Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Filtrasi

Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan


fluida dengan melewatkan umpan yang berupa cairan atau gas yang bercampur
padatan melalui medium berpori. Proses filtarsi banyak dilakukan di industri,
misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal-kristal garam dari cairan
induknya, pabrik-kertas dan lain-lain.

Dalam industri, filtrasi ini meliputi beragam operasi mulai dari


penyaringan sederhana sampai separasi yang amat rumit. Fluidanya mungkin
berupa zat cair atau gas, bahan yang akan diambil mungkin fluidanya, tetapi bisa
pula zat padatnya, atau bahkan kedua-duanya. Terkadang tidak ada diantara
keduanya yang diambil, seperti limbah padat yang harus dipisahkan dari limbah
cair sebelum dibuang. Dalam filtrasi industri, kandungan zat padat dapat
mencapai jumlah yang sangat tinggi. Kadang-kadang umpan itu dimodifikasi
dengan sesuatu cara perlakuan pendahuluan untuk meningkatkan laju filtrasi,
misalnya dengan pemanasan, rekristalisasi, atau dengan menambahkan bahan
penolong filtrasi (filter aid), seperti selulosa, kapur giling, atau tanah diatome.
Selain dapat membantu melancarkan proses penyaringan atau meningkatkan laju
filtrasi, filter aid juga dapat dapat memperpanjang umur (life time) medium filter
dan menghilangkan zat warna dan bau yang terdapat dalam cairan (Sugiyanto,
2012).

Fluida mengalir melalui medium filter oleh karena adanya perbedaan


tekanan yang melintas pada medium itu. Oleh karena itu, ada filter yang
beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfer di sebelah hulu
medium filter, dan ada yang beroperasi dengan tekanan atmosfer di sebelah hulu
dan vakum di sebelah hilir. Tekanan di atas tekanan atmosfer dapat disebabkan
oleh gaya gravitasi yang bekerja pada suatu kolom zat cair, oleh pompa atau
blower, atau oleh gaya sentrifugal.

Kebanyakan filter industri adalah filter tekanan atau filter vakum. Alat itu
ada yang kontinyu dan ada pula yang tidak kontinyu, tergantung pada cara
mengeluarkan zat padatnya, steady atau terputus-putus. Pada filter tak kontinyu,
aliran zat cair yang melalui alat itu adalah kontinyu pada sebagian besar
siklusnya, tetapi aliran itu harus dihentikan secara periodik guna memungkinkan
zat padat yang terkumpul itu dikeluarkan. Dalam filter kontinyu, pengeluaran zat
padat maupun zat cair berlangsung secara kontinyu tanpa terputus selama alat itu
beroperasi.

Proses filtrasi dapat dilangsungkan secara batch atau kontinyu. Pada


filtrasi batch, alat dibongkar untuk pengambilan cake kemudian dipasang kembali.
Pada filtrasi kontinyu, pengambilan cake dilakukan terus menerus.

Pada filtrasi dikenal dua media filter, yaitu :

1. Media primer
Yaitu filter pembantu dapat berupa kain, kanvas, kertas saring (dalam hal
ini dipakai kain).

2. Media sekunder
Yaitu medium filter yang sesungguhnya, yang terbentuk karena adanya
padatan-padatan yang tertahan oleh medium filter primer.

Septum atau medium penyaring pada setiap filter harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :

1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih.
2. Tidak mudah tersumbat
3. Harus tahan secara kimia kuat secara fisik dalam kondisi proses.
4. Harus memungkinkan penumpukan ampas dan pengeluaran ampas secara
total dan bersih
5. Tidak boleh terlalu mahal.

Berdasarkan kompresibilitasnya, cake (slurry yang menempel pada cloth)


dapat dibedakan menjadi :

1. Compressible cake
Compressible cake adalah cake yang mengalami perubahan struktur
karena adanya tekanan, sehingga ruang kosong dalam cake semakin kecil,
akibatnya penahanan semakin besar dan filtrasi semakin sulit dilakukan. Nilai
koefisien kompresibilitas (s) untuk cake jenis ini adalah 0,1 < s < 0,8. Untuk
mengestimasi efek faktor kompresibilitas, diasumsikan resistansi spesifik α
adalah fungsi dari AP menurut hubungan:

α = α' (Δ P)S

Nilai α ' dan s mudah ditentukan dengan memplot log α terhadap log ΔP.
Jika nilai s besar umpan harus dipretreatment dengan penambahan filter aid.

2. Incompressible cake
Incompressible cake adalah cake yang tidak mengalami perubahan
struktur karena adanya penekanan. Sebenarnya cake seperti ini tidak ada tetapi
pada percobaan ini cake dianggap incompressible karena perbedaan tekanan
sangat kecil. Koefisien kompressibilitasnya adalah nol.

Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan menjadi beberapa cara,


yaitu:

2.1.1 Pressure Filtration

Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan. Proses filtrasi


ini bekerja dengan prinsip gaya tekan. Filter tekanan biasanya tersusun dari
pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini pelat-pelat dan bingkai-bingkai
disusun secara bergantian dengan filter kain dengan arah berkebalikan pada
tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan gaya
mekanik (oleh sekrup/secara hidrolik).

Gambar 2.1 Struktur alat filtrasi Plate and Frame

Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan


bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal
mengenali suspensi pada pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat
untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain
mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air pencucian
tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan
suspensi dan air pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya
terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah.

Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-


lubang pada pojok kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini,
suspensi masuk ke bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada
suspensi diumpankan pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat.
Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain
dari kedua sisi pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua
yang dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai
dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik
keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau
dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi
sebaliknya dari pelat-pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang
diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci,
fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan
campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai,
dan lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini
terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka
seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam lubang di bawah
penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan
memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan
sebuah siklus baru filtrasi dimulai.

Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan


menyediakan kedua keluaran bawah melalui keran dan sebuah saluran
terpisah pada pojok lainnya dari pelat.

Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake


dengan jalan yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau
“every other pelate washing” membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang
berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga
tombol) diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan
memasuki bingkai seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan
melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada
pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup
pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan pencuci.

Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada


pengiriman tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh
lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran
memungkinkan untuk mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman
tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan
suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada
pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap
pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian
masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di antara
bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah pada
pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada
keluaran dan masukan pencucian tertutup.

Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika


cake sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu
menggantikan penekan pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala
besar.

2.1.2 Gravity Filtration

Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat. Penyaring gravitasi


umum dalam pengolahan air, di mana suatu penyaring pasir digunakan untuk
menjernihkan air sebelum de-ionisasi dan destilasi. Medium penyaring dapat
terdiri atas lapisan pasir atau cake bed, atau untuk tujuan-tujuan khusus, suatu
komposisi yang mengandung asbes, serat-serat selulosa, arang aktif, tanah
diatome, atau penyaring pembantu lain. Pemurnian air dalam skala kecil
dapat menggunakan keramik berpori sebagai suatu medium penyaring. Cairan
masuk dari sisi luar melalui keramik berpori ke dalam bagian lilin yang
berlubang. Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya
berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir
secara laminar. Filter ini digunakan untuk proses fluida dengan kuantitas
yang besar dan mengandung sedikit padatan.

Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan


kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk
menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang
berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan
sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama
untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal (Rosidah,
2012).

2.1.3 Vaccuum Filtration

Filtrasi yang cairannya mengalir karena prinsip hampa udara. Filtrasi


vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid dari campuran
pelarut. Campuran padatan dan cairan dituangkan melalui kertas filter dalam
corong Buchner. Padatan yang terperangkap oleh filter dan cairan tersebut
ditarik melalui corong ke dalam labu di bawahnya, dengan prinsip kerja ruang
hampa.

Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah
partikel padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. Penyaring
vakum dipakai untuk suatu ukuran besar, jarang digunakan untuk
pengumpulan endapan-endapan Kristal atau penyaring steril. Penyaring
vakum kontinyu dapat menangani beban kotoran yang tinggi dan pada suatu
basis volume, dalam hal biaya cairan yang disaring per galon murah. Dalam
mengerjakan system penyaring drum kontinu, vakum dipakai untuk drum
tersebut, dan cairan mengalir melalui lajur kontinyu. Zat padat dikumpulkan
pada akhir lajur tersebut (Rahayu, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyanto, Dedi. 2012. Filter Testing Unit Laporan Praktikum Satuan Operasi.
Politeknik Negeri Bandung.

Rahayu, Eksy Puji. 2013. Teknik Penyaringan (Filtrasi) Dengan Tekanan.

Rosidah, Ifa Muttiatur, Indra Pradipta. 2012. Teknik Penyaringan (Filtrasi)


Dengan Tekanan. Universitas Jenderal Soedirman

Anda mungkin juga menyukai