Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek Usaha Mandiri (PUM) merupakan salah satu kegiatan yang wajib

dilakukan oleh mahasiswa diploma III maupun diploma IV di Politeknik Pertanian

Negeri Kupang, khususnya program studi Teknologi Pangan sebagai bekal bagi

mahasiswa dalam dunia kerja.

Penulis mengambil judul pembuatan Mix Peanut Popcorn karena bahan mudah

didapat dan merupakan pangan lokal. Popcorn atau biasa disebut dengan berondong

merupakan salah satu makanan ringan yang dibuat dengan bahan dasar jagung yang

akan mengembang “mekar” bila digoreng. Jagung (“popcorn”, Zea mays everta)

termasuk serealia yang kaya akan karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai

makanan pokok manusia. Komponen kimia yang paling utama pada serealia adalah

karbohidrat, terutama pati, kira-kira 80% dari bahan kering (Sugiyono, 2002). Pati

jagung tersusun dari dua polimer karbohidrat yaitu amilosa 25-30% dan amilopektin

sekitar 70-75% (Boyer dan shannon 2003).

Kacang tanah adalah komoditas yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan

merupakan salah satu sumber bahan pangan yang mengandung 43% kandungan protein,

kandungan lemak 34%, karbohidrat 8%, serat 31%, vitamin E 25% dan beberapa bahan

mineral (Penny, 2005).

Keunggulan dari produk mix peanut popcorn ini adalah memiliki kandungan gizi

yang cukup tinggi. Hal ini diperoleh dari bahan baku dan penunjang yang digunakan

yaitu jagung yang kaya akan karbohirat dan kacang tanah yang kaya akan protein dan

lemak. Manfaat yang diperoleh untuk kesehatan yaitu mencegah penyakit jantung,

mencegah serangan kanker, pengendalian kolesterol, pengendalian kadar gula darah,

1
memperkuat perkembangan otot, mempercepat penyembuhan luka, dan mengurangi

rasa letih. Selain itu produk mix peanut popcorn belum pernah dipasarkan atau dijual

oleh pedagang, hal ini disebabkan mix peanut popcorn merupakan produk diversifikasi

dengan bahan tambahan lain seperti kacang tanah sehingga diharapkan mampu memikat

hati konsumen.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan Laporan PUM ini adalah:

1. Mampu melakukan proses/teknik pembuatan Mix Peanut Popcorn.

2. Mampu melakukan analisis usaha.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari pembuatan Laporan PUM ini adalah:

1. Menambah wawasan dan pengalaman kerja.

2. Menumbuh kembangkan jiwa berwirausaha.

3. Bekal dalam mengembangkan usaha.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Jagung (Zea mayz)

Jagung merupakan tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang

mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan

pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung juga terdiri atas buku

dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga

jantan terletak pada bagian terpisah pada suatu tanaman sehingga lazim terjadi

penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya

ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama

penyinaran dan suhu (Subekti dkk, 2007).

Jagung berondong (Pop Corn), Zea mays everta adalah tipe jagung yang memiliki

biji berukuran kecil. Endosperm biji mengandung pati keras dengan dengan proporsi

lebih banyak dan pati lunak dalam jumlah sedikit terletak di tengah endosperm. Apabila

dipanaskan, uap akan masuk ke dalam biji yang kemudian membesar dan pecah (pop).

2. Kacang tanah (Aracis hypogaea L.)

Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal sari

Amerika Selatan, tepatnya berasal dari daerah Brazilia. Kacang tanah merupakan salah

satu komoditi yang mepunyai arti ekonomi yang cukup penting karena selain dapat

menghasilkan minyak dan sebagai makanan kecil, juga kaya akan kandungan lemak

(40-50%), protein (27%), dan sisanya 23-33% terdiri dari karbohidrat, lesitin, kolin,

serta vitamin (A, B, C, D, E, dan K), juga mengandung mineral antara lain kalsium,

klorida, ferro magnesium, fosfor, kalium, dan sulfur. Kacang tanah juga mengandung

asam amino yang tinggi, arginin yang dapat merangsang tubh untuk memproduksi

nitrogen monoksida yang berfungsi untuk melawan bakteri tuberculosis (Vyan, 2009).

3
3. Gula

Sugioyo (2002) menyatakan bahwa gula termasuk ke dalam golongan senyawa

yang disebut karbohidat yang terdiri dari tiga golongan yaitu monosakarida,

polisakarida, dan disakarida. Monosakarida adalah contoh gula sederhana yang

merupakan turunan disakarida. Apabila sukrosa dihidrolisis akan dihasilkan dua

molekul gula sederhana yaitu satu molekul glukosa, sukrosa, maltose, dan laktosa

adalah suatu bahan yang dapat diukur secara subjektif dan objektif.

Jenis gula yang digunakan dalam pembuatan mix peanut popcorn adalah gula

pasir. Gula pasir adalah butiran kecil seperti kristal yang terbuat dari proses hasil

penggilingan tebu, berwarna putih, kering dan tidak kotor. Fungsi gula dalam

pembuatan mix peanut popcorn yaitu memberi aroma, rasa manis pada popcorn, sebagai

pengawet dan membantu membentuk lapisan dan tekstur pada popcorn.

4. Glukosa

Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber

tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan precursor untuk sintesis semua

karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, glikolipid, dan dalam glikoprotein dan

proteoglikan (Murray et al,. 2003). Glukosa berfungsi sebagai bahan perekat antara

jagung dan kacang tanah.

5. Air

Air merupakan suatu zat cair yang tidak mempunyai rasa, bau da warna dan terdiri

dari oksigen dengan rumus kimia H2O, karena air mempunyai sifat yang hampir bisa

digunakan untuk apa saja, maka air merupakan zat yang paling bagi semua bentuk

kehidupan (tumbuhan, hewan, dan manusia) sampai saat ini selain matahari yang

merupakan sumber energi (Astawan, 2006).

4
6. Minyak goreng

Minyak goreng merupakan minyak yang berasal dari lemak nabati dan hewani

yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk

menggoreng bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai pengantar panas,

penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Semua minyak tersusun

atas unit-unit asam lemak yang telah diketahui ada dua puluh jenis asam lemak yang

berbeda. Proporsi campuran perbedaan asam-asam lemak tersebut menyebakan lemak

dapat berbentuk cair dan padat, bersifat sehat dan membahayakan kesehatan tahan

simpan atau mudah tengik (Mudjajanto dalam Gusti, 2013).

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan Proyek Usaha Mandiri (PUM) mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri

Kupang, Program Studi Teknologi Pangan dilaksanakan pada tanggal 17 januari 2018

sampai pertengahan bulan februari 2018 yang bertempat di Laboratorium Teknologi

Hasil Pertanian (THP).

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam pembuatanMix Peanut Popcorn dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Penggunaan alat pembuatan Mix Peanut Popcorn
No Nama alat Jumlah Fungsi
1 Timbangan 1 unit Menimbang bahan
2 Kompor 1 buah Sumber panas
3 Wajan 1 buah Menggoreng bahan
4 Gelas ukur 1 buah Mengukur volume air
5 Siler 1 buah Merekatkan plastic
6 Serokan 2 buah Meniriskan minyak
7 Sutel 2 buah Membalik jagung
8 Sendok 1 buah Mengambil bahan penunjang
9 Baskom 5 buah Menyimpan bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan Mix Peanut Popcorn dapat dilihat pada
Tabel 2
Tabel 2. Formula bahan dasar untuk pembuatan Mix Peanut Popcorn
No Nama bahan Volume
1 Jagung 6 kg
2 Kacang tanah 3 kg
3 Gula pasir 2 kg
4 Glukosa 1 kg
5 Air 2 liter
6 Minyak goring 3 liter
7 Minyak tanah 6 liter
8 Plastik kemasan 2 pak

6
3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PUM

Jadwal kegiatan pembuatan Mix Peanut Popcorn dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jadwal kegiatan pembuatan Mix Peanut Popcon


No Jenis Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
Desember Januari Februari Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi x x x
proposal
2 Persiapan alat x x x x x x x x
dan bahan
3 Proses x x x x x x x x
produksi
4 Pemasaran x x x x x x x x
5 Penyusunan x x x x x
laporan

7
BAB IV
PERKIRAAN BIAYA PRODUKSI

4.1 Bahan Baku

1. Jagung (Zea mays everta)

Merupakan salah satu tanaman pangan biji-bijian (serealia) dari keluarga

rumput-rumputan yang kaya akan karbohidrat. Popcorn atau jagung berondong

mempunyai biji berbentuk agak runcing, kecil dan keras, berwarna kuning, atau putih

(Adiswanto dan Widyastuti 2002).

2. Kacang tanah (Arachis hypogea L)

Merupakan tanaman polong-polongan, kacang tanah mengandung molekul

mirip kolesterol yang dijumpai pada tumbuhan. Fitosterol pada manusia berfungsi untuk

mencegah terjadinya atherosclerosis (penimbunan lemak dalam pembuluh darah)

(Andrianto dan Indarto, 2004).

4.2 Proses Produksi

1. Pemilihan Bahan

Meliputi bahan baku yaitu jagung, kacang tanah dan bahan penunjang seperti gula,

yang di gunakan berkualitas baik, tidak rusak, dan cacat.

2. Penimbangan Bahan

Semua bahan baku dan bahan penunjang ditimbang untuk mengetahui ukuran yang

sesuai agar memperoleh mix peanut popcorn yang bermutu dan berkualitas.

3. Penyangraian Kacang tanah

Penyanggraian untuk mendapatkan kacang tanah tidak mentah dan mempermudah

proses pengupasan kulit.

8
4. Pembersihan Kacang

Setelah proses penyanggraian kacang dibersihkan dari kulit dan ditumbuk kasar

untuk dicampur ke dalam jagung.

5. Penggorengan Jagung Popcorn

Jagung digoreng dengan api sedang sampai meletup atau mekar menggunakan

sedikit minyak.

6. Pendinginan

Hasil dari penggorengan jagung didinginkan dalam wadah yang dilapisi kertas

HVS, tujuannya agar sisa minyak yang masih menempel pada popcorn bisa

meresap pada kertas tersebut.

7. Pencampuran

Pencampuran popcorn dengan rasa manis menggunakan gula pasir dan glukosa

8. Pengemasan/Pelabelan

Mix peanut popcorn di kemas dengan plastik, pengemasan bertujuan untuk

menghindari proses kerusakan dan kontaminasi benda asing, dan pelabelan sebagai

penamaan sekaligus memberi informasi tentang produk tersebut.

9. Pemasaran

Pemasaran dilakukan agar produk laku terjual, pemasaran bertujuan untuk

memperoleh keuntungan.

9
Untuk mengetahui lebih lengkap proses pembuatan mix peanut popcorn dapat

dilihat pada diagram Gambar 1.

Jagung Kacang Tanah

Sortasi Penyangraian

Penggorengan
Pembersihan

Pendinginan
Penumbukan kasar

Gula pasir, Pencampuran

glukosa, air

Mix Peanut Popcorn

Pengemasan/Pelabelan

Pemasaran

Gambar 1. Diagram Proses Pembuatan Mix Peanut Popcorn

10
4.3 Pengemasan dan Produk Akhir

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau

pembungkus suatu produk. Kemasan yang digunakan untuk mix peanut popcorn ini

adalah kemasan plastik. Menurut Rambat Lupiyoadi (2001) produk merupakan

keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada

konsumen. Sedangkan menurut Soffyan Assauri (2004) produk olahan merupakan

segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki,

kepribadian, tempat, organisasi gagasan atau buah pikiran.

4.4 Pemasaran

4.4.1 Pasar Sasaran dan Wilayah Pemasaran

Pasar adalah tempat pertukaran barang dan jasa antara produsen dan konsumen,

dimana seorang penjual sebagai produsen yang menjual produk atau barangnya kepada

pembeli selaku konsumen. Pasar sasaran merupakan tujuan utama dalam

memperkenalkan sekaligus menjual hasil atau produk dari suatu perusahaan ke

masyarakat selaku konsumen, dan melihat bahwa apakah produknya disukai dan dapat

diterima oleh masyarakat atau tidak.

Menurut Stanton (1991) pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem

yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai

dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan pembeliactual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas proses

pemasaran di mulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen potensial

mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan

semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran adalah:

11
A. Dari sudut pandang penjual

1. Tempat yang strategis (place)

Untuk menjual suatu produk kita harus memperhatikan tempat penjualan,

misalnya berada di tempat yang ramai, dapat dijangkau oleh semua masyarakat, dan

tempat penjualan harus bersih. Tempat penjualan produk mix peanut popcorn yaitu di

kios-kios.

2. Produk yang bermutu (product)

Untuk mendapatkan produk yang bermutu ini dilihat dari bahan bakunya yang

kita gunakan, proses pengolahan harus secara baik, peralatan yang digunakan juga harus

bersih sehingga mutu produk tersebut bagus.

3. Harga yang kopentititf (price)

Harga yang diterapkan disesuaikan dengan harga pasaran, dan dapat dijangkau

oleh semua konsumen. Mix peanut popcorn di jual dengan harga 2500/kemasan, harga

ini berbeda dengan harga dipasaran karena penggunaan kemasan yang berbeda dan

menambahkan bahan lain pada produk. Walaupun berbeda harga ini masih bisa di

jangkau oleh masyarakat.

3 Promosi yang gencar (promotion)

Promosi yang diterapkan oleh produsen/distribusi untuk memerintahkan,

menawarkan barang atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli

dan mengkonsumsinya misalnya melalui pembicaraan secara langsung, dan media

sosial.

A. Dari sudut pandang konsumen:

1 Kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen (customer needs and wants),

mix peanut popcorn dibuat sesuai kebutuhan dan keinginan dari konsumen sehingga

12
produk ini bisa laku terjual. Misalnya jagung selalu ada ketika konsumen

membutuhkannya.

2 Biaya konsumen (costtothecustomer)

Biaya yang diterapkan dalam menjual mix peanut popcorn dijual dengan harga

yang dapat dijangkau oleh semua kalangan yaitu Rp.2.500/kemasan.

3 Kenyamanan (convenience)

Mix peanut popcorn ini dibuat benar-benar sangat aman ketika konsumen

mengkonsumsinya. Terbuat dari bahan lokal yang murah dan mudah didapatkan.

4 Komunikasi (communication)

Untuk menjual suatu produk atau pemasaran kita harus menjalin komunikasi yang

baik dengan konsumen sehingga produk yang kita jual bisa laku terjual karena ada

kepuasan dari konsumen.

Wilayah pemasaran yaitu di dalam kampus Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

4.4.2 Strategi Pemasaran

Ada beberapa hal yang digunakan sebagai stategi pemasaran:

A. Produsen - konsumen yaitu produsen mendatangi konsumen untuk memasarkan mix

peanut popcorn.

B. Konsumen – produsen yaitu konsumen mendatangi produsen ditempat untuk

mengambil produk.

C. Dititipkan di toko-toko atau kios-kios dan pada kemasan di beri label.

13
BAB V
PERKIRAAN BIAYA PRODUKSI

5.1 Biaya Tetap

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tetap atau tidak berubah

dalam rentang waktu tertentu, berapa pun besarnya penjualan atau produksi perusahaan

(Kuswadi 2005).

Penggunaan biaya tetap dalam pembuatan mix peanut popcorn selama 3 kali

produksi dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Penggunaan Biaya Tetap Selama 3 kali Produksi


No Nama Jumlah Harga Jumlah JUE Nilai Depresiasi
Alat Satuan Satuan Biaya (THN) sisa (Rp
Tahun Bulan
(Rp) (Rp) a b )
D=a-c/b E=d/1
c=a/b
2
1 Timbangan 1 unit 200.000 200.000 4 50.000 37.500 3.125
2 Kompor 1 buah 250.000 250.000 3 83.333 55.555 4.629
3 Wajan 1 buah 75.000 75.000 2 37.500 18.750 1.562

4 Gelas 1 buah 10.0000 10.000 1 0 10.000 833


ukur

5 Siler 1 buah 450.000 450.000 6 75.000 62.500 5.208


6 Baskom 5 buah 25.000 125.000 1 0 125.000 10.416
7 Serokan 2 buah 10.000 20.000 1 0 20.000 1.666
8 Sutel 2 buah 5.000 10.000 1 0 10.000 833
9 Sendok 1 buah 5.000 5.000 1 0 5.000 417
Jumlah 28.689
Keterangan:
JUE : Jangka Usia Ekonomis
Nilai sisa adalah nilai alat tersebut etuka JUE berakhir
Nilai sisa diberi angka “0” berarti alat tersebut sudah tidak memiliki nilai di akhir JUE
Tabel 4. Biaya Tetap Pembuatan mix peanut popcorn
No Jenis Total
1 Listrik 50.000
2 Air 65.000
3 Transportasi 45.000
5 Penyustan peralatan 28.689
Total Biaya Tetap per Bulan 188.689
Jadi total biaya tetap (TFC / Total Fixed Cost) per bulan adalah 188.689

14
5.2 Biaya Variabel

Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang dalam rentang waktu dan

sampai batas-batas tertentu jumlahnya berubah-ubah secara proposional (Kuswadi

2005). Biaya variabel dalam pembuatan mix peanut popcorn selama 1 kali produksi

dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Penggunaan biaya variabel selama 3 kali produksi


No Nama bahan Volume satuan Harga satuan Jumlah biaya
(Rp) (Rp)

1 Jagung 6 Kg 20.000 60.000


2 Kacang tanah 3 Kg 25.000 75.000
3 Gula 2 Kg 12.000 24.000
4 Glukosa 1 Kg 25.000 25.000
5 Air 3 Liter 0 0
6 Minyak goreng 3 Liter 16.000 48.000
7 Plastik kemasan 144 Plastik 21.000 31.000
Jumlah biaya variabel untuk 3 kali produksi Rp. 263.000

Tabel 5. Biaya Variabel Pembuatan mix peanut popcorn


No Jenis Total

1 Biaya bahan 263.000


2 Bahan bakar minyak tanah 24.000
3 Tenaga kerja 1org x Rp. 30.000 30.000
Total Biaya Variabel Harian Rp.297.000

Jadi total biaya variabel (TVC/Total Variabel Cost) per bulan (3x produksi) adalah

Rp.297.000

5.3 Biaya Produksi

5.3.1 Pengeluaran (TC / Total Cost )

TC = Total biaya tetap + Total biaya variabel

= Rp.188.689 + Rp.297.000

= Rp.505.689

15
5.3.2 Penerimaan (TR/ Total Revenue)

Dari 3x produksi menggunakan bahan baku jagung 6 kg dan

penambahan kacang 3 kg, gula 2 kg, glukosa 1 kg dan air akan diperoleh 144 bungkus

mix peanut popcorn dengan harga Rp. 2.500/ bungkus.

TR = jumlah produk x harga jual

= 144 bungkus x Rp. 2.500

= Rp.360.000

5.3.3 Biaya Variabel Rata-rata (Avarage Variabel Cost/AVC)

Biaya variabel rata-rata (AVC) merupakan biaya variabel yang

dibutuhkan untuk memproduksi satu unit barang. AVC diperoleh dengan membagi

biaya variabel (TVC) dan jmlah produk (Q).

AVC = Biaya variabel


Jumlah produk

= 317.000
144

= 2.201

Berarti harga produksi 1 bungkus mix peanut popcorn adalah Rp.2.201

5.5 Analisis Keuntungan (л)

Keuntungan adalah selisih antara pendapatan yang diterima dari penjualan

dengan biaya yang digunakan.

Л = Penerimaan – pengeluaran

= Rp.360.000 - Rp.317.000

= Rp.43.000

Keuntungan yang diperoleh tidak menunjukan angka minus yang berarti tidak

rugi. Hal ini berarti mendapatkan keuntungan hanya dengan memproduksi mix peanut

16
popcorn sebanyak 144 bungkus atau menggunakan 6 kg bahan baku jagung dalam tiga

kali produksi.

5.6 Efisiensi ( Revenue Cost Ratio / R-C ratio)

Efisiensi usaha dapat dihitung dari perbandingan antara besarnya penerimaan

dan biaya yang digunakan untuk berproduksi yaitu dengan menggunakan R/C Ratio.

Efisiensi = penerimaan
pengeluaran

= Rp.360.000
Rp.317.000

= 1.1

Berdasarkan analisis R/C Ratio didapatkan nilai 1.1 yang berarti di atas 1.

Sehingga dapat disimpulkan usaha pembuatan Mix Peanut Popcorn sudah efisien hanya

menggunakan 6 kg bahan baku setiap kali produksinya.

5.7 BEP (Break Event Point)

BEP atau titik impas akan terjadi di saat pengeluaran sama dengan pemasukan.

Perhitungan BEP digunakan untuk mengetahui kapan hasil usaha yang dilakukan

mencapai titik impas, artinya perusahaan tidak rugi tidak untung.

BEP unit = Total biaya tetap


Harga jual – biaya variabel rata-rata

= Rp.188.689
Rp. 2.500 – Rp.2.201

= 631 bungkus

Jadi untuk mencapai titik impas pada pembuatan mix peanut popcorn yang di

jual seharga Rp. 2.500/bungkus, maka minimal harus memproduksi 631 bungkus.

17
BEP produksi = Total biaya tetap
Penerimaan – Total biaya variabel

= Rp.188.689
Rp. 360.000 – Rp.317.00

=2.99

Jadi untuk mencapai titik impas pada pembuatan mix peanut popcorn yang

dijual seharga Rp. 2.500/bungkus, maka minimal harus melakukan 2,99 atau 3 kali

jumlah produksi saat ini setiap hari.

BEP Harga = Total biaya tetap


1 –biaya variabel rata-rata
harga jual

= Rp.188.689
1 – Rp. 2.201
Rp. 2.500

= Rp.1.577.667

Jadi, untuk mencapai titik impas, maka harus mendapatkan pemasukan sebesar

Rp.1.577.667 setiap hari. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan produksi sebanyak 3

kali lipat dari produksi saat ini atau menjual produk sebanyak 631 bungkus/hari.

18
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Hasil

Hasil produksi yang dilakukan selama 3 kali produksi dengan jumlah bahan

baku 6 kg dapat disajikan pada tabel berikut:

Tabel 6. Hasil Produksi selama 3 kali produksi

Produksi Hasil/jumlah Jumlah/harga Kendala yang


dihadapi
2 kg 100 g/kemasan 45 bungkus/2.500 Baik
2 kg 100 g/kemasan 50 bungkus/2.500 Baik
2 kg 100 g/kemasan 49 bungkus/2.500 Baik

6.2 Pembahasan

Bahan baku pembuatan produk mix peanut popcorn harus menggunakan bahan

yang berkualitas baik, tidak terlihat tanda-tanda kerusakan fisik seperti berlubang, dan

ada kutu. Penggunaan bahan baku yang baik, akan menentukan hasil akhir dari produk

tersebut.

Bahan baku yang digunakan selain harus berkualitas baik, penanganan waktu

pengolahan pun sangat penting untuk diperhatikan. Penambahan bahan penunjang untuk

menghasilkan produk akhir harus sesuai dengan perencanaan sehingga mendapatkan

produk yang sesuai.

Pembuatan produk mix peanut popcorn mengalami kendala pada saat

penggorengan dan pencampuran. Penggorengan jagung dengan api yang cukup besar

dan lama waktu mengangkat jagung dari dalam wajan akan membuat jagung berondong

menjadi gosong. Pencampuran juga menjadi hal penting yang perlu untuk diperhatikan

karena mencampurkan jagung dengan air serta gula jika berlebihan dan tidak segera

untuk dibalik maka produk yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan,

19
karena jagung jika banyak menggunakan campuran air dan gula yang berlebihan akan

membuat jagung menjadi lembek dan ketika dimakan menjadi seperti mengunyah

permen karet dan jika membalik jagung tidak sesegera mungkin maka jagung dan

kacang tidak akan menyatu walaupun sudah menggunakan gula sebagai bahan

perekatnya, sehingga proses penggorengan serta pencampuran perlu untuk di perhatikan

agar produk yang dibuat sesuai dengan keinginan.

20
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Proses pembuatan mix peanut popcorn meliputi beberapa tahapan proses yaitu:

persiapan alat dan bahan, penggorengan dan penyanggraian ( jagung, kacang tanah),

pendinginan, pembersihan dan penumbukan kasar kacang tanah, pencampuran,

pengemasan, pelabelan dan pemasaran.

2. Kendala yang ditemui yaitu saat penggorengan jagung dan pencampuran yang

membutuhkan perhatian penting dengan nyala api yang sesuai dan waktu yang singkat.

3. Hasil analisis usaha mix peanut popcorn diperoleh R/C 1,1.

7.2 Saran

Setalah mengikuti praktikum ini penulis mengharapkan agar pembaca yang

ingin memulai usaha mix peanut popcorn agar memperhatikan bahan yang digunakan

serta tahapan proses dan dapat mengembangkan produk pangan lokal ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2000. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering. Penebar


Swadaya. Malang. 88 hal.

Andrianto, T.T., Indarto, N. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Buncis, Kacang
Tanah, Kacang Tunggak. Yogyakarta.

Astawan, 2006 dalam Endah, 2007 Persyaratan Air dan Kandungan Air Mineral
Normal.

Assauri, Soffyan. 2004. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta. PT
Raja Grafindo Persada.

Boyer, C.D., and J.C. Shannon. 2003. Carbohydrates of the kernel. In:White PJ.,
LJohnson LA., editor. Corn: Chemistry and Technology. 2nd Ed. Minnesota:
American Associantion Of Cereal Chemists Inc. St. Paul, Minnesota, UAS. 289-
312.

Kuswadi. 2005.Meningkatkan laba melalui pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. (2001). ManejemenPemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., dan Rodwell, V.W. (2003). Biokimia
Harper. Edisi 25. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 270

Penny. 2005. Pengetahuan Ilmiah konsumsi Kacang . Http:www.ot.co.id.research


life.konsumsi kacang tanah.htmi. Dalam skripsi: Handayani, Fitria D. 2008.
Biologi carpophilus hemipterus L. (Coleopera: Nitidulidae) pada Kacang Tanah
(Arachis hypogea L.). Universitas Brawijaya.

Stanton, William, (1991), Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Kedua, Edisi Ketujuh,


Erlangga: Jakarta

Subekti, N.A., dkk. 2007. Morfologi Tanaman dan Fase Pertubuhan Jagung dalam
Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan. Balai Penelitian Tanaman
Serealia.Maros.

Sugiyono, 2002. Ilmu Pengetahuan Bahan pangan. PAU pangan dan gizi IPB, Bogor

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta. Bandung

Vyan, RH. 2009. Manfaat dan Dampak Kacang Tanah. Jurnal Ilmiah. Hal:1-8

22

Anda mungkin juga menyukai