Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENDIDIKAN KESEHATAN: MENGENAL DIABETES MEILLITUS DAN


CARA MENGENDALIKAN GULA DARAH

Oleh:

Ketua : Rasdiana, R., S.Kep., M.Kes (NIDN. 11-2711-8802)

Anggota : Andi Sitti Jamilah, A.Kp., M.Pd (NIDN. 11-1310-7201)

Anggota Mahasiswa : Rizky Aprilia

Eka Astuty

Widya Niza Alawiyah

dibiayai oleh :

Dana Akper Yarsi Samarinda Tahun Anggran 2016/2017

Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Akper Yarsi Samarinda No. ......................

Tanggal Tanggal ......................

AKADEMI KEPERAWATAN YARSI SAMARINDA

2016

1
HALAMAN PENGESAHAN HASIL PENGABDIAN

1 Judul Pengabdian: : Penyuluhan Kesehatan : Diet Diabetes


Melitus

2 Nama Mitra : Pengabdian Masyarakat

3 Ketua Tim

a. Nama Lengkap : Rasdiana, R., S.Kep., M.Kes

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIDN : 11-2711-8802

d. Disiplin ilmu : Keperawatan Maternitas

e. Pangkat/Golongan : -

f. Jabatan : Asisten Ahli

g. Jurusan : DIII Keperawatan

h. Alamat : Jln. Gurami No.14 .

Telp (0541) 751568, 771568/ Fax (0541)


i. Telpon/Faks/E-mail : 7778190/ Akperyarsismd@gmail.com

j. Alamat Rumah : Jln Juanda 4 No. 4

2
k. Telpon/Faks/E-mail : 08124141413/Rasdiana_Nanna@yahoo.com

4 Jumlah Anggota : Dosen 1 orang, 3 mahasiswa

Nama Anggota /Keahlian : Andi Sitti Jamilah, A.Kp., M.Pd

Mahasiswa yang terlibat 1. Rizky Aprilia


2. Eka Astuty
3. Widya Niza
Lokasi Penelitian
Kelurahan simpang pasir kecamatan
: palaran

Kelurahan Simpang pasir Kecamatan


: Palaran RT 04
a. Wilayah Mitra (Desa/kec)
b. Kabupaten/kota : Samarinda

c. Propinsi : Kalimantan Timur

d. Jarak PT ke lokasi Mitra (KM) : . ≤200 Km

6 Luaran Yang dihasilkan : Refrensi bahan ajar

7 Jangka Waktu Pelaksnaaan : 6 bulan

8 Biaya total : Rp. 1.400.000

Sumber Lain (Tuliskan) ......................................................................

Terbilang : satu juta empat ratus ribu rupiah

3
Samarinda 4 Desember 2016

Diketahui oleh Ketua tim,

Direktur Akper Yarsi Samarinda

Rasdiana, R., S.Kep., M.Kes

H. Susanto. AS, SKM., M.Kes NIDN. 11-2711-8802

NUPN. 9911004385

Menyetujui,

Ketua Unit Penelitian Pengadian Masyarakat

Akper Yarsi Samarinda

Ns. Noorfuadi S.Pd., S.Kep., M.Kes

NIDN. 11-2312-7201

4
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian : penyuluhan Kesehatan : MENGENAL DIABETES


MEILLITUS DAN CARA MENGENDALIKAN GULA DARAH
2. Tim pelaksana

No Nama Jabatan Bidang Instansi Asal


keahlian

1. Rasdiana, R., S.Kep., Ketua Keperawatan Akper Yarsi


M.Kes

2. Andi Sitti Jamilah, Anggota 1 Keperawatan Akper Yarsi


A.Kp., M.Pd

3. Risky Aprilia Anggota Mahasiswa Keperawatan Akper Yarsi

4. Eka Anggota Mahasiswa Keperawatan Akper Yarsi

5. Ferra Yuliana Anggota Mahasiswa Keperawatan Akper Yarsi

3. Objek (Khalyak Sasaran) Pengabdian kepada masyarakat


Masyarakat non produktif ( Ibu Rumah Tangga, anak sekolah & lansia )
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : Bulan juli

Berakhir : Bulan desember

5. Usulan Biaya : Rp. 1.400.000


6. Tahun ke 1 :1
7. Lokasi pengabdian kepada masyarakat : Kelurahan Simpang Pasir
8. Mitra yang terlibat
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………

5
9. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan
Permasalahan kesehatan pada masyarakat yaitu penyakit degeneratif non
menular

10. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran


Kontribusi dalam memberikan solusi pada masalah yang ditemukan yaitu
melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit yang menjadi suatu
masalah di tempat tersebut memberikan pemahaman pada masyarakat dari
tanda gejala yang perlu di tangani dan diberikan tindak lanjut terhadap
masalah tersebut.

11. Rencana luaran


Refrensi Bahan Ajar

Ringkasan
Penyakit degenerative saat ini banyak diderita oleh masyarakat salah satunya
diabetes mellitus .hal ini disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang cenderung
kurang gerak, mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak dan tinggi kalori
serta kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alcohol.berdasarkan data yang telah
dikumpulkan Di kelurahan simpang pasir khususnya RT 04 didapatkan bahwa angka
kejadian penderitan penyakit degeneratf khususnya diabetes meilitus sangat tinggi
sebanyak 43% dengan itu dapat diberikan solusi atau intervensi keperawatan
melakukan pendidikan kesehatan untuk memberikan informasi kepada masyarakat,
yang guna membuat seluruh masyarakat paham dan mengenal diabetes meillitus dan
cara mengendalikan gula darah. Pada tanggal 4 desember 2016 dilakukan pendidikan
kesehatan memberikan informasi yang membuat masyarakat dapat melakukan
pencegahan danmengendalikan gula darah.
Dari hasil kegiatan pendidikan kesehatan didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan
masyarakat terkait diabetes militus

6
DAFTAR ISI

7
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS SITUASI


Gambaran lokasi mitra ini untuk mengetahui situasi daerah mitra untuk
melakukan intervensi keperawatan guna memberikan implementasi pada bulan
desember tahun 2016 di Kelurahan Simpang pasir kecamatan palaran kota
samarinda. Lokasi ini terdapat 25 RT dengan jumlah penduduk ± 4436 jiwa .
Pengabdian yang dilakukan di pada RT 04 dengan jumlah penduduk sebanyak ±
217 Jiwa. Lokasi ini terdapat fasilitas ibadah seperti masjid dan gereja dan
fasilitas kesehatan berupa Posyandu anak, Posyandu lansia, dan puskesmas
pembantu.

1.2 PERMASALAHAN MITRA


Masalah yang terjadi pada RT 04 Kelurahan Simpang pasir kecamatan palaran
kota samarinda adalah masalah kesehatan mengenai diabetes diakibatkan oleh
faktor keturunan, pendidikan dan pola hidup. Mayoritas warga di RT 04
mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi secara turun menurun dalam
masalah ini masyarakat tidak terlalu menganggap penyakit ini berbahaya karena
dianggap sebangai penyakit warisan turun menurun dan dianggap sepele faktor
kedua mayoritas mempunyai pendidikan yang rendah sehingga kurangnya
pengetahuan mengenai diabetes mellitus dan bagaimana cara mengendalikannya.
Fator terakhir pola hidup masyarakat yang kurang sehat mengenai pola makanan
yang memicu dan memperparah diabetes serta aktivitas masyarakat sehingga
mempengaruhi penyakit diabetes mellitus menjadi permasalahan yang terbesar
pada RT 04 di Kelurahan Simpang Pasir kecamatan palaran kota samarinda.

8
BAB 2

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi

Dari permasalahan yang dilihat di kelurahan simpang pasir di RT 04 yaitu


masalah terbanyak dengan diabetes Milltus, maka solusi yang dapat diberikan dalam
permasalahan ini adalah memberikan penyuluhan kesehatan tentang diabetes
meillitus dan cara mengendalikan gula darah pada lansia dan keluarga dengan metode
menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan cara mengendalikan gula
darah. Selain itu dalam penyuluhan warga yang turut hadir diberikan pengarahan
untuk mengikuti senam diabetes dan pemeriksaan gratis cek gula darah. Senam ini
bertujuan untuk merangsang aktivitas jantung dan paru-paru serta membakar lemak
yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak dan pemeriksaan kesehatan untuk
mengetahui kondisi tubuh yang abnormal. Selain itu manfaat dari senam ini yaitu
meningkatkan kelenturan atau keseimbangan koordianasi, kelincahan, daya tahan dan
sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olahraga lainnya. Dalam senam diabetes
ada hal-hal yang diperhatikan pada penderita diabetes yaitu untuk mencapai
kebugaran tubuh selain itu dilakukan secara rutin tekanan cukup beberapa hal yang
juga perlu diperhatikan yaitu jika kelebihan berat badan, kurangi asupan makanan
manis, usahakan cukup asupan kalium dan batasi konsumsi alkohol.

Dalam rangka pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan beberapa solusi


yang telah ditawarkan sesuai dengan rencana baik pada tahap persiapan, pelaksanaan,
maupun evaluasi diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang diabetes meillitus dan cara mengendalikan gula darah dirumah.
Tentunya solusi yang telah diberikan kepada masyarakat bagi penderita diabetes
meillitus diharapkan harus menyesuaikan gaya hidup mereka, mengurangi konsumsi
makanan minuman yang mengandung banyak kandungan gula dan mengendalikan
berat badan, memperhatikan pola makan seperti mengurangi konsumsi makanan

9
manis dan olahraga secara teratur dan rutin melaksanakan senam diabetes yang telah
diberikan dan rutin memeriksakan kesehatn ke fasilitas kesehatan terdekat seperti
puskesmas.

2.2 TARGET LUARAN

Refrensi Bahan Ajar

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu metode
kerja kolaborasi antar dosen, mahasiswa dan warga dan pihak yang mendukung
pelaksanaan program. Melakukan penyuluhan yang menekankan pada kesehatan
masyarakat.Dalam program kegiatan pengabdian masyarakat ini mempunyai
beberapa tahapan, antara lain :
Agar program ini berjalan secara maksimal, maka diperlukan perencanaan secara
tepat, diantaranya: Menyusun proposal program kegiatan Pengabdian Masyarakat,
Mengamati pentingnya mengadakan program kegiatan Pengabdian Masyarakat,
Membeli peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program kegiatan
Pengabdian Masyarakat, Meminta izin kepada pihak yang berwenang yang telah
bersedia program kegiatan Pengabdian Masyarakat.

Setelah perencanaan langkah selanjutnya yaitu metode pelaksanaan


mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang digunakana dalam penyuluhan,
Mahasiswa memberikan penyuluhan kepada warga. Alat-alat yang diperlukan ATK,
Laptop, LCD, microphone, Leaflet, Konsumsi dan sound system.
Selanjutnya yang dilakukan adalah metode monitoring dan evaluasi. Tim
program kegitan Pengabdian Masyrakat akan melakukan beberapa kegiatan evaluasi
sebagai bentuk rasa tanggung jawab kami dari kegiatan evaluasi sebgai bentuk rasa

10
anggung jawab kami dari program kegiatan Pengabdian Masyarakat ini. Evaluasi
yang akan dilakukan diantaranya: Mengevaluasi hasil penyuluhan untuk mengetahui
indikator keberhasilan kegiatan program pengabdian masyarakat ini, Mengevaluasi
manajeman pengelolaan kegiatan program pengabdian masyrakat kepada panitia yang
sudah dibentuk sebelumnya, Membuat laporan program-program yang sudah
dilaksanakan.

BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda melalui Unit Penelitian dan


Pengabdian Kepada Masyarakat mengemban tugas untuk memfasilitasi dan
mendorong sivitas akademika dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,
telah melakukan sosialisasi khsusunya kepada dosen untuk melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat khusunya kepada masyarakat di Samarinda dan sekitarnya. Jenis
pengabdian kepada masyarakat bervariasi sesuai dengan permasalahan mitra yang
ada. permasalahan yang terkait dengan kesehatan khususnya kelompok non produktif
(Ibu rumah tangga, Anak, lansia). Berdasarkan disiplin ilmu keperawatan yang
menjadi latar belakang keilmuan pengabdi di Akper Yarsi Samarinda sehingga
kepakaran yang ditonjolkan adalah di bidang keperawatan Medikal bedah,
keperawatan gerontik, keperawatan gawat darurat dll.

Nama Jabatan Kepakaran


Rasdiana. R., Ketua Mengarahkan anggota tim
S.Kep., M. Kes arah kegiatan pengabdian
masyarakat dan menjadi
pelaksana pengabdian
kepada masyarakat

11
Andi Sitti Anggota (Dosen) Membantu ketua tim
Jamilah, A.Kp., dalam pelaksanaan
M.Pd pengabdian, memberikan
masukan kegiatan yang
diberikan, membantu
dalam melakukan evaluasi
hasil kegiatan pengabdian

Rizky Aprilia Anggota (Mahasiswa) Membantu dalam proses


persiapan proposal dan
laporan hasil, dalam
pelaksanaan, dan
dokumentasi
Eka Astuty Anggota (Mahasiswa) Membantu dalam proses
persiapan proposal dan
laporan hasil, dalam
pelaksanaan, dan
dokumentasi
Widya Niza Anggota (Mahasiswa Membantu dalam proses
Alawiyah persiapan proposal dan
laporan hasil, dalam
pelaksanaan, dan
dokumentasi

BAB 5

RENCANA ANGGARAN PENYULUHAN KESEHATAN

No. Nama Barang dan Alat Harga

12
1. Konsumsi Rp. 500.00
2. Jilid Rp. 20.000
3. ATK Rp.150.000
- Pulpen
- Kertas A4
- Tinta Printer
4. Stik gds, Handscoon, Alcohol swab Rp. 170.000
5. Dana Komunikasi Rp. 100.000
6. Transportasi Rp. 460.000
Total Biaya Rp. 1.400.000

BAB 6
HASIL KEGIATAN
Setelah disetujui usulan proposal pengabdian kepada masyarakat dalam rentan
waktu 2 bulan dilakukan pendataan dan pemeriksaan kemudian pertemuan warga
untuk memecahkan dan mencarai solusi tentang masalah yang dialami oleh RT 04
lalu diputuskan untuk dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai mengenal
diabetes meillitus dan cara mengendalikan gula darah (Pengertian diabetes
millitus, Penyebab Diabetes millitus, tanda dan gejala Diabetes millitus, Dampak
& Komplikasi yang terjadi,dan cara mengendalikan gula darah) dengan sasaran
masyarakat kelurahan simpang pasir dilaksanakan di Rt 05 (Rumah Bapak RT
setempat) telah dilaksanakan pada tanggal 4 desember 2016 pada pukul 14.00
Wita dengan ekstimasi waktu selama 50 menit dengan kehadiran warga sebanyak
18 orang dan yang bertanya sebanyak 7 orang, dari hasil evaluasi kegiatan yang

13
telah dilakukan warga jauh lebih banyak memahami tentang diabetes millitus dan
warga antusias selama berlangsungnya acara penyuluhan sampai pemeriksaan
gratis dan senam diabetes

BAB 7

PENUTUP

7.1 SIMPULAN

Penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang


dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan keyakinan,
dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga
mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan.

Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah :

1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam


membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan
sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyuluhan kesehatan, yaitu :
1. Faktor penyuluh.
2. Faktor sasaran
3. Faktor proses dalam penyuluhan.

Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan


penyuluhan kesehatan antara lain adalah :
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.

14
c. Media dapatmemperjelasinformasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat mengurangi komunikasi verba listik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi

7.2 SARAN
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan,
diperlukan sumber informasi yang baik, dan hal ini dapat dicapai dengan
melaksanakan penyuluhan kesehatan. Diharapkan dengan penyuluhan dapat
dicapai peningkatan pengetahuan masyarakat, yang selanjutnya dapat
meningkatkan pula sikap dan perilaku masyarakat sehingga lebih sesuai dengan
prinsip-prinsip hidup sehat, demi mencapai tingkat kesehatan masyarakat yang
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

15
Anonym. 2008. Terapi Gizi Untuk Diabetes Melitus. Jakarta: Salemba medika
Anonym. 2009. Penatalaksanaan diet Pada Diabetes Melitus. Jakarta: Salemba
medika
Hiswani. 2007. Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Mellitus. yogyakarta
Price, A. Silvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2.
Jakarta: EGC
Brunner & Suddarth.2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6.
Jakarta: EGC
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Indriastuti, Na. 2008. Laporan Asuhan Keperawatan Pada Ny. J Dengan Efusi Pleura
dan Diabetes Mellitus Di Bougenvil 4 RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius

16
LAMPIRAN 1
BIODATA

RIWAYAT HIDUP

Ketua

Nama :

Tempat Tanggal Lahir :

Alamat

NIDN :

Mata Kuliah Yang diampu

Riwayat Pendidikan :

1. …………………………….
2. …………………………….
3. …………………………….

Pengalaman Pengabmas dan Penelitian :

1. ………………………………………………
2. ………………………………………………………
3. ………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………

Pengalaman Publikasi Ilmah

1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………….
3. ……………………………………………

Samarinda,………………………….

Tanda Tangan
17
Nama jelas
RIWAYAT HIDUP

Anggota

Nama :

Tempat Tanggal Lahir :

Alamat

NIDN :

Mata Kuliah Yang diampu

Riwayat Pendidikan :

1. …………………………….
2. …………………………….
3. …………………………….

Pengalaman Pengabmas dan Penelitian :

1. ………………………………………………
2. ………………………………………………………
3. ………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………

Pengalaman Publikasi Ilmah

1 ……………………………………………………..
2 ……………………………………….
3 ……………………………………………
Samarinda,………………………….

Tanda Tangan

Nama jelas

18
RIWAYAT HIDUP

Anggota Mahasiswa

Nama :

Tempat Tanggal Lahir :

Alamat

NIDN :

Mata Kuliah Yang diampu

Riwayat Pendidikan :

1. …………………………….
2 …………………………….
3 …………………………….

Pengalaman Pengabmas dan Penelitian :

1. ………………………………………………
2 ………………………………………………………
3 ………………………………………………………..
4 ………………………………………………………………

Pengalaman Publikasi Ilmah

1……………………………………………………..

2……………………………………….

3……………………………………………

Samarinda,………………………….

Tanda Tangan

Nama jelas 19
RIWAYAT HIDUP

Anggota Mahasiswa

Nama :

Tempat Tanggal Lahir :

Alamat

NIDN :

Mata Kuliah Yang diampu

Riwayat Pendidikan :

1 …………………………….
2 …………………………….
3 …………………………….

Pengalaman Pengabmas dan Penelitian :

1………………………………………………

2………………………………………………………

3………………………………………………………..

4………………………………………………………………

Pengalaman Publikasi Ilmah

1……………………………………………………..

2……………………………………….

3……………………………………………

Samarinda,………………………….

Tanda Tangan 20

Nama jelas
RIWAYAT HIDUP
Anggota Mahasiswa
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat
NIDN :
Mata Kuliah Yang diampu
Riwayat Pendidikan :
1 …………………………….
2 …………………………….
3 …………………………….
Pengalaman Pengabmas dan Penelitian :
1………………………………………………
2………………………………………………………
3………………………………………………………..
4………………………………………………………………
Pengalaman Publikasi Ilmah
1…………………………………………………..
2……………………………………….
3……………………………………………

Samarinda,………………………….

Tanda Tangan

Nama jelas

21
LAMPIRAN 2
PETA LOKASI

22
LAMPIRAN 3

SURAT

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama :
2. Jabatan :
3. Nama IRT/Kelompok :
4. Bidang Usaha :
5. Alamat :
Menyatakan bersedia untuk bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan Program
PKM, guna menerapkan IPTEK dengan tujuan mengembangkan produk/jasa
atau target sosial lainnya, dengan :
Nama Ketua Tim Pengusul :
………………………………………………………….
Perguruan Tinggi :
………………………………………………………….
Bersama ini pula kami menyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara
Usaha Kecil/ Menengah atau Kelompok dan Pelaksanaan Kegiatan Program
tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan usaha dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
..............., .......................

Yang membuat pernyataan

Meterai
Rp 6.000,- Tanda tangan

(Nama Terang)

23
PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENDIDIKAN KESEHATAN : MENGENAL DIABETES MEILLITUS


DAN CARA MENGENDALIKAN GULA DARAH

DISUSUN OLEH :

Ketua : Rasdiana, R., S.Kep., M.Kes (NIDN. 11-2711-8802)

Anggota : Andi Sitti Jamilah, A.Kp., M.Pd (NIDN. 11-1310-7201)

Anggota Mahasiswa : Rizky Aprilia

Eka Astuti

Widya Niza Alawiyah

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM KALIMANTAN TIMUR

AKADEMI KEPERAWATAN YARSI SAMARINDA

2016

24
Pokok pembahasan :Diabetes Melitus

Sub Pembahasan : Mengenal Diabetes Meillitus dan Cara Mengendalikan Gula


Darah

Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien yang terkena Diabetes Melitus

Hari/Tanggal : 4 Desember 2016

Jam/Waktu : 14.00 - selesai

Tempat : Rt. 04

Durasi : 50 menit

A. Analisa Data
Diabetes melitus adalah sindroma yang ditandai oleh kadar glukosa darah
yang tinggi (hiperglisemia) menahun karena gangguan produksi, sekresi
insulin maupun resistensi insulin. Saat ini diduga secara global jumlah
penderita DM adalah 200 juta orang. Di Amerika Serika, kurang lebih
650.000 kasus diabetes mellitus baru didiagnosis setiap tahunnya (Healthy
People 2000, 1990). Setengah dari jumlah kasus Diabetes Mellitus (DM)
tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes mellitus tidak disertai
gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi penyakit diabetes mellitus
meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori
yang dimakan, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah
populasi manusia usia lanjut. Diabetes mellitus terutama prevalen diantara
kaum lanjut usia. Diantara individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6
% menderita diabetes mellitus tipe II.

25
Di Amerika Serikat, diabetes mellitus merupakan penyebab utama
kebutaan diantara penduduk berusia 25 tahun hingga 74 tahun akibat
retinopati diabetik dan juga menjadi penyebab utama amputasi diluar
trauma kecelakaan. Pada usia yang sama, penderita diabetes mellitus
paling sedikit 2,5 kali lebi sering terkena serangan jantung dibandingkan
dengan mereka yang tidak menderita diabetes mellitus 75% penderita
diabetes mellitus akhirnya meninggal karena penyakit vascular.
Serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan gangrene adalah komplikasi
yang paling utama. Selain itu, kematian janin intrauterine pada ibu-ibu
yang menderita diabetes mellitus tidak terkontrol juga meningkat.
Sedangkan di Indonesia sendiri jumlah penderita DM sekitar 1,5% dari
jumlah penduduk (Marwani Bratasaputra, 2000).
Melihat pola pertambahan penduduk saat ini diperkirakan pada tahun
2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun
dan dengan asumsi prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 2 %, akan
didapatkan 3,56 juta pasien Diabetes Mellitus, suatu jumlah yang besar
untuk dapat ditanggani sendiri oleh para ahli DM. Oleh karena itu
antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya ledakan pasien
DM ini harus sudah dimulai dari sekarang. Untuk itu perlu dilakukan
penanganan serius terpadu agar tidak menjadi masalah kesehatan nasional
di kemudian hari. Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes
mellitus yaitu diet, latihan, pemantauan, terapi (jika diperlukan), dan
pendidikan. Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari
penatalaksanaan diabetes mellitus. Begitu pula dengan latihan sangat
penting untuk menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor
risiko kardiovaskuler.
Penanganan pertama yang harus dilakukan agar klien mampu
melakukan kelima komponen tersebut dengan baik adalah dengan
memberikan health education mengenai pengontrolan gula darah agar

26
mencegah terjadinya komplikasi pada penderita DM dan pencegahan DM
pada orang yang belum terdiagnosis diabetes melitus serta orang beresiko
tinggi menderita DM.
Penyuluhan merupakan dasar utama untuk pengobatan diabetes
mellitus bagipasien dan juga pencegahan diabetes bagi keluarga pasien
serta masyarakat. Diet bagi pasien DM merupakan komponen yang sangat
penting dalam mengontrol gula darah agar tetap dalam batas normal dan
stabil. Untuk itu, penting untuk dilakukan edukasi kepada penderita
beserta keluarganya akan pentingnya pendidikan akan nutrisi makanan
dan cara menerapkan resep-resep masakan yang sehat di dalam keluarga
dengan memperhatikan jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal, dan jenis
makanan yang baik dikonsumsi, untuk menanamkan pola makan sehat
kepada penderita diabetes beserta anggota keluarga.

B. Tujuan

1. Tujuan Insrtuksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan , peserta dapat
mengetahui Diet pada Diabetes Melitus

2. Tujuan Insrtuksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan , ibu di harapakan dapat :
a. Menjelaskan pengertian diet
b. Menyebutkan 3 dari 5 tujuan diet pada pasien Diabetes Melitus
c. Menyebutkan komposisi makanan yang dianjurkan untuk pasien
Diabetes Melitus
C. Isi materi (uraian materi penyuluhan terlampir atau dilampirkan)
1. Pengertian diabetes militus
2. Faktor resiko diabetes militus
3. Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus (DM)
4. Pengobatan Bagi Penderita Diabetes Melitus (DM)

27
5. Cara mengendalikan gula darah
D. Metode

1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

E. Media.
1. Leaflet

F. Kegiatan pembelajaran

Waktu KegiatanPenyuluhan Penyuluh Sasaran


5Menit Pembukaan  Memberisalam  Menjawab salam
 Salam  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Perkenalan  Menjelaskan  Memperhatikan
 Tujuan
10menit Menjelaskan materi  Menjelaskan tentang  Menyimak dan
secara sistematis pengertian diabetes militus , mendengarkan
faktor resiko, tanda gejala
dan cara menangani gula  Menyimak dan
darah mendengarkan
10menit Evaluasi :  Memberikan kesempatan  Memberikan
Tanya jawab pada pertanyaan
 Memberikan kesempatan
pada  Menyampaikan
kesimpulan hasil
penyuluhan
10menit Penutup :  Membacakan kesimpulan  Mendengarkan
Kesimpulan materi
 Mengucapkan terimakasih
Terimakasih atas peran  Mendengarkan
 Mengucapkan salam
Saran penutup
 Menjawab salam

28
G. Evaluasi

1. EvaluasiStruktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
a) Sasaranan antusias terhadap materi penyuluhan
b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampaia
acara berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan

3. Evaluasi Hasil

No EvaluasiLisan ResponsAudiens Nilai


1. Pengertian Diabetes militus
2. Faktor risiko diabetes
militus
3. Tanda gejala diabetes
militus
4. Pengobatan Bagi Penderita
Diabetes Melitus (DM)
5. Cara mengendalikan gula
darah

29
VIII. Lampiran Materi
1. DEFINISI
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau kedua- duanya (Sudoyo, 2007).
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, dan atau
peningkatan resistensi insulin seluler terhadap insulin. Hiperglikemia
kronik dan gangguan metabolik DM lainnya akan menyebabkan
kerusakan jaringan dan organ, seperti mata, ginjal, syaraf, dan sistem
vaskular (Cavallerano, 2009).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia
karena menurunnya produksi insulin akibat dari kerusakan sel pankreas
(Suzanne, 2002).
.
KADAR GULA DARAH (mg/dl)
Normal Pra DM DM
Puasa < 110 110-125 ≥ 126
Tidak
Puasa < 110 110-199 ≥ 200

2. FAKTOR RISIKO
Faktor risiko di abetes melli tus umumnya di bagi menjadi 2 golongan
besar yaitu :
1) Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
a. Umur
Manusia mengalami penurunan fisiologis setelah umur 40 tahun.
Diabetes mellitus sering muncul setelah manusia memasuki umur

30
rawan tersebut. Semakin bertambahnya umur, maka risiko menderita
diabetes mellitus akan meningkat terutama umur 45 tahun (kelompok
risiko tinggi).
b. Jenis kelamin
Distribusi penderita diabetes mellitus menurut jenis kelamin
sangat bervariasi. Di Amerika Serikat penderita diabetes mellitus lebih
banyak terjadi pada perempuan dari pada laki-laki.
c. Bangsa dan etnik
Berdasarkan penelitian terakhir di 10 negara menunjukkan
bahwa bangsa Asia lebih berisiko terserang diabetes mellitus
dibandingkan bangsa Barat. Hasil dari penelitian tersebut mengatakan
bahwa secara keseluruhan bangsa Asia kurang berolahraga
dibandingkan bangsa-bangsa di benua Barat.
d. Faktor keturunan
Adanya riwayat diabetes mellitus dalam keluarga terutama orang
tua dan saudara kandung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit
ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita
diabetes. Ahli menyebutkan bahwa diabetes mellitus merupakan
penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin. Umumnya laki-
laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan perempuan sebagai
pihak yang membawa gen untuk di wariskan kepada anak-anaknya.
e. Riwayat menderita diabetes gestasional
Diabetes gestasional dapat terjadi sekitar 2-5 % pada ibu hamil.
Biasanya diabetes akan hilang setelah anak lahir. Namun, dapat pula
terjadi diabetes di kemudian hari. Ibu hamil yang menderita diabetes
akan melahirkan bayi besar dengan berat badan lebih dari 4000 gram.
Apabila hal ini terjadi, maka kemungkinan besar si ibu akan mengidap
diabetes tipe 2 kelak.

31
2) Faktor yang dapat dimodifikasi
a. Obesitas
Berdasarkan beberapa teori menyebutkan bahwa obesitas merupakan
faktor predisposisi terjadinya resistensi insulin. Semakin banyak jaringan
lemak pada tubuh, maka tubuh semakin resisten terhadap kerja insulin,
terutama bila lemak tubuh atau kelebihan berat badan terkumpul di daerah
sentral atau perut (central obesity). Lemak dapat memblokir kerja insulin
sehingga glukosa tidak dapat diangkut ke dalam sel dan menumpuk dalam
pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Obesitas
merupakan faktor risiko terjadinya diabetes mellitus tipe 2 dimana sekitar
80-90% penderita mengalami obesitas.
b. Aktifitas fisik yang kurang
Berdasarkan penelitian bahwa aktifitas fisik yang dilakukan secara
teratur dapat menambah sensitifitas insulin. Prevalensi diabetes mellitus
mencapai 2-4 kali lipat terjadi pada individu yang kurang aktif
dibandingkan dengan individu yang aktif .
Semakin kurang aktifitas fisik, maka semakin mudah seseorang
terkena diabetes. Olahraga atau aktifitas fisik dapat membantu mengontrol
berat badan. Glukosa dalam darah akan dibakar menjadi energi, sehingga
sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Selain itu, aktifitas fisik
yang teratur juga dapat melancarkan peredaran darah, dan menurunkan
faktor risiko terjadinya diabetes mellitus.
c. Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistole 140
mmHg atau tekanan darah diastole 90 mmHg. Hipertensi juga dapat
menimbulkan resistensi insulin dan merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya diabetes mellitus.

32
d. Stres
Kondisi stres kronik cenderung membuat seseorang mencari makanan
yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin
pada otak. Serotonin mempunyai efek penenang sementara untuk
meredakan stresnya. Tetapi efek mengkonsumsi makanan yang manis-manis
dan berlemak tinggi terlalu banyak berbahaya bagi mereka yang berisiko
terkena diabetes mellitus.
e. Pola makan
Pola makan yang salah dapat mengakibatkan kurang gizi atau
kelebihan berat badan. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan risiko
terkena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat menganggu fungsi pankreas
dan mengakibatkan gangguan sekresi insulin. Sedangkan kelebihan berat
badan dapat mengakibatkan gangguan kerja insulin.
f. Alkohol
Alkohol dapat menyebabkan terjadinya inflamasi kronis pada pankreas
yang dikenal dengan istilah pankreatitis. Penyakit tersebut dapat
menimbulkan gangguan produksi insulin dan akhirnya dapat menyebabkan
diabetes mellitus.E. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
hipertensi
Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :
1. Obesitas
2. Perokok
3. Peminum alkohol
4. Penyakit DM dan jantung
5. Wanita yang tidak menstruasi
6. Stress
7. Kurang olah raga
8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

33
3.Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus (DM)
a. Kesemutan dan rasa baal
b. Haus, lapar, banyak kencing yang terus menerus
c. Kelemahan tubuh
d. Luka yang tidak sembuh-sembuh

4. Pengobatan Bagi Penderita Diabetes Melitus (DM)


a. Terapi diet dan gizi
b. Olah raga
c. Terapi obat
d. Penyuluhan gizi

5. Cara mengendalikan Gula darah


a. Berolahraga
b. Diet diabetes
1) rendah garam
Syaratnya :
 Cukup kalori
 Bentuk makanan disesuikan dengan keadaan penyakit
 Jumlah garam disesuaikan dengan beratnya pembengkakan pada kaki
dan tangan dan tekanan darah.
Contoh menu : ( memberikan garam ½ sendok teh )
beras 70 gr = 1 gls
Telur 50 gr = 1 btr
Minyak 5 gr = 1 ½ sdm
Tempe 2 ptg sdg

34
2) Diet rendah gula
Contoh menu :
• beras 100 gr = 1 gls
• ayam tanpa kulit 40 gr = 1 ptg sdg
• kacang hijau 20 gr = 2 sdm
• jeruk 2 buah

3) Diet rendah lemak


Syaratnya:
• Tinggi vitamin
• Protein dan karbohidrat cukup
• Mengandung mineral yang tinggi
• Makanan diberikan dalam porsi kecil

Contoh menu makanan :

• Beras 100 gr = 1 gls


• Telur 50 gr = 1 btr
• Minyak 5 gr = 1 ½ sdm
• Tempe 2 ptg sdg
• Tomat/timun/jeruk 2 buah sdg

35
DOKUMENTASI yang dikirim bu nana ya bu

36

Anda mungkin juga menyukai