Aspek Etik Dan Legal Dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik Dan Legal Dalam Keperawatan Gawat Darurat
dalam Keperawatan
Gawat Darurat
Perawat
Perawat emergensi
emergensi bekerja
menjunjung sama
tinggi,
hak-hak klien,
dengan kebebasan dan
profesional privacy
kesehatan
klien
lain dan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan
Alasan pentingnya aspek legal dalam
konteks pelayanan keperawatan gawat
darurat
• Membuat kontrak kerja (Memahami hak dan kewajiban)
• Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh seorang
perawat yang kompeten
• Tambahkan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam
pemberian asuhan keperawatan
• Melaksanakan tugas delegasi, sesuai dengan
kemampuan perawat yang akan diberikan delegasi.
• Pastikan semua data didokumentasikan secara benar dan
dikomunikasikan secara jelas.
• Ketenagaan yang adekuat.
8/28/2016 BTCLS AGD DINKES PROVINSI 6
DKI JAKARTA
Berbagai Kebijakan yang Memberikan
Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran: Pasal 73 ayat 1,2,3
– 1. Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau
bentuk lain yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah
yang bersangkutan adalah dokter.
– 2. Setiap orang dilarang menggunakan alat, metode atau cara lain
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
menimbulkan… dst
– 3. Ketentuan sebagaimana ayat 1,2 tidak berlaku bagi tenaga
kesehatan yang diberi kewenangan oleh peraturan perundangan.
Penjelasan pasal 73 ayat 3: Tenaga kesehatan yang dimaksud antara lain
bidan dan perawat yang diberi kewenagan untuk melakukan tindakan
medis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8/28/2016 BTCLS AGD DINKES PROVINSI 7
DKI JAKARTA
Berbagai Kebijakan yang Memberikan
Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Menjelaskan
bahwa:
– Pasal 82 tentang pelayanan kesehatan bencana: PELAYANAN
kesehatan dimaksud pada ayat (2): tanggap darurat dan paska
bencana; mencakup pelayanan kegawat daruratan yang bertujuan
untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
– Pasal 83 ayat (1) setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan
pada bencana harus ditujukan untuk penyelamatan nyawa dan
mencegah kecacatan lebih lanjut, dan kepentingan terbaik bagi
pasien.
– Ayat (2) Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap
orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
8/28/2016 BTCLS AGD DINKES PROVINSI 8
DKI JAKARTA
Berbagai Kebijakan yang Memberikan
Jaminan Hukum Terhadap Pelayanan
Keperawatan Gawat darurat
PERMENKES Nomor 148 tahun 2010 tentang izin
penyelengggaraan praktek perawat antara lain menjelaskan:
Pasal 2: Ayat 1) Perawat dapat menjalankan praktik pada
fasilitas pelayanan kesehatan.
Ayat 2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi fasilitas pelayanan
kesehatan di luar praktik mandiri dan/atau praktik mandiri.
Ayat 3) Perawat yang menjalankan praktik mandiri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berpendidikan
minimal Diploma III (D III) Keperawatan.