BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas Larompong Selatan adalah Salah satu pelaksanan Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerja. Puskesmas berperan menyelenggarakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan
demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat pennerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2. MANFAAT
C. PENGERTIAN
D. RUANG LINGKUP
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFIS
1. V i s i
2. M i s i
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan profesional secara marata dan
BAB III
ANALISIS SITUASI
1. Data Umum
a. Wilayah Kerja dan fasilitas pelayanan
Luas wilayah kerja Puskesmas Larompong Selatan 138 Km2, yang meliputi 1
Kelurahan dan 9 desa dengan jumlah dusun sebanyak 44 Dusun se kecamatan
Larompong Selatan. Dalam wilayah kerja Puskesmas Larompong Selatan yang terdiri dari
9 desa dan 1 Kelurahan yang ada, dengan jarak tempuh untuk desa terjauh ±3 jam (
Desa Malewong Dusun Palakka), akses menunju ke desa itu sangat sulit dijangkau
sedangkan untuk desa terdekat ± ½ jam ( Dadeko, Temboe, Babang, Bonepute dan
Batulappa) hal ini menunjukkan bahwa akses masyarakat untuk pelayanan kesehatan
dapat di jangkau dengan mudah melalui kendaraan roda 4 dan roda 2.
DATA KS
TARGET
CAKUPAN 2017
NO INDIKATOR KS
PERSEN ABS
ABS %
1 CAKUPAN KELUARGA YANG MENGIKUTI PROGRAM KB 100% 80 80 100
2 CAKUPAN PELAYANAN PERSALINAN SESUAI STANDAR DI FASYANKES 100% 220 220 100
3 CAKUPAN BAYI YANG MENDAPATKAN IMUNISASI LENGKAP 100% 303 303 100
10 CAKUPAN KELUARGA YANG SUDAH MENJADI ANGGOTA JKN 100% 16078 10779 67,04
11 CAKUPAN KELUARGA MEMPUNYAI AKSES AIR BERSIH 100% 4128 4315 99,5
12 CAKUPAN KELUARGA MEMPUNYAI AKSES ATAU MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT 100% 4128 3587 86,89
10
Berdasarkan grafik di atas menunukkan bahwa penyakit terbanyak adalah Gastritis yaitu 771
kasus dan ISPA yaitu 713 kasus.
11
HASIL CAKUPAN
NO KOMPONEN KEGIATAN
(%)
T O T A L 542
Nilai Rata- Rata 77
13
b. Sumber Daya
1. Ketenagaan
Berdasarkan hasil analisis ketenagaan maka di Puskesmas Larompong
Selatan masih di butuhkan tenaga perawat, 1 orang tenaga laboratorium
PNS. Jumlah tenaga yang ada di Puskesmas Larompong Selatan sebanyak 69
orang yang terdiri dari Pns 29 orang, 6 tenaga honorer dan 50 tenaga
sukarela.( Lampiran Format 2a)
2. Obat dan bahan habis pakai
Ketersedian obat di Puskesmas Larompong Selatan selama tahun 2017 pada
prinsipnya cukup dengan pemakaian terbanyak Paracetamol 500 mg. (
Lampiran Format 2a)
3. Peralatan
Keadaan peralatan yang tersedia di setiap poli masih kurang sesuai dengan
standar permenkes No.75 tahun tahun 2014
4. Sumber pembiayaan
Sumber pembiayaan terdiri dari dana kapitasi puskesmas melalui pelayanan
jaminan kesehatan nasional, jaminan persalinan, Bantuan operasional
Kesehatan. Total dana yang ada pada tahun 2017 sebesar Rp. 1.523.403.781
5. Sarana dan pra sarana.
Kondisi sarana dan Prasarana di Puskesmas Larompong Selatan masih
terbatas hal ini terlihat ( format 2e ) bahwa sepeda motor, laptop, dan
printer masih kurang.
10
9
8
7
6
5 Posyandu
4
Kader
3
Dukun
2
1
0
160 145
140
120 108 106 109 109 104 104 105
96
100
80
60 50
K1 95 %
40
20
0
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pencapaian K1 Tahun 2017 msih ada 1
Desa yang belum mencapai target yang terendah yakni Desa Gandang Batu. Hal ini
disebabkan karena masih ada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di
Tenaga Kesehatan diatas usia kehamilan 3 Bulan.
15
120 112
105 104
100 96 100
93 95
100
83
80
60 50
40 K4 90%
20
40 PN 90%
20
0
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk pencapaian peserta KB aktif sampai
bulan Desember 2017 hanya ada 1 desa yang mencapai target, 9 desa hanya belum
mencapai target sehingga kedepan masih sangat perlu diadakan penyuluhan Keluarga
Berencana terutama metode kontrasepsi jangka panjang.
GIZI
REKAPITULASI
100 GRAFIK CAKUPAN D/S BULAN JANUARI - DESEMBER
PUSKESMAS LAROMPONG SELATAN TAHUN 2017
80
60
40
20
-
Tembo Batulap Bonepu Gd.Bat Sampa Salusan Malew
Lakloa Babang Dadeko PKM
e pa te u no a ong
D/S 94 89 85 90 90 75 89 84 74 79 85
Pada grafik cakupan D/S diatas menunjukan bahwa masih ada bebera desa yang
belum mencapai target dari target yang telah ditentukan.
17
BGM
REKAPITULASI
GRAFIK CAKUPAN BGM/D BULAN DESEMBER PUSKESMAS
LAROMPONG SELATAN TAHUN 2017
3
2
2
1
1
0
BONEP SALUS LAKLO BABAN TEMBO BATUL DADEK SAMPA MALE GD.
PKM
UTE ANA A G E APPA O NO WONG BATU
BGM 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
Jumlah penduduk di kecamatan Larompong Selatan 2017 yaitu 16.078 jiwa dengan
rincian laki-laki 7.884 jiwa dan perempuan 8.194 jiwa dengan kepala keluarga sebanyak
4.148 KK.
18
2. Data Khusus
Pada format 7 dapat dilihat jumlah kematian yang tercatat di Puskesmas yaitu
sebanyak 19 orang, dengan penyebab kematian adalah Hipertensi, Strok, Jiwa, Tumor
Paru, SUH, Tumor, Udema, dan Ca.Rahim. Jika dilihat dari data kunjungan Puskesmas
(Format 8) dimana jumlah kunjungan lama sebesar 4131 dan kunjungan baru 6292
jumlah total 10.423. Jika dibandingkan dengan data sepuluh penyakit terbanyak yang
tertinggi adalah ISPA kedua Gastritis, (Format 9).Dari data tersebut diatas,tentunya
dapat dijadikan dasar untuk perencanaan kegiatan tahun 2018, misalnya tingginya
kasus penyakit ISPA yang secara langsung tentunya berhubungan dengan hygene
perorangan oleh karena itu perlu adanya penyebaran informasi tentang hygene
perorangan ke desa-desa demikian pula penyakit lainnya.
Grafik diatas menggambarkan bahwa belum ada Desa yang cakupan RT ber-PHBS nya
mencapai target 100 %.
Data tersebut dapat menjadi dasar bagi pengelola program untuk memilih sasaran Desa
mana yang perlu diprioritaskan untuk mengintensifkan sosialisasi 10 indikator PHBS,
sehingga kedepannya target 100 % dapat dicapai.
KESLING
100
90
80
70
60
50 93 100 95 100 93 94 100
40 85
75 75
30 Rmh Sehat 85 %
49
20
10
0
20
Pada Grafik di atas bahwa dari 10 Desa/Kel yang ada, masih yang belum
mencapai target.data tersebut menjadi dasar pengelola untuk meningkatan cakupan
rumah tangga sehat sehingga kedepannya bisa mencapai target.
TTU MS 85%
100
80
60 100100100100100100100100100
80 96
40
20 TTU MS 85%
0 Gandang…
Malewong
Puskesmas
Batu Lappa
Babang
Bonepute
Temboe
Dadeko
Sampano
La'loa
Salusana
Pada Grafik di atas menunjukkan bahwa hanya semua desa sudah mencapai
target ini.
GIZI
Cakupan Bayi yang mendapat ASI Ekslusif per Desa tahun 2017
30
25
20
15
10
0
BONEP MALE GD.BA BABANSAMPA BATUL LAKLO DADEK SALUS TEMBO
PKM
UTE WONG TU G NO APPA A O ANA E
Asi Ekslusif 40 39 22 40 23 24 36 18 30 46 33
Pada
Grafik diatas dapat dilihat bahwa tidak ada Desa yang mencapai target sehingga
pencapaian tingkat puskesmas sangat jauh dari target yang ditentukan.disebabkan
karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya ASI Ekslusif.diharapkan
kedepannya sosialisasi ASI Ekslusif dan promosi ASI Ekslusif ditingkatkan.
21
BAB III
A. ANALISIS MASALAH
1. Upaya kesehatan Wajib
- Promosi Kesehatan
Berikut disajikan analisa kegiatan Promkes Rumah Tangga BerPHBS dengan
berdasarkan perbandingan antara pencapaian dengan target program
- Kesling
- KIA
Pencapaian
No Variabel Target Kesenjangan
(%)
Jumlah kunjungan K4 90 % 75 % 15 %
2
bumil
4 Cakupan MTBS 90 % 79 % 11 %
- GIZI
- P2PL
PTM
Kunjungan usia 15-59 tahun yang 31,1 % 68,9%
mendapatkan pelyanan skrining 100%
kesehatan sesuai standar
Persentase penderita Hipertensi yang 31,7%
mendapatkan pelayanan kesehatan 100% 68,3 %
sesuai standar
Persentase penyandang DM yang 31,5%
mendapatkan pelayanan kesehatan 100% 68,5 %
sesuai standar
SURVEILANS
Kejadian Diare 100% 100% Tidak ada Kesenjangan
Kejadian ISPA 100% 100% Tidak ada Kesenjangan
Kejadian DBD 100% 100% Tidak ada Kesenjangan
TB/Kusta
Penemuan pasien Baru TB BTA Tidak ada Kesenjangan
100% 100%
positif
Pemeriksaan Sputum 100% 100% Tidak ada Kesenjangan
Persentase jumlah orang yang Tidak ada Kesenjangan
100% 100%
mendapatkan pelayanan standar
Pelayanan sesuai standar 100% 100% Tidak ada Kesenjangan
HIV/AIDS
Cakupan Pemeriksaan HIV pada 65%
100% 35%
Kelompok yang beresiko
- Upaya Pengembangan
- Pendataan KS
NO VARIABEL TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN
1 Cakupan Merokok 100% 33,26% 66,74%
2 Hipertensi 100% 45% 55%
3 Jamban Sehat 100% 76,65% 23,35%
4 Asi eksklusif 100% 65% 35%
5 Penimbangan bayi balita 100% 85% 15%
6 Kepemilikan JKN 100% 65% 35%
b. Kesling
MASALAH
Cakupan Cakupan Cakupan Cakupan Cakup Cakupan Cakup Cakupan
KRITERIA Tempat Sarana Penimbinaan Pembinaan an Bebas an Rumah
Pembuangan Pembuanga Pasar Sehat sanitasi tempat TPM Jentik TTU Sehat
Sampah n Sampah pengelolah Cakupan
Dan Limbah makanan Jamban
URGENSI (U) 5 5 3 3 5 2 5 5
KESERIUSAN ( S) 2 4 3 3 4 2 4 4
PERKEMBANGAN( G 4 3 4 4 3 4 3 3
)
UXSXG 40 60 27 36 60 8 60 60
c. KIA/KB
Masalah
Kriteri Balita Resti
KB Aktif K4 Masy
MTBS
Lengkap
Urgensi (U) 5 4 4 4 4
Keseriusan(S) 5 3 3 3 3
Perkembangan (G) 5 4 3 4 3
UXSXG 125 48 36 48 36
d. Gizi
Masalah
Kriteri Balita Naik BB
Gizi Buruk Balita BGM
(N/D)
Urgensi (U) 4 3 2
Keseriusan(S) 4 2 3
Perkembangan (G) 4 2 3
25
UXSXG 12 7 8
e. P2
- Imunisasi
Upaya
Imunisasi
Upaya Upaya Upaya
Hamil
NO KRITERIA imunisasi imunisasi imunisasi
dan Wus
bayi Batita BIAS
tidak
Hamil
Tingkat Urugenci (U)
1. 3 2 3 1
Kunjungan Persentase
Persentase
usia 15-59 penderita
penyandang
tahun yang Hipertensi
DM yang
mendapatkan yang
NO KRITERIA mendapatkan
pelyanan mendapatkan
pelayanan
skrining pelayanan
kesehatan
kesehatan kesehatan
sesuai standar
sesuai standar sesuai standar
Tingkat Urugenci (U)
1.
5 3 3
2. Tingkat keseriusan (S)
3 3 2
Tingkat Perkembangan
3.
(G) 4 3 3
4. UXSXG 48 27 18
- Surveilans
- TB/Kusta
MASALAH
Persentase
jumlah orang
Penemuan
Pemeriksaan yang
KRITERIA pasien baru TB
Sputum mendapatkan
BTA positif
pelayanan sesuai
standar
Urgensi ( U ) 5 4 2
Keseriusan ( S ) 5 5 3
Perkembangan ( G) 5 1 3
UXSXG 125 20 18
- HIV/AIDS
MASALAH
KRITERIA Cakupan Pemeriksaan HIV pada Kelompk
Yang beresiko
URGENSI ( U ) 5
KESRIUSAN (S ) 4
PERKEMBANGAN ( G ) 3
UXSXG 60
- Pendataan KS
MASALAH
KRITERIA CAKUPA HEPERTE ASI KEPEMILIK PENIMBAN JAMB
N NSI EKSKLU AN JKN GAN BAYI AN
MEROK SIF BALITA SEHAT
OK
URGENSI ( U) 5 2 2 2 2 3
KESRIUSAN (S 5 1 2 2 2 2
)
PERKEMBAN 1 2 2 3 2 2
GAN (G )
UXSXG 25 4 8 12 8 12
27
KRITERIA U S G TOTAL
Posyandu usila 3 3 2 18
Pelayanan
Kesehatan kerja
5 4 3 60
Pelayanan Kesehatan
Kerja Non Formal 5 5 5 75
Cakupan pos UKK yang
berfungsi dengan baik 5 5 3 75
Cakupan pos UKK
menuju SiMSKER 4 4 4 64
Pembinaan pasien
gangguan kesehatan 4 4 4 64
jiwa
Pemantauan status
pengobatan
3 2 2 12
Pembinaan Toga dan
pemanfaatan pada 5 5 5 125
sasaran masyarakat
Pembinaan Pengobat
Tradisional yang
menggunakan 3 2 1 6
Tanaman Obat
Pembinaan Pengobat
Tradisional dengan 3 2 1 6
keterampilan
Senam lansia
2 3 4 24
Pembinaan kelompok
potensial/klub dalam 1 3 3 9
kesehatan olahraga di Desa
Penyuluhan kelompok
potensial kesehatan 2 2 2 8
olahraga di sekolah
Penjaringan anak sekolah
2 3 3 18
Pembinaan Sekolah sehat
3 2 2 12
g. Pendataan KS
MASALAH
KRITERIA
CAKUPAN HEPERTENS ASI KEPEMILIKA PENIMBANGA JAMBA
MEROKO I EKSKLUSI N JKN N BAYI BALITA N
K F SEHAT
URGENSI ( U) 5 2 2 2 2 3
KESRIUSAN (S ) 5 1 2 2 2 2
PERKEMBANGA 1 2 2 3 2 2
N (G )
UXSXG 25 4 8 12 8 12
28
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
1 RUMAH TANGGA BER PHBS - Kebiasaan masyarakat masih susah dirubah - Penyuluhan tentang PHBS Sekolah dan - Penyuluhan tentang PHBS Sekolah
- Kemauan dan kemampuan masyarakat untuk Rumah Tangga dan Rumah Tangga
berubah masih kurang - Survey Mawas Diri (SMD) - Survey Mawas Diri (SMD)
- Masih kurang Pengetahuan Masyarakat tentang - MMD - MMD
Pola hidup Ber PHBS - Sosialisasi Germas - Sosialisasi Germas
2 Desa Siaga aktif - Kurang aktif nya Ibu Tim Penggerak PKK - Pelatihan kader desa siaga aktif - Pelatihan kader desa siaga aktif
- sumber daya manusianya, - Pembinaan desa Siaga Aktif - Pembinaan desa Siaga Aktif
- Pemberdayaan mayasrakat tidak berjalan dengan - Evaluasi Desa Siaga Aktif - Evaluasi Desa Siaga Aktif
maksimal dan Fasilitas sarana dan prasana
3 ASI Eksklusif - Kurangnya pengetahuan tentang mamfaat ASI dan - Tingkatkan penyuluhan tentang 1. Tingkatkan penyuluhan tentang
gencarnya promosi sus formula membuat ibu pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada pentingnya pemberian ASI Eksklusif
gagal menyusui bayi pada bayi
- Belum semua bayi memperoleh IMD (Inisiasi - Semua Lintas program Khususnya Di 2. Semua Lintas program Khususnya Di
Menyusui Dini ) bidang kesehatan memahami tentang bidang kesehatan memahami
- Belum semua kantor dan Fasilitas umum membuat IMD tentang IMD
Ruang Asia tau pojok Asi - Perlu Pengadaan Konselor di Fasilitas 3. Perlu Pengadaan Konselor di
- Kurangnya konselor menyusui Pelayanan kesehatan Fasilitas Pelayanan kesehatan
- Diharuskan setiap tenaga kesehatan 4.. Diharuskan setiap tenaga kesehatan
memahami tentang Inisiasi Menyusui memahami tentang Inisiasi
Dini agar mampu meng edukasi keapada Menyusui Dini agar mampu meng
ibu yang mempunyai bayi. edukasi keapada ibu yang
- Melaksankan konselor pada pelayan mempunyai bayi.
kesehatan 5. Melaksankan konselor pada pelayan
kesehatan
4 Masih Kurangnya Sarana 1. Tidak adanya tempat Pembuangan Akhir 1. Pengadaan TPA 1. Pengadaan TPA
Pembuangan Sampah dan limbah 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 2. Perlu diberikan Pelatihan kepada 2. Perlu diberikan Pelatihan kepada
pengelolaan sampah atau pendaur ulang sampah . masyarakat terutama kader kesling masyarakat terutama kader kesling
3. Kurangngya kesadaran masyarakat tentang tentang pengelolaan sampah dan limbah tentang pengelolaan sampah dan
keberadaan sampah 3. Tingkatkan penyuluhan kepada limbah
masyarakat tentang sampah dan Limbah 3. Tingkatkan penyuluhan kepada
masyarakat tentang sampah dan
29
Limbah
5 Cakupan Pembinaan sanitasi 1. Kurang dukungan lintas Sektor tentang saniatsai 1. Perlu di berikan pelatihan atau 1 .Perlu di berikan pelatihan atau
tempat pengelolaan makanan Pengelolaan makanan. penyuluhan terhadap pengeglolaan penyuluhan terhadap pengeglolaan
masih rendah makanan . makanan .
2. Petugas Kesling Harus memonitring 2. Petugas Kesling Harus memonitring
Pada pengelola Makanan Pada pengelola Makanan
3. Pembinaan pengelolaan makanan 3. Pembinaan pengelolaan makanan
6 Cakupan Pembinaan pasar sehat 1. Masih Kurangnya pengetahuan anggota pokja 1. Perlu diberikan pelatihan anggota pokja 1. Perlu Pembinaan Pasar Sehat
masih rendah pasar Tentang pasar sehat pasar tentant pasar sehat. Melalui Kegiatan Inspeksi sanitasi
2. Kurangnya dukungan lintas sector tentang pasar 2. Perlu dukungan dari semua pihak Dasar.
sehat pemerintah 2. Perlu ada aturan dari pihak
Pemerintah .
7 Cakupan Rumah bebas jentik 1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang 1. Meningkatkan penyuluhan tentang 1. Meningkatkan penyuluhan tentang
Masih rendah pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta pentingnya pemberantasan jentik pentingnya pemberantasan jentik
gerakan 3 M nyamuk nyamuk
2. Kurangnya dukungan pemerintah desa untuk 2. Melakukan penyelidika Epidemiologi 2. Melakukan penyelidika Epidemiologi
menggerakkan masyarakat dalam memberantas pada desa yang terkena wabah pada desa yang terkena wabah
jentik nyamuk 3. Melakukan pemeriksaan jentik secara 3. Melakukan pemeriksaan jentik
berkala. secara berkala.
4. Melaksanakan abatesasi 4. Melaksanakan abatesasi
8 Cakupan TTU Sehat masih 1. Kurangnya kesadaran Masayarakat tentang 1. Melakukan Monitoring Lewat inspeksi 1. Melaksanakan Monitoring lewat
rendah Pemeliharaan TTU sanitas dasar inspeksi sanitasi dasar.
9 Cakupan Rumah sehat masih 1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang 1. Meningkatkan penyuluhan tentang 1. Meningkatkan penyuluhan tentang
rendah Pentingnya rumah sehat pentingnya rumah sehat terutama pentingnya rumah sehat terutama
masalah Pencahayaan dan Masalah masalah Pencahayaan dan Masalah
sanitasinya sanitasinya
2. Mensosialisasi tentang PHBS 2. Mensosialisasi tentang PHBS
10 Cakupan Jamban sehat Masih 1. Masih kurang kesadaran masyarakat tentang 1. Meningkatkan penyuluhan tentang 1. Meningkatkan penyuluhan tentang
Rendah jamban jamban jamban
2. Masih ada beberapa masyarakat 2. Mengavokasi pemerintah setempat 2. Mengavokasi pemerintah setempat
Kurang mampu untuk membuat jamban untuk mengalokasikan dana desanya untuk mengalokasikan dana
3. Masih ada kepala desa belum menganggarkan pada masyarakat yang tidak punya desanya pada masyarakat yang tidak
dana desanya untuk membuat jamban bagi jamban. punya jamban.
masyarakat tidak mampu. 3. Perlu dukungan pemerintah tetang 3. Perlu dukungan pemerintah tetang
30
Balita Gizi Buruk mendapat - Tempat tinggal kurang memadai - Penyuluhan tentang contoh pemberian - Penyuluhan tentang contoh
Perawatan - Kurangnya pemanfaatan pekarangan makanan tambahan pemberian makanan tambahan
- Pola asuh anak yang kurang - Pemanfaatan toga percontohan gizi
- Kebiasaan makan idak mencuci tangan
- Factor ekonomi memadai
Cakupan distribusi TTD - Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke - kunjungan rumah untuk memastikan - Pemberian TTD
BPS/dr.swasta ibu hamil dapat TTD
- melakukan pendataan sasaran ibu
hamil
Pemberian Vitamin A - Jarak dari rumah keposyandu cukup jauh - sweeping vitamin A - sweeping vitamin A
- kurangnya peran serta ibu untuk membawa
anaknya keposyandu sampai umur 5 tahun
- Kurangnya informasi terhadap ibu hamil dan wus - Sweeping Bumil dan Wus,melakukan - Peningkatan sweeping Bumil dan wus
- Kesadaran ibu ibu kunjungan ke posyandu masih pendekatan intensif kepada pemerintah dan arisan ibu ibu bumil da wus
Upaya imunisasi hamil dan wus tidak rendah setempat,Arisan Ibu Bumil dan
hamil - Kurangnya dukungan pemerintah setempat Wus,Tingkatkan kerjasama dengan aparat
- Letak Geografis sebagian desa apabila hujan masih sulit desa untuk mewajibkan Catin Ke
Puskesmas
- Kurangnya informasi Kepada Ibu batita - Peningkatan Sweeping batita - Peningkatan Sweeping batita
Upaya Imunisasi BATITA
- Kesadaran ibu ibu kunjungan ke posyandu masih
32
- Kurangnya kepedulian tentang status kesehatan - Pemantauan Minum obat (PMO) - Pemantauan Minum obat (PMO)
masyarakat - Penyuntikn kategori 2 - Penyuntikn kategori 2
Pemeriksaan Sputum - Ketidakpatuhan pasien TB untuk mengikuti - Investigasi Kontak - Investigasi Kontak
Tahap-tahap pemeriksaan TB
-
Persentase jumlah orang yang - ketidakpatuhan pasien melakukan - Ketuk Pintu TB - Ketuk Pintu TB
mendapatkan pelayanan TB pengobatan secara teratur
sesuai dengan standar - Rendahnya cakupan peserta KB aktif
- Tidak melakukan deteksi dini - Melakukan deteksi dini pada kelompok - Melakukan deteksi dini pada
- Tidak Valid data yang Beresiko terkena Virus HIV yang beresiko. kelompok yang beresiko.
- Masih terbatasnya alat pendeteksi HIV - Melakukan pengadaan alat pendeteksi - Melakukan pengadaan alat
diPelayanan kesehatan. HIV. pendeteksi HIV.
- Tingkat Pengetahuan masyarakat tentang HIV - Meningkatkan penyuluhan tentang HIV - Meningkatkan penyuluhan tentang
Cakupan Pemeriksaan HIV pada
masih kurang dan anggapan mayarakat terhadap AIDS pada mayarakat. HIV AIDS pada mayarakat.
Kelompok yang beresiko masih
penderita HIV di pandang sebelah mata. - Tingkatkan sosialisasi pada masyarakat - Tingkatkan sosialisasi pada
rendah
tentang Orang yang menderita masyarakat tentang Orang yang
penyakit IHV AIDS . menderita penyakit IHV AIDS .
- Pendataan pada Kelompok yang - Pendataan pada Kelompok yang
Beresiko Beresiko
menuju POS UKK SIMASKER. - Mengavokasi Pemerintah setempat - Mengavokasi Pemerintah setempat
- Belum berjalan dengan semsetinya
Pelayanan Kesehatan oleh tenaga - Belum semua POS UKK dberikan pelayanan - Semua Kelompok POS UKK harus di - Memberikan pelayanan Kepada
kesehatan pada Pekerja di Pos kesehatan pada pekerja berikan pelayanan kesehatan pada kesehatan Kepada Smua Kelompok
UKK masih rendah pekerja POS UKK
Toga di Tiap desa tidak - Adanya cuaca yang menentu terkadang kemarau - Sosialisasi Toga - Pembinaan Toga dan pemanfaatan
terpelihara yang begitu panjang sehingga tanaman tidak - Lomba Toga di tingkat Kecamatan pada sasaran masyarakat
terawat sehingga banyak tanaman yang mati - Pembinaan Pengobat Tradisional yang
- Kurangnya perawatan toga dari tiap kelompok menggunakan Tanaman Obat
- Kurangnya pemanfaatan pekarangan - Pembinaan Pengobat Tradisional
- Masyarakat masih kurang mengetahui tentang dengan keterampilan
manfaat dari Toga - Pembianaan Pengobat Tadisional
lainnya
Rendahnya cakupan penjaringan - Sasaran ada yang tidak ada pada saat pelaksnaan - Penjaringan anak sekolah - Penjaringan anak sekolah
anak sekolah kegiatan - Melakukan kegiatan pra penjaringan - Melakukan kegiatan pra penjaringan
- Adanya penduduk musiman - Melaksanakan sweeping pasca - Melaksanakan sweeping pasca
penjaringan penjaringan
- Mengadakan kunjungan rumah ke - Mengadakan kunjungan rumah ke
sasaran sasaran
- Pemeriksaan berkala - Pemeriksaan berkala
Melaksanakan pembinaan - Belum ada MOU/Komitmen - Membuat MOU dengan pihak sekolah - Membuat MOU dengan pihak
sekolah sehat sekolah
- Pengadaan UKS kit
- Pelatihan SBH
- Lomba sekolah sehat
- Pemeriksaan berkala
POSYANDU LANSIA - Kesadaran masyarak deteksi dini Masih kurang - posyandu lansia - Posyandu usila
- Tdk ada pengantar (Jarak terlalu jauh) - Skrining Usila - Skrining usila
- Kurangnya kesadaran masyarakat tentang - Pendekatan keluarga
posyandu lansia - Meningkatkpenyuluhan pada
- Pengetahuan masyrakat masih rendah tentang masy.pentingnya poslansia
pentingnya cek kesehatan secara berkala - Penyuluhan
- Masih kurangnya pelatihan dan penyegaran kader - Mengadakan pelatihan dan
posyandu lansia penyegaran kader lansia
- SDM petugas yang kurang - pendidikan dan pelatihan
35
pembinaan klub pada kesehatan - kurangnya kesadaran masyarakat mengenai - perlu dilakukan pembinaan kesehatan - perlu dilakukan pembinaan
olahraga kesehatan olahraga olahraga kesehatan olahraga
- belum adanya penyuluhantentang kesehatan - penyuluhan kesehatan olahraga - penyuluhan kesehatan olahraga
olahraga - Pelaksanaan senam dikelopok ibu hami - Pelaksanaan senam dikelopok ibu
hami
senam lansia - Tempat senam yang jauh - Pembentukan kelompok lansia tingkat - Pembentukan kelompok lansia
dusun tingkat dusun
Pendataan klub olahraga - kurangngnya kesadaran masyarakat mengenai - Lauching Kesehatan Olaharaga Tingkat - Lauching Kesehatan Olaharaga
manfaat berolahraga Kecamatan Tingkat Kecamatan
Minimnya ketersediaan obat dan - Keterbatasan petugas pustu/poskesdes untuk - Mendistribusikan obat ke sarana - Distribusi obat ke pustu/poskesdes
BMHP di pustu/poskesde mengambil obat dan BMHP yang dibutuhkan pelayanan wilayah PKM wilayah puskesmas
untuk pelayanan kesehatan
Makin banyaknya obat dan - Masih kurangnya pengetahuan masyarakat - Melakukan pemeriksaan obat dan - Pemeriksaan obat dan makanan di
kosmetik yang beredar di tentang cara penggunaan dan pemilihan obat dan makanan yang layak konsumsi di pasar pasar dan swalayan
pasaran kosmetik yang benar - Melakukan sosialisasi tentang bahaya - Sosiali2sasi tentang kosmetik,
Masih banyak masyarakay yang penggunaan kosmetik illegal / tanpa makanan dan minuman
menggunakan kosmetik yang izin BPOM
berbahaya
Adanya beberapa masalah yang - Masih kurangnya perhatian pengelola di pustu / - Bimbingan petugas pustu/poskeskel - Bimtek pengelolaan obat di
terjadi di pelayanan kesehatan poskeskel mengenai nama obat yang sama namun tentang pengelolaan sediaan farmasi pustu/poskeskel
tingkat pustu, khususnya dalam dosis berbeda yang baik
pengelolaan obat dan BHP. - Pembuatan perencanaan yang belum maksimal - Bimtek pengelolaan obat di faskes - Kontrol penggunaan obat rasional di
dalam menyiapkan sediaan farmasi pustu
Masih banyaknya siswa dan - Kurangnya poster napza di sekolah dan di desa- - Melakukan penyuluhan napza - Penyuluhan napza di sekolah dan
masyarakata yang belum desa - Mengadakan poster-poster napza masyarakat
mengetahui tentang napza - Kurangnya pengetahuan orang tua tentang bahaya
secara baik napza
36
BAB IV
Setelah mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang diusulkan dan dibahas di dalam
lokakarya mini Puskesmas maka disususn RPK Puskesmas Larompong Selatan Tahun 2017.
Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik untuk upaya kesehatan, upaya
kesehatan pengembangan, Upanya kesehatan penunjang maupun upaya inovasi dilaksanakan
secara bersama, terpadu dan terintegrasi.
37
BAB V
PENUTUP
analisa / pengusulan kegiatan dari pengelola program yang ada di tingkat Puskesmas baik
upaya wajib,dan upaya pengembangan serta upaya penunjang.
Dengan adanya dokumen PTP ini maka sangat diharapakan dapat menjadi acuan untuk
perencanaan dan alokasi pelaksanaan kegiatan di Puskesmas,sehingga proses yang di lakukan
selalu terarah dan terencana yang tentunya akan menghasilkan pencapaian tujuan yang efefktif
dan efisien, serta dapat mengangkat kinerja Puskesmas dalam pencapaian target SPM
kesehatan 2017
PTP ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan sangat jauh dari kriteria
dokumen PTP yang baik dan benar, akan tetapi perlahan – lahan dan pada waktu yang akan
datang akan semakin diperbaiki.
Demikian PTP ini dibuat , dan terima kasih atas kejasama semua karyawan Puskesmas
yang telah meluangkan waktu , fikiran dan tenaga dalam penyusunan PTP PKM Larompong
Selatan 2017.