-- -- ++ - -
+
Na -- - - ++ - -
Fase 1
Merupakan fase permulaan proses repolarisasi yang mengembalikan potensial dalam sel
ke 0 mv, hal ini terutama akibat penutupan saluran Natrium.
Fase 2
Ion kalsium bergerak masuk ke sel otot jantung dengan kecepatan agak lambat dan
menyebabkan keadaan stabil yang agak lama sesuai dengan masa refrakter absolut dari
miokardium.
Fase 3
Merupakan fase pengembalian potensial intrasel ke potensial istirahat, akibat
pengeluaran Kalium dari dalam ke luar sel; sehingga mengurangi muatan positif di dalam
sel.
Fase 4
Fase istirahat.Bagian dalam sel otot bermuatan negatif dan bagian luar bermuatan
positif.Dengan demikian sel tersebut mengalami POLARISASI.
SANDAPAN EKG
Ada 2 jenis sandapan (Lead) pada EKG :
1. Sandapan Bipolar
2. Sandapan Unipolar
Sandapan Bipolar
Sandapan ini hanya merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda, sandapan ini ditandai
dengan angka romawi I, II, III.
Sandapan I : Merekarn beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri (LA),
dimana tangan kanan bermuatan negatif dan tangan kiri bermuatan positif
Sandapan II : Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kakii kiri (LF),
dimana tangan kanan berrnuatan negatif (-) dan kaki kiri bermuatan positif
Sandapan III : Merekarn beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LF),
dimana tangan kiri bermuatan negatif (-) dan kaki kiri bermuatan positif (+).
Ketiga sandapan ini dapat digambarkan sebagai sebuah segi tiga sama sisi, yang lazim
disebut segi tiga EINTHOVEN.
SANDAPAN UNIPOLAR
Sandapan unipolar ini terbagi 2 yaitu sandapan unipolar ekstremitas dan unipolar
prekordial
Sandapan a VR
Merekarn potensial listrik pada tangan kanan (RA), dimana tangan kanan bermuatan
positif (+), tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
Sandapan a VL
Merekam potensial listrik Pada tangan kiri (LA), dimana tangan kiri bermuatan positif
(+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektrooa indiferen.
Sandapan a VF
Merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF), dimana kaki kiri bermuatan positif (+),
tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.
Umumnya perekaman EKG lengkap dibuat 12 sandapan (lead), akan tetapi pada keadaan
tertentu perekaman dibuat sampai V7, V8 dan V9 atau V3R dan V4R.
Kertas EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis horizontal dan vertical
dengan jarak 1 mm (sering disebut sebagai kotak kecil). Garis yang lebih tebal terdapat
pada setiap 5 mm (disebut kotak besar).
Garis horizontal menggambarkan waktu, dimana 1 mm = 0,04 detik, sedangkan 5 mm =
0,20 detik.
Garis vertical menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0,1 miliVolt, sedangkan setiap 10
mm = 1 milivolt.
Pada praktek sehari-hari perekaman dibuat dengan kecepatan 25 mm/detik. Kalibrasi
yang biasanya dilakukan adalah 1 miliVolt, yang menimbulkan defleksi 10 mm. Pada
keadaan tertentu kalibrasi dapat diperbesar yang akan menimbulkan defleksi 20 mm
atau diperkecil yang akan menimbulkan defleksi 5 mm. Hal ini harus dicatat pada saat
perekarnan EKG sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang salah bagi yang
membacanya.
KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pada atrium dan ventrikel.
Proses listrik ini terdiri dari
1. Depolarisasi atrium
2. Repolarisasi atrium
3. Depolarisasi ventrikel
4. Repolarisasi ventrikel
Sesuai dengan proses listrik jantung, setiap hantaran pada EKG normal memperlihatkan
3 proses listrik yaitu: depolarisasi atrium, depolarisasi ventrikel dan repolarisasi
ventrikel. Repolarisasi atrium umumnya tidak terlihat pada EKG, karena disamping
intensitasnya kecil juga repolarisasi atrium waktunya bersarmaan dengan depolarisasi
ventrikel yang mempunyai intensitas yang jauh lebih besar. Kurva EKG normal teridiri
dari gelombang P,Q R, S dan T serta kadang terlihat gelombang U. Selain itu juga ada
beberapa interval dan segmen EKG.
Gelombang P
Gelornbang P merupakan gambaran proses depolarisasi atrium.
Gelornbang P yang normal:
Lebar kurang dari 0,12 detik
Tinggi kurang dari 0,3 miliVolt
Selalu positif di lead II
Selalu negatif di lead aVR
Gelombang QRS
Merupakan gambaran proses depolarisasi ventrikel.
Gelombang QRS yang normal:
- Lebar 0,06 - 0,12 detik
- Tinggi tergantung lead
Gelombang QRS terdiri dari gelombang Q, gelombang R dan gelombang S.
Gelombang Q adalah defleksi negatif pertama pada gelombang QRS.
Gelombang Q yang normal:
- Lebar kurang dari 0,04 detik
- Tinggi/dalamnya kurang dari 1/3 tinggi R
Gelombang Q abnormal disebut gelombang 0 pathologis
Gelombang T
Merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel. Umumnya gelombang T positif di
lead I, II, V3 -V6 dan terbalik di AVR
Gelombang U
Adalah gelombang yang timbul setelah gelombang T dan sebelum gelombang P
berikutnya.Penyebab timbulnya gelombang U masih belum diketahui namun diduga akibat
repolarisasi lambat sistim konduksi interventrikel.
Interval PR
Interval PR diukur dari permukaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai
normal berkisar antara 0,12 - 0.20 detik.
Ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan jalannya impuls
melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi ventrikel.
Segmen ST
Segmen ST diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T.
Segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekordial dapat bervariasi dari - 0,5
sampai + 0,5 mm.
Segmen ST yang naik disebut STelevasi dan yang turun disebut STdepresi.
Menentukan Frekwensi
Cara menentukan frekwensi melalui gambaran EKG dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu :
a. 300
Jumlah kotak besar antar R – R
b. 1500
Jumlah kotak kecil antara R – R
c. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan 10.
Atau ambil EKG 12 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan dengan 5.
MENENTUKAN IRAMA JANTUNG
Dalam menentukan irama jantung, urutan yang harus ditentukan adalah sbb
- Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak
- Tentukan berapa frekwensi jantung (HR)
- Tentukan gelombang P normal atau tidak
- Tentukan interval PR normal atau tidak
- Tentukan gel. QRS normal atau tidak
Interpretasi
Irama jantung yang normal impulsnya berasal dari nodus SA, maka iramanya disebut
irama sinus (sinus rhythm = SR).
- Kriteria IRAMA SINUS (SR) adalah sebagai berikut:
- I rarna teratur
- Frekwensi jantung (HR) antar 60 - 100 x/ menit
- Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu
- diikuti gelombang QRS dan T
- Interval PR normal (0, 12- 0,20 detik)
- Gelombang QRS normal (0,06 - 0,12 detik)
- Semua gelombang sama
Irama EKG yang tidak mempunyai kriteria tersebut di atas disebut DISRITMIA.
Disritmia terdiri dari disritmia yang disebabkan oleh gangguan pembentukan impuls dan
disritmia yang disebabkan oleh gangguan penghantaran impuls.
2. Nodus AV
- Blok AV derajat 1 (First degree AV block)
- Blok AV derajat 2 (Second degree AV block)
- Tipe mobitz I (Wenckebach)
- Tipe mobitz 11
- Blok AV derajat 3 (Total AV block)
3. Interventrikuler
- "Right bundle branch block" (RBBB)
- "Left bundle branc block" (LBBB)
A. Alat
1. Mesin EKG yang dilengkapi:
Kabel untuk sumber listrik
Kabel untuk bumi ("Ground")
Kabel elektroda:
Ekstremitas
Dada
Plat elektroda ekstremitas/ karet pengikat
Balon penghisap elektroda dada
2. Jelly
3. Kertas tissue
4. Gaas/ Kapas alkohol
5. Spidol (untuk perekaman EKG serial)
6. Kertas EKG
B. Pasien
1. Penjelasan
- Tujuan pemeriksaan
- Hal-hal yang harus diperhatilkan saat perekaman
2. Dinding dada harus terbuka
CARA KERJA
PERHATIAN