Anda di halaman 1dari 7

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA

PERBANDINGAN BIOAVAIBILITAS SEDIAAN


LEPAS-LAMBAT DAN TABLET BIASA

KELAS .....
KELOMPOK .....
1. (NIM: )
2. (NIM: )
3. (NIM: )
4. (NIM: )
5. (NIM: )
6. (NIM: )
7. (NIM: )
8. (NIM: )
9. (NIM: )
10. (NIM: )

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019
PERBANDINGAN BIOAVAIBILITAS SEDIAAN LEPAS-LAMBAT
DAN TABLET BIASA
(2 Kali Pertemuan)

I. Tujuan Percobaan
Mengetahui perbedaan ketersediaan hayati (bioavaibilitas) antara sediaan lepas-lambat
dengan tablet biasa

II. Dasar Teori


Penggunaan obat secara oral dengan pemberian dosis berulang dimaksudkan
untuk mendapatkan kadar terapi obat dalam darah dan jaringan untuk jangka waktu
yang lama dan tetap berada dalam daerah terapi. Penggunaan obat semacam ini
diperlukan oleh beberapa penyakit, misalnya pada pengobatan gangguan tekanan darah,
gangguan sistem jantung dan lain sebagainya.
Obat dengan sistem pelepasan terkendali (controlled release) atau lepas lambat
(sustained release) memungkinkan pasien hanya sekali mengkonsumsi obat dalam
sehari, sehingga bisa mengurangi masalah ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi
obat; memungkinkan obat tetap berada dalam kadar terapi; menjamin kerja
farmakologis yang homogen; mengurangi efek samping obat yang merugikan; serta
mampu menekan biaya obat harian pasien.
Sistem pelepasan terkendali tidak bisa diterapkan pada semua jenis obat karena
hanya obat-obat tertentu dan dengan karakteristik tertentu pula yang memungkinkan
dibuat sediaan dengan sistem pelepasan terkendali.
III. Percobaan 1. Alat dan Bahan
a. Bahan
- Sampel urine dari probandus yang telah minum: vitamin C (lepas-lambat) dan
vitamin C (tablet biasa)
- Aquadest
- Vitamin C
b. Alat
- Alat-alat gelas
- Spektrofotometer UV-Vis
- Lumpang dan alu

2. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Baku Induk 0,01 % b/v
1) Ditimbang baku vitamin C sebanyak 0,01 gram.
2) Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL.
3) Ditambahkan dengan aquades sebanyak 50 mL, lalu diaduk sampai larut.
4) Ditambah dengan aquades sampai tanda batas, lalu dikocok sampai homogen.

b. Pembuatan Baku Seri 0.001; 0,0008; 0,0006; 0,0004; dan 0,0002 % b/v 1) Dipipet
1 mL;0,8 mL;0,6 mL;0,4 mL dan 0,2 mL dari baku induk 0,01 % b/v.
2) Dimasukkan masing-masing ke dalam tabung reaksi.
3) Ditambahkan aquades add sampai 10 mL, lalu dikocok hingga homogen.

c. Pembuatan Kurva Kalibrasi Baku


1) Dipipet larutan baku seri 0.001; 0,0008; 0,0006; 0,0004; dan 0,0002 % b/v ke
dalam kuvet.
2) Diukur absorbansi baku seri pada panjang gelombang 265 nm.
3) Buat persamaan regresi linier Konsentrasi (x) vs Absorbansi (y)

d. Sampling Urine dan Pengukuran Kadar Vitamin C


1) Probandus vitamin C satu kali dosis (catat waktunya) dan berpuasa semalaman,
hanya diperbolehkan minum air yang cukup.
2) Menampung tiap kali mengurine (catat waktu dan volume urine yang keluar).
Tiap kali mengurine dimasukkan dalam wadah yang berbeda dan dilabeli
waktu dan volumenya.
3) Tiap sampel urine dipipet sebanyak 10 mL dan dimasukkan kedalam tabung
reaksi.
4) Ditentukan kadar dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang (λ) 265 nm. Dibandingkan dengan kurva kalibrasi dan
dilakukan perhitungan kadar.
IV. Data Hasil Percobaan
a. Hasil absorbansi baku seri dengan berbagai konsentrasi

Konsentrasi (ppm) Absorbansi


0,001 0,116
0,0008 0,324
0,0006 0,091
0,0004 0,086
0,0002 0,083

b. Buat kurva kalibrasi baku vitamin C

0.35
0.3
0.25
0.2
Series1
0.15
Series2
0.1
0.05
0
1 2 3 4 5

c. Hasil absorbansi sampel urine pada waktu yang berbeda


1) Probandus yang telah minum vitamin C (lepas-lambat)
t (waktu) Volume (mL) Absorbansi
12.00 110 0,986
04.00 91 3,833
07.00 108 1,933

2) Probandus yang telah minum vitamin C (tablet biasa)


t (waktu) Volume (mL) Absorbansi
12.00 60 3,754
04.00 80 1,651
07.00 70 0,531
Perhitungan kadar vitamin C
a. Vitamin C lepas-lambat b. Vitamin C tablet biasa
 Jam 12.00  Jam 12.00
y = 0,930 y = 3,754
x = y – 0,053 / 0,0132 x = y – 0,053 / 0,0132
x = 0,930 – 0,053 / 0,0132 x = 3,754 – 0,053 / 0,0132
x = 66,439 x = 280,375

 Jam 04.00  Jam 04.00


y = 2,317 y = 1,651
x = y – 0,053 / 0,0132 x = y – 0,053 / 0,0132
x = 2,317 – 0,053 / 0,0132 x = 1,651 – 0,053 / 0,0132
x = 171,515 x = 121,060

 Jam 07.00  Jam 07.00


y = 1,748 y = 0,531
x = y – 0,053 / 0,0132 x = y – 0,053 / 0,0132
x = 1,748 – 0,053 / 0,0132 x = 0,531 – 0,053 / 0,0132
x = 128,409 x = 36,212

d. Perhitungan kadar vitamin C menggunakan rumus: Y = bx + a


y = 0,0132x + 0,053

 0,001% b/v  0,0004% b/v


y = 0,115 y = 0,086
x = y – 0,053 / 0,0132 x = y – 0,053 / 0,0132
x = 0,115 – 0,053 / 0,0132 x = 0,086 – 0,053 / 0,0132
x = 4,69 x = 2,5

 0,0008% b/v  0,0002% b/v


y = 0,286 y = 0,083
x = y – 0,053 / 0,0132 x = y – 0,053 / 0,0132
x = 0,286 – 0,053 / 0,0132 x = 0,083 – 0,053 / 0,0132
x = 17,65 x = 2,27

 0,0006% b/v
y = 0,091
x = y – 0,053 / 0,0132
x = 0,091 – 0,053 / 0,0132
x = 2,67
V. Analisa Data
a. Hasil perhitungan kadar vitamin C pada sediaan lepas-lambat dan tablet biasa

Sediaan t (waktu) Absorbansi Kadar (mg/mL)


12.00 0,930 66,439
Lepas-lambat 04.00 2,137 171,515
07.00 1,748 128,409
12.00 3,754 280,375
Tablet biasa 04.00 1,651 121,060
07.00 0,531 36,212

Tentukan jumlah vitamin C tiap sampel dengan rumus : Q = C x V dimana:


Q : Jumlah vitamin C dalam urine
C : Kadar vitamin C
V : Volume urine

b. Hasil perhitungan jumlah vitamin C dalam urine antara sediaan tablet lepas-lambat
dan tablet biasa
t C V (volume) Q (jumlah)
Sediaan
(waktu) (konsentrasi)
12.00 66,439 110 7.774,91
Lepas-lambat 04.00 171,515 91 26.059,033
07.00 128,409 108 15.381,792
12.00 280,375 60 16.882,5
Tablet biasa 04.00 121,060 80 9.684,8
07.00 36,212 70 2.534,84
c. Buat kurva yang menghubungkan t (waktu) dengan Q (jumlah obat)

30,000.00

25,000.00

20,000.00

15,000.00
Series1

10,000.00

5,000.00

0.00
12.00 04.00 07.00

Kurva sediaan lepas-lambat

18,000.00
16,000.00
14,000.00
12,000.00
10,000.00
8,000.00 Series1

6,000.00
4,000.00
2,000.00
0.00
12.00 04.00 07.00

Kurva tablet biasa

Anda mungkin juga menyukai