosis : pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak identik dengan jumlah kromosom
sama dengan induk dan terjadi pada semua jenis sel ( somatik dan gamet ). Adapun tujuan
dari pembelahan ini yaitu untuk pertumbuhan dan persembuhan.
Meiosis : pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan dengan jumlah kromosom anak ½
dari jumlah kromosom induk yang terjadi pada organ reproduksi dan menyebabkan variasi
genetik. Adapun tujuan dari pembelahan ini yaitu menghasilkan sel gamet.
Pada gametogenesis antara betina dan jantan terdapat perbedaan pematangan sel kelamin.
1) Jantan (spermatogenesis)
Asal sel kelamin kecambah membelah secara mitosis membentuk spermatogonia,
kemudian dorman
sampai tahap pubertas barulah terjadi pembelahan meiosis yang menyebabkan
spermatogonia secara
bertahap menjadi spermatosit-primer, spermatosit-sekunder, spermatid dan spermatozoa.
Spermatozoa
ini telah matang dan siap membuahi.
2) Betina ( oogenesis )
Asal sel kelamin kecambah membelah secara mitosis membentuk oogonia,dan memulai
meiosis,
berhenti pada tahap oosit primer sampai pubertas- Setelah pubertas meisosis dilanjutkan
sampai tahap
metafase II (oosit sekunder) lalu ovulasi- Meisosis II dilanjutnya hanya jika oosit
terfertilisasi. Artinya
matangnya sel ovum apabila telah terfertilisasi.
b) Fertilisasi : proses penyatuan spermatozoa dan ovum untuk membentuk individu baru
( zigot ) dari haploid-diploid. Adapun fungsi dari fertilisasi ini yaitu : penurunan materi
genetik dari tetua ke anak, mengembalikan jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid,
penentuan jenis kelamin anak, dan aktivasi sel telur untuk memulai proses perkembangan.
Sebelum terjadi fertilisasi ada syarat yang harus dilalui oleh spermatozoa untuk membuahi
dan ovum untuk dibuahi.
Reaksi akrosom adalah proses peleburan membran plasma dan membran akrosom dengan
cara bagian sperma mengeluarkan enzim-enzim hidrolitik sehingga dapat mencerna zona
pelusida.
2. Ovum : Terkait dengan oogenesis dan follikulgenesis dan pematangan sel telur. Untuk
pematangan sel telur: ada pematangan inti dan pematangan sitoplasma (sintesa mRNA,
protein dll dan pembentukan granula-granula korteks).
Kemudian untuk melihat bahwa embrio tumbuh dan berkembang berikut parameternya:
a) Pertumbuhan : pertambahan jumlah atau ukuran sel menjadi lebih banyak atau lebih besar.
Dimana identifikasinya dapat dilihat dari Satu sel menjadi banyak sel, zigot menjadi morula
dimana jumlah sel blastomer bertambah, oosit primer pada folikel primordial dan oosit
primer pada folikel tersier membesar.
b) Perkembangan : perubahan bentuk atau fungsi sel ke arah bentuk atau fungsi yang baru.
Perkembangan embrio melalui proses induksi, diferensiasi dan determinasi. Lalu factor yang
berpengaruh terhadap proses perkembangan: Genetic (yang terdapat dalam inti), Sitoplasma
(yang dikontribusikan oleh maternal), dan Lingkungan.
penambahan bahan inti ( DNA ), ukuran embrio tetap, dan dihasilkan morula yang terdiri dari
sel-sel blastomer. Dan semua proses pada tahapan ini berjalan sangat cepat. Adapun tahapan
akhir dari proses ini yaitu morula.
Pada tahapan blastulasi ini dikenal dengan adanya istilah implantasi dan plasentasi.
Implantasi adalah proses bersarangnya embrio pada dinding Rahim. Pada makhluk hidup
terdapat jenis-jenis implantasi berdasarkan perlekatan yaitu : implantasi invasive, pada jenis
implantasi ini blastosis segera melakukan perlekatan dengan endometrium. Dan implantasi
non-invasive yaitu blastosisnya tidak segara melakukan perlekatan dengan endometrium.
Sedangkan jenis implantasi berdasarkan kedalamannya ada tiga yaitu : profundal (embrio
merusak stroma jaringan uterus dan masuk lalu menutup kembali, eksentrik (kerusakan
stroma jaringan uterus hanya sebagian dan embrio masih berhubungan dengan lumen, dan
sentral (perlekatan pada uterus tanpa penetrasi ke endometrium). Lalu ada selaput ekstra
embrionik yang berperan dalam perkembangan embrio. Selaput ekstra embrionik ini terdiri
dari ( kantung kuning telur sebagai sumber nutrisi bagi embrio, amnion sebagai media untuk
mengambang, pelindung dan memungkinkan embrio bergerak, korion sebagai pertukaran
nutrisi dan gas (darah) dengan induk, dan allantois sebagai pertukaran O
2,CO2 dan penampungan ekskresi urine fetus/janin. Sedangkan organ lain yang berfungsi
penting dalam perkembangan embrio adalah plasenta. Plasenta merupakan struktur antara
selaput ekstra embrionik dengan endometrium induk. Fungsi dari plasenta ini adalah
pertukaran nutrisi,gas,hormone,endokrin dan barrier.