Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Daerah Penangkapan Ikan

Suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam jumlah
yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan serta ekonomis.

Suatu wilayah perairan laut dapat dikatakan sebagai “daerah penangkapan ikan” apabila terjadi
interaksi antara sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan dengan teknologi
penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan. Hal ini dapat diterangkan bahwa
walaupun pada suatu areal perairan terdapat sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan
tetapi alat tangkap tidak dapat dioperasikan yang dikarenakan berbagai faktor, seperti antara lain
keadaan cuaca, maka kawasan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan
demikian pula jika terjadi sebaliknya.

Sebab-Sebab Utama Jenis ikan berkumpul disuatu daerah perairan. a. Ikan-Ikan tersebut
memiliki perairan yang cocok untuk hidupnya. b. Mencari makanan. c. Mencari tempat yang
sesuai untuk pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya.

Karakteristik Daerah Penangkapan Ikan

Kondisi-kondisi yang perlu dijadikan acuan dalam menentukan daerah penangkapan ikan adalah
sebagai berikut :

a). Daerah tersebut harus memiliki kondisi dimana ikan dengan mudahnya datang bersama-sama
dalam kelompoknya, dan tempat yang baik untuk dijadikan habitat ikan tersebut. Kepadatan dari
distribusi ikan tersebut berubah menurut musim, khususnya pada ikan pelagis. Daerah yang
sesuai untuk habitat ikan, oleh karena itu, secara alamiah diketahui sebagai daerah penangkapan
ikan. Kondisi yang diperlukan sebagai daerah penangkapan ikan harus dimungkinkan dengan
lingkungan yang sesuai untuk kehidupan dan habitat ikan, dan juga melimpahnya makanan untuk
ikan. Tetapi ikan dapat dengan bebas memilih tempat tinggal dengan kehendak mereka sendiri
menurut keadaan dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Oleh karena itu, jika mereka
tinggal untuk waktu yang agak lebih panjang pada suatu tempat tertentu, tempat tersebut akan
menjadi daerah penangkapan ikan.

b). Daerah tersebut harus merupakan tempat dimana mudah menggunakan peralatan
penangkapan ikan bagi nelayan. Umumnya perairan pantai yang bisa menjadi daerah penagkapan
ikan memiliki kaitan dengan kelimpahan makanan untuk ikan. Tetapi terkadang pada perairan
tersebut susah untuk dilakukan pengoperasian alat tangkap, khususnya peralatan jaring karena
keberadaan kerumunan bebatuan dan karang koral walaupun itu sangat berpotensi menjadi
pelabuhan. Terkadang tempat tersebut memiliki arus yang menghanyutkan dan perbedaan pasang
surut yang besar. Pada tempat tersebut para nelayan sedemikian perlu memperhatikan untuk
menghiraukan mengoperasikan alat tangkap. Terkadang mereka menggunakan trap nets, gill nets
dan peralatan memancing ikan sebagai ganti peralatan jaring seperti jaring trawl dan purse seine.
Sebaliknya, daerah penangkapan lepas pantai tidak mempunyai kondisi seperti itu, tapi keadaan
menyedihkan datang dari cuaca yang buruk dan ombak yang tinggi. Para nelayan juga harus
mengatasi kondisi buruk ini dengan efektif menggunakan peralatan menangkap ikan.

c). Daerah tersebut harus bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis. Ini sangat alamiah di mana
manajemen akan berdiri atau jatuh pada keseimbangan antara jumlah investasi dan pemasukan.
Anggaran dasar yang mencakup pada investasi sebagian besar dibagi menjadi dua komponen,
yakni modal tetap seperti peralatan penangkapan ikan dan kapal perikanan, dan modal tidak tetap
seperti gaji pegawai, konsumsi bahan bakar dan biaya perbekalan. Para manajer perikanan harus
membuat keuntungan pada setiap operasi. Jika daerah penagkapan tersebut terlalu jauh dari
pelabuhan, itu akan memerlukan bahan bakar yang banyak. Jika usaha perikanan tersebut benar-
benar memiliki harapan yang besar, usaha yang dijalankan mungkin boleh pergi ke tempat yang
lebih jauh. Nelayan yang dalam kasus demikian dapat memperoleh keuntungan dengan
manajemen usaha perikanan. Jika kita dapat membuat alat untuk meningkatkan efisiensi usaha
perikanan seperti menggunakan mesin perikanan yang lebih efisien, kemudian kita dapat juga
memperbesar kapasitas kita untuk menangkap ikan ke tempat yang lebih jauh.

Daerah penangkapan ikan juga dikontrol oleh permintaan pasar untuk ikan. Permintaan untuk
produk ikan akan dipengaruhi oleh kapasitas ketersediaan dari tempat tersebut, sebagai contoh,
adalah baru saja dikembangkan sebagai daerah penangkapan ikan. Jadi, daerah penangkapan
ikan selalu memiliki nilai yang relatif, berhubungan dengan keseimbangan ekonomi, daerah
penangkapan ikan lainnya, efisiensi usaha perikanan dan permintaan ikan di dalam pasar.
Begitulah, harus selalu berusaha menemukan daerah penangkapan ikan yang ekonomis dan
efektif dari metode penangkapan ikan yang dimodernisasi.

Pemilihan Daerah Penangkapan Ikan

Hal pertama yang harus kita ketahui tentang keberadaan daerah penangkapan ikan menurut
spesis ikan dan dari musim. Pemilihan daerah penangkapan ikan akan dibahas dengan sesuai
pemahaman dari efisiensi, keuntungan dan ekonomi usaha perikanan. Metode pemilihan akan
dibahas sebagai berikut :

a). Asumsi awal tentang area lingkungan yang cukup sesuai dengan tingkah laku ikan yang
diarahkan dengan menggunakan data riset oseanografi dan meteorologi.

b). Asumsi awal tentang musim dan daerah penangkapan ikan, dari pengalaman menangkap ikan
yang lampau yang dikumpulkan ke dalam arsip kegiatan penangkapan ikan masa lampau.

c). Pemilihan daerah penangkapan ikan yang bernilai ekonomis dengan mempertimbangkan
dengan seksama jarak dari pangkalan, kepadatan gerombolan ikan, kondisi meteorologi, dan lain
sebagainya.

Klasifikasi Daerah Penangkapan Ikan

A). Berdasarkan Daerah Operasinya.


1. Littoral Zone Fishing Ground
2. Coastal Fishing Ground
3. High Sea Fishing Ground
4. Island Waters Fishing Ground

B). Berdasarkan Alat dan Metode Penangkapannya


1. Fixed Trap Net Fishing Ground
2. Lift Net Fishing Ground
3. Purse Seine Fishing Ground
4. Trawl Net Fishing Ground
5. Gill Net Fishing Ground
6. Angling Fishing Ground

C). Berdasarkan Jenis Ikan Target Penangkapan


1. Sardine Fishing Ground
2. Mackerel Fishing Ground
3. Bonito Fishing Ground
4. Tuna Fishing Ground

D). Berdasarkan Habitat Ikannya.


1. Demersal Fishing Ground
2. Pelagic Fishing Ground
3. Shallow Fishing Ground

E). Berdasarkan Kedalaman Perairannya.


1. Shallow Sea Fishing Ground
2. Deep Sea Fishing Ground

F). Berdasarkan Nama Perairannya.


1. Cina Selatan Sea Fishing Ground
2. Banda Sea Fishing Ground
3. Samudera Sea Fishing Ground
4. Arafura Sea Fishing Ground

G). Berdasarkan Letak Perairannya.


1. Laut Fishing Ground
2. Sungai Fishing Ground
3. Danau Fishing Ground
4. Rawa Fishing Ground

Anda mungkin juga menyukai