Anda di halaman 1dari 11

ISOLASI DAN UJI POTENSI BAKTERI PENDEGRADASI INSEKTISIDA

DANGKE 40 WP DAN SIDAMETHRIN 50 EC PADA TANAH


PERTANIAN JAGUNG (Zea mays) DI DESA KEBOCORAN,
KECAMATAN KEDUNGBANTENG
Nur Ardiyaty¹, Heri Maryanto²
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
E-mail : ardiyatnur@gmail.com

ABSTRAK
Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memberantas
hama dari jenis insekta pada tanaman. Penggunaan insektisida tersebut dapat
menimbulkan residu pada tanah pertanian. Residu insektisida dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan seperti pencemaran tanah. Salah satu tanah yang diduga
tercemar pestisida adalah tanah pertanian jagung di Desa Kebocoran, Kecamatan
Kedungbanteng, karena pemberantasan hama bertahun-tahun mengunakan
insektisida sintetik antara lain insektisida Dangke 40 WP dan insektisida
Sidamethrin 50 EC. Namun terdapat genus bakteri yang mampu mendegradasi
insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isolat bakteri yang toleran
dan mampu mendegradasi insektisida Dangke 40 WP dan Sidamethrin 50 EC.
Isolat bakteri tersebut hasil isolasi dari tanah pertanian jagung. Penelitian ini
menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan dengan mengkultur campuran
bakteri dari sampel tanah pertanian jagung pada medium NA yang mengandung
10% insektisida Dangke 40 WP dan 10% Sidamethrin 50 EC. Isolat murni yang
diperoleh diidentifikasi menggunakan buku Bergey’s Manual Determinative of
Bacterium (Holt dkk., 1994). Perlakuan yang digunakan yaitu berupa konsentrasi
insektisida 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% untuk insektisida Dangke 40 WP dan
Sidamethrin 50 EC. Hasil identifikasi bakteri dianalisis secara deskriptif kualitatif
dan diameter zona bening dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan uji F
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjut dengan uji Duncan
Multipe Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian
diperoleh 24 isolat bakteri. Isolat yang paling potensi mendegradasi insektisida
Dangke 40 WP adalah isolat DaA2 pada konsentrasi insektisida 30% dengan
diameter zona bening yang terbentuk 5,32 cm, sedangkan pada insektisida
Sidamethrin 50 EC adalah isolat SiD2 pada konsentrasi 30% dengan diameter
zona bening yang terbentuk 2,35 cm. Diperoleh isolat bakteri yang mempunyai
potensi mampu mendegradasi insektisida Dangke 40 WP dan insektisida
Sidamethrin 50 EC paling bagus adalah pada isolat bakteri secara berturut-turut,
bakteri dari genus Paracoccus (DaA2) dan genus Enterobacter (SiD2) dengan
konsentrasi 30%.

Kata Kunci: Bakteri, Biodegradasi, Dangke 40 WP, Sidamethrin 50EC, Tanah


pertanian jagung.
ABSTRACT
Insecticides are chemicals used to eradicate pests from species of insects in
plants. However, the use of such insecticides can cause residues on farmland.
Insecticide residues can cause environmental pollution such as soil
contamination. One of the land suspected of pesticide contamination is corn farm
in Kebocoran Village of Kedungbanteng Sub-district. It is due to pest control for
many years using synthetic insecticides such as Dangke 40 WP insecticide and
Sidamethrin 50 EC insecticide. However, there is a genus of bacteria that can
degrade insecticides. The aim of this research is to find out the isolates of
bacteria that are tolerant and able to degrade insecticide Dangke 40 WP and
Sidamethrin 50 EC. Isolate bacteria are isolated from corn farms. This research
uses survey method. The study is conducted by culturing a mixture of bacteria
from corn farm samples on NA medium containing 10% Dangke 40 WP
insecticide and 10% Sidamethrin 50 EC. The obtained pure isolates are identified
using Bergey's Manual Determinative of Bacterium (Holt et al., 1994). The
treatments are insecticide concentration 10%, 20%, 30%, 40%, and 50% for
insecticide Dangke 40 WP and Sidamethrin 50 EC. The results of bacterial
identification are analyzed by descriptive qualitative and clear zone diameter is
analyzed by descriptive quantitative with F test of Analysis of Variance (ANOVA),
it is then continued by Duncan Multipe Range Test (DMRT) test at 95%
confidence interval. As the result, it obtains 24 bacterial isolates. The most
potential isolate degradation of insecticide Dangke 40 WP is DaA2 isolate at 30%
concentration of insecticide with clear zone diameter of 5.32 cm, while in
insecticide of Sidamethrin 50 EC is SiD2 isolate at concentration 30% with clear
zone diameter formed 2,35 cm. The isolates of bacteria with the potential to
degrade the insecticide Dangke 40 WP is found out and the best of Sidamethrin 50
EC insecticide are respectively bacterial isolate, bacterium of genus Paracoccus
(DaA2) and Enterobacter genus (SiD2) with concentration of 30%.

Keywords: Bacteria, Biodegradation, Dangke 40 WP, Sidamethrin 50EC, Corn


farmland.
PENDAHULUAN pertanian umumnya akibat
Latar Belakang penggunaan yang kurang terkontrol.
Pertanian merupakan salah Pestisida dapat menyebabkan
satu sektor industri yang sejak lama berkurangnya keanekaragaman
menjadi harapan di Indonesia. hayati, sehingga mengakibatkan
Industri padi dan jagung memiliki organisme tersebut keracunan dan
potensi yang dapat dijadikan sebagai memutus rantai makanan pada
sumber bahan makanan pokok. Salah ekosistem sawah (Yuantari dkk.,
satu desa yang petaninya masih 2013).
membudidayakan jagung yaitu Desa Lahan pertanian tanaman
Kebocoran, Kecamatan pangan yang mengandung pestisida
Kedungbanteng, Kabupaten salah satunya adalah lahan pertanian
Banyumas. Produksi tanaman jagung jagung di Desa Kebocoran. Menurut
di Desa Kebocoran mengalami petani jagung di Desa Kebocoran,
penurunan. Menurut petani jagung, pestisida yang digunakan adalah
penurunan produksi tersebut pestisida jenis insektisida
disebabkan oleh adanya hama, Sidamethrin 50 EC yang
penyakit, dan gulma yang menyerang mengandung bahan aktif sipermetrin
tanaman. dan insektisida Dangke 40 WP yang
Kebanyakan para petani mengandung bahan aktif metomil.
untuk memperoleh produksi jagung Insektisida Sidamethrin 50 EC dan
dengan hasil yang meningkat dan insektisida Dangke 40 WP dapat
tidak diserang oleh hama, penyakit, mengendalikan dan membrantas
dan gulma menggunakan pestisida. hama pada tanaman jagung. Selain
Penggunaan pestisida yang tidak berperan mengendalikan hama,
terkendali akan meningkatkan residu pestisida tersebut juga memiliki
pada lahan pertanian dan dampak negatif yaitu menimbulkan
menimbulkan bermacam-macam pencemaran tanah. Pencemaran tanah
masalah bagi kesehatan dan diduga terjadi ketika penyemprotan
pencemaran lingkungan. Pencemaran pestisida tidak semuanya mengenai
pestisida yang terjadi pada lahan sasaran, melainkan pestisida tersebut
jatuh ke tanah. Hal tersebut terjadi ini adalah untuk mengetahui adanya
karena petani pada saat melakukan bakteri pada tanah pertanian jagung
penyemprotan kurang yang menggunakan insektisida
memperhatikan arah angin. Selain Dangke 40 WP dan insektisida
itu, insektisida yang mengenai Sidamethrin 50 EC.
tanaman juga dapat mencemari tanah
apabila terkena air hujan (Saftarina, METODE PENELITIAN
2011). Metode yang digunakan dalam
Tanah dalam keadaan basa penelitian ini adalah metode survey
maupun asam di dalamnya terdapat dengan cara sederhana, yaitu
mikroorganisme yang bertahan mengambil tanah pada lahan
hidup lama-kelamaan akan pertanian jagung sebanyak 5 titik
beradaptasi dengan residu pestisida secara acak, kemudian melakukan
yang tertinggal di tanah, sehingga isolasi campuran bakteri dari tanah
mikroorganisme tersebut mempunyai pertanian jagung. Penelitian
kemampuan sebagai dekomposer dilaksanakan di laboratorium
terhadap tanah yang tercemar Mikrobiologi dan Biokimia Program
pestisida. Salah satu teknologi untuk Studi Pendidikan Biologi Fakultas
merehabilitasi tanah yang tercemar Keguruan dan Ilmu Pendidikan
dikenal dengan bioremediasi yaitu Universitas Muhammadiyah
merehabilitasi tanah yang tercemar Purwokerto pada bulan April-
dengan memanfaatkan November 2017. Peneitian dilakukan
mikroorganisme (Warouw, 2008). dengan beberapa tahap yakni
Berdasarkan uraian latar pengambian sampel, isolasi bakteri,
belakang diatas, penulis berkeinginan pemurnian bakteri, identifikasi
untuk melakukan penelitian yang bakteri, dan uji tantang bakteri
berjudul "Isolasi dan Uji Potensi terhadap konsentrasi insektisida.
Bakteri Pendegradasi Insektisida Medium yang digunakan untuk
Dangke 40 WP dan Sidamethrin 50 isolasi dan pemurnian adalah
EC pada Tanah Pertanian Jagung medium NA yg mengandung 10 %
(Zea Mays)." Tujuan dari penelitian insektisida Dangke 40 WP dan 10%
insektisida Sidamethrin 50 EC. Mengisolasi mikroba dari
Pembuatan medium isolasi dan setiap sampel tanah (per spot)
pemurnian dengan menimbang 1 dengan cara pengenceran sampel
gram pestisida, 10 gram serbuk NA tanah terlebih dahulu yaitu
dilarutkan ke dalam 500 ml akuades. menimbang sampel tanah sebanyak
10 gram, kemudian dimasukan
Pengambilan Sampel Tanah kedalam tabung reaksi berisi 90 ml
Sampel tanah diperoleh dari akuades steril, dihomogenkan dengan
tanah pertanian jagung di desa menggunakan vortex mixer (
Kebocoran, Kecamatan pengenceran 10-1). Mengambil 1 ml
Kedungbanteng, Kabupaten dari suspensi tersebut masukan
Banyumas. Pengambilan sampel kedalam 9 ml akuades steril baru
tanah dilakukan pada satu lahan (pengenceran 10-2), lakukan
pertanian jagung yang menggunakan pengenceran hingga 10-7. Mengkultur
insektisida Sidamethrin 50 EC dan campuran isolat bakteri dari
Dangke 40 WP selama kurang lebih pengencaran 3 terakhir (10-5, 10-6 dan
3 tahun berturut-turut. Pengambilan 10-7) secara pour plate (tuang).
sampel tanah dilakukan secara acak Memindahkan koloni bakteri yang
pada 5 spot. Mengambil sampel terpisah dengan cara streak kuadran
tanah sebanyak 300 gram sampel untuk memurnikan bakteri hingga
tanah per spot. Kemudian sampel diperoleh koloni yang seragam.
tanah dicampur hingga homogen dan Identifikasi Bakteri
dibersihkan dari batu-batuan serta Identifikasi bakteri dilakukan
material tumbuhan. Masukan dengan beberapa tahap yaitu
sebanyak 100 gram per spot ke pengamatan makroskopis koloni,
dalam erlen meyer steril, kemudian mikroskopis sel, dan uji biokimia.
dimasukan ke ice box untuk dibawa Hasil dari tahapan tersebut kemudian
ke laboratorium. diidentifikasi menggunakan buku
Isolasi, Pemurnian dan Seleksi Bergey’s Manual Determinative of
Bakteri Bacterium (Holt dkk., 1994).
Tahapan identifikasi bakteri yang Red, dan uji Voges Proskauer
dilakukan dalam penelitian adalah. (Capuccino & Sherman, 1987).
a. Pengamatan Makroskopis Uji Tantang Bakteri pada
Koloni Bakteri Beberapa Konsentrasi Insektisida
Pengamatan koloni bakteri Isolat-isolat bakteri yang
dilakukan dengan mengamati koloni diperoleh dikultur pada medium NA
bakteri yang tumbuh pada medium cawan yang sudah mengandung
NA setelah dilakukan pengkulturan insektisida Dangke 40 WP atau
dan inkubasi. Indikator dalam Sidamethrin 50 EC sesuai dengan
pengamatan makroskopis koloni konsentrasinya yang akan digunakan
yaitu bentuk koloni, warna, tepi, dan yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan
elevasi koloni bakteri. 50%. Penanaman isolat bakteri
b. Pengamatan Mikroskopis Sel dengan cara streak lurus yang
Bakteri panjangnya 5 cm. Melakukan
Pengamatan mikroskopis sel pengamatan uji tantang bakteri
dilakukan dengan pewarnaan gram dengan cara mengamati tumbuh
yang bertujuan untuk mengetahui tidaknya bakteri pada medium NA
bakteri tersebut termasuk dalam perlakuan.
garam positif atau gram negatif. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pewarnaan gram dilakukan dengan Hasil isolat bakteri yang diperoleh
cara membuat preparat pada isolat- dari tanah pertanian jagung di Desa
isolat bakteri ang diperoleh. Kebocoran, Kecamatan
c. Uji Biokimia Kedungbanteng, diperoleh total 10
Uji biokimia yang dilakukan isolat bakteri yang mampu
pada isolat-isolat bakteri tanah mendegradasi tanah yang
pertanian jagung yang tercemar mengandung insektisida Dangke dan
pestisida adalah uji indol, uji insektisida Sidamethrin yang
fermentasi karbohidrat, uji katalase, ditandai dengan kode isolat bakteri
uji penggunaan sitrat, uji urease, uji yaitu DaA2, DaA3, DaB1, DaC2,
Hydrogen Sulfida (H2S), uji Methyl DaD1, DaE1, DaE3, SiD1, SiD2, dan
SiE2. Kode isolat tersebut
diidentifikasi menggunakan buku energi dan mineral sehingga
Bergey’s Manual Determinative of dijadikan sebagai nutrisi bagi
Bacterium (Holt dkk., 1994). Hasil tanaman sehingga Escherichia
identifikasi diperoleh 8 genus yaitu ditemukan pada tanah. Escherichia
Genus Paracoccus, Escherichia, mampu bertahan hidup (toleran) dan
Hafnia, Kluyvera, Vibrio, mendegradasi pada medium yang
Flavobacterium, Enterobacter, dan mengandung insektisida Dangke.
Micrococcus. Bakteri Escherichia mampu
1. Genus Paracoccus mendegradasi residu karbaril dengan
Genus Paracoccus merupakan cara menguraikan karbaril menadi 1-
bakteri Gram negatif, Paracoccus naftol kemudian melalui proses
tinggal didalam tanah dan mampu intermediasi asam salisilat
hidup pada lingkungan aerobik atau menghasilkan produk metabolisme
anaerobik (Madigan dkk., 2000). berupa CO2 dan H2O.
Bakteri Paracoccus mampu bertahan 3. Genus Hafnia
hidup (toleran) dan memiliki Hafnia merupakan bakteri
kemampuan mendegradasi medium Gram negatif. Hafnia ditemukan
yang mengandung insektisida pada kotoran, tanah, air dan produk
Dangke. Genus Paracoccus susu (Holt dkk., 1994). Genus Hafnia
mempunyai kemampuan untuk mampu bertahan hidup (toleran) dan
mendegradasi polutan persisten yang memiliki kemampuan mendegradasi
bersifat toksik didalam tanah dan medium yang mengandung
dapat meningkatkan aktivitas insektisida Dangke. Enzim esterase
mikroorganisme tanah dalam dan amidase sebagai enzim
mendegradasi polutan persisten sitoplasma yang terdapat pada
(Marista, 2013). bakteri sehingga mampu
2. Genus Escherichia menguraikan karbamat menjadi
Menurut Marista (2013) senyawa organik lain. Proses
Escherisia merupakan genus bersifat oksidasi enzim ditanah pada tingkat
Gram negatif, genus Escherichia intraseluler dilakukan oleh sel-sel
mampu menguraikan CO2, H2O, bakteri yang menyebabkan naiknya
tingkat kelarutan residu menjadi maupun anaerob. Vibrio mampu
unsur organik yang bisa diserap bertahan hidup (toleran) pada
tumbuhan (Bollag & Liu, 1990). medium yang mengandung
4. Genus Kluyvera insektisida Dangke. Menurut Azizah
Genus Kluyvera merupakan (2016), Vibrio dapat hidup toleran
bakteri Gram negatif. Genus pada insektisida Chlorpyrifos. Vibrio
Kluyvera terdapat di air, tanah dan mampu mendegraddasi Chlorpyrifos
kotoran (Holt dkk., 1994). Kluyvera dalam janggka waktu yang lama
mampu bertahan hidup (toleran) pada sehingga dalam waktu 48 jam belum
medium yang mengandung terlihat adanya zona bening.
insektisida Dangke pada konsentrasi 6. Genus Flavobacterium
10%, jika konsentrasi ditinggikan Genus Flavobacterium sel
bakteri Kluyvera tidak mampu berbentuk batang, Gram negatif.
bertahan hidup (mati) diduga pada Habitat Flavobacterium terdapat di
konsentrasi insektisida yang tinggi tanah, air, juga ditemukan pada susu,
dapat bersifat toksik yang dapat daging dan pada jenis makanan
menghambat metabolisme sehingga lainnya (Holt dkk., 1994).
bakteri akan mengalami kematian. Flavobacterium mampu bertahan
Menurut Tu (1995) adanya gangguan hidup (toleran) pada medium yang
aktivitas enzim pada bakteri akan mengandung insektisida Dangke.
mengakibatkan terjadinya gangguan Bakteri Flavobacterium digunakan
proses metabolisme bakteri. dalam bioremediasi karena
5. Genus Vibrio efektifitasnya dalam membersihkan
Habitat alami Vibrio adalah petrokimia, kemampuan
perairan dengan kawasan yang luas, biodegradabilitas Flavobacterium
umumnya dilaut dan lingkungan tidak terbatas pada lingkungan
estuarin dan pada permukaan dan di terkontaminasi minyak tetapi juga
usus hewan laut (Holt dkk., 1994). ditemukan untuk menurunkan
Menurut Azizah (2016) Vibrio berbagai jenis pestisida termasuk
ditemukan pada tanah karena Vibrio metomil. Bakteri Flavobacterium
dapat hidup pada kondisi aerob ditemukan secara efisien
menurunkan metomil dalam waktu bertahan hidup (toleran) pada
40 hari. Flavobacterium diduga medium yang mengandung
untuk menurunkan rantai karbon Sidamethrin tetapi tidak mampu
pendek menjadi karbon yang sangat mendegradasi (membentuk zona
panjang (Omolo dkk., 2012). bening). Menurut Madigan dkk.
7. Genus Enterobacter (2000), Genus Micrococcus banyak
Enterobacter berada pada air terdapat di lapisan perakaran
tawar, tanah, kotoran, tumbuhan, tanaman dan dapat meningkatkan
sayur mayur, hewan dan feses fosfat pada tanah dan dapat
manusia (Holt dkk., 1994). meningkatkan ketersediaan hara
Enterobacter mampu bertahan hidup fosfat dalam tanah serta memacu
(toleran) dan memiliki kemampuan pertumbuhan akar.
menggunakan bahan aktif SIMPULAN
sipermetrin pada medium yang Berdasarkan hasil penelitian
mengandung insektisida dan pembahasan dapat disimpulkan
Sidamethrin. Enterobacter mampu bahwa,
menggunakan sipermetrin sebagai 1. Bakteri yang berhasil diisolasi dan
sumber karbon dan energi dalam diidentifikasi dari tanah pertanian
proses metabolismenya. Menurut jagung di Desa Kebooran,
Yadav dkk., (2015) Enterobacter Kecamatan Kedungbanteng
mempunyai kemampuan degradasi terdapat 8 genus bakteri ang
pestisida organofosfat Melathion dan mampu mendegradasi insektisida
Dichlorvos, selain proses kimia Dangke dan Insektisida
degradasi mikroorganisme sebagai Sidamethrin yaitu Paracoccus,
salah satu mekanisme utama Escherisia, Hafnia, Kluyvera,
menghilangkan pestisida. Vibrio, Flavobacterium,
8. Genus Micrococcus Micrococcus, dan Enterobacter.
Genus Micrococcus merupakan 2. Bakteri yang mampu
bakteri Gram positif yang hidup di mendegradasi insektisida Dangke
tanah, dan terdapat diudara (Holt 40 WP dengan konsentrasi
dkk., 1994). Micrococcus mampu insektisida tertinggi yaitu
Paracoccus. Genus bakteri yang Kutabawa, Keamatan
Karangreja, Kabupaten
mampu mendegradasi
Purbalingga. Skripsi.
Sidamethrin 50 EC dengan Purwokerto: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
konsentrasi tertinggi yaitu
Universitas Muhammadiyah
Enterobaccter dengan Purwokerto.
terbentuknya zona bening yang
Bollag, J.M. & Liu, S.Y. 1990.
memiliki diameter terluas. Biological Transformation
Processes of Pesticide In:
SARAN
Cheng HH (Ed), Pesticides in
Berdasarkan hasil penelitian the Environment Processe
Impacts, and Modeling. Soil
yang telah disimpulkan ditemukan
Science Society of America,
adanya genus bakteri yang mampu Madison, WI, USA : 169-211
membentuk zona bening pada Cappuccino, J.G. & N. Sherman,
medium kultur yang mengandung 1987. Microbiologi A
Laboratory Manual.
insektisida, maka saran yang dapat California: The Benjamin
diajukan sebagai berikut. Cummings Publishing
Company.
1. Perlu dilakukan uji coba pada
tanah yang mengandung Madigan, M.T., Martinko, J.M., &
Parker, J. 2000, Brock Biology
insektisida Dangke 40 WP dan of Microorganisms. New
Sidamethrin 50 EC secara in Jersey: Prentice-Hall Inc.

vitro. Marista. E., Khotimah, S. & Linda,


2. Perlu dilakukan penelitian lebih R.. 2013. Bakteri pelarut Fosfat
Hasil Isolasi dari Tiga Jenis
lanjut mengenai kemampuan Tanah Rizosfer Tanaman
genus bakteri tersebut dalam Pisang Nipah (Musa
paradisiaca var. nipah) di Kota
mendegradasi insektisida dari Singkawang. Protobiont 2 (2):
golongan yang lain. 93-101.

Omolo, K.M., Magoma, G., Ngamau,


K.. & Muniru, T. 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Characterization of Methomyl
Azizah, N.M. 2016. Isolasi dan and Carbofuran Degrading-
Identifikasi Bakteri yang Bacteria from Soil of
Toleran Terhadap Insektisida Horticultural Farms in Rift
Chlorpyrifos dan Fungisida Valley and Central Kenya.
Mancozeb pada Tanah African Journal of
Pertanian Tomat Di Desa
Environmental Science and
Technology. 6 (2): 104-114.

Saftarina F. 2011. Hubungan


pemaparan pestisida terhadap
jumlah leukosit dan trombosit
pada petani padi di desa Raja
Basa Jaya bandar Lampung.
Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Universitas
Lampung. 1(2): 81-93.

Tu, C. M. 1995. Effect of Five


Insecticides on Microbial and
Enzymatic Activite in Sandy
Soil. Jurnal of Enviroment
Sciense and Health. 30 (3):
289-306.

Yadav, S., Verma, S.K. &


Chaudhary, H.S. 2015.
Isolation and Characterization
of Organophosphate Pesticides
Degrading Bacteria From
Contaminated Agricultural
Soil. Online Jurnal of
Biological Sciences. 15 (1):
113-125.

Yuantari, C., Budi, W., Henna, R.S.


2013. Tingkat Pengetahuan
Petani dalam Menggunakan
Pestisida. Prosiding Seminar
Nasional Pengelolaan Sumber
daya Alam dan Lingkungan.
Semarang: Program Pasca
Sarjana Universitas
Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai