SAP Tanda Bahaya Nifas Revisi
SAP Tanda Bahaya Nifas Revisi
Oleh :
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Mengetahui,
( ) ( )
Kepala Ruang 8
( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ TANDA BAHAYA NIFAS ”
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui
dan memahami tentang tanda-tanda bahaya pada ibu nifas termasuk infeksi dan perdarahan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat mampu:
a. Menyebutkan pengertian nifas
b. Menyebutkan pengertian tanda bahaya nifas
c. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam tanda bahaya nifa
3. Sasaran
Keluarga Klien di Ruang 8 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
4. Materi (Terlampir)
Konsep Tanda Bahaya Nifas
5. Metode
Ceramah dan tanya jawab
6. Media
Leaflet, Laptop dan LCD
Seting tempat :
Layar proyektor
XXXXXXXXXXXXXXXX
Peserta
XXXXXXXXXXXXXXXX
Penyajian :
7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Kesiapan materi
Kesiapan media meliputi : Leaflet.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu ruang 8 RSSA
b. Evaluasi Proses
Pada saat penyuluhan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan
memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
LAMPIRAN
TANDA BAHAYA MASA NIFAS
3. Sub Involusi
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim dari
1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu kemudian. Bila pengecilan
ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi (Mochtar, 2012). Faktor penyebab
sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus, endometritis, adanya mioma uteri
(Prawirohardjo, 2010).
Tanda dan gejala
a) Letak fundus uteri tetap tinggi atau penurunan fundus uteri lambat
b) Pengeluaran lochea seringkali gagal berubah
c) Terdapat bekuan darah
d) Lochea berbau menyengat
e) Uterus tidak berkontraksi
f) Terlihat pucat
g) Tekanan darah rendah serta suhu tubuh tinggi
h) lemah
4. Nyeri perut dan pelvis
Tanda-tanda nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan komplikasi nifas seperti :
Peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada peritonium, peritonitis umum dapat
menyebabkan kematian 33% dari seluruh kematian karena infeksi. Gejala klinis
peritonitis dibagi 2 yaitu :
a) Peritonitis pelvio berbatas pada daerahpelvis
Tanda dan gejalanya demam, nyeri perut bagian bawah tetapi keadaan umum tetap
baik, pada pemeriksaan dalam kavum daugles menonjol karena ada abses.
b) Peritonitis umum
Tanda dan gejalanya: suhu meningkat nadi cepat dan kecil, perut nyeri tekan, pucat
muka cekung, kulit dingin, anorexsia, kadang-kadang muntah.
7. Sakit kepala
Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan kabur.
Nyeri kepala pada masa nifas dapat merupakan gejala adanya tekanan darah tinggi saat
hamil, jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,koagulopati dan
kematian.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah:
Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang menetap
Tidak hilang dengan istirahat
Depresi post partum
8. Payudara bengkak
Menurut Bahiyatun (2009) payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat dapat
menyebabkan payudara menjadi merah, panas, terasa sakit, dan akhirnya terjadi mastitis.
Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya payudara bengkak.
BH/bra yang terlalu ketat mengakibatkan engorgement segmental. Bila payudara ini tidak
disusukan dengan adekuat, dapat terjadi mastitis. Kelainan pada payudara pada masa
nifas diantaranya:
Bendungan ASI
Disebabkan oleh pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi atau
oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosngkan secara sempurna atau karena kelainan
pada putting susu. Keluhan mamae bengkak, keras, dan terasa panas sampai suhu
badan meningkat. Penanganan sebaiknya dimulai sejak hamil dengan perawatan
payudara untuk mencegah terjadinya kelianan-kelainan. Bila terjadi juga berikan terapi
simtomatis untuk sakitnya (analgetika), sebelum menyusukan pengurutan dahulu atau
dipompa sehingga sumbatan hilang.
Mastitis dan abses mamae
Adalah suatu peradangan pada payudara yang disebabkan kuman, terutama
staphylococcus aureus melalui luka pada puttimng susu, atau melalui peredaran darah.
Mastitis yang tidak segera diobati akan menyebabkan abses payudara yang bisa pecah
ke permukaan kulit dan menimbulkan borok yang besar. Keluhannya adalah payudara
membesar, keras, nyeri kulit memerah, dan membisul (abses), dan akhirnya pecah
dengan borok serta keluarnya cairan nanah bercampur dengan air susu.
Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia mudah mengalami infeksi.
Gejala gangguan ini meliputi :
a. Bengkak dan nyeri pada seluruh payudara atau lokal
b. Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal
c. Payudara keras dan berbenjol-benjol
d. Panas badan dan rasa sakit umum
Gangguan ini dapat diatasi dengan :
a. Menyusui tetap dilanjutkan. Pertama, bayi disusukan pada payudara yang sakit
selama dan sesering mungkin. Hal ini dilakukan agar payudara kosong.selanjutnya,
susukan bayi pada payudara yang normal.
b. Beri kompres panas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan shower hangat
atau lap basah panas pada payudara yang terkena.
c. Ubah posisi menyusui dari waktu ke waktu, yaitu dengan posisi berbaring, duduk,
atau posisi memegang bola (football position).
d. Pakai BH longgar.
e. Istirahat yang cukup dan makanan yang bergizi.
f. Banyak minum (2 liter per hari).
Dengan penatalaksanaan tersebut, biasanya peradangan akan menghilang setelah 48
jam, dan jarang sekali yang menjadi abses. Tetapi bila dengan cara-cara tersebut tidak
ada perbaikan setelah 12 jam, ibu perlu diberi antibiotik selama 5-10 hari dan analgesik
(Bahiyatun, 2009).
9. Nyeri berkemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih.
Kejadian infeksi saluran kemih pada masa nifas relative tinggi dan hal ini dihubungkan
dengan hipotoni kandung kemih akibat trauma kandung kemih waktu persalinan,
pemeriksaan dalam yang sering, kontaminasi kuman dari perineum, atau katerisasi yang
sering (sulaiman,2004). Retensi urin ini bisa diakibatkan oleh trauma pada saluran kemih
saat persalinan yang mengakibatkan peradangan (inflamasi) atau hipotonia (tonus otot
yang menurun) otot kandung kemih. Urin yang mengalami statis (terbendung) dalam
saluran kemih berpotensi menggumpal membentuk batu atau juga membuat bakteri di
dalamnya berkembang biak. Akibatnya, sering muncul gejala-gejala, seperti:
Nyeri saat BAK
BAK tidak lancar, tidak lampias
BAK sedikit-sedikit tapi sering
Urin berwarna keruh, atau bahkan berdarah
Nyeri perut bawah
Demam, menggigil
Mual, dsb
2. Selama persalinan
Usaha-usaha pencegahan terdiri atas membatasi sebanyak mungkin masuknya
kuman-kuman dalam jalan lahir :
Menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun
perabdominam dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.
Mencegah terjadinya perdarahan banyak, bila terjadi darah yang hilang harus
segera diganti dengan tranfusi darah.
Alat-alat dan kain-kain yang dipakai dalam persalinan harus steril
Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dengan
sterilisasi yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah. (Nugroho,2010)
3. Selama nifas
Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula
alat-alat dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kandungan
harus steril.
Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus,
tidak bercampur dengan ibu sehat.
Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada hari-hari pertama
dibatasi sedapat mungkin.(Nugroho,2010)
Menurut Sunarsih (2011) Penyebab hilangnya nafsu makan pada si ibu, yaitu, :
a. Ibu post partum blues
b. kurangnya dukungan dari keluarga (terutama suami)
c. Ibu mengidap suatu penyakit dlam pencernaan atau anggota tubuh
d. Kedaan ekonomis yang tidak mendukung.
e. Kurang istirahat.
Penatalaksanaan
a. Dengan pendekatan atau bimbingan psikiatri
b. Anjurkan ibu untuk makan yang segar dan bervariasi setiap hari, yaitu :
Makan sumber protein nabati dan hewani, seperti : daging, telur, kacang-
kacangan dan ayam.
Makanan sumber kerbohidrat, seperti : beras, jagung, kentang, dan ubi.
Sayuran (sperti : bayam, kangkung) dan buah-buahan (seperti : jeruk, pepaya,
pisang dan mangga)
c. Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering
d. Anjurkan ibu untuk makan pil penambah darah, vitamin yang diberikan dari rumah
sakit (Sunarsih,2011)
11. Merasa Sedih atau Tidak Mampu Mengasuh Sendiri Bayinya dan Diri Sendiri
(Post Partum Blues)
Pada minggu-minggu awal setelah persalinan kurang lebih 1 tahun ibu post partum
cenderung akan mengalami perasaan-perasaan yang tidak pada umumnya seperti
merasa sedih, tidak mampu mengasuh dirinya sendiri dan bayinya.
Faktor penyebab :
a. Kekecewaan emosional yang mengikuti kegiatan bercampur rasa takut yang di
alami kebanyakan wanita selama hamil dan melahirkan.
b. Rasa nyeri pada awal masa nifas
c. Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan telah melahirkan kebanyakan
di rumah sakit
d. Kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayinya setelah meninggalkan
rumah sakit
e. Ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi (Bahiyatun, 2009)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
LEMBAR KONSULTASI PENGESAHAN ASKEP
Hari, .......................................2019
Mahasiswa,
( ) ( )