TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah yang tinggi yang abnormal dan diukur paling
berlangsung secara terus menerus dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan
yang berbeda.
2. Klasifikasi
Klasifikasi Hipertensi pada klien berusia >18 tahun oleh The Joint National
Tabel 2.1
Diastolik
3. Anatomi Fisiologi
Gambar 2.1
Anatomi Jantung
https://www.google.com/search?q=anfis+hipertensi&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjWp_iu-
ufTAhVIvI8KHeJEDygQ_AUICigB&biw=1366&bih=635#imgrc=ugQ3Sd8f7O2_
vM:
b. Pembuluh darah, merupakan jalan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
kembali ke jantung
c. Darah, sebagai alat transport yag befungsi mengangut zat zat yang diperlukan
tubuh.
oksigen didistribusikan ke seluruh tubuh yang berasal dari paru. Darah dari
ventrikel kiri yang kaya akan oksigen menuju aorta-arteri besar-cabang arteri-
atrium kanan. Sejak dari venula inilah wara darah berbah yang semla merah
terang kaya akan oksigen kemudian menjadi merah gelap kaya akan karbon
dioksida, sedangkan sirkulasi paru dimulai pompa darah dari ventrikel kanan
melalui arteri pulmonal menuju paru, dari paru melalui pulmonali dan terus ke
atrium kiri
a. Jantung
terletak dibagian tengah rongga thoraks. Jantung terdiri dari atrium kanan dan
kiri, serta vetrikel kanan dan kiri. Antara atrium da ventrikel dibatasi oleh
anulus fibrosus.
kebutuhan suplai darah dalam tubuh. Apabila faktor penyebab dari kerja
jantung ini diatasi maka secara perlahan tapi pasti ukuran jantung akan
dan ventrikel kiri disebut katup mitral. Katup antara atrium dan venrikel
2) Katup semiluaris: katup antara ventrikel kiri dan aorta disebut semilunaris
aorta dan katup antara ventrikel kanan dgn arteri pulmonalis disebut katup
semilunari pulmonal
secara spontan
listrik
terdiri atas:
dalam keadaan normal sampao 200/menit pada ola raga berat, kerusakan
menerima dan mengikuti irama dari simpul SA, namun apabila SA rusak
maka AV Node ini akan mengambil alih fungsi pencetus impuls tapi
dari pada dalam aorta sehingga katup semilunaris aorta tertutup dan
ventrikel
d) Fase sitol atrium, memompakan sedikit lagi darah yang ada diatrium.
b. Pembuluh darah
Gambar 2.2
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjWp_iu-
ufTAhVIvI8KHeJEDygQ_AUICigB&biw=1366&bih=635#tbm=isch&q=anfis+pe
mbuluh+darh&imgrc=OrXCGBbxx3EoLM:
Vena dalam tubuh dibagi menjadi dua yaitu yang dbiawah kulitatau
superficial dan vena dalam atau profunda yan terleta diantara otot dan
b) Tekanan yang berasal dari otot yang berkontraksi karena sebagian vena
c) Daya hisap rongga thoraks saat inspirasi, daya hisap jantung saat sisole
3) Kapiler
dan tersebar diseluruh jaringan yang hidup dan berfungsi sebagai suplai
makanan diawal kapiler terjadi filtrasi cairan plasma darah karena tenaga
hidrostatik dari jantung, tenaga ini dilawan oleh tenaga tekanan osmotik
koloid dari protein plasma. Ada sedikit cairan yang tersisa diruang antar
sel yang kemudian dikumpulkan dan kemudian dialirkan kembali melalui
4. Etiologi
Defek awal perkiraan pada mekanisme pengaturan cairan tubuh dan faktor
kadar natrium normal. Kelebihan intake natrium dalam diet dapat meningkatan
volume cairan dan curah jantung pembuluh darah memberikan reaksi atas
Tekanan darah tinggi adalah hasil awal dari peningkatan curah jantung
berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar yang secara
c. Gangguan endokrin
d. Coarctation aorta
Penyempitan aorta kongenital yang mungkin terjadi beberapa tingkat pada
f. Merokok
5. Patofisiologi
sekuncup, dan TPR, peningkatan salah satu dari ketiga variabel yang tidak
terjadi akibat rangsangan saraf simpatis atau hormonal yg abnormal pada Nodus
SA. Peningkatan denyut jantung yang kronis sering kali menyebabkan tiroidisme
volume sekuncup yang kronis dapat terjadi bila volume plasma meningkat dalam
volume diastolik akhir sehingga volume sekuncup dan tekanan darah meningkat.
darah sistolik .
gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsusmsi darah yang
berlebihan. Selain peningkatan asupan diet garam, peningkatan abnormal kadar
renin dan aldosteron atau penurunan darah kehginjal juga dapat menggangu
pengendalian garam dalam air Peningkatan TPR yang kronis dapat terjadi pada
peningkatan tekanan saraf simpatis aau hormon pada arteriol, atau responsivitas
yang berlebihan dari arteriol terhadap rangsangan normal. Kedua hal tersebut akan
memompa lebih kuat dan dengan demikian menghasilkan tekanana yang lebih
besar untuk mendorong darah melintasi pembuluh darah yang menyempit. Hal ini
diastolik.
Apabila terjadi afterload dalam waktu lama, ventrikel kiri mungkin mengalami
sehingga ventrikel harus memompa darah lebih kuat lagi untuk memenuhi
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epitaksis
8) Kesadaran menurun
7. Pemeriksaan Diagnostik
renal
c. Elektrolit
1) Serum potasium/kalium
d. Urine
pheochormacytoma
juga meningkat
e. Radiologi
f. EKG (Elektrokardiogram)
(Udjianti, 2010)
8. Penatalaksanaan Medik
denyut jantung, volume sekuncup, atau TPR. Intervensi farmakologis dan non
a. Pada sebagian orang penurunan berat badan dapat mengurangi tekanan darah,
c. Tehnik relaksasi dapat mengurangi denyut jantung dan TPR dengan cara
f. Penyekat saluran kalsium menurunkan kontraksi otot polos jantung atau arteri
penyekat saluran kalsium bersifa lebih spesifik untuk saluran lambat alsium
otot jantung
h. Pada beberapa individu dapat mungkin mendapat manfaat dari diit pembatasan
9. Komplikasi
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam
yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat
a. Jantung
penyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan
tertahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak
b. Otak
c. Ginjal
akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak
dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan
didalam tubuh.
d. Mata
10. Pencegahan
Budisetio, 2001)
B. Konsep aktivitas
atau melakukan aktivitas dengan sering (tetapi tidak selalu) sesuai kekuatan. Salah satu
masalah yang biasa timbul pada aktivitas adalah hambatan mobilitas fisik.
1. Mobilitas
a. Defenisi
bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
b. Jenis mobilitas
penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan
peran sehari-hari.
batasan jelas dan tidak ampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Mobilitas sebagian ini
stroke
c. Faktor yang mempengaruhi mobilitas
1) Gaya hidup
Perokok yang berat akan cenderung mempunyai pola pernapasan yang pendek.
3) Kebudayaan
4) Tingkat energi
Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat usia yang berbeda. Hal
ini dikarena kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan
a. Defenisi
Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau
b. Batasan karakteristik
3) Gerakan lambat
4) Gerakan spastik
6) Instabilitas postur
9) Ketidaknyamanan
1) Ansietas
2) Depresi
3) Disuse
6) Gangguan metabolisme
7) Gangguan muskuloskeletal
8) Gangguan neuromuskular
16) Kontraktor
19) Malnutrisi
20) Nyeri
1. Pengkajian
a) Riwayat hipertensi
d) Obesitas
e) Riwayat DM
g) Merokok
meningkatnya estrogen
a) Kehilangan komunikasi
b) Gangguan persepsi
c) Kehilangan motorik
1) Nafsu makan hilang, mual muntah selama fase akut / peningkatan TIK
c. Pola eliminasi
kelemahan umum
4) Gangguan penglihatan
4) Sentuhan : hilangnya rangsangan sensori kontra lateral (ada sisi tubuh yang
berlawanan / pada ekstremitas dan kadang pada ipsilateral satu sisi) pada
wajah
6) Status mental / tingkat kesadaran : koma pada tahap awal hemorrhagik, sadar
h. Pola reproduksi-seksualitas
1) Bagaimana kepercayaan klien, apakah sebelum dan sejak sakit sering berdoa
2. Diagnosa Keperawatan
e. Ketidakefektifan koping
g. Resiko cidera
h. Defesiensi pengetahuan
i. Ansietas
3. Intervensi Keperawatan
c. Kriteria Hasil :
- Tekanan darah, kecepatan nadi dan respirasi, tetap dalam batas yang
- Pasien menyatakan rasa puas dengan setiap tingkat aktivitas baru yang dapat
dicapai
- Pasien mendemostrasikan keterampilan dalam menghemat energi ketika
melakukan aktivitas hidup sehari hari pada tingkat yang dapat ditoleransi
d. Invertensi :
baginya
latihan pasien
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah tindakan nyata yang diberikan langsung
kepada pasien yang di dasarkan pada rencana tindakan yang telah disusun, yang di
tujukan untuk mencapai tujuan yang spesifik yaitu perbaikan kondisi pasien
tindakan keperawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien. Semua tindakan
5. Evaluasi Keperawatan
Adalah sesuatu yang digunakan untuk mencatat hasil akhir dari tindakan yang
yang dilakukan.