PEMBAHASAN
Selain itu pancasila juga sebagai falsafah yakni, lima sila dari pancasila pada
hakikatnya adalah suatu nilai, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilai kerakyatan dan nilai keadilan, nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi
peyelenggaraan kehidupan bernegara indonesia
Studi tentang nilai termsuk dalam ruang lingkup estetika dan etika. Ettika
cenderung kepada studi dan justufukasi yang menyangkut tentang manusia
memikirkan keindahan, atau apa yang merka senangi. Refleksi filsafat yang
dikembangkan oleh notonegoro untuk menggali nilai-nilai pancaasila, ternyata
kemudian dijadikan pangkal tolak pelaksanaannya yang berujud konsep pengamalan
yang bersifat subyektif dan obyektif. Pengamalam secara obyektif adalah
pengamalan dibidang kehidupan negara atau kemasyarakatan, yang penjelasannya
berupa satu perangkat ketentuan hukum yang secara hierarkis berupa pasal-pasal
UUD, TAP MPR, undang-undang organik dan peraturan-peraturan pelaksanaan
lainnya. Pengamalan secara subyektif adalah adalah pengamalan yang dilakukan
oleh manusia individual, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat
ataupun sebagai pemegang kekuasaan, yang penjelmaannya berupa tingkah laku dan
sikap dalam hidup sehari hari.
Kesimpulan
Filsafat sendiri merupakan suatu dari tiga aspek yakni; proses dan produk, ilmu atau
metode dan pandangan hidup, serta teoritis dan praktis.
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan
hal yang penting dalam hidupnya. Nilai berada dalam dua hubungan: kognitif dan afektif.
Nilai-Nilai Filosofis Pancasila, nilai ketuhanan sifat tuhan yang maha esa menjiwai
keempat sila lainnya. Didalam sila kemanusian yang adil dan beradad mengandung nilai
bahwa negara menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang merupakan mahkluk
beradap. Sila persatuan indonesia mengandung sebuah nilai yakni negara merupakan
sebuah persekutuan hidup bersama yang memiliki faktor-faktor dalam membentuk sebuah
negara seperti suku, ras, budaya, maupun agama. ecara mutlak sila kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan mengandung
sebuah nilai demokrasi. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia memiliki sebuah
makna sebagai sebuah dasar yang sekaligus menjadi tujuan, yakni tercapainya sebuah
tujuan masyarakat indonesia yang adil dan makmur secara lahir maupun batin. Nilai-nilai
dasar tersebut bersifat abstrak dan normatof.