ABSTRAK
Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memberantas
hama dari jenis insekta pada tanaman. Penggunaan insektisida tersebut dapat
menimbulkan residu pada tanah pertanian. Residu insektisida dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan seperti pencemaran tanah. Salah satu tanah yang diduga
tercemar pestisida adalah tanah pertanian jagung di Desa Kebocoran, Kecamatan
Kedungbanteng, karena pemberantasan hama bertahun-tahun mengunakan
insektisida sintetik antara lain insektisida Dangke 40 WP dan insektisida
Sidamethrin 50 EC. Namun terdapat genus bakteri yang mampu mendegradasi
insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isolat bakteri yang toleran
dan mampu mendegradasi insektisida Dangke 40 WP dan Sidamethrin 50 EC.
Isolat bakteri tersebut hasil isolasi dari tanah pertanian jagung. Penelitian ini
menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan dengan mengkultur campuran
bakteri dari sampel tanah pertanian jagung pada medium NA yang mengandung
10% insektisida Dangke 40 WP dan 10% Sidamethrin 50 EC. Isolat murni yang
diperoleh diidentifikasi menggunakan buku Bergey’s Manual Determinative of
Bacterium (Holt dkk., 1994). Perlakuan yang digunakan yaitu berupa konsentrasi
insektisida 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% untuk insektisida Dangke 40 WP dan
Sidamethrin 50 EC. Hasil identifikasi bakteri dianalisis secara deskriptif kualitatif
dan diameter zona bening dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan uji F
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjut dengan uji Duncan
Multipe Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian
diperoleh 24 isolat bakteri. Isolat yang paling potensi mendegradasi insektisida
Dangke 40 WP adalah isolat DaA2 pada konsentrasi insektisida 30% dengan
diameter zona bening yang terbentuk 5,32 cm, sedangkan pada insektisida
Sidamethrin 50 EC adalah isolat SiD2 pada konsentrasi 30% dengan diameter
zona bening yang terbentuk 2,35 cm. Diperoleh isolat bakteri yang mempunyai
potensi mampu mendegradasi insektisida Dangke 40 WP dan insektisida
Sidamethrin 50 EC paling bagus adalah pada isolat bakteri secara berturut-turut,
bakteri dari genus Paracoccus (DaA2) dan genus Enterobacter (SiD2) dengan
konsentrasi 30%.