Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN TEKNIK PEMISAHAN ELEKTROGRAVIMETRI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemisahan Kimia

(ABKC 3602)

Dosen Pembimbing:

Dr. Arif Sholahuddin, S.Pd., M.Si

Oleh:

Nur Hayati 1610120120008

Normayanti 1610120220012

Sheilawati Pratiwiningsih 1610120220018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

MEI 2019
A. Metode Elektrogravimetri
Elektrogravimetri adalah metode penentuan kadar ion/unsur berdasarkan
hasil penimbangan berat zat yang mengendap pada salah satu elektroda pada
reaksi elektrolisis terhadap larutan cuplikan/ metode yang menggunakan
pemisahan dan pengukuran ion dari sampel, biasanya dari logam. Dalam
proses ini sampel larutan dikerjakan melalui proses elektrolisis. Reduksi
elektrokimia menyebabkan endapan pada katoda. Hasil pada katoda
ditimbang sebelum dan setelah percobaan, dan perbedan dapat digunakan
dengan menghitung persentase dari sampel dalam larutan. Pada reaksi
elektrolisis ini, energi listrik akan diubah menjadi reaksi kimia.
Metode ini digunakan untuk analisis kuantitatif. Komponen yang
dianalisis diendapkan pada suatu elektroda yang telah diketahui beratnya dan
kemudian setelah pengendapkan sempurna kembali dilakukan penimbangan
elektroda beserta endapannya. Untuk tujuan ini maka endapan harus kuat
menempel padat dan halus, sehigga bila dilakukan pencucian, pengeringan
serta penimbangan tidak mengalami kehilangan berat. Selain itu sistem ini
harus menggunakan elektroda yang inert. Umumnya dipakai elektroda
plantina.
B. Variasi dasar metode elektrogravimetri
Ada 2 variasi dasar metode elektrogravimetri tersebut:
1. Pengendalian-potensial elektrogravimetri
Dalam pengendalian-potensial elektrogravimetri, potensial konstan
dikenal diterapkan pada elektroda untuk waktu yang cukup lama untuk
penyepuhan 100% dari analit. Pengurangan arus saat penyepuhan logam
dilakukan hingga hanya sedikit perubahan atau dasar arus yang mengalir.
Ini memberikan ukuran selektivitas jika ada dua atau lebih logam yang
bisa di sepuh, ion logam tersebut lebih mudah di reduksi seiring seringnya
penyepuhan kuantitatif tanpa adanya penyepuhan logam lain. Prosedur
ini umumnya menghasillkan lapisan halus yang bagus, tapi membutuhkan
instrumentasi yang lebih canggih dan mahal dan waktu analisis yang
lama.
2. Pengendalian arus elektrogravimetri.
Pada pengendalian arus elektrogravimetri, tegangan cukup besar
yang diterapkan dalam pengerjaan elektroda untuk mempercepat arus
yang relatif besar dan konstan mengalir melalui sel. Arus tersebut
seringkali dituliskan dalam milliamps (mA) ketimbang microamps (µA),
seperti yang seringkali terjadi pada pengendalian potensial
elektrogravimetri. Jika konsentrasi ion logam dalam larutan elektrolisis
adalah cukup untuk digunakan pada semua arus, reaksi lain seperti
reduksi ion hidrogen harus berlangsung dalam penggunaan semua arus
tersebut yang mempercepat proses untuk melewati sel. Jelas, jika ada
campuran, maka harus dilakukan penyepuhan; namun metode ini secara
signifkan lebih cepat daripada menggunakan pengendalian potensial dan
instrumentasi yang diperlukan adalah sederhana dan lebih murah. Dalam
kedua variasi elektrolisis, larutan diaduk dalam beberapa cara untuk
mempercepat analisis.
C. Bagian-bagian dari alat elektrogravimetri

Rangkaian elektrolisis terdiri dari:


a. Sebuah sumber DC.
b. Sebuah penyalur variasi potensial secara terus-menerus pada potensi
dikendalikan oleh Working Electrode.
c. Sebuah elektroda counter.
d. Sebuah current meter.
Rangkaian kontrol terdiri dari:
a. Sebuah elektroda referensi (sering sebuah elektrode kalomel jenuh).
b. Voltmeter tegangan tinggi digital.
c. Sebuah elektroda kerja.
D. Prinsip Kerja Elektrogravimetri
1. Analisis Kuantitatif secara Elektrogravimetri
a. Komponen yang dianalisis diendapkan pada suatu elektroda yang telah
diketahui beratnya dan kemudian setelah pengendapan sempurna
kembali dilakukan penimbangan elektroda beserta endapannya.
b. Endapan harus kuat menempel padat dan halus, sehingga bila dilakukan
pencucian, pengeringan serta penimbangan tidak mengalami kehilangan
berat.
c. Selain itu sistem ini harus menggunakan elektroda yang Inert.
Umumnya dipakai elektroda platina.
d. Ion logam dengan elektrolisa akan mengendap pada katoda.
e. Efsiensi elektrolisa tidak perlu 100 %, tetapi efsiensi pengendapan
harus 100%.
2. Prinsip kerja alat elektrogravimetri
a. Voltase dari sumber arus baterai yang diperlukan untuk elektroda
diukur dengan voltmeter.
b. Katoda berupa gulungan kawat platina, sedangkan anoda berupa kawat
platina berbentuk spiral.
c. Anoda diletakkan tepat di tengan-tengah gulungan platina katoda untuk
memperoleh medan medan listrik yang merata dan menghasilkan
endapan logam yang seragam.

Anda mungkin juga menyukai