Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO KASUS

Nama Peserta : dr. Adisyari Puri Handini


Nama Wahana: RSUD Asembagus
Topik: Hipertensi Gestasional
Tanggal (kasus) : 14 Agustus 2015
Tanggal Presentasi : 18 Agustus 2015 Pendamping : dr. Sindiana
Tempat Persentasi : Ruang Pertemuan RSUD Asembagus
Obyek presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Pasien hamil G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu perempuan, 25 tahun dengan
keluhan lemas dan sering pusing sejak 3 hari SMRS.
Tujuan: Menegakan diagnosis Hipertensi Gestasional dan melakukan terapi yang tepat
Bahan Bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos
Data Pasien: Nama: Ny. M No.Registrasi: XXXX
Nama klinik PONED RSUD Asembagus
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Gambaran Klinis
Pasien G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke PONED RSUD Asembagus pukul 08.00
rujukan bidan dengan keluhan badan lemas, sering pusing sejak 3 hari SMRS. Mulas (+)
2. Riwayat pengobatan: Pasien kontrol ke bidan dann mendapatkan obat analgetik
3. Riwayat kesehatan/penyakit : Riwayat DM (-), riwayat hipertensi (-), riwayat penyakit
jantung (-)
­ Riwayat menstruasi

     Menarche        : 14  tahun                               Siklus              : 28 hari 

     Lama               : 7  hari                                    Teratur            : Teratur

     Sifat darah      : Cair                                       Keluhan           : Tidak ada

­ Riwayat pernikahan

      Status pernikahan : Sah                                   Menikah ke     : 1
       Lama                   : 2 tahun                 Usia menikah pertama kali : 23 Tahun

­ Riwayat Obstetrik : Kehamilan pertama G1P0A0

­ Riwayat Penggunaan Kontrasepsi : Belum pernah menggunakan kontrasepsi

­ Riwayat Kehamilan Sekarang (Menurut hasil USG)

HPHT : 29 Desember 2014 / HPL : 17 September 2015 / UK : 38 Minggu

4. Riwayat keluarga: Riwayat HT (-) Riwayat DM (-)


5. Riwayat pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik: Pasien tinggal bersama suami dan mertua nya
7. Lain - Lain
Pemeriksaan fisik dilakukan di PONED RSUD Asembagus pada 14 Agustus 2015.

PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 96 x/menit Suhu : 36.5 0C
Tekanan darah : 140/90 mmhg Respirasi : 20x/menit

STATUS GENERALIS
 Kepala : Nyeri tekan kepala (-), rambut tidak mudah dicabut, alopecia -.
 Wajah : Nyeri tekan sinus -.
 Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, diameter pupil
3mm/3mm.
 Telinga : Nyeri tekan tragus -/-, nyeri tekan mastoid -/-, serumen +/+, sekret -/-,
Membran timpani intak/intak.
 Hidung : Sekret -/-, deviasi septum (-), mukosa hiperemis -.
 Mulut : sianosis (-)
 Leher : pembesaran KGB (-)
 Dada :
1. Paru
I: Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi (-), tertinggal (-), pectus excavatum (-),
pectus carinatum(-), spider nevi (-), sikatriks (-).
P: Krepitasi (-), massa (-), Vokal fremitus lapang paru kiri=kanan.
P: Sonor pada seluruh lapang paru.
A: Sp vesikuler +/+, Rh-/-, Wh-/-
2. Jantung:
I: Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis teraba di SIC 5 2jari medial linea midklavikula kiri
P: Batas jantung kiri di SIC 5 2jari medial linea midklavikula kiri, batas jantung
kanan di ICS 5 linea sternalis kanan.
A: S1>S2, regular, gallop (-), murmur (-).

 Abdomen : TFU : 37-39cm / DJJ : 135x/menit / PUKA / Letak Kepala

Ekstremitas: CRT <2", Tidak ada edema, akral hangat

PEMERIKSAAN LAB :
(14 September 2015)
Albumin : Negatif

PEMERIKSAAN USG :
(14 September 2015)
Janin intra uterin tunggal hidup / Usia Kehamilan 38 minggu / Taksiran berat janin 2930
gram / DJJ 135x/menit

Daftar Pustaka:
1. Corwin,EJ. hipertensi dalam BAB 13; sistem kardiovaskular buku saku patofisiologi,
Edisi 3. jakarta:EGC.2009: 484-489
2. Cunningham,F.Gary,dkk. BAB 24 ; gangguan hipertensi dalam kehamilan. Obstetri
Williams,Edisi 21,vol .1.Jakarta; EGC,2005.hal 624-675
3. Mochtar,rustam. BAB 21 : penyakit kardiovaskuler.sinopsis Obstetri (obstetri fisiologi
dan obstetri patologi), Edisi 2. jilid 1
4. Prawirohardjo, Sarwono. BAB 40 : Hipertensi dalam kehamilan. Muh,Dikman Angsar.
Ilmu kebidanan,Edisi 4. jakarta: PT Bina Pusaka Sarwono Prawirohardjo.Hal : 530-537
Hasil Pembelajaran
1. Menegakkan Diagnosis Hipertensi Gestasional
2. Memberikan penatalaksanaan yang tepat terhadap kasus Hipertensi Gestasional
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
SUBJEKTIF
Pasien G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke PONED RSUD Asembagus rujukan
bidan dengan keluhan badan lemas, sering pusing sejak 3 hari SMRS. Mulas (+) Riwayat HT
(-) DM(-)
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 96 x/menit Suhu : 36.5 0C
Tekanan darah : 140/90 mmhg Respirasi : 20x/m
2. Status Generalis
Dalam batas normal, tidak ada edema ekstremitas.
3. Status Obstetri
G1P0A0
Abdomen : TFU : 37-39cm / DJJ : 135x/menit / PUKA / Letak Kepala

4. Pemeriksaan Laboratorium : Albumin (-) / USG : Janin intra uterin tunggal hidup
/ Usia kehamilan 38 minggu / TBJ 2930 gram / DJJ 135x/m
ASSESMENT

 
Diagnosa Hipertensi Gestasional ditegakkan apabila tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau
tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu, dimana sebelum

kehamilan tekanan darah pasien tersebut normal dan tekanan darah kembali normal paling


lambat pada 12 minggu setelah melahirkan.

Diagnosis Hipertensi Gestasional:


- Didapatkan tekanan darah sistolik 140 atau diastolik 90 mm Hg untuk pertama
kalinya pada kehamilan di atas 20 minggu
- Tidak ada proteinuria
- Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu postpartum
- Diagnosis hanya dibuat pada postpartum
- Mungkin memiliki tanda-tanda atau gejala preeklampsia, misalnya, tidak nyaman atau
trombositopenia epigastrika
PLAN :

Follow Up  Post Partum 15 September 2015 (23.00)

16 September 2015 (08.00) : TD 130/80

Diagnosis : Hipertensi Gestasional

Penatalaksanaan :

- IVFD RL 20 tpm

- Nifedipine 10 mg 2x1

- Observasi tanda-tanda persalinan dan DJJ

Secara umum, pengobatan tidak diperlukan karena sebagian besar pasien mengalami
hipertensi ringan. Akan tetapi karena sekitar 50% pasien akan berkembang menjadi pre-
eklampsia maka diperlukan tatalaksana sebagai berikut :

a) Hipertensi gestasional ringan < 37 minggu. Tujuannya adalah untuk mencegah


progresivitas menjadi hipertensi berat dan pre-eklampsia atau pertumbuhan janin yang
terganggu. Pada saat hipertensi gestasionalnya diketahui, jika kehamilannya masih
jauh dari term, pasien ditatalaksana sesuai dengan pasien dengan pre-eklampsia.
b) Hipertensi gestasional ringan > 37 minggu. Pasien tersebut harus melakukan
persalinan jika serviksnya sudah memadai. Penatalaksanaannya sama dengan pasien
pre-eklampsia ringan dengan usia kehamilan > 37 minggu.
c) Hipertensi gestasional berat
Jika tekanan darahnya dalam rentang yang dikategorikan berat, terapi antihipertensi
sangat penting. Tujuan terapinya adalah untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolik secara bertahap sehingga berada dalam rentang hipertensi ringan untuk
mempertahankan perfusi uteroplasenta
Jika responnya terhadap terapi medis tidak adekuat, pasien harus dimasukkan ke ruangan
antepartum untuk dimonitoring secara ketat. Tatalaksananya sama dengan pasien dengan pre-
eklampsia.

Prognosis
Dubia ad Bonam

a. Hipertensi gestasional ringan. Jika peningkatannya terjadi sebelum minggu ke-37, outcome
kehamilannya sama atau lebih baik dibandingkan pasien yang normotensi. Meskipun
demikian, tetap terjadi peningkatan insiden induksi kehamilan dan seksio sesarea
b. Hipertensi gestasional berat. Pasien memiliki angka morbiditas yang lebih tinggi,
dibandingkan dengan pasien pre-eklampsia ringan. Hal-hal tersebut antara lain abrupsio
plasenta dan kehamilan preterm.
Edukasi:

Dilakukan kepada pasien dan keluarganya yaitu pemberian penjelasan bahwa darah tinggi
yang timbul hanya pada saat pasien mengandung, dan bisa menjadi berbahaya bahkan kejang
jika pada tes urin positif albumin dan tidak segera dikontrol ke fasilitas kesehatan.
Konsultasi:
Dijelaskan adanya indikasi rawat inap agar dapat terpantau keadaan pasien sampai dengan
melahirkan.
Rujukan:

Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan
sarana dan prasarana yang lebih memadai atau jika dalam keadaan dapat membahayakan
janin.

Asembagus, 18 Agustus 2015

Peserta Pendamping

( dr. Adisyari Puri H ) ( dr. Sindiana )

Anda mungkin juga menyukai