Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

INTER-PROFESSIONAL EDUCATION (IPE) FIELD LAB

Prodi Pendidikan Dokter, Farmasi,Fisioterapi dan Keperawatan

UPAYA PREVENTIF UNTUK MENCEGAH KOMPLIKASI DARI


PENYAKIT HIPERTENSI

TIM PENGUSUL
1. Frida Asfarina Nugraheni ; J500160020; Pendidikan Dokter
2. Aulia Hanif ; J500160021; Pendidikan Dokter
3. Deaz Cressendo ; J500160022; Pendidikan Dokter
4. Army Yudhia F ; J120160024; Fisioterapi
5. Husna Arwa Salsabil ; J120160025; Fisioterapi
6. Sany Ayu Kurniawati ; J120160026; Fisioterapi
7. Ari Suci Nur Rahmah ; J210160016; Keperawatan
8. Dhany Yusuf Darmawan ; J210160017; Keperawatan
9. Vidya Fatikha Azmi ; K100150032; Farmasi

Pembimbing:
1. Anita Sukmawati, M.Si.Apt., Ph.D;<0613077802>
2. dr.Iin Novita N.M.,M.Sc,Sp.PD; <NIDN/NIK>
3. Farid Rahman, S.ST.Ft,M.Or ; <NIDN/NIK>
4. Abi Muhlisin, SKM,M.Kep; <NIDN/NIK>

Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran


Prodi Farmasi Fakultas Farmasi
Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


MEI 2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
INTER-PROFESSIONAL EDUCATION
Prodi Pendidikan Dokter, Farmasi, Fisioterapi dan Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul Kegiatan : Upaya Preventif Untuk Mencegah Komplikasi Dari Penyakit


Hipertensi

Ketua : Frida Asfarina Nugraheni (J500160020)

Anggota : Aulia Hanif (J500160021)


Deaz Cressendo (J500160022)
Army Yudhia F (J120160024)
Husna Arwa Salsabil (J120160025)
Sany Ayu Kurniawati (J120160026)
Ari Suci Nur Rahmah (J210160016)
Dhany Yusuf Darmawan (J210160017)
Vidya Fatikha Azmi (K100150032)
Pembimbing :

1. Anita Sukmawati, Ph.D., Apt. <0613077802>


2. dr.Iin Novita N.M.,M.Sc,Sp.PD <NIDN/NIK>
3. Farid Rahman, S.ST.Ft,M.Or <NIDN/NIK>
4. Abi Muhlisin, SKM,M.Kep <NIDN/NIK>

Surakarta, 27 Juni 2019

Ketua

(Frida Asfarina Nugraheni)

Mengetahui,
PEMBIMBING 1 Anita Sukmawati, Ph.D., Apt.
(UTAMA)
PEMBIMBING 2 dr.Iin Novita N.M.,M.Sc,Sp.PD
PEMBIMBING 3 Farid Rahman, S.ST.Ft,M.Or
PEMBIMBING 4 Abi Muhlisin, SKM,M.Kep

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................. 1
B. Tujuan Kegiatan .......................................................................................................................... 2
BAB II PERMASALAHAN MITRA ..................................................................................................... 3
BAB III SOLUSI .................................................................................................................................... 4
A. Metode Pendekatan....................................................................................................................... 4
B. Prosedur Kegiatan ....................................................................................................................... 6
C. Rencana Kegiatan ....................................................................................................................... 6
BAB IV Pelaksanaan .............................................................................................................................. 7
A. Pelaksanaan ................................................................................................................................. 7
B. Susunan Kegiatan........................................................................................................................ 7
BAB V KEBERLANJUTAN................................................................................................................. 8
A. Hasil Intervensi ........................................................................................................................... 8
B. Intervensi Kedokteran ................................................................................................................. 8
C. Intervensi Keperawatan............................................................................................................... 9
D. Intervensi Farmasi ..................................................................................................................... 10
E. Aspek Fisioterapi ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 13
LAMPIRAN

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hipertensi merupakan masalah kesehatan besar di seluruh dunia karena tingginya
prevalensi dan berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Di
Indonesia sendiri hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni 6,7% dari populasi kematian pada semua umur. Data dari
Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi tekanan
darah tinggi di Indonesia adalah sebesar 26,5% (Setiawan, 2012).
Dari hasil pendataaan 28 Kepala Keluarga yang dilakukan mahasiswa dari prodi
pendidikan dokter, prodi farmasi, prodi fisioterapi dan prodi keperawatan pada
kegiatan Inter-Professional Education (IPE) di Desa Geneng, Kecamatan Gatak,
Kabupaten Sukoharjo, didapatkan 8 orang menderita hipertensi tidak terkontrol dengan
rentang usia 38-77 tahun.
Dampak dari hipertensi dan risikonya dapat berpengaruh pada penurunan
produktivitas kerja. Pada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang terjadi adalah
pada mata, ginjal, jantung, dan otak. Pada mata berupa pendarahan retina, gangguan
penglihatan sampai kebutaan. Gagal jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan
pada hipertensi berat disamping kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi
pendarahan yang disebabkan oleh pecahnya mikroaneurisma yang dapat mengakibatkan
kematian. Kelainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan
iskemia otak sementara (Suyono, 2004).
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi hipertensi
diantaranya yaitu mengendalikan serta memeriksa tekanan darah secara rutin,
pemeriksaan untuk pemantauan risiko terhadap komplikasi, mengendalikan konsumsi
gula, konsumsi obat yang sudah dianjurkan secara rutin dan berolahraga.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan tindakan untuk mencegah terjadinya
komplikasi hipertensi dengan dilakukan penyuluhan sebagai upaya preventif untuk
mencegah komplikasi dari penyakit hipertensi.

1
2

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga (PIS-PK) terutama masalah
hipertensi dan untuk mengedukasi masyarakat tentang upaya pencegahan yang dapat
dilakukan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi.
3

BAB II
PERMASALAHAN MITRA

Studi pendahuluan dilakukan di Desa Geneng, Gatak, Sukoharjo, hari Sabtu


tanggal 27 April 2019 kepada 28 Kepala Keluarga (KK). Dalam studi pendahuluan ini
dilakukan pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
pada blangko yang telah disediakan oleh Puskesmas Gatak. Dari hasil pendataan
didapatkan permasalahan utama yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Terdapat 8 penderita hipertensi


2. Penderita berjenis kelamin laki laki sebanyak 1 orang dan perempuan
sebanyak 7 orang
3. Usia penderita hipertensi sekitar 38-77 tahun.

Dari data tersebut didapatkan disimpulkan permasalahan utama yang terjadi di


Desa Geneng adalah masih adanya penderita hipertensi yang tidak terkontrol, sehingga
rawan terjadi komplikasi seperti stroke, penyakit jantung dan lain-lain.
Dalam hal ini diperlukan adanya intervensi pada penderita hipertensi mengenai
penyakit tersebut. Secara umum dan mendasar beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
mitra adalah kurangnya pemahaman tentang hipertensi meliputi penyebab penyakit, cara
pengendalian dan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi penyakit.

3
4

BAB III
SOLUSI

A. Metode Pendekatan
Solusi yang ditawarkan pada kasus ini adalah penyuluhan kepada pasien
hipertensi menggunakan leaflet sebagai media penunjang dan pengenalan senam
taichi sebagai salah satu upaya pencegahan komplikasi penyakit hipertensi. Sebagai
indikator kepahaman pasien tentang penyuluhan yang diberikan, dilakukan pre-test
dan post-test dengan masing-masing 8 pertanyaan mengenai pengetahuan pasien
terhadap hipertensi dan pencegahannya.
Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan 2 leaflet. Leaflet pertama berisi
informasi tentang hipertensi yang meliputi :
1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pre hipertensi : sistole 120-139 dan diastole 80-89
Hipertensi stage 1 : sistole 140-159 dan diastole 90-99
Hipertensi stage 2 : sistole >160 dan diastole >100
2. Penyebab hipertensi
Gaya hidup yang tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, minum minuman
beralkohol, merokok, kurang olahraga), obesitas, stress, faktor keturunan dan usia.
3. Tanda dan gejala hipertensi
Sakit kepala, rasa berat di tengkuk, pusing, sulit tidur, mudah lelah dan lemas,
keletihan, nafas pendek, sesak nafas, mudah marah/ emosional.
4. Komplikasi hipertensi
Penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, gangguan gerak dan keseimbangan serta
gangguan penglihatan
5. Cara pencegahan hipertensi
- Kurangi stress dan mengontrol emosi.
- Mengurangi asupan garam, maksimal sebanyak setengah sendok sehari
- Menghindari rokok dan minuman beralkohol
- Olahraga teratur dan kurangi makanan berlemak tinggi
- Perbanyak makan buah dan sayur.
5

Leaflet kedua berisi penjelasan tentang senam Tai Chi. Senam Tai Chi dapat
membantu penderita hipertensi untuk mempertahankan tekanan darah pada tingkat
normal dan meningkatkan kualitas kesehatannya secara maksimal. Senam ini terdiri
dari berbagai urutan gerakan untuk melatih koordinasi tubuh dan keseimbangan,
terdapat 8 gerakan yaitu :
1. Angkat kedua tangan kesamping, ketas, dan kedepan dengan posisi kaki kuda-
kuda lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
2. Angkat kedua tangan kedepan kemudian turunkan dengan posisi kaki kuda-kuda
lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
3. Angkat kedua tangan kedepan seperti membentuk lingkaran kemudian gerakan
kesamping dan kembali lagi kedepan lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
4. Posisi kaki kuda-kuda tangan mengepal kemudian putar bahu kedepan dan
kebelakang lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
5. Angkat bahu keatas kemudian putar kedepan ketas dan posisi kaki kuda-kuda
lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
6. Kedua tangan mengepal gerakan kesamping kanan, kiri dan keatas pada bagian
tangan kanan, kemudian gerakan kembali kesamping kiri, kanan dan keatas pada
bagian tangan kiri lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
7. Posisi badan sedikit serong kekanan atau kekiri kemudian ayuan-ayunkan kedua
tangan dan lakukan secara bergatian,sebanyak 3-4 kali gerakan.
8. Posisi badan sedikit serong kekanan atau kekiri kemudian ayunkan satu tangan
kanan atau kiri kedepan dan lakukan secara bergantian, gerakan sebanyak 3-4
kali.
6

B. Prosedur Kegiatan

Pengukuran Ulang Tekanan Darah

Pre-test

Penyampaian Materi

Post-test

Penyusunan Laporan Akhir

Presentasi

C. Rencana Kegiatan
Intervensi yang digunakan pada kegiatan ini yakni penyuluhan tentang
hipertensi menggunakan instrumen leaflet dengan sasaran penderita hipertensi dan
pre-hipertensi. Penyuluhan hipertensi akan dilakukan pada :
Hari/tanggal : Selasa/28 Mei 2019
Tempat : Rumah penderita hipertensi dan pre-hipertensi desa Geneng
(door to door)
7

BAB IV
PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 28 Mei 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Desa Geneng RT/RW 03/02
Kecamatan Gatak
B. Susunan Kegiatan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 5 menit  Salam perkenalan Kuisioner
 Menjelaskan kontrak dan
tujuan pertemuan
 Mengisi pretest
2. Pelaksanaan 20 menit  Menjelaskan tentang : Leaflet
 Pengertian darah tinggi
 Penyebab darah tinggi
 Tanda dan gejala darah
tinggi
 Diet darah tinggi
 Mengetahui obat-obatan
untuk hipertensi
 Senam taichi sebagai terapi
hipertensi
 Mengetahui komplikasi
yang terjadi akibat
hipertensi
 Membuka sesion
pertanyaan
 Diskusi dengan keluarga
3. Penutup 5 menit  Mengisi posttest Kuisioner
 Menutup pembelajaran
dengan salam
8

BAB V
KEBERLANJUTAN

A. HASIL INTERVENSI
Pengukuran Tekanan Darah

TEKANAN
NO NAMA UMUR
DARAH
1. Marjiyanti 39 th 140/100

2. Suharsi 54 th 180/120
3. Sri Lestari 38 th 100/70
4 Daliyem 69 th 140/90
5 Rustami 57 th 140/80
6 Sugi 54 th 140/100
7 Wito 77 th 140/100
8 Pasmi 68 th 150/100

Hasil Pretest - Postest

Jawaban Benar
NO NAMA
Pretest Postest
1. Marjiyanti 5 8
2. Suharsi 2 8
3. Sri Lestari 3 8
4 Daliyem 2 8
5 Rustami 2 8
6 Sugi 1 7
7 Wito 1 8
8 Pasmi 3 8

B. INTERVENSI KEDOKTERAN
Dalam kedokteran untuk menentukan bagaimana kita mendiagnosis suatu hipertensi
diperlukan beberapa tahapan pemeriksaan yang harus dijalani sebelum menentukan
terapi atau tatalaksana yang akan diambil. Algoritme diagnosis ini diadaptasi dari
Canadian Hypertension Education Program.
9

Seperti halnya yang kita ketahui klasifikasi hipertensi ialah :


Klasifikasi Sistolik Diastolik
Optimal < 120 Dan <80
Normal 120-129 Dan/ atau 80-84
Normal tinggi 130-139 Dan/ atau 85-89
Hipertensi derajat 1 140-159 Dan/ atau 90-99
Hipertensi derajat 2 160-179 Dan/ atau 100-109
Hipertensi derajat 3 ≥180 Dan/ atau ≥110
Hipertensi sistolik terisolasi ≥140 Dan <90

Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi hipertensi


dilakukan melalui pendekatan “Edukasi dan promosi kesehatan hipertensi”

Edukasi dan promosi kesehatan hipertensi terutama untuk mencegah hipertensi dengan
mengubah gaya hidup. Seperti diketahui, riwayat hipertensi sebelumnya berhubungan
dengan peningkatan risiko hipertensi saat induksi anestesi dan hipertensi intraoperatif.
Upaya pengendalian tekanan darah dengan mengubah gaya hidup penting dilakukan
untuk pasien hipertensi dalam kehidupan sehari-hari ataupun menjelang operasi.

Rekomendasi pengendalian gaya hidup yang disarankan ialah :

 Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 30 mL pada pria dan 15 mL pada wanita
setiap harinya (rentang penurunan tekanan darah sistolik sekitar 2-4 mm Hg)
 Kurangi konsumsi natrium tidak lebih dari 100 mmol/hari atau 6 gram NaCl/hari
(rentang penurunan tekanan darah sistolik 2-8 mmHg)
 Berhenti merokok dan kurangi makanan yang berlemak serta tinggi kolesterol untuk
kesehatan jantung
 Lakukan olahraga atau latihan aerobik 30-60 menit 3x seminggu secara rutin
(menurunkan tekanan darah sistolik 4-9 mm Hg)
 Meningkatkan konsumsi sayur dan buah
 Kontrol tekanan darah secara teratur dan mengkonsumsi obat antihipertensi sesuai
dengan anjuran dokter

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
a) Mengukur tanda-tanda vital
10

b) Pendidikan kesehatan tentang hipertensi


c) Mengajarkan senam hipertensi

D. INTERVENSI FARMASI
Obat pilihan utama untuk penderita hipertensi diberikan pada pasien hipertensi
tingkat 1 seperti pemberian obat antihipertensi obat pilihan pertama atau dengan
kombinasi dua obat.

1. Obat first-line antihipertensi yaitu golongan Angiotensin-Converting Enzyme (ACE)


inhibitors, Angiotensin II Reseptor Blokers (ARBs), Calcium Channel Blocker (CCB),
dan diuretic thiazid.
2. Terapi kombinasi obat direkomendasikan untuk pasien hipertensi tingkat 2,
menggunakan kombinasi dari obat first-line terapi.
3. Sedangkan obat antihipertensi lainnya seperti α-Bloker, direct rennin inhibitor, central
α2-agonis, dan vasodilator merupakan alternatif yang dapat digunakan penderita
setelah mendapatkan obat pilihan pertama (Dipiro, et al., 2015).
Golongan Obat Sediaan Beredar
ACEi Benazepril (Lotensin), Captopril (Capoten), Enalapril (Vasotec),
Fosinopril (Monopril), Lisinopril (Prinivil, Zestril), Moexipril
(Univasc), Perindopril (Aceon), Quinapril (Accupril), Ramipril
(Altace), Trandolapril (Mavik)

ARBs Azilsartan (Edarbi), Candesartan (Atacand), Eprosartan (Teveten),


Irbesartan (Avapro), Losartan (Cozaar), Olmesartan (Benicar),
Telmisartan (Micardis), Valsartan (Diovan)

CCB Amlodipine (Norvasc), Felodipine (Plendil), Nicardipine,


Nifedipine, Diltiazem, Verapamil

Diuretik Chlorthalidone (Hygroton), Hydrochlorothiazide (Esidrix,


HydroDiuril, Microzide, Oretic), Indapamide (Lozol), Metolazone,
Hydrochlorothiazide, Bumetanide (Bumex), Furosemide (Lasix),
Torsemide (Demadex), Potassium sparing, Amiloride (Midamor),
Amiloride/hydrochlorothiazide (Moduretic).

ß-Blockers Atenolol (Tenormin), Betaxolol (Kerlone), Bisoprolol (Zebeta),


Metoprolol, Nadolol (Corgard) Propranolol, Timolol, Acebutolol
(Sectral), Carteolol (Cartrol), Penbutolol (Levatol), Pindolol
(Visken), Labetalol.
11

Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk mencegah
tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang penting dalam penanganan hipertensi.
Terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan pada penderita hipertensi dengan
mengendalikan faktor resiko dan memperbaiki pola hidup. Menurut JNC VII modifikasi
gaya hidup dapat dilakukan dengan cara:
1. Menurunkan berat badan pada penderita obesitas. Penurunan berat badan dapat
mengurangi tekanan darah sistolik 5-20 mmHg/penurunan 10kg. Rekomendasi
penurunan berat badan meliputi pengurangan asupan kalori dan juga meningkatkan
aktivitas fisik.
2. Adopsi pola makan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dapat
menurunkan tekanan darah sistolik 8-4 mmHg. Memperbanyak makan buah, sayur-
sayuran, dan produk susu rendah lemak dengan kandungan lemak jenuh dan total
lebih sedikit, kaya potassium dan calcium.
3. Restriksi garam harian dapat menurunkan tekanan darah sistolik 2-8 mmHg.
Konsumsi sodium chloride ≤6 g/hari (100mmol sodium/hari). Rekomendasikan
makan rendah garam sebagai bagian pola makan sehat.
4. Aktivitas fisik dapat menurunkan dapat menurunkan tekanan darah sistolik 4-9
mmHg. Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang.
5. Membatasi konsumsi alkohol dapat menurunkan tekanan darah sitolik 2-4 mmHg.
6. Berhenti merokok untuk mengurangi resiko kardiovaskuler secara keseluruhan.

E. ASPEK FISIOTERAPI
Dengan menggunakan senam taichi yang terdiri dari :

1. Gerakan Pertama
Angkat kedua tangan kesamping, ketas, dan kedepan dengan posisi kaki kuda-
kuda lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
2. Gerakan Kedua
Angkat kedua tangan kedepan kemudian turunkan dengan posisi kaki kuda-
kuda lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
3. Gerakan Ketiga
Angkat kedua tangan kedepan seperti membentuk lingkaran kemudian gerakan
kesamping dan kembali lagi kedepan lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
12

4. Gerakan Keempat
Posisi kaki kuda-kuda tangan mengepal kemudian putar bahu kedepan dan
kebelakang lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
5. Gerakan Kelima
Angakat bahu keatas kemudian putar kedepan ketas dan posisi kaki kuda-kuda
lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
6. Gerakan Keenam
Kedua tangan mengepal gerakan kesamping kanan, kiri dan keatas pada
bagian tangan kanan, kemudian gerakan kembali kesamping kiri, kanan dan
keatas pada bagian tangan kiri lakukan sebanyak 3-4 kali gerakan.
7. Gerakan ketujuh
Posisi badan sedikit serong kekanan atau kekiri kemudian ayuan-ayunkan
kedua tangan dan lakukan secara bergatian,sebanyak 3-4 kali gerakan.
8. Gerakan kedelapan
Posisi badan sedikit serong kekanan atau kekiri kemudian ayunkan satu tangan
kanan atau kiri kedepan dan lakukan secara bergantian, gerakan sebanyak 3-4
kali.

Tujuannya adalah dapat menurunkan tekanan darah bila dilakukan secara teratur dengan
mengikuti 2 kali setiap minggu selama 3 minggu, 5 minggu sebagai tambahan. Pada 11
minggu setelah dihentikan, tekanan diastolik berkurang hanya dengan tai chi (Kuramoto
2006).
13

DAFTAR PUSTAKA

Agustina S., dkk. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi Pada
Lansia di Atas Umur 65 Tahun. Jurnal Kesehatan Komunitas. Vol. 2, No. 4,
Mei 2014.
Dipiro, T.J., Wells, G.B., Schwinghammer, L.T. dan Dipiro, V.C., 2015,
Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition, The McGraw-Hill companies, New
York, USA.
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure. The Seventh Report of the Joint National Committee on
Prevention,Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) ,
2004.
Kementrian Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar. [Online]. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%
202013.pdf. [Diakses Mei 2019].
Saputra, O. & Anam, K. 2016. Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Hipertensi pada
Masyarakat Pesisir Pantai. Majority, 5(3).
Setiawan,Z. 2012. Prevelensi dan Determinan Hipertensi di Pulau Jawa tahun 2012.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, I(2),57-61.
Suyono, S. (2004). Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II. FKUI. Jakarta: Balai
Pustaka.
Wang, W. et al. (2014) ‘A Systematic Review and Meta-analysis of Baihui(GV20)-based
Scalp Acupuncture in Experinmental Ischemic Stroke’, pp. 1–16. doi:
10.1038/srep03981.
14

Lampiran
Dokumentasi

Media Leaflet yang digunakan


15
16

Media Leaflet senam Tai Chi yang digunakan

Kegiatan pengukuran tekanan darah

Pemberian materi kepada warga


17

Penjelasan gerakan senam Tai Chi


18

Kegiatan mempraktekkan gerakan senam Tai Chi

Pemberian bingkisan kepada warga


19

Foto bersama dengan warga


20

Anda mungkin juga menyukai