Anda di halaman 1dari 18

Tugas kelompok IV

PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK


Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Anak
Dosen Pembimbing : Sri Hidayati, MA

Disusun Oleh :
Indri Widia Ningsih
1801170186
Rizki Lestari
1801170176
Chairullah
1801170175

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
TAHUN 2019 / 1441 H

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam

interaksi sehari hari. Bahasa yang paling sering digunakan yaitu

bahasa lisan. Bahasa digunakan untuk menyampaikan maksud pada

seseorang dengan tatanan kata yang mudah dimengerti. Maka dari itu

untuk dapat menyampaikan maksud dengan jelas, penggunaan

bahasa yang benar sangat penting. Dari manakah kemampuan bahasa

pada manusia dimulai? Bahasa merupakan bagian dari perkembangan

manusia yang tidak bisa dipisahkan sebagai alat komunikasi antar

sesamanya.

Pada anak, bahasa terus berkembang sejak usia dini. Anak belajar

bahasa dari mendengar, melihat, dan menirukan orang- orang

disekitarnya. Beberapa faktor lain juga berpengaruh terhadap cepat

atau lambatnya perkembangan bahasa pada anak. Kemampuan

perkembangan bahsa setiap anak berbeda- beda. Stimulus untuk

mengembangkan bahsa pada anak usia dini pun perlu dilakukan agar

perkembangan bahasa anak bisa baik dan sesuai dengan tahapan

tumbuh kembangnya

2
B. Batasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, kami hanya membahasa tentang

perkembangan bahasa pada anak. Dan kami membatasi masalah atau

pembahasan diluar yang kami bahas.

C. Rumusan Masalah

1. apakah pengertian perkembangan bahasa?

2. bagaimana perkembangan bahasa pada anak?

3. bagaimana tahap perkembangan bahasa pada anak?

4. apa sajakah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa

pada anak?

5. bagaimana gangguan berbahasa pada anak?

6. bagaimana tahapan perkembangan bahasa?

7. apakah fungsi bahasa pada anak?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk

anak-anak, anak dapat mengembangkan kemapuan sosialnya ( sosial

skil ) melalui berbahasa dengan lingkungan sosial dimulai dengan

penguasaan kemampuan berbahasa, melalui berbahasa anak dapat

mengekspresikan pikiran nya sehingga orang lain dapat mengerti dan

menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan dapat menciptakan

suatu hubungan sosial, dengan kemampuan berbahasa anak juga

dapat mengembangkan kemampuan lain yang berhubungan dengan

kemampuan bahasa yaitu, menulis, membaca, berhitung.1

B. Perkembangan Bahasa Pada Anak.

Pengertian perkembangan bahasa meliputi juga perkembangan

kompetensi komunikasi, yakni kemampuan untuk menggunakan

semua keterampilan berbahasa manusia untuk berekspresi dan

memaknai. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan anak

dan lingkungan sekitarnya. Interaksi dengan orang yang lebih dewasa

dan lingkungan sekitarnya. Interaksi dengan orang yang lebih dewasa

atau panutan yang lebih matang memaikan peranan yang sangat

1
Semiawan, Conny R. Prof.Dr.2008.Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah
Dasar.Jakarta:PT Index

4
penting bagi dalam membantu peningkatan kemampuan anak untuk

berkomunikasi.2 Peran perkembangan bahasa memainkan peranan

yang signitif dalam perkembangan sosial anak.

Perkembangan bahasa pada anak terjadi dari aktivitas mendengar,

melihat, dan meniru orang dewasa disekitar mereka. Bahasa

digunakan untuk mengajarkan anak tentang sesuatu. Menurut

Vygotsky, anak belajar bahasa berasal dari orang dewasa kemudian

diinternalisasikan sebagai alat berfikir dan alat kontrol. Perkembangan

bahasa juga dinyatakan akan berkembang sesuai atau sejalan dengan

perkembangan biologisnya.

Sehingga apabila perkembangan biologisnya belum pada tahap

tertentu, kemampuan bahasa juga tidak bisa dipaksakan.

Perkembangan biologis disini terkait dengan pertumbuhan fisiologis

seperti lidah masih terlalu besar, laring masih terlalu tinggi, mulut

masih kecil atau sempit, dan lainnya. Menurut Chomsky mengatakan

bahwa bahasa diperoleh secara kodrati dan berjalan terus menerus

sesuai jadwal genetik yang berkembang. Artinya perkembangan

bahasa akan menyesuaikan dengan perkembang tubuh atau biologis

anak.

C. Tahap Perkembangan Bahasa Pada Anak

Bayi baru lahir sampai usia satu tahun lazim disebut dengan istilah

infant, artinya “tidak mempu berbicara”. Istilah ini memang tepat kalau

2
Bredekamp & Copple. 2007. “Influences on Early Childhool Development.” Early Childhood
Development Journal Vol. 36 (137-139).

5
dikaitkan dengan kemampuan berbiacara atau berbahasa. Namun

kurang tepat atau tidak tepat kalau dikaitkan dengan kemampuan

berkomunaki, sebab meskipun komunikasi dengan orang yang

memeliharanya, mislanya dengan tangisan, senyuman, atau gerak-

gerak tubuh. Oleh karena itu, dalam tahap perkembangan bahasa bayi

(kanak-kanak) dapat dibagi menjadi dua.

1. Tahap Perkembangan Artikulasi

Ini dilalui bayi antara sejak lahir sampai kira-kira berusia 14

bulan. Bahwa bayi menjelang usia satu tahun, bayi di mana pun

sudah mampu menghasilkan bunyi-bunyian vokal “aaa”, “eee” atau

“uuu” dengan maksud untuk menyatakan perasaan tertentu3.

Namun sebenarnya usaha ke arah “menghasilkan” bunyi-bunyi itu

sudah meulai pada minggu-minggu sejak kelahiran bayi itu.

2. Tahap Perkembangan Kata dan Kalimat

Kemampuan bervokabel dilanjutkan dengan kemampuan

mengucapka kata lalu mengucapkan kalimat sederhana dan kalimat

yang lebih sempurna. Namun, hal ini dikuasai secara berjenjang dan

dalam waktu tertentu.

1) Kata Pertama

3
Dora, Marian dan engel, R. 2006. “Childhood Language.” Journal of european Studies 40 (1) 59-
72

6
Menurut Francescato4 anak belajar mengucapkan kata

sebagai suatu keseluruhan, tanpa memperhatikan fenom kata-

kata itu satu persatu.

2) Kalimat satu Kata

Kalimat satu kata yang lazim disebut ucapan holofrasis oleh

banyak pakar dapat dianggap bukan sebagai kalimat. Karena

maknanya sukar diprediksikan. Kalimat bagi mereka dalam

pemerolehan sintensis baru dimulai kalau anak itu sudah dapat

menggabungkan dua buah kata (lebih kurang berusia dua

tahun).

3) Kalimat dua kata

Kalimat dua kata adalah kalimat yang hanya terdiri dari dua

buah kata. Sebagai kelanjutan dari kalimat satu kata.

Pendapat lain tentang tahao perkembangan bahasa anak

yaitu:

1. Tahap satu Kata (12-18 Bulan)

Pada tahap ini, anak sudah mulai belajar menggunakan

satu kata yang memiliki arti yang mewakili keseluruhan

idenya. Satu kata mewakili satu atau bahkan lebih frasa

atau kalimat. Kata kata yang sering diucapakan oleh orang

tua sewaktu mengajak berbicara seringkali menjadi kata

yang diucapkan oleh si bayi.

4
Purwo BK. 2009. Menjadi Guru Pembelajar. Jurnal Pendidikan Penabur 8 (13):
64-70.

7
2. Tahap dua kata (18-24 Bulan)

Pada masa ini, kebanyakan anak sudah mulai mencapai

tahap kombinasi dua kata. Kata-kata yang diucapkan ketika

masih tahap satu-kata dikombinasikan dalam ucapan-

ucapan pendek tanpa kata petunjuk, kata depan, atau kata

bentuk-bentuk lain yang seharusnya digunakan.

3. Tahap banyak kata (3-5 tahun)

Pada saat mencapai usia tiga tahun anak semakin kaya

dengan perendaharaan kata. Mereka sudah mulau mempu

membuat kalimat pertanyaan. Pertanyaan negatif, kalimat

majemuk, dan berbagai macam kalimat.

4. 3-4 Tahun

Anak mulai mampu menggunakan kata-kata bersifat

perintah, hal ini juga menunjukkan adanya rasa percaya diri

yang kuat dalam menggunakan kata-kata dan menguasai

keadaan. Mereka senang sekali menggunakan kata-kata

baru dan terus berlatih untuk menguasainya. Mereka

menyadari, bahwa dengan kata-kata mereka bisa

mengendalikan situasi seperti yang diinginkannya, bisa

memengaruhi orang lain, bisa mengajak teman-temannya

atau ibunya.

8
Menurut Piaget dan Vygotsky5 tahap-tahap perkembangan

bahasa pada anak sebagai berikut:

1. Tahap meraban (pralinguistik) pertama (0-0,5 tahun)

Selama bulan-bulan awal kehidupan, bayi menangis,

mengkut, menjerit, dan tertawa. Tahap meraban ini dialami

oleh anak yang berusia 0-5 bulan. Berikut perincian tahap

perkembangan anak berdasarkan penelitian beberapa ahli

dihimpun oleh Clark (2007)

a. 0-2 minggu anak sudah mendapatkan muka ke arah

suara. Anak sudah dapat membedakan suara manusia

dengan suara lainnya. Seperti bel, bunyi gemerutuk

maupun bunyi peluit. Anak akan berhenti menangis jika

mendengar orang berbiacara.

b. 1-2 bulan: anak dapat membedakan suku kata (seperti,

bu dan pa). Anak dapat merespon secara berbeda

terhadap kualitas emosi suara manusia

c. 3-4 bulan: anak sudah dapat membedakan suara laki-

laki dan suara perempuan.

d. 5 bulan: anak mulau memperlihatkan intonasi dan ritme

dalam ucapan.

Pada tahap ini, anak mulai meraban (mengoceh) dengan

suara melodis. Pada tahap ini, perkembangan bahasa anak

5
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

9
yang paling mencolok adalah perkembangan

comprehension/penggunaan bahasa secara pasif. Dalam

hal ini orangtua, keluarga, lingkungan bahkan pengasuh

anak sangat diperlukan dalam proses pengembangan

secara optimal.

2. Tahap meraban kedua (0,5-1 Tahun).

Pada tahap ini anak mulai aktif. Secara fisik anak sudah

dapat melakukan gerakan-gerakan seperti memegang dan

mengangkan benda atau petunjuk. Berkomunisaki dengan

anak mulai mengasikkan karena anak mulai aktif

berkomunikasi.

a. 5-6 bulan

Dari segi komprehensi, kemampuan bahasa pada anak

semakin baik dan luas, anak semakin mengerti beberapa

makna kata. Misalnya, nama, larangan sederhana,

perintah sederhana maupun ajakan singkat. Hal ini

menunjukkan bahwa bayi sudah mampu mengangkat

benda secara spontan memperlihatkan kepada orang

lain. (Clark 2007). Menurut Weiss 2012 tahap ini disebut

juga tahap omong kosong, tahap kata tanpa makna. Ciri-

ciri lain yaitu ocehan, sering dihasilkan dengan intonasi,

kadang-kadang dengan tekanan yang ada hubungannya

dengan pertanyaan-pertanyaannya.

10
b. 7-8 Bulan

Anak sudah dapat mengenal bunyi kata untuk objek

yang sering diajarkan dan dikenalkan orang tuanya

secara berulang-ulang.

c. 8 Bulan-1 Tahun

Anak sudah mulai berinisiatif memulai komunikasi. Ia

selalu menarik perhatian orang dewasa. Selain

mengoceh ia pun pandai menggunakan bahasa isyarat.

Misalnya dengan cara menunjukkan atau meraih benda

benda.

3. Tahap linguistik

Pada tahap pralinguistik, pemerolehan bahasa anak belum

menyerupai bahasa orang dewasa, maka pada tahap ini

anak mulai bisa mengucapkan bahasa yang menyerupai

ujaran orang dewasa. Tahap ini terbagi menjadi lima

menurut para ahli antara lain:

a. Tahap Holofrastik (1-2 Tahun)

Pada masa ini, masukan kebahasaan berupa

pengetahuan anak tentang kehidupan di sekitanya

semakin banyak, misalnya: nama nggota keluarga,

binatang, nama makanan dan lain lain. Faktor-faktor

masukan inilah yang memungkinkan anak memperoleh

semantik (makna kata) dan kemudia secara bertahap

11
dapat mengucapkannya. pada tahap ini, anak sudah

mulai mengucapkan satu kata. Waktu berakhirnya tahap

ini tidak semua sama pada setiap anak. Ada yang tiga

tahun dan ada juga yang lebih cepat.

Pada tahap ini, gerakan fisik seperti menyentuh,

menunjuk, menangkap benda dikombinasikan dengan

satu kata.

b. Tahap II, kalimat Sua kata (2-3 Tahun)

Kanak-kanak memasuki tahap ini sengan pertama kali

mengucapkan dua holofrosa dalam rangkaian yang

ceoat. Tarigan 2008. Komunikasi yang ingin ia

sampaikan berupa pertayaan dan meminta. Karta-kata

yang digunakan misalnya sana, sini, itu, lihat, mau dan

minta.

c. Tahap Linguistik III Pengembangan Tata Bahasa (3-4

Tahun)

Menyebutkan bahwa perkembangan ini dengan kalimat

lebih dua kata dan periode diferensiasi. Anak sudah

dapat bercakap-cakap dengan teman sebaya dan mulai

aktif memuai percakapan. Pada tahap ini, pergaulan

anak makin luas yang berarti menambah pengetahuan

dan menambah perbendaraharaan kata.

12
d. Tahap Linguistik IV: Bahasa menjelang

Dewasa/Pradewasa (4-5 Tahun)

Anak sudah mulai menerapkan struktur tata bahasa dan

kalimat-kalimat yang agak rumit. Misalnya :kalimat

majemuk sederhana. Contoh: ibu beli sayur dan krupuk.

Kemampuan menghasilkan kalimat telah beragam, ada

kalimat pertanyaan/ kalimat berita, kalimat perintah, dan

kalimat tanya.

Menurut Clark (2007), pada tahap ini anak masih

mengalami kesulitan bagaimana memetakan ide ke

dalam bahasa. Anak mengalami kesulitan dalam

mengungkapkan pikirannya ke dalam kata-kata yang

bermakna.

e. Tahap Linguistik V Kompetensi Penuh (5 Tahun-Lebih)

Sejak usia lima tahun umumnya anak-anak yang

berkembangnya normal telah menyuasai elem-elemen

sinteksis bahasa ibunya dan telah memiliki kompetensi

(pemehaman dan produktivitas bahasa)secara memadai.

Perbendaharaan katanya masih terbatas tetapi terus

berkembang/bertambah dengan kecepatan yang

mengagumkan.6

6
Lilis Madyawati. 2016. Strategi Pengembangan bahasa pada anak. Jakarta:
Kencana. Hlmn.55

13
D. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Pada Anak

Beberapa faktor berikut ini mempengaruhi perkembangan bahasa

anak usia dini :

1. Intelegensi

Tingkat kecerdasan atau intelegensi setiap anak berbeda.

Intelegensi merupakan hal yang bisa diturunkan dari orang tua ke

anak. Semakin tinggi tingkat intelegensi maka akan mempengaruhi

kecepatan perkembangan bahasa anak, begitu juga sebaliknya.

Terdapat relevansi antara tingkat intelegensi seseorang dengan

pcepat lambatnya perkembangan bahasa.

2. Faktor Kesehatan

Faktor kesehatan merupakan faktor yang paling penting dan

secara langsung terkait dengan perkembangan anak secara

psikologis, fisiologis, secara kognitif, afektif, dan juga psikomotor

tergantung terhadap tipe sakit dan juga berapa lama anak sakit.

Apabila kondisi sakit dialami anak pada usia dini dan dalam rentang

yang cukup lama, maka akan berdampak pada terganggunya

perkembangan bahasa anak.

3. Status Sosial

Anak dengan latar belakang sosial dari tingkat menengah ke

atas memiliki kemampuan perkembangan bahasa yang lebih baik

dan lebih cepat dibandingkan anak dari tingkat sosial bawah. Hal ini

juga berhubungan dengan tingginya tingkat pendidikan orang tua

14
yang mampu mengajarkan bahasa pada anak. Anak juga memiliki

tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan mampu menguasai

bahasa dengan cepat karena adanya penguatan atas respon

mereka.

4. Jenis Kelamin

Anak perempuan dikatakan memiliki kemampuan

perkembangan bahasa yang lebbih cepat dibandingkan anak laki-

laki. Anak perempuan juga mampu menguasai kosa kata yang lebih

banyak dari anak laki- laki. Namun hal ini dapat bergeser seiring

perkembangan dan pertumbuhan usia.

5. Jumlah saudara atau jumlah keluarga

Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan anggota yang

banyak akan memiliki perkembangan bahasa yang lebih cepat

daripada anak tunggal. Banyaknya anggota keluarga membuat

anak banyak berinteraksi dengan berbagai tipe orang dan dengan

penggunaan bahasa yang lebih beragam sehingga kemampuannya

dalam berbahasa juga berkembang lebih cepat.

6. Hubungan keluarga

Pada anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis,

kurang kasih sayang anak akan tumbuh dengan kemampuan

bahasa yang kurang atau mengalami kelainan, misal anak menjadi

gagap, berkata kasar, tidak sopan, takur berbicara.

7. Penggunaan dua bahasa

15
Anak yang dididik orang tuanya dengan dua bahasa memiliki

kemampuan perkembangan bahsa yang lebih cepat. Penggunaan

bahasa yang dipelajarinya lebih beragam sehingga menambah

wawasan anak. Misalnya anak diajarkan menggunakan bahasa

jawa di dalam rumah dan bahasa Indonesia di sekolah. Atau

keluarga dengan dua kewarganegaraan yang berbeda, misal anak

dilatih berbicara bahasa inggris dengan ayah dan bahasa Indonesia

dengan ibu. Dengan begitu perkembangan bahasa anak akan lebih

luas.

E. Fungsi bahasa pada anak

Bahasa merupakan salah satu kemampuan untuk mengembangkan

kemampuan intelektual dan kemampuan dasar pada anak sejak usia

dini. Fungsi mengembangkan bahasa bagi anak usia dini adalah:

1. Sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan

sekitarnya.

2. Sebagai alat pengembangan intelektual anak.

3. Sebagai alat untuk menunjukkan dan mengembangkan ekspresi

anak.

4. Sebagai alat untuk menyatakan keinginan anak.

Adapun fungsi fungsi bahasa tersebut sebagai intinya merupakan

alat komunikasi yang digunakan anak dalam kebutuhan

perkembangannya dan interaksi sosialnya dengan lingkungan.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk

anak-anak, anak dapat mengembangkan kemapuan sosialnya.

Perkembangan bahasa pada anak terjadi dari aktivitas mendengar,

melihat, dan meniru orang dewasa disekitar mereka. Bahasa digunakan

untuk mengajarkan anak tentang sesuatu.

Pembendaharaan bahasa pada anak akan semakain banyak

seiring bertambahnya usia, pengalaman dari orang tua, lingkungan, dan

segala objek yang ia lihat.

B. SARAN

Kami sadari, dalam penyususan makalah ini banyak sekali

kekurangan-kekurangan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan

kepada pembaca yang ingin mendalami masalah Perkembangan

Bahasa Pada Anak, setelah membaca makalah ini membaca sumber

lain yang lebih lengkap. Dan kami harap kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk masukan kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Allan. & Pease, Barbara. 2004. The Definitive Book of Body Language :

How to Read Others' Thoughts by Their Gestures. Australia: Pease

International

Bredekamp & Copple. 2007. “Influences on Early Childhool Development.”

Early Childhood Development Journal Vol. 36 (137-139).

Clark, Herbert H. 2007. Theoretical Issues in Natural Language

Processing Vol. 12 (57-63) New York: Association for Computing

Machinery.

Dora, Marian dan engel, R. 2006. “Childhood Language.” Journal of

european Studies 40 (1) 59-72

Purwo BK. 2009. Menjadi Guru Pembelajar. Jurnal Pendidikan Penabur 8

(13): 64-70.

Semiawan, Conny R. Prof.Dr.2008.Belajar dan Pembelajaran Prasekolah

dan Sekolah Dasar.Jakarta:PT Index

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

18

Anda mungkin juga menyukai