Menarche : 14 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari Teratur : Teratur
Sifat darah : Cair Keluhan : Tidak ada
Riwayat pernikahan
Status pernikahan : Sah Menikah ke : 1
Lama : 2 tahun Usia menikah pertama kali : 23 Tahun
Riwayat Obstetrik : Kehamilan pertama G1P0A0
Riwayat Penggunaan Kontrasepsi : Belum pernah menggunakan kontrasepsi
Riwayat Kehamilan Sekarang (Menurut hasil USG)
HPHT : 29 Desember 2014 / HPL : 17 September 2015 / UK : 38 Minggu
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 96 x/menit Suhu : 36.5 0C
Tekanan darah : 140/90 mmhg Respirasi : 20x/menit
STATUS GENERALIS
Kepala : Nyeri tekan kepala (-), rambut tidak mudah dicabut, alopecia -.
Wajah : Nyeri tekan sinus -.
Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, diameter pupil
3mm/3mm.
Telinga : Nyeri tekan tragus -/-, nyeri tekan mastoid -/-, serumen +/+, sekret -/-,
Membran timpani intak/intak.
Hidung : Sekret -/-, deviasi septum (-), mukosa hiperemis -.
Mulut : sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Dada :
1. Paru
I: Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi (-), tertinggal (-), pectus excavatum (-),
pectus carinatum(-), spider nevi (-), sikatriks (-).
P: Krepitasi (-), massa (-), Vokal fremitus lapang paru kiri=kanan.
P: Sonor pada seluruh lapang paru.
A: Sp vesikuler +/+, Rh-/-, Wh-/-
2. Jantung:
I: Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis teraba di SIC 5 2jari medial linea midklavikula kiri
P: Batas jantung kiri di SIC 5 2jari medial linea midklavikula kiri, batas jantung
kanan di ICS 5 linea sternalis kanan.
A: S1>S2, regular, gallop (-), murmur (-).
PEMERIKSAAN LAB :
(14 September 2015)
Albumin : Negatif
PEMERIKSAAN USG :
(14 September 2015)
Janin intra uterin tunggal hidup / Usia Kehamilan 38 minggu / Taksiran berat janin 2930
gram / DJJ 135x/menit
Daftar Pustaka:
1. Corwin,EJ. hipertensi dalam BAB 13; sistem kardiovaskular buku saku patofisiologi,
Edisi 3. jakarta:EGC.2009: 484-489
2. Cunningham,F.Gary,dkk. BAB 24 ; gangguan hipertensi dalam kehamilan. Obstetri
Williams,Edisi 21,vol .1.Jakarta; EGC,2005.hal 624-675
3. Mochtar,rustam. BAB 21 : penyakit kardiovaskuler.sinopsis Obstetri (obstetri fisiologi
dan obstetri patologi), Edisi 2. jilid 1
4. Prawirohardjo, Sarwono. BAB 40 : Hipertensi dalam kehamilan. Muh,Dikman Angsar.
Ilmu kebidanan,Edisi 4. jakarta: PT Bina Pusaka Sarwono Prawirohardjo.Hal : 530-537
Hasil Pembelajaran
1. Menegakkan Diagnosis Hipertensi Gestasional
2. Memberikan penatalaksanaan yang tepat terhadap kasus Hipertensi Gestasional
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
SUBJEKTIF
Pasien G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke PONED RSUD Asembagus rujukan
bidan dengan keluhan badan lemas, sering pusing sejak 3 hari SMRS. Mulas (+) Riwayat HT
(-) DM(-)
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 96 x/menit Suhu : 36.5 0C
Tekanan darah : 140/90 mmhg Respirasi : 20x/m
2. Status Generalis
Dalam batas normal, tidak ada edema ekstremitas.
3. Status Obstetri
G1P0A0
Abdomen : TFU : 37-39cm / DJJ : 135x/menit / PUKA / Letak Kepala
4. Pemeriksaan Laboratorium : Albumin (-) / USG : Janin intra uterin tunggal hidup
/ Usia kehamilan 38 minggu / TBJ 2930 gram / DJJ 135x/m
ASSESMENT
Diagnosa Hipertensi Gestasional ditegakkan apabila tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau
tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu, dimana sebelum
Penatalaksanaan :
- IVFD RL 20 tpm
- Nifedipine 10 mg 2x1
Secara umum, pengobatan tidak diperlukan karena sebagian besar pasien mengalami
hipertensi ringan. Akan tetapi karena sekitar 50% pasien akan berkembang menjadi pre-
eklampsia maka diperlukan tatalaksana sebagai berikut :
Prognosis
Dubia ad Bonam
a. Hipertensi gestasional ringan. Jika peningkatannya terjadi sebelum minggu ke-37, outcome
kehamilannya sama atau lebih baik dibandingkan pasien yang normotensi. Meskipun
demikian, tetap terjadi peningkatan insiden induksi kehamilan dan seksio sesarea
b. Hipertensi gestasional berat. Pasien memiliki angka morbiditas yang lebih tinggi,
dibandingkan dengan pasien pre-eklampsia ringan. Hal-hal tersebut antara lain abrupsio
plasenta dan kehamilan preterm.
Edukasi:
Dilakukan kepada pasien dan keluarganya yaitu pemberian penjelasan bahwa darah tinggi
yang timbul hanya pada saat pasien mengandung, dan bisa menjadi berbahaya bahkan kejang
jika pada tes urin positif albumin dan tidak segera dikontrol ke fasilitas kesehatan.
Konsultasi:
Dijelaskan adanya indikasi rawat inap agar dapat terpantau keadaan pasien sampai dengan
melahirkan.
Rujukan:
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan
sarana dan prasarana yang lebih memadai atau jika dalam keadaan dapat membahayakan
janin.
Peserta Pendamping