24-Article Text-69-2-10-20180819
24-Article Text-69-2-10-20180819
ABSTRAK:
Program sistem tanam jajarlegowo yang memodifikasi sistem pola tanam diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas padi sehingga pendapatan petani juga meningkat.
Penerapan penanaman padi dengan sistem jajar legowo harus efisien secara teknik agar
mendapatkan prouksi padi maksimal dengan tingkat pengguaan faktor-faktor produksi
tertentu. Dalam pembangunan pertanian, teknologi penggunaan faktor-faktor produksi
memegang peranan penting karena kurang tepatnya jumlah dan kombinasi faktor
produksi mengakibatkan rendahnya produksi yang dihasilkan atau tingginya biaya
produksi. Maka dari itu Untuk meningkatkan produksi, penggunaan faktor-faktor
produksi harus efisien dan efektif. Efisien secara teknik apabila produksi padi actual
mendekati produksi potensial. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi usahatani padi dan tingkat efisiensi teknis penerapan sistem
tanam jajar legowo. Analisis yang digunakan yaitu stochastic frontier untuk menganalisis
tingkat efisiensi teknis. Dari hasil analisis diperoleh faktor-faktor produksi yang
berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi adalah pupuk organik, pupuk kimia
dan tenaga kerja. Rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0,92, berarti petani sudah
mencapai produksi 92% dari potensial produksi padi dan masih terdapat 8% untuk
meningkatkan produksi padi. Dengan tingkat efisiensi sebesar 0,92 diperoleh pendapatan
usahatani padi sebesar Rp. 4.725.522,- dengan luasan lahan 0,367 ha dalam satu musim
tanam. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih dapat meningkatkan pendapatan
usahatani padi dengan meningkatkan efisiensi teknis.
55 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
di Indonesia yang masih diatas 95%. merupakan salah satu Kecamatan yang
Masyarakat Indonesia masih memilih memiliki petani padi yang cukup besar.
beras sebagai sumber utama kebutuhan Kecamatan Pademawu ini sejak tahun
makanan karena beras merupakan 2014 telah menerapkan usahatani padi
makanan pokok yang memiliki kualitas sistem jajar legowo sesuai dengan
lebih baik dibandingkan dengan jenis anjuran dari Dinas Pertanian
makanan pokok lainnya. Kabupaten Pamekasan melalui
Upaya meningkatkan dan penyuluh pertanian setempat.
mempertahankan produksi tanaman Meskipun program usahatani padi
pangan khususnya padi merupakan sistem jajar legowo ini cukup baru
keharusan sejalan dengan diterapkan, akan tetapi program
bertambahnya jumlah penduduk dan tersebut sudah mendapatkan sambutan
kebutuhan akan pangan. Kebutuhan yang baik dari petani padi karena
beras sebagai salah satu sumber pangan penyuluh selalu memberi masukan
utama penduduk Indonesia terus dalam menjalankan usahataninya.
meningkat karena selain jumlah Program sistem tanam jajar legowo
penduduk yang terus bertambah dengan yang memodifikasi sistem pola tanam
laju peningkatan 2% pertahun, juga telah mampu meningkatkan
adanya perubahan pola konsumsi produktivitas padi di Kecamatan
penduduk yang non beras ke beras Pademawu Kabupaten Pamekasan.
(Azwir et al. 2009). Untuk memenuhi Makadari itu diharapkan para petani
kebutuhan pangan dalam negeri padi menerapkan sistem tanam padi
terutama beras diperlukan upaya upaya jajar legowo guna meningkatkan
peningkatan produksi beras. Akan produksi sehingga pendapatan petani
tetapi saat ini terganjal oleh berbagai juga meningkat.
kendala, seperti serangan hama Penerapan penanaman padi
penyakit, penyimpangan iklim, dengan siste jajar legowo harus efisien
penurunan kualitas sumberdaya lahan secara teknik agar mendapatkan
dan kualitas sumber daya manusia. prouksi padi maksimal dengan tingkat
Desa Dasok merupakan salah pengguaan faktor-faktor produksi.
satu desa yang terletak di Kecamatan Dalam pembangunan pertanian,
Pademawu Kabupaten Pamekasan dan teknologi penggunaan faktor-faktor
56 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
57 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
Ln Y= β0 + β1 ln X1 + β2 ln X2 + β3 ln
X3 + β4 ln X4 + β5 ln X5 + β6 ln 3. Analisis Biaya, Penerimaan dan
X6 + vi - ui
Keuntungan Usahatani
Dimana Y merupakan produksi
Pendapatan usahatani padi adalah
tanaman padi (kg), β0 adalah konstanta,
selisih antara penerimaan yang di dapat
β1, β1, β1, β1, adalah koefisien faktor
dengan total biaya yang dikeluarkan
produksi, X1 adalah penggunaan benih
dalam satu musim tanam. Besarnya
(kg), X2 adalah penggunaan pupuk
pendapatan usahatani dapat dihitung
organik (kg), X3 adalah penggunaan
dengan menggunakan rumus sebagai
pupuk kimia (kg), X4 adalah pestisida
berikut :
padat (kg), X5 adalah pestisida cail
π = TR – TC
(lier), X6 adalah penggunaan tenaga
Dimana π merupakan pendapatan (Rp),
kerja (HOK), vi adalah a symmetric,
TR adalah total penerimaan usahatani
normally distributed random eror atau
(Rp) dan TC adalah total biaya
kesalahan acak model dan ui adalah
usahatani (Rp).
one-side error term (ui ≥ 0) atau efek
inefisiensi teknis.
58 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
10%)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber : Data Primer Diolah, 2016
Analisis Faktor-Faktor Produksi
yang Berpengaruh Terhadap Faktor penggunaan benih dengan
Produksi Usahatani Padi
sistem tanam jajar legowo secara
Dalam menganalisis faktor-faktor statistik tidak berpengaruh nyata
yang berpengaruh nata terhadap terhadap produksi padi dengan tingkat
produksi padi dengan sistem tanam kesalahan 10%. Dalam penggunaan
jajar legowo model yang digunakan benih atau hasil dari semaian padi di
adalah fungsi produksi stochastic daerah penelitian menggunakan jaraj
frontier dengan menggunakan 25 cm x 25 cm. Hal ini menujukkan
parameter Maximum Likelihood bahwa penggunaan benih yang semakin
Estimated (MLE). Model tersebut besar tidak berpengaruh secara
digunakan untuk menganalisis faktor- signifikan terhadap meningkatnya
faktor yang mempengaruhi produksi produksi padi. Hal ini bisa disebabkan
padi. Berikut hasil pendugaan fungsi penggunaan benih sudah melebihi batas
produksi dengan metode MLE. penggunaannya dengan luasan lahan
tertentu. Penggunaan benih tetap akan
Tabel 1
mempengaruhi produksi, akan tetapi
Hasil Estimasi Fungsi Produksi
Stochastic Frontier Usahatani Padi didaerah penelitian pengaruhnya tidak
dengan Sistem Tanam Jajar Legowo terlalu besar. Hasil penelitian ini
Pendekatan Maximum Likelihood
Estimation. sejalan dengan penelitian yang
Model Koefisien Std. T- dilakukan oleh Nurul (2011),
Error hitung.
Intersep -4,174 1,071 3,897 menunjukkan bahwa penggunaan benih
Benih 0,261 0,156 1,669
untuk usahatani padi di Kelurahan
Pupuk
0,893 0,248 3,596**
Organik Pagentan, Kecamatan Singosari,
Pupuk
0,306 0,096 3,183** Kabupaten Malang tidak berpengaruh
Kimia
Pestisida
0,162 0,154 1,050 nyata terhadap produksi padi.
Padat
Pestisida Penelitian Indroyono (2011) juga
0,005 0,089 0,552
Cair menyimpulkan bahwa penggunaan
Tenaga -
-0,293 0,107 bibit dalam usahatani jagung tidak
Kerja 2,720**
Ttabel = 2,09302 (** tingkat kesalahan
berpengaruh nyata terhadap produksi.
5%)
Ttabel = 1,72913 (* tingkat kesalahan
59 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
60 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
berpengaruh nyata terhadap produksi kebal hama penyakit. Hama yang sulit
padi dengan tingkat kesalahan 10%. untuk dikendalikan dan sering
Hal ini menunjukkan bahwa petani menyerang tanaman padi yaitu hama
yang menggunakan dosis pestisida tikus.
yang banyak maupun sedikit peluang Penggunaan tenaga kerja
untuk mendapatkan produksi padi berpengaruh nyata terhadap produksi
hampir sama. Penggunaan pestisda padi dengan tingkat kesalahan 5%. Hal
didaerah penelitian tidak berpengaruh ini menunjukkan bahwa semakin
karena ada sebagian dari para petani banyak tenaga kerja yang digunakan
mencampur penggunaan pestisida dan maka produksi yang dihasilkan
penggunaan dosisnya tidak sesuai semakin banyak. Proses budidaya yang
anjuran. membutuhkan banyak tenaga kerja
Faktor pengguanaan pestisida yaitu pada proses penanaman dan
kimia berpengaruh nyata terhadap penyiangan. Pada proses penanaman
produksi padi dengan tingkat kesalahan pada sistem jajar legowo harus diukur
10%. Penggunaan pestisida bertujun terlebih dahulu jarak tanamnya dengan
untuk memberantas hama dan penyakit menggunakan tali yang membentang.
tanaman padi yang akan menurunkan Penanaman antar petani juga harus
produktivitas tanaman. Semakin sering sama. Hal ini yang mengakibatkan
penanggulangan dilakukan dengan penanaman jajar legowo lebih
penggunaan pestisida maka akan membutuhkan tenaga kerja yang
meminimalisir penurunan produksi. banyak. Penelitian yang dilakukan oleh
Menurut Djojosumarto (2008), Indroyono (2011), menujukkan
pestisida adalah semua zat kimia atau penggunaan tenaga kerja pada kedelai
bahan lain serta jasad renik dan virus berpengaruh nyata terhadap produksi.
yang dipergunakan salah satunya untuk
2. Tingkat Efisiensi Teknis
memberantas atau mencegah hama-
Usahatani Padi dengan Sistem Jajar
hama dan penyakit-penyakit yang
Legowo
merusak tanaman atau hasil-hasil
Tingkat efisensi teknis usahatani
pertanian. Akan tetapi jika takarannya
padi dengan sistem tanam jajar legowo
melebihi dosis dan intens dilakukan,
digunakan untuk mengetahui tingkat
maka akan mengakibatkan terjadinya
efisiensi tertinggi dan efisiensi terendah
61 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
memiliki nilai efisiensi teknis 0,80 - tingkat efisiensi teknik usahatani padi
0,86 dengan sistem tanam jajar legowo terendah yaitu sebesar 0,81 yang berarti
hanya satu petani. Dan tingkat efisiensi bahwa responden pada tingkat efisiensi
teknis terbanyak yaitu pada tingkat ini mampu mencapai 81% dari
0,93 - 0,99 dengan jumlah 20 petani produksi potensial padi yang diperoleh
atai 68% dari total petani. Perbedaan dengan kombinasi penggunaan faktor-
tingkat efisiensi teknis bisa disebabkan faktor produksi yaitu benih, pupuk
penanaman padi dengan sistem jajar sistem tanam jajar legowo. Sedangkan
petani mencapai 0,9. Hal ini sebesar 0,96. Hal ini menunjukkan
padi dengan sistem jajar legowo tidak 96% dari potensial produksi padi
62 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
63 Vol. 4, No. 1, Juni 2016
Wacana e-ISSN : 2579-8464
Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains p-ISSN : 2337-9820
Coelli, T.J., D.S. Prasada. Rao, and Yousuf, Ahmad, Kurniawan. 2012.
G.E. Battese. 1998. An Faktor-Faktor yang
Introduction to Efficiency and Mempengaruhi Efisiensi Teknis
Productivity Analysis. Kluwer pada Usahatani Padi Lahan
Academic Publishers. London Pasang Surut di Kecamatan Anjir
Muara Kabupaten Barito Kuala
Darwanto. 2010. Analisis Efisiensi Kalimantan Selatan. Jurnal
Usahatani Padi di Jawa Tengah Agribisnis Perdesaan 2(1): 35-52
(Penerapan Analisis Frontier).
64 Vol. 4, No. 1, Juni 2016