Anda di halaman 1dari 14

GEOGRAFI KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI

“ KONSEP DAN RUANG LINGKUP DEMOGRAFI”

Dosen Pengampu : Rohani, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok I

Elia Rizkia (3183131041)

Cindy Chaniago ( 3181131014)

Bayhaqi Ahmad (3181131001)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur agar senantiasa tercurah ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan limpahan nikmat dan karunia – NYA hingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Demografi yang di berikan dengan judul
makalah “Konsep dan Defenisi Demografi”.

Adapun isi dari makalah ini di ambil dari berbagai sumber yang ada
baik dari media cetak maupun dari digital dan dikemas serta di kembangkan
dengan cara mendiskusikannya dalam bentuk kelompok sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat dengan waktu yang telah di tentukan.

Kami memnyadari masih banyak kekurangan serta kelemahan yang


terdapat di makalah ini. Untuk itu besar harapan kami dalam makalah ini. Dapat
memberikan keritik beserta saran yang bersifat membangun demi melakukan
perbaikan dan berbenah dalam makalah dan juga tugas- tugas kedepannya.

Akhirnya, kami berharap makalah semoga dapat berguna adan


memberikan manfaat bagi pembaca dan juga untuk kami serta seluruh pihak yang
membutuhkannya.

Medan, 21 Agustus 2019

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3 Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2

2.1 Definisi Demografi.................................................................................. 2

2.2 Ruang Lingkup Demografi ..................................................................... 4

2.3 Studi Kependudukan .............................................................................. 6

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 10

3.2 Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang


tersedia makin mudah dan tepat dan tepat rencana pembangunan itu dibuat.
Sebagai contoh,dalam perencanaan pendidikan, dan para pekerja dalam bidang
kesehatan masyarakat memerlukan informasi tentang tinggi rendahnya angka
kematian dan angka morbiditas penduduk. Banyak lagi contoh-contoh lain di
mana data kependudukan sangat di perlukan dalam perencanaan pembangunan.

Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suatu daerah atau


Negara maka perlu di dalami kajian demografi. Di Negara-negara yang sedang
membangun data-data komponen demografi hakiki ummunya tidak lengkap, dan
andai kata ada reabilitasnya pun sangat rendah. Untuk mengatasi kekurangan ini
ahli demografi membuat perkiraan (estiminasi) komponen demografi berdasarkan
data hasil sensus penduduk data sekuler.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dalam makalah ini


adalah :

1. Apa yang di maksud dengan Demografi..?


2. Sebutkan konsep dasar Demografi…?
3. Berapakah Ruang Lingkup Demografi..?
4. Apa yang dimaksud dengan study penduduk..?

1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini di dasari oleh karena adanya tugas yang di
berikan oleh dosen pengampu, dan juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai mata kuliah demografi atau studi kependudukan yang kami kemas
denagn baik berdasarkan sumber-sumber yang membahas dan memjelaskan
tentang ilmu Demografi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Demografi

Secara etimologis demografi berasal dari bahasa yunani yang berarti


tulisan tulisan atau karangan karangan tentang penduduk. Pengertian ini masih
belum jelas arahnya, agara lebih jelas arah dan ruang lingkupnya. United Nations,
1958 mendefinisikan demografi sebagaia study ilmiah tentang penduduk, terutama
tentang jumlah, struktur definisi tentang demografi sebagai studi ilmiah yang
sistematik mengenai peristiwa peristiwa kependudukan baik dalam bentuk
perorangan maupun kelompok.

Berdasarkan multinggual Demographic Dictionary (IUSSP,1982)


definisi demografi adalah sebagai berikut:

“demography is the scientific study of human populations in primarily


with the respect to their size, their structure (Composition) and their development
(change)”

Dalam bahasa indonesia terjemahannya kurang lebih sebagai berikut :

Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai


Jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan pemkembangannya (perubahannya).

Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan defenisi


Demografi sebagai berikut : “Demografi mempelajari jumlah, persebaran,
territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-
sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), Mortalitas,
gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status).”

Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa demografi


mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk
meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk (cacah Jiwa) pada hari
sensus pada tahun yang berakhiran dengan angka kosong (0). Data pada hari

2
sensus penduduk (hari H) ini dijadikan suatu basis perhitungan penduduk.
Sesudah hari sensus struktur penduduk akan berubah. Komponen kependudukan
yang dapat mengubah sturuktur penduduk di atas adalah komponen yang dinamis
yang terdiri dari kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.

Memperhatikan uraian diatas dapatlah dikatakan bahwa demografi


mempelajari asfek kependudukan yang statis dan dinamis. Seperti sebuah mata
uang (coin) yang mempunyai dua sisi, asfek kependudukan yang statis menempati
sisi yang satu dan asfek dinamis menempati sisi yang lain. Kedua komponen di
atas saling pengaruh mempengaruhi. Sebagai missal, tingginya tingkat fertilitas
pada suatu daerah, berpengaruh kepada tingginya presentase penduduk usia muda.

Demogarfi tidaklah mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi


penduduk sebagai suatu kumpulan (aggregates atau collection), jadi yang
dimaksud dengan penduduk kajian demografi adalah sekelompok orang yang
bertempat dan tinggal di suatu wilayah.

Selain itu demografi bersifat analitis matematis, yang berarti analisis


demografi di dasarkan atas analisis kuantitatif, dank arena sifatnnya yang
demikian maka demografi sering disebut juga dengan statistic penduduk. Seperti
telah yang disebutkan di muka, demografi formal dengan teknik teknik analisis
kuantitatif dapat dibuat perkiraan variable-variable demografi berdasarkan data
kependudukan yang didapat dari sensus penduduk. Di samping itu dapat pula
dibuat proyeksi penduduk untuk masa-masa mendatang dan juga masa-masa yang
lalu.

Demografi murni (pure demography) atau dapat juga di sebut sebagai


demografi formal (formal demography) hanya mendeskripsikan atau menganalisis
variable-variable demografi seperti yang telah dicontoh diatas, yaitu hubungan
antara naik turunnya tingkat fertilitas dengan struktur demografi di suatu wilayah
atau daerah.

Kajian demografi biasanya diampu oleh ahli-ahli ilmu lain terutama


ilmu-ilmu social seperti sosiologi, ekonomi, dan biologi (Yaukey, 1990).
Sehubungan dengan hal tersebut, nalisis demografi untuk suatu wilayah sangat

3
terganatung pada metode analisis ilmu yang mengampunya. Namun demikian
demografi sebagai ilmu yang mempunyai pula metode tersendiri terutama dalam
mengukur maupun membuat estimasi variable demografi baik untuk masa
lampau, sekarang dan masa yang akan mendatang.

Antropologi Geografi
Sosial sosial

Demografi

Sosiologi

Gambar I.

Demografi dalam kajian ilmu-ilmu yang lain ( terutama ilmu-ilmu social )

4
2.2 Ruang Lingkup Demografi

Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai


pembagian cabang ilmu ini. Menurut Methorst dan Skirk, masalah penduduk
dapat dibedakan menjadi masalah kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif
yang membahas penduduk dari segi genetis dan biologis.

Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun demografi


menggunakan banyak hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif.
Sedangkan, ilmu hayat (biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha
kuantitatif. Hal demikian memberikan kesan kepada orang awam bahwa
demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk, padahal tidak sepenuhnya
demikian. Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-pelopor ilmu
demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe,menganggap demografi sebagai
semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social bookkeeping”.

Jadi memang angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut


harus dinyatakan hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu
demografi.

Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung,


Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematika adanya hubungan antara
unsur-unsur demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan
sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilahPure Demography untuk cabang
ilmu demografi yang bersifat analitik-matematika dan berbeda dari ilmu
demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas mendapat sambutan positif
dari berbagai pihak.

Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi


formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan.
Dengan teknik-teknik tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di
masa yang akan datang maupun masa lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan
menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar, tetapi teknik-teknik tersebut jarang
menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial tentang “mengapa” bentuk
atau proses peristiwa kependudukan terjadi.

5
Di dalam perkembangannya studi demografi telah melahirkan
berbagai teknik analisis dan matematis yang dapat dipakai untuk menghitung
angka-angka perbandingan demografi dan memperdalam pengertian tentang data-
data yang telah dikumpulkan oleh statistik penduduk. Dengan cara-cara
penghitungan baru dan pengetahuan baru tentang hubungan-hubungan antara
unsur-unsur demografi. (kelahiran, kematian, migrasi, jenis kelamin, umur dan
sebagainya) dapatlah dibuatberbagai perkiraan-perkiraan jumlah penduduk.

Sedangkan dalam studi kependudukan cakupannya lebih luas dari


pada demografi, karena di dalam memahami karakteristik penduduk di suatu
wilayah, faktorfaktor non demografis turut dipertimbangkan.Studi kependudukan
terdiri dari analisis-analisis yang bertujuan dan mencakup

1. Memperoleh informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik dan


perubahan-perubahannya
2. Menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut
3. Menganalisa segala konsekuensi yang mungkin terjadi di masa depan

Sebagai hasil perubahan-perubahan itu. Dilihat dari level analisisnya,


studi kependudukan dapat dilihat dalam skala makro demografi dan mikro
demografi. Sasaran luang lingkup demografi adalahnegara, bangsa dan satuan
wilayah yang luas seperti propinsi dan kota-kota besar.Sedangkan sasaran studi
mikro demografi memusatkan diri pada kesatuan-kesatuankeluarga dan
kelompok-kelompok kecil, lingkungan ketetangan, bisa juga dalamsatuan wilayah
desa (Said Rusli, 1983 : 2).

2.3 Study Kependudukan

Studi kependudukan (population studies) lebih luasdari kajian


demografimurni, karena didalam memahami struktur dan proses kependudukan
dalam suatu daerah, factor-faktor non demografis ikut dilibatkan. 1adi untuk
mengetahui perkembangan penduduk di suatu daerah perlu diketahui factor-faktor
determinan yang tidak hanya berasal dari factor demografi saja tetapi juga berasal
dari factor non demografi.

6
Yaukey (1990) menggambarkan hubungan yang komplek di atas
memilah antara dua buah lingkaran. Variable demografi terletsk pada lingkaran I
dan Variable non demografi terletak pada lingkaran I dan variable non demografi
terletak pada lingkaran II. Apabila variable-variable pada lingkaran pertama
berasosiasi akan menghasilkan kajian demografi, dan apabila asociasi tersebut
antara variable pada lingkaran I dengan variable pada lingkaran II maka akan
menghasilkan kajian study kependudukan. sebagai contoh produktivitas angakatan
kerja (lingkaran II ) akan di pengaruhi oleh besarnya jumlah angakatan kerja
(lingkaran I).

Panah bermata dua, baik pada lingkaran I dan lingkaran II, berarti
hubungan antara variable- variable tersebut bersifat timbal balik. Dengan adanya
hubungan timbal balik seperti ini, akan memberikan kebebebasan kepada pakar-
pakar ilmu lainnya (terutama ilmu-ilmu social) untyk menganalisa lebih
mendalam hubungan anatara variable demografi dengan variable non demografi
dan akhirnya munculah kajian-kajian demografi social (social demography)
seperti demografi ekonomi ( economic demography)dan sebagainya. IUSSP
(1982).

Variable demografi karakteristik


penduduk

-jumlah

-persebaran

-komposisi penduduk

Proses demografi

Kematian kelahiran dan

migrasi

Variable dari disiplin lain

-sosiologi

-Antropologi

-Ekonomi

-Geografi

-Biologi

7
Gambar 2.

Hubungan antara variable demografi dengan variable demografi dan


hubungan antara variable demografi dengan variable non demografi.

Kammeyer (1971) memperjelas perbedaan antara demografi formal


dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variable pengaruh
(independent variable= IV) dengana variable terpengaruh (devenden variable =
DV ) kalau variable pengaaruh dan variable terpengaruh keduanya terdiri dari
variable demografi maka tipe studi tersebut adalah demografi murni (demografi
formal). Apabila salah satu variable nya adalah variable non demografi, maka
kajian tersebut adalah studi kependudukan.

Contoh analisa demografi formal dan studi kependudukan berdasarkan


jenis variable pengaruhi dan variable terpengaruh

Tipe Studi Variable pengaruh (IV) Variable Terpengaruh (DV)


Demografi formal Variable Demografi Variable Demografi
- Komposisi umur - tingkat kelahiran
- Tingkat kelahiran - Komposisi Umur
Studi Variable Non Demografi
kependudukan - Factor sosiologi Variabel Demogarfi
(contoh tipe I) Misalnya tingkat - Migrasi Keluar
social
- Factor ekonomi
mis : kesempatan
ekonomi
Studi Variable Demografi Variable Non Demografi
kependudukan - Tingkat kelahiran -Kebutuhan pangan
(contoh Tipe II) - Migrasi masuk - kemiskinan
- Tingkat kematian - pertumbuhan Ekonomi

8
Manfaat Demografi dalam pembangunan:

Bidang sosial dan ekonimi:

 Dasar perumusan kebijakan pembangunan sector pendidikan, kesehatan,


penanganan kemiskinan
 Dasar arah kebijakan di bidang perekonomian
 Penciptaan lapangan kerja

Bidang politik:

 Pemahaman tentang pets politik berdasarkan karakteristik demografis


tertentu
 Penentuan jumlah wakil rakyat yang akan duduk di kursi legislatif

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Demografi atau ilmu kependudukan adalah ilmu yang mempelajari


dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu
akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu. Para
praktisi atau ahli di bidang kependudukan disebut sebagai demograf.

Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni


terlepas dari variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi,
geografi, politik, dan sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan
berdiri sendiri secara teoritis, tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan
interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin ilmu lain dalam perkembangannya).

3.2 Saran

Hendaknya Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya


penduduk yang relatif cepat.begitu pula membatasi kelahiran untuk meminimalisir
keadaan yang sering terjadi diantaranya kematian ibu atau bayi saat proses
melahirkan.berikan masukan-masukan dan dorongan pentingnya memelihara
kesehatan dan bekerja sama antara masyarakat dan pemerintah.

10
DAFTAR PUSTAKA DAN REFERENSI

Prof. Ida Bogeos Mantra, Ph. D. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Gold Scheider, Calvin, Populasi, Modernisasi dan Struktur Sosial, Rajawali Press,
Jakarta, 1985
http://www.anneahira.com/demografi.htm
http://tuloe.wordpress.com/2009/06/20/dasar-dasar-ilmu-kependudukan/
http://nuranisari.blogspot.com/2012/10/kata-demografi-berasal-dari-bahasa.html
http://muhsakirmsg.blogspot.com/2013/03/demografi-kependudukan.html

11

Anda mungkin juga menyukai