Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi pada tulang, sendi, ataupun
otot. Banyak sekali penyebabnya, antara lain karena infeksi
mikroorganisme, kerusakan fisik akibat kecelakaaan, kekurangan garam
mineral dan vitamin, gangguan fisiologis, beban aktivitas yang berlebihan,
kesalahan sikap tubuh dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam materi
pembelajaran tentang sistem gerak, kami selaku kelompok dua akan
menyajikan sebuah makalah yang mengangkat judul tentang “Kelainan Pada
Sendi”. Penyakit sendi adalah penyakit yang banyak diderita oleh manusia
di jaman modern ini. Hal ini mungkin diakibatkan oleh pola konsumsi
makanan yang tidak sehat. Selain itu, kondisi lingkungan yang telah jauh
berubah dalam satu abad terakhir ini membuat manusia menjadi rawan sakit.
Adapun harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pengetahuan
semua orang, khususnya pengetahuan tentang gangguan atau kelainan pada
persendian.

B. Rumusan Masalah

Apa saja macam-macam kelainan pada sendi?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar semua orang


khususnya pembaca mengetahui dan memahami tentang kelainan pada
sendi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam-Macam Kelainan Pada Sendi

1. Terkilir atau keseleo (sprain) adalah gangguan sendi akibat


gerakan yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba.
Terkilir dapat menyebabkan memar, bengkak dan rasa sakit.
2. Dislokasi adalah pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi
normal.

3. Osteoartritis (Keropos Sendi) Yaitu peradangan pada sendi yang


disebabkan rapuhnya kapsul sendi,sehingga merusak lapisan tulang
rawan yang menutup permukaan ujung ujung tulang. Umumnya
menyerang sendi sendi penopang tubuh seperti lutut pinggul,tulang
belakang.Osteoartritis umumnya menyerang usia lanjut.Pada
sebagian penderita tidak sampai parah. Degenerasi atau ausnya
kartilago ( jaringan elastis) yang seharusnya melingkari ujung ujung
tulang tulang pada persendian.
4. Ankikolis adalah sendi tidak dapat digerakkan dan ujung-ujung
antartulang terasa bersatu.

5. Urai Sendi adalah robeknya selaput sendi yang diikuti oleh


terlepasnya ujung tulang sendi.
6. Artritis adalah peradangan pada sendi yang disertai bengkak, kaku,
keterbatasan bergerak dan rasa sakit.

Adapun bentuk-bentuk artritis, antara lain:


 Artrisis Eskudatif adalah terisinya rongga sendi oleh
cairan yang disebut getah radang. Penyakit ini terjadi
karena serangan kuman.
 Artrisis Sika adalah berkurangnya minyak sendi yang
menyebabkan rasa nyeri saat tulang digerakkan
 Atritis Gout ( Gaut Atritis) terjadi karena adanya
timbunan asam urat pada sendi-sendi kecil terutama
jari - jari tangan. Sebagai akibatnya ruas jari-jari
membesar.
 Atritis Reumatoid adalah penyakit yang timbul akibat
sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang
jaringan yangs sehat sehingga menyebabkan
peradangan pada sendi. Penyakit ini lebih sering
diderita oleh wanita berusia 25-55 tahun
 Artritis Psoriatik adalah radang sendi yang terjadi
pada orang-orang yang menderita psoariasis pada
kulit atau kuku. Psoariasis merupakan kelainan kulit
menahun yang menyebabkan timbulnya bercak-
bercak merah di kulit.
 Atritis Septik adalah radang sendi yang disebabkan
oleh infeksi bakteri.
7. Serangan Kuman pada Sendi
 Infeksi gonorhoe dan sifilis dapat menyerang
persendian sehingga sendi menjadi kaku.
 Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada
sendi yang disebabkan layuhnya tulang akibat
infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.

8. Arthralgia adalah dari kata arthrom dan algia: sakit, jadi


maksudnya sakit sendi. Sindroma Felty: penyakit sendi dengan
gejala antara lain rheumatoid arthritis, limpa membesar, anemia,
sel darah putih rendah, sel pembeku darah rendah, bercak
pigentasi pada kulit anggota bawah.
9. Sindroma Sjogren adalah penyakit sendi dengan gejala antara
lain kelenjar air ludah (parotis) membesar, scleroderma, kerato
conjunctivitis sica, lupus eritematosus

10. Sindroma Lesch-Nylan adalah gangguan metabolisme purine


Terkait dengan chromosom x dimana terjadi:
 kekurangan enzim hipoxantin posforibosiltransferase
hingga timbul keterbelakangan perkembangan fisik dan
mental yang terlihat pada jari-jari dan bibir yang robek-
robek karena digigit sendiri oleh penderita;
 gangguan ginjal dan kadar asam urat darah tinggi
(hiperuricemia) dan asam urat keluar bersama urine
(uricosiduria)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Kelainan pada sendi merupakan salah satu jenis kelainan pada
sistem gerak yang dapat diakibatkan oleh infeksi
mikroorganisme, kerusakan fisik akibat kecelakaaan,
kekurangan garam mineral dan vitamin, gangguan fisiologis,
beban aktivitas yang berlebihan, kesalahan sikap tubuh dan lain-
lain.
2. Kelainan pada sendi terbagi dalam beberapa jenis, antara lain;
Terkilir atau keseleo (sprain), Dislokas, Osteoartritis (Keropos
Sendi), Ankikolis, Urai Sendi, Atritis, Serangan Kuman pada
Sendi, Arthralgia, Sindroma Sjogren, Sindroma Lesch-Nylan.

3.2 Saran
Sebaiknya sebagai seseorang yang selalu membutuhkan kesehatan,
hendaknya selalu menjaga kesehatan tubuh diri kita baik secara
jasmani, rohani, fisik, dan lingkungan sekitar, sehingga penyebab
kelainan pada sendi tersebut dapat dicegah selagi dapat dicegah.
DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas. 2014. Biologi. Erlangga. Jakarta

http://alfianmelamaran.blogspot.com/2011/03/gangguan-dan-kelainan-pada-
tulang-otot.html

http://ratih-saridewi.blogspot.com/2013/04/macam-macam-penyakit-pada-
tulang-dan.html

http://kesehatan.us/2012/08/macam-macam-penyakit-pada-sendi/

Anda mungkin juga menyukai