Anda di halaman 1dari 3

B.

Dasar Teori

Dalam sel, terdapat molekul air dan zat terlarut yang selalu bergerak. Oleh sebab itu,
molekul air akan terus-menerus mengalami perpindahan dari satu bagian ke bagian yang lainnya
(Bidwell, 1979). Pada potensial air terdapat 2 komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial
osmotik. Timbulnya potensial tekanan dikarenakan oleh adanya tekanan tambahan dan sifatnya
sama dengan tekanan nyata pada bagian system tertentu. Sedangkan potensial osmotik, disebut
juga dengan potensial linarut, yaitu potensial yang terjadi karena adanya zat terlarut. Membran
sel memungkinkan molekul air dapat melintas lebih cepat daripada unsur terlarut. Dinding sel
primer biasanya bersifat sangat permiabel terhadap keduanya. Membrane sel pada tumbuhan
memungkinkan berlangsungnya proses osmosis, tetapi dinding sel yang kuat akan menimbulkan
tekanan di dalamnya, sehingga mengakibatkan sel tersebut sering pecah (Salisbury, 1995). Difusi
merupakan peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah (Agrica,2009).

Prinsip dari peristiwa difusi ini adalah adanya suatu respon terhadap perbedaan
konsentrasi. Perbedaan konsentrasi terjadi jika ada perubahan konsentrasi dari suatu keadaan ke
keadaan lainnya. Perbedaan dalam sifat juga dapat menjadi penyebab terjadinya peristiwa difusi.
Contoh proses difusi adalah adanya proses pertukaran gas pada tumbuhan yang terjadi di daun.
Dalam proses ini gas CO2 dari atmosfir masuk ke dalam rongga antar sel pada mesofil daun
untuk digunakan dalam proses fotosintesis (Indradewa, 2009). Osmosis adalah suatu fenomena
yang terjadi secara alami, namun dapat dihambat secara buatan dengan cara meningkatkan
tekanan pada bagian yang memiliki konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian yang memiliki
konsentrasi encer. Gaya per unit luas yang diperlukan untuk mencegah mengalirnya pelarut
melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
akan sebanding dengan tekanan turgornya. Tekanan osmotik bersifat koligatif, artinya sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri (Agrica, 2009).
Tekanan yang diberikan pada air atau suatu larutan akan menyebabkan peningkatan kemampuan
osmosis dalam larutan tersebut. Tekanan yang diberikan itulah yang disebut dengan potensial
tekanan. Dalam tumbuhan tekanan timbul dalam bentuk tekanan turgor. Berdasarkan pernyataan
Salisbury (1995), selain potensial air dalam potensial tekanan osmosis juga dipengaruhi oleh
tekanan osmotik. Tekanan osmotic yang ada pada suatu larutan lebih menyatakan status dari
suatu larutan. Status larutan biasa dinyatakan dalam bentuk satuan konsentrasi, satuan tekanan
dan satuan energi. Hubungan antara potensial air, potensial tekanan dan potensial osmotic dapat
dinyatakan dalam rumus : PA = PO + PT

Apabila potensial air dalam suatu sel lebih tinggi daripada potensial air yang ada di
sekitar sel atau ada di luar sel, maka air akan berpindah ke luar sel sehingga potensial air di
dalam sel ataupun diluar sel menjadi seimbang. Hal ini menyebabkan volume protoplas
menyusut dan akhirnya terlepas dari dinding sel, peristiwa ini disebut dengan plasmolisis
(Salisbury, 1995). Untuk mengetahui potensial air biasanya dilakukan dengan cara Shardkov,
yang pengujiannya menggunakan larutan Methylen blue. Pengujian ini dilakukan dengan
meneteskan larutan Methylen blue pada larutan pekat yang berbeda konsentrasi menggunakan
pipet tetes, kemudian diamati posisi dari larutan Methylen blue tersebut pada larutan pekat. Jika
larutan penguji tetap berada di permukaan larutan yang di tes, maka larutan tersebut telah
menjadi pekat, sebaliknya jika larutan penguji jatuh ke bawah permukaan larutan yang di tes,
maka larutan tersebut telah mengalami pengenceran (Dahlia.dkk, 2001)

Hasil Pengamatan

1. Potensial Osmotik Daun Rheo discolor

No Konsentrasi ∑ Sel yang Prosentase (%)


. Larutan Mengalami
Garam (%) Plasmolisis
1. 0% 6 6/25 x 100 % = 24%
2. 4% 7 7/25 x 100% = 28%
3. 8% 12 12/25 x 100% = 48%
4. 12% 15 15/25 x 100% = 60%
5. 16% 17 17/25 x 100% = 68%

2. Potensial Air Ubi Jalar


Tabel. 1 Perubahan Panjang Umbi Jalar

No Bahan Waktu Panjang Panjang Konsentrasi


. Perendaman Sebelum Sesudah (%)
(menit) Perendaman Perendaman
(cm) (cm)
1. 2 cm 2 cm 0%
2. 2 cm 2 cm 4%
3. Ubi Jalar 30 Menit 2 cm 2 cm 8%
4. 2 cm 2 cm 12%
5. 2 cm 2 cm 16%
1. 2 cm 2,1 cm 0%
2. 2 cm 2,1 cm 4%
3. Ubi Jalar 60 Menit 2 cm 1,9 cm 8%
4. 2 cm 2,2 cm 12%
5. 2 cm 1,9 cm 16%

Dapus
Agrica, Houlerr. 2009. BIOLOGI. Jakarta: PT Erlangga
Bidwell, R.G.S., 1979. Plant Physiology. Mac Milan Publishing co. Inc., New York
Dahlia, Lukiaty, B., dan Kusumaputri, L. T. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. Malang : FMIPA Universitas Negeri Malang
Indradewa. 2009. Fisiologi Tumbuhan Dasar Jilid 1. Bandung : ITB Press
Salisbury, Cleon. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung : ITB Press
Tabel 2 Dengan Cara Shardkov (Methylen blue)

No Waktu Konsentrasi Peristiwa yang Terjadi


. Perendaman Larutan (%)
(menit)
1. 0% Methylen blue di dasar larutan
2. 4% Methylen blue di dasar larutan
3. 30 Menit 8% Methylen blue di tengah larutan
4. 12% Methylen blue di tengah larutan
5. 16% Methylen blue di atas
permukaan larutan

Anda mungkin juga menyukai