Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN

PENGETAHUAN IBU MENGENAI PENATALAKSANAAN DIARE


PADA BALITA DI PUSKESMAS JAYAPURA
Ellisabeth Leasa1, Mikha Iriantika2, Rosye Korwa3, Yulian Loupatty4, Yayuk Nuryadi5

*Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih


Jl.Raya Sentani-Abepura, Kota Jayapura, Papua 99351

Abstract

Introduction : Diarrhea is one of the most common diseases affecting children in the world. This disease
is very quick to kill children because it can cause dehydration and malnutrition. Knowledge of early
handling of diarrhea in children with diarrhea is very important for mothers to know because it will
determine the actions that the mother then takes. This study aims to determine the factors that influence
the relationship of knowledge of mothers regarding the management of diarrhea in children under five in
the Puskesmas Jayapura. Methods : The research design used was Analytical Descriptive with Cross
Sectional approach. The population in the study were mothers with diarrhea toddlers who came to the
puskesmas in Jayapura with a sample of 50 people. The sampling technique uses purposive sampling.
Data collection by filling in questionnaires.

Keywords : Diarrhe,Education,Knowledge,Management

Abstrak

Pendahuluan : Diare merupkan salah satu penyakit yang paling sering menyerang anak-anak di seluruh
dunia. Penyakit ini sangat cepat mematikan anak-anak karena dapat menyebabkan dehidrasi dan
malnutrisi. Diare sebenarnya dapat ditangani di rumah bila ibu balita tahu tentang penangangan awal
diare. Pengetahuan penanganan awal balita diare sangat penting untuk ibu tahu karena akan menentukan
tindakan yang selanjutnya yang akan ibu ambil.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi hubungan pengetahuan ibu mengenai penatalaksanaan diare pada balita di
Puskesmas Jayapura. Metodologi : Desain penelitian yang digunakan adalah Descriptif Analitik dengan
pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian adalah ibu dengan balita diare yang datang ke
puskesmas di Jayapura dengan sampel 50 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling.
Pengumpulan data dengan pengisian kuisioner.

Kata Kunci : Diare, Penatalaksanaan,Pendidikan,Pengetahuan

Pendahuluan membawa kematian lebih cepat pada anak-anak


dibanding orang dewasa karena terjadinya
Penyakit diare adalah salah satu penyakit paling dehidrasi dan malnutrisi.
sering menyerang anak-anak di seluruh dunia
termasuk negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan data yang di keluarkan oleh WHO
Hal ini dikarenakan angka morbiditas dan hampir 1 triliun dan 2,5 miliar kematian karena
mortalitasnya yang masih tinggi. Diperkirakan 4 diare dalam 2 tahun pertama kehidupan. Diare
milyar kasus diare terjadi setiap tahun pada anak juga menyebabkan 70% kematian anak balita
balita di seluruh dunia. Setiap tahun 1,5 juta didunia. Tercatat 1.8 milyar meninggal setiap
anak balita meninggal karena diare. Diare tahun karena diare, banyak yang mendapat
komplikasi seperti malnutrisi, retardasi
pertumbuhan dan kelainan imun (Kemenkes, mencegah terjadinya kembali kejadian diare
2012). yang bisa menyebabkan kematian jika terlambat
ditangani.
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Papua,
tercacat bahwa pada tahun 2015, Presentase
Kasus Diare tiap bulannya mengalami Metode
peningkatan dengan persentase yang cukup
tinggi dibulan januari yaitu 4403 kasus, dan Desain penelitian ini menggunakan desain
5089 kasus di bulan februari. Sedangkan pada Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross
tahun 2016, presentase Kasus Diare di kota Sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah
jayapura mencapai 83,14%. Puskesmas di Jayapura selama sebulan.
Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu dengan
Kontrol penyakit diare sendiri telah lama balita yang datang ke Puskesmas di Jayapura.
diupayakan oleh pemerintah Indonesia untuk Sampel penelitian ini yaitu 50 responden
penekanan angka kejadian diare. Upaya-upaya dengan kriteria inklusi: (1) Ibu balita (Usia 2-59
yang dilakukan oleh pemerintah seperti adanya bulan ) dengan diare, (2) Balita diare dengan
program-program penyediaan air bersih dan atau tanpa demam, (3) Ibu merawat balitanya
sanitasi total berbasis masyarakat. Adanya sendiri dirumah, (4) Ibu dapat membaca dan
promosi pemberian ASI Eksklusif sampai enam menulis. Kriteria Ekslusi yaitu: (1) Balita diare
bulan, termasuk pendidikan kesehatan spesifik dengan penyakit penyerta lain (seperti: batuk,
dengan tujuan bisa meningkatkan kualitas hidup demam karena infeksi penyakit lain), (2) Ibu
masyarakat dan menurunkan kematian yang sakit, (3) Ibu dengan balita yang perlu dirawat
disebabkan oleh penyakit diare. Namun inap karena diare. Metode Sampling yang
penyakit diare masih menjadi penyebab digunakan yaitu Non Probability Sampling dan
kematian tertinggi pada balita setelah ISPA Teknik pengambilan sampel menggunakan
(Depkes,2013). teknik Purposive Sampling. Alat pengumpulan
data menggunakan kuisioner. Kuisioner terdiri
Penyebab utama kematian akibat diare
dari 10 item tentang diare dan penanganan diare
disebabkan oleh rotavirus, sisanya baru
di rumah untuk mengukur pengetahuan. Skor
disebabkan oleh berbagai bakteri maupun
pengetahuan berdasar jumlah jawaban benar.
parasit. Faktor ibu juga berperan dalam kejadian
diare pada balita. Ibu adalah sosok yang paling Daftar Pustaka
dekat dengan balita. Jika balita terserang diare
maka tindakan-tindakan yang ibu ambil akan Kementerian Kesehatan RI. 2012. Profil data
menentukan perjalanan penyakitnya. Tindakan Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementerian
tersebut dipengaruhi berbagai hal, salah satunya Kesehatan Republik Indonesia
adalah pengetahuan. Salah satu pengetahuan ibu
yang sangat penting adalah bagaimana praktek Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
perawatan anak dengan diare yaitu dengan Papua Tahun 2015 dan 2016
mencegah dan mengatasi keadaan dehidrasi,
pemberian cairan pengganti (IDAI, 2015). Depkes RI. 2013. Buku bagan manajemen
terpadu balita sakit (MTBS). Jakarta:
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti Departemen Kesehatan RI.
tertarik melakukan penelitian mengenai
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan IDAI. 2015. Tinja Bayi Normal atau Tidak .
Pengetahuan Ibu Mengenai Penatalaksanaan Retrieved November 17, 2018. From
Diare Pada Balita di Puskesmas Jayapura”. Hal http://idai.go.id.
itu penting guna memberikan informasi yang
akurat kepada masyarakat khususnya ibu yang Nur, Jihan. S. 2013. Hubungan Pengetahuan dan
mempunyai anak balita, tentang faktor Sikap Ibu Dengan Penatalaksanaan Diare
penyebab terjadinya diare dan bagaimana
Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
penatalaksanaan yang tepat untuk
menanganinya dan dalam upaya untuk Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten
meningkatkan kesehatan masyarakat serta Gorontalo. Jurnal Keperawatan. Retrieved
November 17,2018, from
http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/art
i cle/viewFile/2802/2778

Humrah and “et al”.2018. Gambaran


Pengetahun Ibu Balita dalam Penanganan
Awal Balita Diare di Desa Bone Kec.Bajeng
Kab. Gowa Tahun 2017. Jurnal Bidan
“Midwife Journal”. Retrieved November
17,2018 from https://media.neliti.com
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE DI KELURAHAN HAMDAN KECAMATAN
MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TAHUN 2014

Nama :

Umur :

Tingkat Pendidikan : □ Tidak Tamat Sekolah

□ Tamat SD

□ Tamat SMP

□ Tamat SMA

□ Tamat Perguruan Tinggi

Pekerjaan : □ Bekerja. Sebutkan …………………………………………

□ Tidak Bekerja

Alamat :

A. Pengetahuan

1. Apakah yang dimaksud dengan diare ?

a. Muntah disertai darah

b. Penyakit batuk berdahak

c. Buang air besar dengan tidak normal dengan frekuensi lebih dari 4 kali sehari

2. Apakah gejala yang terjadi bila terkena diare ?

a. Sering buang air kecil

b. Tingginya nafsu makan

c. Mencret 3 kali sehari atau lebih

3. Apa yang menyebabkan terjadinya diare ?

a. Infeksi virus, bakteri, dan parasit.

b. Aktivitas fisik yang banyak.

c. tidak mencuci tangan setelah makan.


4. Bagaimana cara pencegahan diare ?

a. Diare dapat dicegah dengan pemberian ASI, mencuci tangan, membuang tinja bayi dengan benar, dan
pemberian imunisasi campak.

b. Diare dapat dicegah dengan pemberian oralit.

c. Diare dapat dicegah dengan pemberian makanan cair seperti sup dan air tajin.

5. Mengapa anak-anak rentan terkena diare ?

a. Karena kurangnya pengetahuan tentang diare

b. Karena daya tahan tubuh anak-anak rendah sehingga mudah terinfeksi virus

c. Karena kurangnya pengawasan orang tua

6. Bagaimana cara mengobati diare ?

a. Minum oralit

b. Minum air putih

c. Minum teh

7. Mengapa diare dapat menyebabkan kurang gizi ?

a. Zat gizi hilang dari tubuh dan orang yang terkena diare bisa tidak lapar

b. Karena penderita diare tidak merasa lapar

c. Karena nafsu makan penderita diare menurun

8. Syarat jamban yang sehat adalah ?

a. Tidak berbau, tidak mencemari tanah sekitarnya dan tidak mencemari sumber air minum

b. tidak aman untuk digunakan

c. mencemari tanah sekitarnya dengan batas pencemaran tertentu

9. Cara pengelolaan sampah yang baik adalah ?

a. Sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit

b. Sampah di bakar agar tidak menimbulkan bau busuk

c. Sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit, tidak menimbulkan bau dan
tidak mencemari lingkungan
10.Syarat fisik air minum yang memenuhi syarat kesehatan adalah?

a. Air tidak boleh berwarna, tidak boleh berasa

b. Air tidak boleh berbau

c. Air tidak boleh berbau, tidak boleh berwarna, dan tidak boleh berasa

Anda mungkin juga menyukai