Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Anak


dan Remaja

Dosen:Devy Sekar Ayu Ningrum,M.Psi.psikolog

Disusun Oleh :

Sopi Aryanti

NIM:19010256

Kelas:A4

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SILIWANGI

2019
TEORI-TEORI PSIKOANALIS

Menurut teori-teori psikoanalitis (psychoanalytic theoris). Proses perkembanngan


terutama berlangsung secara tidak di sadari atau unconsious (di luar kesadaran) dan sangat di
warnai dengan emosi. Para ahli teori psikoanalitis menekankan bahwa perilaku hanyalah
karakteristik di permukaan. Pemahaman sepenuhnya mengenai perkembangan hanya dapat di
capai melalui analisis terhadap makna maksna simbolis dari perilaku serta menelaah pikiran
yang lebih dalam. Ahli teori psikoanalis menekankan bahwa teori di masa awal dengan orang
tua juga sangat memengaruhi perkembangan. Karakteristik- karakteristik ini di soroti dalam
teori psikoanalisis utama oleh Sigmund Freud (1856-1939)

TEORI SIGMUND FREUD (1856-1939)

Ketika Freud mendengarkan, menggali dan menganalisis pasien pasiennya, ia yakin


bahwa masalah mereka bersumber dari pengalaman-pengalaman di masa awal kehidupan.
Menurut Freud, seiring dengan perkembanagan anak-anak, fokus dari imflus-imflus
kenikmatan dan seksual dari mulut ke anus dan bahkan ke genital.Sebagai akibatnya, kita
akan melalui lima tahap perkembangan psikoseksual:1.Oral 2.Anal 3. Falik 4. Laten5. Genital

TAHAP USIA CIRI-CIRI PERKEMBANGAN


Oral 0-1 Bayi merasakan kenikmatan pada daerah
mulut.Mengunyah,menggigit dan menghisap adalah sumber
utama kenikmatan.
Anal 1-3 Kenikmatan terbesar anak terdapat disekitar daerah lubang
anus .Rangsangan pada daerah lubang anus ini berkaitan
erat dengan kegiatan buang air besar.
falik 3-6 Kenikmatan berfokus pada alat kelamin,ketika anak
menemukan bahwa manipulasi diri dapat memeberi
kenikmatan.Anak mulai menaruh perhatian pada perbedaan-
perbedaan anatomic antara laki-laki dan
perempuan,terhadap asal usul bayi dan terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kegiatan seks.
Laten 6-12 Anak menekan semua minat terhadap seks dan
mengembangkan keterampilan social dan
intelektual.Kegitan ini menyalurkan banyak energy anak
kedalam bidang-bidang yang aman secara emosional dan
menolong anak melupakan konflik pada tahap falik yang
sangat menekan.
Genital 12-dewasa Dorongan-dorongan seks yang ada pada masa falik
kembalik berkembang ,setelah berada pada keadaan tenang
selama masa laten.Kematangan fisiologis ketika anak
memasuki masa remaja,mempengaruhi timbulnya daerah-
daerah erogen pada alat kelamin sebagai sumber
kenikmatan.
Freud yakin bahwa kepribadian memiliki 3 struktur penting yaitu:

 Id merupakan strukturkepribadian yang asli,yang berisi segala sesuatu yang secara


psikologis telah ada sejak lahir,termasuk indting-insting.Id merupakan gudang energi
psikis yang menyediakan seluruh daya untuk menggerakan kedua struktur kepribadian
lainnya.
 Ego adalah struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan realitas.Ego disebut
sebagai badan pelaksana kepribadian,karena ego membuat keputusan keputusan
rasional.
 Superego adalah struktur kepribadian yangmerupakan badan moral
kepribadian.Perhatian utamanya adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau
salah,sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang diakui oleh
masyarakat.

TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON (1902-1994)

Erik Erikson (1902-1994) mengakui kontribusi Freud namun berpendapat bahwa


Freud keliru dalam menilai sejumlah dimensi penting dari perkembangan manusia. Pertama,
Erikson (1950, 1968) menyatakan bahwa individu berkembang menurut tahap-tahap
psikososial, bukan menurut tahap-tahap psikoseksual sebagaimana di kemukakan oleh Freud.
Menurut Freud, motivasi utama manusia pada hakekatnya bersifat seksual: menurut Erik
Erikson motivasi utama manusia pada hakekatnya bersifat sosial dan mencerminkan hasrat
untuk bergabung dengan manusia lain. Menurut Freud, kepribadian dasar kita di bentuk
dalam lima tahun pertama dalam kehidupan; menurut Erikson, perubahan dalam
perkembangan berlangsung sepanjang masa hidup, dengan demikian menyangkut dengan
pandangan mengenai pengalaman masa awal versus pengalaman di versus selanjutnya.
Seperti yang sudah di deskrifsikan Freud berpendapat bahwa pengalaman masa awal lebih
penting dibandingkan pengalaman di masa selanjutnya; sementara Erikson, menekankan
pentingnya pengalaman di masa awal maupun di masa selanjutnya.

8 Tahap Perkembangan menurut Teori Erikson

1. Kepercayaan Versus ketidak percayaan (Masa Bayi-1 tahun pertama)


Perkembangan basic trust,essensial.Dalam derajat tertentu diperlukan juga
perkembangan ketidakpercayaan (mistrust) untuk mendeteksi suatu bahaya atau suatu
yang tidak menyenangkan dan membedakan orang-orang yang dapat dipercaya atau
tidak.

2. Otonomi Versus rasa bersalah (Masa Bayi 1- 3 tahun)


Mulai mengembangkan kemandirian.Bisa timbul kegelisahan,ketakutan,dan
kehilangan rasa percaya diri apabila suatu kegagalan terjadi.

3. Praksa Versus rasa bersalah Masa kanak -kanak awal-Masa persekolahan,( 3- 5


Tahun)
Komponen positif adalah berkembangnya inisiatif.
4. Semangat Versus rasa Rendah diri Masa kanak-kanak pertengahan dan akhir (usia
sekolah 6-12 tahun)
Dimulai industrial age.Pengalaman berhasil memebikan rasa produktif,menguasai dan
kompetitif.Kegagalan menimbulkan perasaana adekuat dan inferioritas merasa diri
tidak berguna

5. Identitas Versus kebingungan identitas Masa Remaja (12 - 20 Tahun)


Tahap perkembangan sebelumnya memberi kontribusi yang berarti pada pembentukan
identitas dapat terjadi krisis identitas,fungsi dasar remaja:mengintegrasikan
berbagaiidentifikasi yang mereka dapat pada masa kanak-kanak untuk melengkapi
proses pencarian identitas.

6. Keakraban Versus Keterkucilan Masa dewasa awal (20- 35 tahun)


Perkembangan identitas mendasari perkembangan keakraban individu dengan orang
lain.Kemampuan mengembangkan hubungan sejenis/lawan jenis.Salah satu aspek
keintiman adalah solidaritas.Jika keintiman gagal dicapai,individu cenderung
menutup diri

7. Generativitas Versus Stagnasi-Masa dewasa menengah (45- 65 tahun) Generativitas


bertitik tolak pada pentingnya dan pengarahan generasi berikutnya .Penting
menumbuhkan upaya-upaya kreatif dan produktif.

8. Integritas versus keputusan Masa dewasa awal (65 tahun ke atas )


Secara ideal telah mencapai integritas-integritas:menerima keterbatasan hidup,merasa
menjadi bagian dari generasi sebelumnya ,memiliki rasa kearifan sesuai
bertambahnya usia,merupakan integrasi akhir dari tahap-tahap sebelumnya.Bila
integritas gagal timbul keputusasaan,penyesalan terhadap apa yang telah dan belum
dilakukannya,ketakutan dalam menghadapi kematian.

Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Teori Piaget menyatakan bahwa anak –anak secara aktif membangun pemahaman
mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembanagan kognitif. Usaha secara kognitif
untuk membangun pemahaman mengenai dunianya itu melibatkan dua proses, yaitu
organisasi dan adaptasi. Untuk membuat dunia kita masuk akal. Kita berusaha
mengorganisasikan berbagai pengamatan dan pengalaman-pengalaman kita (Carpendale,
Muller, & Bibok, 2008). Sebagai contoh, kita berusaha memisahkan gagasan –gagasan yang
penting dari gagasan-gagasan yang kurang penting., dan kita juga berusaha mengaitkan
antara gagasan yang satu dan yang lainnya. Selain berusaha mengorganisasikan berbagai
pengamatan dan pengalaman, kita juga beradaptasi, yaitu menyesuaikan diri terhadap
tuntutan-tuntutan baru dari lingkungan (Byrnes, 2008)
4 tahap perkembangan kognitif menurut Piaget

1. Tahap sensorimotor (sensorimotor stage), berlangsung mulai dari lahir hingga usia
sekitas 2 tahun. Adalah tahap pertama menurut Piaget. Dalam tahap ini, bayi
membangun pemahaman mengenai dunianya dengan mengordinasikan pengalaman
pengalaman sensori (contohnya melihat dan mendengar) dengan tindakan fisik dan
motorik-motorik inilah assal istilah sensorimotor.
2. Tahap praoperasional (preoperational stage), berlangsung kurang lebih dari usia 2
hingga 7 tahun, adalah tahap kedua menurut Piaget. Dalam dunia ini anak-anak mulai
melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambaran-gambaran, melampaui hubungan
sederhana antara informasi sensori dan fisik. Meskipun demikian, menurut Piaget,
anak-anak prasekolah ini belum mampu apa yang oleh Piaget sebut sebagai “operasi”,
yaitu tindakan mental yang dinternalisasikan yang memungkinkan anak-anak
melakukan secara mental apa yang sebelunya dilakukan secara fisik. Contoh apabila
anda melakukan tindakan menyejajarkan 2 tongkat untuk memeriksa apakah
keduanya sama panjang tanpa benar-benar memindahkan tongkat itu maka anda
sedah melakukan operasi konkret.
3. Tahap operasional konkret (concrete operational stage), berlangsung kurang lebih
dari usia 7 hingga 11 tahun, adalah tahap keriga menurut Piaget,. Dalam tahap ini,
anak-anak dapat melakukan oprasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat
bernalar secara logis, sejauh hal itu di terapkan dengan contoh-contoh yang spesifik
atau konkret. Pemikiran operasi konkret tidak dapat membayangkan langkah langkah
yang di perlukan untuk menyelesaikan suatu persamaan aljabar, karena terlalu abstrak
untuk di pikirkan pada tahap perkembangan ini.
4. Tahap operasional formal (formal operational stage), berlangsung antara usia 11
hingga 15 tahun dan teus berlangsung hingga masa dewasa. Ini merupakan tahap
keempat dari terakhir pendapat Piaget. Dalam tahap ini, individu melampaui
pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan lebih logis. Sebagai
bagian dari pemikiran yang lebih abstrak, remaja mengembangkan gambaran
mengenai keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir mengenai konsep orang tua yang
ideal dan membandingkan orang tua mereka dengan standar ideal ini. Mereka mulai
mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan di masa depan dan kagum dengan hal-hal
yang mereka lakukan. Dalam aspek memecahkan masalah, mereka dapat bekerja
secara lebih sistematis dengan mengembangkan hipotesis mengenai mengapa sesuatu
terjadi seperti itu kemudian menguji hipotesis tersebut.

Teori Kognitif Sosio Budaya menurut Vigotsky

Teori Vigotsky adalah teori kognisi sosiobudaya yang berfokus pada bagaimana
budaya dan interaksi sosial mengarahkan perkembangan kognitif (behaveyourisme).
Vigotsky melukiskan perkembangan anak sebagai aspek yang tidak terpisahkan dari
aktivitas sosial dan budaya (Gauvain & parker, 2010). Ia berpendapat bahwa
perkembangan memori, atensi dan penalaran mencakup kegiatan belajar untuk
menggunakan temuan temuan dari masyarakat, seperti bahasa, sistem matematika., dan
strategi memori. Dengan demikian, dalam suatu budaya, anak-anak dapat belajar
berhitung dengan bantuan komputer, di budaya lainnya anak-anak dapat berhitung dengan
menggunakan manik-manik. Menurut Vygotsky interaksi anak-anak dengan orang
dewasa yang lebih terampil dan kawan-kawan sebaya tidak dapat di pisahkan dari
perkembangan kognitif mereka ( Hozman. 2009) melalui interaksi ini mereka belajar
menggunakan perangkat yang dapat membantu mereka untuk beradaptasi dan berhasil
dalam budayanya (Gauvain & Parke, 2010).

TEORI EKOLOGIS

Etologi menegaskan bahwa perilaku sangat di pengaruhi oleh biologi terkait dengan
evolusi, dan ditandai dengan periode kritis atau sensitif. Periode ini merupakan jangka waktu
spesifik, yang menurut ahli etologi, ada atau tidak adanya pengalaman tertentu akan memiliki
dampak jangka panjang bagi individu.

Jhon Bowlby (1969, 1989) menggambarkan penerapan penting dari teori etologi
dalam perkembangan manusia. Bowlby menyatakan bahwa, kelekatan pada pengasuh selama
satu tahun pertama kehidupan memiliki konsekuensi penting bagi keseluruhan masa hidup
seseorang. Dalam pandangan Bowlby, apabila kelekatan ini berlangsung secara positif dan
aman maka individu akan cenderung mengembangkan masa kanak-kanak dan masa dewasa
secara positif. Apabila kelekatan ini berlangsung secara negatif dan tidak aman maka
perkembangan masa hidup akan cenderung menjadi tidak optimal . Menurut Lorentz,
imprinting perlu terjadi pada waktu yang tertentu dan dini dalam kehidupan binatang, di luar
waktu itu maka imprinting tidsk sksn terjadi. Periode waktu ini di sebut periode waktu kritis.
Konsep yang berkaitan adalah konsep periode sensitif. Contohnya masa bayi yang menurut
Bowlby di perlukan terjadinya kelekatan demi mendorong perkembangan optimal atas aspek
hubungan sosial.

Teori Ekologi mengedepankan faktor lingkungan. Salah nsatu teori Ekologi yang
memberikan pengaruh penting dalam pemahaman perkembangan masa hidup di cetuska oleh
Urie Bronfenbrenner ( 1917-2005) Teori Ekologi Bronfenbrenner menyatakan bahwa
perkembangan mencerminkan pengaruh dari sejumlah sistem lingkungan.

5 sistem identifikasi lingkungan:

1. Mikrosistem (microsystem), adalah lingkungan tempat individu hidup. Mencakup


konteks, keluarga, kawan-kawan sebaya, sekolah dan lingkungan sekitar. Terjadi
interaksi yang paling langsung dengan agrn-agen sosial misalnuya orang tua, kawan-
kawan sewbaya dan guru.dalam setting ini individu tidak di pandang sebagai
penerima yang pasif, namun sebagai seseorang yang membangun lingkungan.
2. Mesosistem (mesosystem), terdiri dari relasi antarmikrosistem atau koneksi di antara
beberapa konteks, contoh relasi antara pengalaman keluarga dengan pengalaman
sekolah dengan pengalaman keagamaan, dan pengalaman keluarga dengan
pengalaman bersama kawan-kawan sebaya.
3. Eksosistem (exosystem),pengalaman-pengalaman dalam setting social lain dimana
individu tidak memiliki peran yang aktif mempengaruhi apa yang individu alami
dalam konteks yang lebih dekat ..
4. Makrosistem (macrosystem), adalah budaya tempat individu hidup yang mengacu
pada pola perilaku,keyakinan,dan semua produk lain dari sekelompok manusia yang
diteruskan dari generasi kegenerasi.
5. Kronosistem (chronosystem), adalah pola peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi
sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan sosiohistoris.Contohnya
dampak perceraian terhadap anak-anak,para peneliti menemukan bahwa dampak
negatif sering memuncak pada awal perceraian terutama bagi anak laki-laki.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock, John W., Life - Span Develompment (Perkembangan Massa-

Hidup), Jilid I, (Jakarta : Erlangga, 2002)

https:www.academia.edu/2019/09/08

Anda mungkin juga menyukai