Anda di halaman 1dari 47

D.

0006 memonitor pola napas


memonitor bunyi nafas tambahan
memonitor sputum
memonitor tingkat kesadaran,batuk,muntah dan kemampuan menelan
memeriksa residu gaster
memeriksa kepatenan selang nasogastrik sebelum memberi asupan oral
memonitoring terjadinya kejang berulang
memonitoring karakteristik kejang
memonitor status neurologis
memonitor TTV
memonitor posisi ETT terutama setelah merubah posisi
memonitor tekanan balon ETT
memonitor kulit area stoma trakeostomi
mengidentifikasi karakteristik muntah
mengidentifikasi riwayat diet
mengidentifikasi faktor penyebab muntah
mengidentifikasi kerusakan esofagus dan faring posterior
memonitor efek manajemen muntah secara menyeluruh
memonitor keseimbangan cairan dan elektrolit
memonitor status oksigenasi sebelum dan sesudah merubah posisi
memonitor alat traksi agar selalu tepat
mengidentifikasi kemungkinan alergi,interaksi, dan kontraindikasi obat
memeriksa tanggal kadaluarsa obat
memonitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat

D.0005 memonitor pola napas


memonitor bunyi nafas tambahan
memonitor sputum
memonitor kemampuan batuk efektif
memonitor adanya sumbatan jalan nafas
memonitoring saturasi oksigen
memonitor hasil rontgen thorax
memonitor nilai AGD
mengidentifikasi kemungkinan alergi,interaksi, dan kontraindikasi obat
memeriksa tanggal kadaluarsa obat
memonitor TTV
memonitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
memonitor alat traksi agar selalu tepat
memonitoring tingkat kesadaran, batuk, mutah dan kemampuan menelan
memeriksa residu gaster
memeriksa kepatenan selang nasogastrik
mengidentifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
mengidentifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan

D.0131 memonitor TTV


mengidentifikasi penyebab hipotermia
memonitor status hidrasi
memonitor BB
memonitor status hemodinamik
memonitor elastisitas atau turgor kulit
memonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
memonitor intake dan output cairan
mengidentifikasi tanda-tanda hipovolemia
mengidentifikasi tanda-tanda hipervolemia
mengidentifikasi kontraindikasi kompres panas
mengidentifikasi kulit yang akan dikompres
memonitor iritasi kulit
mengidentifikasi kontraindikasi penggunaan terapi
memonitor suhu alat terapi
memonitor kondisi kulit selama terapi
memonitor respon pasien terhadap terapi
memonitor faktor orang tua yang mempengaruhi keterlibatannya dalam perawatan

D.0140 memonitor TTV


mengidentifikasi penyebab hipotermia
memonitor tanda dan gejala hipotermia
memonitor BB
memonitor elastisitas atau turgor kulit
memonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
memonitor intake dan output cairan
mengidentifikasi tanda-tanda hipovolemia
mengidentifikasi tanda-tanda hipervolemia
memonitor status hidrasi
memonitor status hemodinamik

D.0141 memonitor TTV


mengidentifikasi penyebab hipotermia
memonitor tanda dan gejala hipotermia
memonitor frekwensi dan irama jantung
memonitor curah jantung dan indeks jantung
memonitor bentuk gelombang hemodinamik
memonitor perfusi perifer distal pada sisi insersi
memonitor tanda infeksi dan perdarahan pada sisi insersi
monitor tanda tanda komplikasi akibat pemasangan selang
memonitor BB
memonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
memonitor intake dan output cairan
mengidentifikasi tanda-tanda hipovolemia
mengidentifikasi tanda-tanda hipervolemia
memonitor status hidrasi
memonitor status hemodinamik
memonitor warna dan suhu kulit
memonitor adanya menggigil
memonitor status pernapasan
memonitor hasil pemeriksaan koagulasi
memonitor oksimetri nadi
mengidentifikasi penyebab perubahan tanda vital
memonitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, RR, TD, MAP)
memeriksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
memeriksa tingkat kesadaran dan respon pupil
mempertahankan jalan nafas paten

D.0142 mengidentifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi


memonitor tanda dan gejala lokal dan sistemik
memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan, bengkak, atau tanda-tanda dehisen atau eviserasi
memonitor proses penyembuhan area insisi
memonitor tanda dan gejala infeksi
memonitor karakteristik luka
mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
memonitor tingkat kemandirian
mengidentifikasi kebutuhan ADL pasien
memonitor TTV
memonitor lokhea (warna, jumlah, bau dan bekuan)
memonitor status pencernaan
mengidentifikasi ibu merawat bayi
mengidentifikasi kondisi proses persalinan
memonitor kondisi fisik dan psikologis pasien
memonitor DJJ, gerakan janin dan air ketuban
memonitor kemajuan persalinan
memonitor kemajuan pembukaan menggunakan partograf saat fase aktif
melakukan pemeriksaan leopold

D.0149 memonitor TTV


memonitor warna kulit
memonitor status hidrasi
memonitor BB
memonitor status hemodinamik
memonitor elastisitas atau turgor kulit
memonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
memonitor intake dan output cairan
mengidentifikasi penyebab hipotermia
memonitor tanda dan gejala hipotermia
mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
mengidentifikasi keadaan umum pasien
memonitor komplikasi akibat demam
mengidentifikasi kontraindikasi kompres panas
mengidentifikasi kulit yang akan dikompres
memonitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan

D.0007 memeriksa irama pada monitor setelah RJP 2 menit


mengidentifikasi kelas syok untuk estimasi kehilangan darah
memonitor status hemodinamik
memonitor status oksigen
memonitor kelebihan cairan
memonitor tanda dan gejala edema paru
mengidentifikasi keamanan penolong, lingkungan, dan pasien
mengidentifikasi respon pasien
memonitor nadi carotis dan nafas setiap 2 menit atau 5 siklus RJP
memonitor TTV
memonitor BB
memonitor elastisitas atau turgor kulit
memonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
memonitor intake dan output cairan
mengidentifikasi tanda-tanda hipovolemia
mengidentifikasi tanda-tanda hipervolemia
mengidentifikasi penyebab terjadinya alkalosis metabolik
memonitor dampak susunan saraf pusat
memonitor dampak pernapasan
memonitor dampak kardiovaskuler
mengidentifikasi penyebab terjadinya asidosis metabolik
memonitor dampak saluran pencernaan(nafsu makan menurun,mual,muntah)
memonitor hasil AGD
mengidentifikasi penyebab asidosis respiratorik
memonitor adanya hipoventilasi
memonitor penggunaan otot bantu napas
memonitor pola napas
memonitor bunyi nafas tambahan
memonitor sputum
memonitor posisi ETT terutama setelah merubah posisi
memonitor tekanan balon ETT

D.011 mengidentifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung


mengidentifikasi tanda/gejala sekunder
memonitor TTV
monitor intake dan output cairan
memonitor BB
memonitor SPO2
memonitor keluhan nyeri dada
memonitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
memonitor aritmia
memonitor nilai laboratorium jantung
memonitor status kardiopulmonal
memonitor status cairan
memonitor tingkat keadaran dan respon pupil
memonitor status hidrasi
memonitor status hemodinamik
mencatat balance cairan
mengidentifikasi tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar elektrolit
mengidentifikasi penyebab ketidakseimbangan elektrolit
mengidentifikasi kehilangan elektrolit melalui cairan
memonitor kadar elektrolit
memonitor efek samping pemberian suplemen elektrolit
memonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
mengidentifikasi tanda-tanda hipovolemia
mengidentifikasi tanda-tanda hipervolemia
memonitor frekwensi dan irama jantung
memonitor curah jantung dan indeks jantung
memonitor bentuk gelombang hemodinamik
memonitor perfusi perifer distal pada sisi insersi
memonitor tanda infeksi dan perdarahan pada sisi insersi
memonitor tanda tanda komplikasi akibat pemasangan selang
memonitor kecepatan aliran oksigen
memonitor posisi alat terapi oksigen
memonitor aliran oksigen secara periodik
memonitor tanda-tanda hypoventilasi
memonitor kersakan kulit akibat pemasangan oksigen
memonitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan atelektasis
memeriksa onset dan pemicu aritmia

D.0014 memeriksa onset dan pemicu aritmia


mengidentifikasi jenis aritmia
memonitor frekuensi dan durasi aritmia
memonitor keluhan nyeri dada
memonitor status hemodinamik
memonitor saturasi oksigen
memonitor kadar elektrolit
mengidentifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
mengidentifikasi tanda/gejala sekunder
memonitor tekanan darah dan HR
monitor intake dan output cairan
memonitor BB setiap hari pada waktu yang sama
memonitor TTV
memonitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
memonitor nilai laboratorium jantung
memeriksa riwayat pasien secara rinci untuk melihat faktor risiko
memonitor adanya gejala baru dari mengi, hemoptisis, nyeri saat inspirasi
memonitor sirkulasi perifer
memonitor status kardiopulmonal
memonitor status oksigenasi
memonitor status cairan
memonitor tingkat keadaran dan respon pupil
memeriksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
memonitor EKG 12 lead
memonitor rontgen dada
memonitor enzim jantung
memonitor kecepatan aliran oksigen
memonitor posisi alat terapi oksigen
memonitor aliran oksigen secara periodik
memonitor tanda-tanda hypoventilasi
memonitor kersakan kulit akibat pemasangan oksigen
memonitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan atelektasis

D.0016 memonitor status kardiopulmonal


memonitor status oksigenasi
memonitor status cairan
memonitor tingkat kesadaran dan respon pupil
memeriksa riwayat alergi
memonitor status hidrasi
memonitor BB harian
memonitor status hemodinamik
memonitor frekwensi dan irama jantung
memonitor curah jantung dan indeks jantung
memonitor bentuk gelombang hemodinamik
memonitor perfusi perifer distal pada sisi insersi
memonitor tanda infeksi dan perdarahan pada sisi insersi
memonitor tanda tanda komplikasi akibat pemasangan selang
jelaskan penyebab dan tanda gejala syok
monitor frekuensi dan kedalaman napas
monitor TTV
monitor intake dan output cairan
monitor dampak susunan saraf pusat
monitor dampak pernapasan
monitor hasil AGD

D.0106 mengidentifikasi pencapaian tugas perkembangan anak


mengidentifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang ditujukkan bayi ( mis, lapar, tidak nyaman )
mengidentifikasi kebutuhan khusus anak dan kemampuan adaptasi anak
mengidentifikasi tahap perkembangan remaja
mengidentifikasi kesiapan oran tua dalam menerima informasi dan tentukan faktor yang menghambat ke
mengidentifikasi faktor penghambat edukasi
mengIdentifikasi respon emosional orang tua terhadap prilaku bayi
mengidentifikasi status nutrisi
mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
mengidentifikasi makanan yang disukai
mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
memonitor asupan makanan
memonitor BB
memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
mengidentifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
memonitor adanya mual muntah
memonitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari
memonitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum

D.0030 mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi


mengidentifikasi kondisi kesehatan pasien yang dapat mempengarui berat badan
mengidentifikasi tingkat pengetahuan saat ini
mengidentifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
mengidentifikasi status nutrisi
mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
mengidentifikasi makanan yang disukai
mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
memonitor asupan makanan
memonitor BB
memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
mengidentifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
memonitor adanya mual muntah
memonitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari
memonitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum
mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
memonitor kadar glukosa darah
memonitor tanda dan gejala hiperglikemia
memonitor intake dan output cairan
memonitor keton urin, AGD, elektrolit, tekanan darah dan frekuensi nadi
mengidentifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
mengidentifikasi tanda gejala hipoglikemia

D.0029 mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi


mengidentifikasi tujuan atau keinginan menyususi
mengidentifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling menyusui
mengidentifikasi keinginan dan tujuan menyusui
mengidentifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui
mengidentifikasi status nutrisi
mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
mengidentifikasi makanan yang disukai
mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
memonitor asupan makanan
memonitor BB
memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
mengidentifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
memonitor adanya mual muntah
memonitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari
memonitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum
memonitor karakteristik luka
memonitor tanda-tanda infeksi

D.0033 mengidentifikasi tingkat pengetahuan saat ini


mengidentifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
mengidentifikasi pasien-pasien yang mengalami penyakit infeksi menular
mengidentifikasi status nutrisi
mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
mengidentifikasi makanan yang disukai
mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
memonitor asupan makanan
memonitor BB
memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
memeriksakan kondisi umum pasien
memeriksa kondisi stoma pasien
mengidentifikasi kemampuan dan pengetahuan tentang stoma
mengidentifikasi indikasi pemasangan selang gastrointestinal
memonitor kepatenan selang gastrointestinal
memonitor adanya perlukaan pada sekitar lubang hidung akibat fiksasi
memonitor keluhan mual/muntah, distensi abdomen,bising usus, cairan dan elektrolit
memonitor residu NGT

D0147 mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
memonitor ku selama melakukan mobilisasi
mengidentifikasi status nutrisi
mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
mengidentifikasi makanan yang disukai
mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Memonitor asupan makanan
Memonitor berat badan
Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
memonitor tanda dan gejala perdarahan
memonitor tanda dan gejala perdarahan
memonitor koagulasi (PT/PTT)
memonitor TTV
ehisen atau eviserasi
lapar, tidak nyaman )

kan faktor yang menghambat keberhasilan edukasi


dan elektrolit
D.0006 memposisikan semi fowler
memberikan minum hangat
melakukan fisioterapi dada
melakukan penghisapan lendir
melakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
mempertahankan kepatenan jalan napas
mempertahankan pengembangan balon ETT
melakukan penghisapan jalan napas
menyediakan suction di ruangan
menghindari memberi makan melalui selang gastrointestinal karena banyak residu
memberikan makanan dengan ukuran kecil atau lunak
memberikan obat oral dalam bentuk cair
membaringkan pasien agar tidak terjatuh
mempertahankan kepatenan jalan napas
melonggarkan pakaian, terutama bagian leher
mendampingi selama periode kejang
menjauhkan benda-benda berbahaya terutama benda tajam
mencatat durasi kejang
mereorientasikan setelah periode kejang
dokumentasikan periode terjadinya kejang
mengurangi tekanan balon secara periodik setiap shif
memasang oropharingeal airway (OPA) untuk mencegah ETT tergigit
mencegah ETT terlipat
memberikan pre oksigenasi 100% selama 30 detik(3-6 kali ventilasi) sebelum dan sesudah penghisapan
memberikan volume pre oksigenasi (bagging atau ventilasi mekanik) 1,5 kali valume tidal
melakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik jika diperlukan
mengganti fiksasi ETT
mengubah posisi ETT
melakukan perawatan mulut
melakukan perawatan stoma trakeostomy
mengkontrol faktor lingkungan penyebab muntah
mengatur posisi untuk mencegah aspirasi
mempertahankan kepatenan jalan nafas
memberi dukungan fisik saat muntah
membersihkan mulut dan hidung
memberikan cairan yang tidak mengandung karbonasi minimal 30 menit min 30 menit setelah muntah
menempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepat
menempatkan pada posisi terapeutik
menempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauan
menempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan
menyediakan matras yang kokoh/padat
mengatur posisi tidur yang disukai
mengatur posisi untuk mengurangi sesak (semi fowler)
mengatur posisi untuk meningkatkan drainage
memposisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
melakukan imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat
meninggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
meninggikan anggota gerak 20◦ atau lebih di atas level jantung
meninggikan tempat tidur bagian kepala
memberikan bantal yang tepat pada leher
memberikan topangan pada area edema(mis.bantal dibawah lengan dan skrotum)
memposisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi
memotivasi melakukan ROM aktif atau pasif
memotivasi terlibat dalam perubahan posisi
menghindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri
menghindari menempatkan stump amputasi pada posisi flexi
menghindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
meminimalkan tarikan dan gesekan saat mengubah posisi
mengubah posisi setiap 2 jam
mengubah posisi dengan teknik log roll
mempertahankan posisi dan integritas traksi
menjadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
melakukan prinsip 6 benar
mengocok inhaler selama 2-3 detik sebelum digunakan
menganjurkan bernapas lambat dan dalam selama penggunaan nebulizer
menganjurkan menahan napas selama 10 detik
menganjurkan ekspirasi lambat melalui hidung atau dengan bibir mengkerut
memberikan lingkungan yang nyaman
menjaga privasi pasien
menggunakan alat bantu
menghindari penggunaan sedotan
memberikan perawatan mulut
memposisikan duduk
meninggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama pemberian makan
mengukur residu sebelum pemberian makan
memeluk dan bicara dengan bayi selama diberikan makan untuk menstimulasi aktivitas makan
mengirigasi selang dengan 30ml air setiap 4-6 jam selama pemberian makan dan setelah pemberian mak
menghindari pemberian makanan lewat selang 1 jam sebelum prosedur atau pemindahan pasien
melakukan dokumentasi hasil pemantauan
menempatkan bayi dibawah pemancar panas yang hangat
a. memberi kehangatan
b. membersihkan jalan nafas jika diprlukan dengan penghisap bola karet
c. mengeringkan bayi
d.memberikan rangsang taktil dengan menggososk punggung atau telapak kaki bayi
e. mengatur posisi bayi dengan meletakkan gulungan kain pada bahu bayi
memastikan perlekatan sungkup tepat menutupi dagu,mulut dan hidung
memberikan ventilasi tekanan positif (VTP)
melakukan kompresi dada
memberikan 90 kompresi dan 30 ventilasi permenit
menghentikan resusitasi jika tidak terdeteksi detak jantung selama 2 menit
D.0005 mempertahankan kepatenan jalan napas
memposisikan semi fowler
memberikan minum hangat
melakukan fisioterapi dada
melakukan penghisapan lendir
melakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
memberikan oksigen
mengatur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
mendokumentasikan hasil pemantauan
menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
melakukan prinsip 6 benar
menempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik yang tepat
menempatkan pada posisi terapeutik
menempatkan objek yang sering digunakan dalam jangkauan
menempatkan bel atau lampu panggilan dalam jangkauan
menyediakan matras yang kokoh/padat
mengatur posisi tidur yang disukai
mengatur posisi untuk meningkatkan drainage
memposisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
melakukan imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat
meninggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
meninggikan anggota gerak 20◦ atau lebih di atas level jantung
meninggikan tempat tidur bagian kepala
memberikan bantal yang tepat pada leher
memberikan topangan pada area edema(mis.bantal dibawah lengan dan skrotum)
memposisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi
memotivasi melakukan ROM aktif atau pasif
memotivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan
menghindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri
menghindari menempatkan stump amputasi pada posisi flexi
menghindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
meminimalkan tarikan dan gesekan saat mengubah posisi
mengubah posisi setiap 2 jam
mengubah posisi dengan teknik log roll
mempertahankan posisi dan integritas traksi
menjadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
memposisikan semi fowler(30-45 derajat)30 menit sebelum memberi asupan oral
mempertahankan posisi semifowler pada pasien tidak sadar
mempertahankan kepatenan jalan nafas
mempertahankan pengembangan balon ETT
melakukan penghisapan jalan napas
melakukan suction diruangan
menghindari memberi makan melalui selang gastrointestinal jika residu banyak
memberikan makanan dengan ukuran kecil atau lunak
memberikan obat oral dalam bentuk cair
mempertahankan kepatenan jalan nafas
memberikan posisi semi fowler atau fowler

D.0131 menyediakan lingkungan yang hangat


mengganti pakaian/linen yang basah
melakukan penghangatan pasif (selimut, atur suhu ruangan, inkubator)
melakukan penghangatan aktif (kompres hangat, botol hangat, selimmut hangat, perawatan metode kang
mencatat intake output dan hitung balace cairan
memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan
mendokumentasikan hasil pemantauan
memilih metode kompres yang nyamn dan mudah di dapat(mis.kantong plastik tahan air, botol air panas)
membalut alat kompres panas dengan kain pelindung
menghindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
melakukan kompres panas
membungkus alat terapi dengan menggunakan kain
memilih metode yang nyaman dan mudah didapatkan(mis.botol air panas, bantal panas listrik,lampu)
menghindari melakukan terapi pada daerah yang mendapatkan terapi radiasi
menentukan durasi terapi sesuai respon pasien
memastikan status fisiologi bayi terpenuhi dalam perawatan
menyediakan lingkungan yang tenang,nyaman, dan hangat
memberikan kursi pada orang tua,jika perlu
memposisikan bayi telungkup tegak lurus di dada orang tua
memiringkan kepala bayi ke salah satu sisi kanan atau kiri dengan kepala sedikit tengadah(ekstensi)
menghindari mendorong kepala bayi fleksi dan hiperekstensi
membiarkan bayi telanjang hanya enggunakan popok, kaus kaki dan topi
memposisikan bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya
membuat ujung pengikat tepat beada di bawah kuping bayi
menjelaskan tujuan dan prosedur perawatan kanguru
menjelaskan keuntungan kontak kulit ke kulit orang tua dan bayi
membuat ujung pengikat tepat beada di bawah kuping bayi

D.0140 menyediakan lingkungan yang hangat


mengganti pakaian/linen yang basah
melakukan penghangatan pasif (selimut, atur suhu ruangan, inkubator)
melakukan penghangatan aktif (kompres hangat, botol hangat, selimmut hangat, perawatan metode kang
meningkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
membedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas
memasukan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir
menggunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
menempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan
menghindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area pendingin lingkungan
menghangatkan dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi
menyesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
mendokumentasikan hasil pemantauan
mencatat intake output dan hitung balace cairan
memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan

D.0141 menyediakan lingkungan yang hangat


mengganti pakaian/linen yang basah
melakukan penghangatan pasif (selimut, atur suhu ruangan, inkubator)
melakukan penghangatan aktif (kompres hangat, botol hangat, selimmut hangat, perawatan metode kang
dampingi pasien saat pemasangan dan pelepasan kateter jalur hemodinamik
mengganti selang dan cairan infus setiap 24-72 jam atau sesuai protokol
mengganti balutan pada area insersi dengan teknik steril
mendokumentasikan hasil pemantauan
mencatat intake output dan hitung balace cairan
memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan
meningkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
membedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas
memasukan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir(mis.bahan polyethylene)
menggunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
menempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan
menghindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area pendingin lingkungan
menghangatkan dahulu bahan-bahan yang aakan kontak dengan bayi(mis.selimut,bedongan,stetosskop)
menyesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
menggunakan sentuhan wajah atau tangan atau pembungkus insulatif untuk mengurangi respons mengg
melakukan pendingin eksternal(mis.selimut pendingin)
melakukan pendingin internal(mis.infus cairan dingin)
mendokumentasi perubahan TTV
mengatur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
memeriksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
memeriksa tingkat kesadaran dan respon pupil
mempertahankan jalan nafas paten

D.0142 memberikan suntikan pada bayi di bagian paha anterolateral


mendokumentasikan informasi vaksinasi(tanggal kadaluarsa)
menjadwalkan imunisasi pada interval waktu yang tepat
menjelaskan tujuan,manfaat,reaksi yang terjadi,jadwal dan efek samping
membatasi jumlah pengunjung
memberikan perawatan kulit pada area edema
mencuci tangan sebelum Five moment
mempertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
membersihkan area insisi dengan pembersih yang tepat
mengusap area insisi dari area yang bersih menuju area yang kurang bersih
memberikan salep antiseptik
mengganti balutan luka sesuai jadwal
melepaskan balutan luka secara perlahan
mencukur rambut disekitar daerah luka
membersihkan dengan cairan normal saline atau pembersih nontoksik
membersihkan jaringan nekrotik
memberikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari, protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
mempertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
memasang balutan sesuai jenis luka
menjadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam
mengganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
menciptakan lingkungan teurapetik
mendampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
mendukung kemandirian, bantu bila tidak mampu melakukan
menjadwalkan rutinitas perawatan diri
menganjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
mengosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan
memasase fundus sampai kotraksi kuat
mendukung ibu untuk melakukan ambulasi dini
memberikan kenyamanan pada ibu
memfasilitasi ibu berkemih secara normal
mendiskusikan kebutuhan aktivitas dan istirahat selama masa postpartum
mendiskusikan tentang perubahan fisik dan psikologis ibu post partum
mendiskusikan penggunaan kontrasepsi
memberikan metode alternatif penghilang rasa sakit

D.0149 meningkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat


membedong bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas
memasukan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir
menggunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
menempatkan bayi baru lahir di bawah radiant warmer
mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan
menghindari meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area pendingin lingkungan
menghangatkan dahulu bahan-bahan yang aakan kontak dengan bayi(mis.selimut,bedongan,stetosskop)
menyesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
mencatat intake output dan hitung balace cairan 24 jam
memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan
mendokumentasikan hasil pemantauan
menyediakan lingkungan yang hangat
mengganti pakaian/linen yang basah
melakukan penghangatan pasif (selimut, atur suhu ruangan, inkubator)
melakukan penghangatan aktif (kompres hangat, botol hangat, selimmut hangat, perawatan metode kang
menyediakan materi dan media penkes
menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
memberikan kompres hangat jika diperlukan
menutupi badan dengan selimut/ pakaian dengan tepat
memberikan oksigen jika perlu
menganjurkan tirah baring
memonitor intake output
menganjurkan banyak minum
memilih metode kompres yang nyamn dan mudah di dapat(mis.kantong plastik tahan air, botol air panas)
membalut alat kompres panas dengan kain pelindung
menghindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
melakukan kompres panas

D.0007 melakukan RJP hingga mesin defibrilator siap


memasang monitor EKG
memastikan irama EKG henti jantung
mengatur jumlah energi dengan mode asynchronized
mengangkat paddle dari mesin dan oleskan jeli pada paddle
menempelkan paddle sternum(kanan)pada sisi kanan sternum dibawah klavikula dan paddle apeks(kiri)pa
mengisi energi dengan menekan tombol charge pada paddle atau tombol charge pada mesin defibrilator
menghentikan RJP saat defibrilator siap
meneriak bahwa defibrilator telah siap(mis.i“m clear, your clear,everbody clear)
memberikan syok dengan menekan tombol pada kedua paddle bersamaaan
mengangkat paddle dan langsung lanjutkan RJP tanpa menungguhasil irama yang muncul pada monitor s
melanjutkan RJP sampai 2 menit
menggunakan APD
mengaktifkan Emergency Medical System atau berteriak minta tolong
memposisikan pasien terlentang ditempat datar dan keras
mengatur posisi penolong disamping korban
meraba nadi carotis dalam waktu < 10 detik
memberikan rescue breathing jika ditemukan ada nadi tetapi tidak ada nafas
melakukan kompresi dada dengan ventilasi 30 : 2
menghentikan RJP jika ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan
mendokumentasikan hasil pemantauan
mempertahankan kepatenan jalan napas
mengatur posisi untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat
mempertahankan akses intravena
mempertahankan kepatenan jalan napas
memposisikan semi fowler
memberikan minum hangat
melakukan fisioterapi dada jika perlu
melakukan penghisapan lendir jika sekret meningkat
menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hr atau sesuai toleransi jantung
mengurangi tekanan balon secara periodik setiap shif
memasang oropharingeal airway (OPA) untuk mencegah ETT tergigit
mencegah ETT terlipat
memberikan pre oksigenasi 100% selama 30 detik(3-6 kali ventilasi) sebelum dan sesudah penghisapan
memberikan volume pre oksigenasi (bagging atau ventilasi mekanik) 1,5 kali valume tidal
melakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik jika diperlukan
mengganti fiksasi ETT setiap 24 jam
mengubah posisi ETT secara bergantian setiap 24 jam
melakukan perawatan mulut
melakukan perawatan trakeostomy

D.011 memposisikan semi fowler atau fowler dengan kaki kebawah


mempertahankan tirah baring minimal 12 jam
memasang akses intravena
mempuasakan hingga bebas nyeri
memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stres
menyediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan pemulihan
memeriksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
mempertahankan jalan nafas
memberikan asupan cairan
memberikan diet yang tepat
menganjurkan pasien dan keluarga untuk modifikasi diet
mendampingi pasien saat pemasangan dan pelepasan kateter jalur hemodinamik
mengganti selang dan cairan infus
mengganti balutan pada area insersi dengan teknik steril
menganjurkan untuk membatasi gerak/aktivitas selama kateter terpasang
mempertahankan kepatenan jalan napas
menetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
memberikan lingkungan yang tenang
memasang jalan napas buatan
memasang monitor jantung
merekam EKG 12 sadapan
memeriksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang dapat memperpanjang interval QT
melakukan manuver valsava
melakukan masase karotis unilateral

D.0014 memberikan lingkungan yang tenang


memasang jalan napas buatan
memasang monitor jantung
memeriksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang dapat memperpanjang interval QT
melakukan manuver valsava
melakukan masase karotis unilateral
menyiapkan pemasangan ICD(implantabel cardioverter defibrilator)
memposisikan semi fowler atau fowler dengan kaki kebawah
mempertahankan tirah baring minimal 12 jam
mempuasakan hingga bebas nyeri
memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stres
menyediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan pemulihan
memposisikan anggota tubuh yang beresiko emboli 20⁰ diatas posisi jantung
melakukan perubahan posisi setiap 2 jam
melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif
menganjurkan melakukan flexi dan ekstensi kaki
menganjurkan melaporkan perdarahan yang berlebihan
menganjurkan minum obat anti koagulan
mempertahankan jalan napas paten
mempertahankan kepatenan jalan napas

D.0016 mencatat intake output dan hitung balace


memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan
memeriksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
mempertahankan jalan nafas
mendampingi pasien saat pemasangan dan pelepasan kateter jalur hemodinamik
mengganti selang dan cairan infus
mengganti balutan pada area insersi dengan teknik steril
menganjurkan untuk membatasi gerak/aktivitas selama kateter terpasang
mengatur posisi untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat
mempertahankan kepatenan jalan nafas

D.0106 mempertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi prematur


memberikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak ragu - ragu
meminimalkan nyeri
meminimalkan kebisingan ruangan
mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
memotivasi anak berinteraksi dengan anak lain
menyediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dangan anak lainnya
memfasilitasi anak berbagi dan bergantian / bergilir
mendukung anak mengekspretasikan diri melalui penghargaan positif atau umpan balik atau usahanya
mempertahankan kenyamanan anak
memfasilitasi anak melatih melatih ketrampilan pemenuhan kebutuhan secara mandiri ( mis. Makan, sika
bernyanyi bersama anak lagu - lagu yang di sukai
membacakan cerita atau dongeng
mendukung partisipasi anak di sekolah, ekstrakurikuler dan aktivitas komunitas
menjelaskan orang tua dan atau pengasuh tentang milistone perkembangan anak dan perilaku anak
menganjurkan orang tua menyentuh dan mengendong bayinya
mengajarkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
mengajarkan anak keterampilannya berinteraksi
mengajarkan anak asertif
mendukung anak berinteraksi dengan anak lain
mendukung anak mengekspresikan perasaannya secara positif
memberikan mainan yang sesuai dengan usia anak
mendiskusikan bersama remaja tujuan dan harapannya
mengajarkan sikap kooperatif, bukan kompetisi diantara anak
menyediakan bimbingan dan konseling kesehatan remaja pada remaja dan keluarga
meningkatkan personal hygine dan penampilan diri
menjelaskan perkembangan normal remaja
mengajarkan untuk mengenali masalah kesehatan dan penyimpangan pada masa remaja
memberikan pujian atas keberhasilan orang tua
melakukan oral heygine sebelum makan
menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
memberikan suplemen makanan
menganjurkan posisi duduk

D.0030 menyediakan materi dan media edukasi


menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya
menghitung berat badan ideal pasien
menghitung presentase lemak dan otot pasien
memfasilitasi menentukan target berat badan yang realistis
menjelaskan hubungan antara asupan makanan, aktifitas fisik, penambahan berat badan dan penuruna b
menjelaskan faktor resiko berat badan lebih dan berat badan kurang
melakukan oral heygine sebelum makan
menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
memberikan suplemen makanan
menganjurkan posisi duduk
menjelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
menJelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
memberikan asupan cairan oral
mengkonsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia memburuk
memfasilitasi ambulansi jika ada hipotensi ortostatik
memberikan karbohidrat sederhana
memberikan glukagon
memberikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet
mempertahankan akses IV dan kepatenan jalan nafas
melindungi dari cidera

D.0029 menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan


menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
memberikan kesempatan untuk bertanya
mendukung ibu meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui
melibatkan sistem pendukung : suami, keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat
menggunakan teknik mendengarkan aktif(mis.duduk sama tinggi, dengarkan permasalahn ibu
memberikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar
mengajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu
melakukan oral heygine sebelum makan
menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
memberikan suplemen makanan
menganjurkan posisi duduk
memberikan terapi komplementer untuk mgurangi rasa nyeri
mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
melakukan Kolaborasi pemberian analgetik
memberikan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
memfasilitasi istirahat dan tidur
mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri
melepaskan balutan luka secara perlahan
mencukur rambut disekitar daerah luka
membersihkan dengan cairan normal saline atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
membersihkan jaringan nekrotik
memberikan salep sesuai kebutuhan
memberikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari, protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
mempertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
memasang balutan sesuai jenis luka
menjadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi
mengganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase

D.0033 menjelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan


menginformasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
menerapkan kewaspadaan universal pada saat melakukan intervensi keperawatan (APD)
menempatkan pasien di ruangan bertekanan positif untuk pasien yang mengalami penurunan imunitas
menempatkan pasien di ruangan bertekanan negatif pada pasien dengan resiko penyebaran infeksi via dr
mensterilisasi dan desinfeksi alat-alat, furniture, lantai sesuai kebutuhan
menggunakan hepafilter pada area khusus
melakukan oral heygine sebelum makan
menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
memberikan suplemen makanan
menganjurkan posisi duduk
membebaskan area stoma dari pakaian
menerapkan teknik aseptik dan kamanan selama merawat stoma
membuang dan bebaskan stoma dari kantung sebelumnya
membersihkan stoma dengan air bersih hangat dan sabun
mengukur stoma dengan pedoman pengukuran
menyiapkan plate dan kantung stoma baru
menggunakan pasta atau powder sesuai kebutuhan
memasang kantung dan plate stoma yang baru
memfiksasi selang pada bagian hidung atau di atas bibir
mengganti selang setiap 7 hari sekali atau sesuai protokol
mengirigasi selang sesuai protokol
merawat hidung dan mulut tiap shift atau sesuai protokol
mempertahankan kelembaban mulut
melepas selang gastrointestinal
D0147 memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
memfasilitasi melakukan pergerakan
melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
melakukan oral heygine sebelum makan
menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
menganjurkan posisi duduk
mempertahankan bed rest selama perdarahan
melakukan edukasi tanda dan gejala perdarahan
um dan sesudah penghisapan
kali valume tidal

min 30 menit setelah muntah


mulasi aktivitas makan
kan dan setelah pemberian makan intermitten
atau pemindahan pasien

atau telapak kaki bayi


hangat, perawatan metode kangguru, infus cairan hangat)

plastik tahan air, botol air panas)

s, bantal panas listrik,lampu)

sedikit tengadah(ekstensi)

hangat, perawatan metode kangguru, infus cairan hangat)

ngin lingkungan
hangat, perawatan metode kangguru, infus cairan hangat)

olyethylene)

ngin lingkungan
s.selimut,bedongan,stetosskop)

tuk mengurangi respons menggigil


ngin lingkungan
s.selimut,bedongan,stetosskop)

hangat, perawatan metode kangguru, infus cairan hangat)


plastik tahan air, botol air panas)

lavikula dan paddle apeks(kiri)paa garis midaksilaris setinggi elektrida V6


charge pada mesin defibrilator dan menunggu hingga energi yang diiingankan tercapai

ma yang muncul pada monitor setelah pemberian defibrilasi

um dan sesudah penghisapan


kali valume tidal
memperpanjang interval QT

memperpanjang interval QT
u umpan balik atau usahanya

ecara mandiri ( mis. Makan, sikat gigi, cuci tangan, memakai baju )

gan anak dan perilaku anak

da masa remaja
an berat badan dan penuruna berat badan

kan permasalahn ibu


esuai kebutuhan

erawatan (APD)
engalami penurunan imunitas
resiko penyebaran infeksi via droplet atau udara
D.0006 menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hr atau sesuai toleransi jantung
mengajarkan teknik batuk efektif
menganjurkan makan secara perlahan
mengajarkan strategi mencegah aspirasi
mengajarkan teknik menguyah atau menelan
menganjurkan keluarga menghindari memasukan apapun kedalam mulut pasien saat periode kejang
menganjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk menahan gerakan pasien
menjelaskan pasien dan/atau keluarga tujuan dan prosedur pemasangan jalan napas buatan
menganjurkan istirahat
mengajarkan penggunaan tehnik nonfarmakologis untuk mengelola muntah
menginformasikan saat akan dilakukan ubah posisi
menjelaskan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat
menjelaskan jenis obat,alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping obat
menginformasikan manfaat terapi menelan kepada pasien dan keluarga
menganjurkan membuka dan menutup mulut saat memberikan makanan
menganjurkan tidak bicara saat makan
menjelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
menjelaskan tujuan dan prosedur kepada orang tua dengan metode komunikasi terapeutik

D.0005 menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hr atau sesuai toleransi jantung
mengajarkan teknik batuk efektif
menjelaskan pasien dan keluarga tentang cara pemberian obat
menjelaskan jenis obat,alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping obat
menginformasikan saat akan dilakukan ubah posisi
menganjurkan makan secara perlahan
mengajarkan strategi mencegah aspirasi
mengajarkan teknik mengunyah atau menelan
mengajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam
mengajarkan mengubah posisi secara mandiri
mengajarkan teknik batuk efektif

D.0131 menganjurkan makan/minuman hangat


menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
menginformasikan hasil pemantauan
menjelaskan prosedur penggunaan kompres hangat
mengajarkan cara mencegah kerusakan jaringan
mengajarkan cara menyesuaikan suhu secara mandiri
menjelaskan tujuan dan prosedur perawatan kanguru
menjelaskan keuntungan kontak kulit ke kulit orang tua dan bayi

D.0140 menganjurkan makan/minuman hangat


mendemonstrasikan teknik perawatan metode kanguru(PMK)
menjelaskan cara pencegahan hipotermi
menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
menginformasikan hasil pemantauan
D.0141 menganjurkan makan/minuman hangat
menganjurkan untuk membatasi gerak/aktivitas selama kateter terpasang
menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
menginformasikan hasil pemantauan
mendemonstrasikan teknik perawatan metode kanguru(PMK)
menjelaskan cara pencegahan hipotermi
melakukan kolaborasi pemberian antipiretik
menganjurkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

D.0142 menginformasikan imunisasi yang dijadwalkan pemerintah


menginformasikan imunisasi untuk kejadian khusus(mis rabies,tetanus)
menginformasikan penyedia layanan PIN yang menyediakan vaksin gratis
menginformasikan imunisasi yang melindungi terhadap penyakit namun saat ini tidak diwajibkan pemeri
menjelaskan tanda dan gejala infeksi
mengajarkan cara cuci tangan yang benar
mengajarkan etika batuk
menganjurkan meningkatkan asupan nutrii
menganjurkan meningkatkan asupan cairan
menjelaskan prosedur kepada pasien, dengan menggunakan alat bantu
mengajarkan meminimalkan tekanan pada tempat insisi
mengajarkan cara merawat area insisi
mengajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
menjelaskan tentang tanda dan gejala infeksi
menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
mengajarkan cara perawatan perineum yang tepat
mengajarkan ibu mengatasi nyeri secara nonfarmakologis
menjelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan keluarga
menjelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara rutin
mengedukasi prosedur pertolongan persalinan
menginformasikan kemajuan persalinan
mengajarkan teknik relaksasi
mengajarkan ibu mengosongkan kandung kencing

D.0149 mendemonstrasikan teknik perawatan metode kanguru(PMK)


menjelaskan cara pencegahan hipotermi karena udara dingin
menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
menginformasikan hasil pemantauan
menganjurkan makan/minuman hangat
mengajarkan kompres hangat
menganjurkan menggunakan pakaian yang bisa menyerap keringat
melakukan Edukasi untuk tetap memandikan pasien
mengajarkan cara pengukuran suhu
menganjurkan pemberian antipiretik setiap 4 jam jika masih demam
menganjurkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman
menganjurkan banyak minum 1500-2000 cc
menganjurkan penggunaan pakaian yang longgar
menganjurkan minum analgesik jika merasa pusing, sesuai indikasi
menganjurkan melalukan pemeriksaan darah jika demam >3hr
menjelaskan prosedur penggunaan kompres hangat

D.0007 menginformasikan hasil pemantauan


menganjurkan berhenti merokok
menganjurkan menurunkan berat badan

D.011 menganjurkan segera melaporkan nyeri dada


mengajarkan tehnik menurunkan kecemasan dan ketakutan
menjelaskan jenis penyebab dan penanganan ketidakseimbangan elektrolit
menginformasikan hasil pemantauan
mengajarkan pasien dan keluarga menggunakan oksigen dirumah

D.0014 menganjurkan segera melaporkan nyeri dada


mengajarkan tehnik menurunkan kecemasan dan ketakutan
mengajarkan pasien dan keluarga menggunakan oksigen dirumah

D.0016 menjelaskan penyebab dan tanda gejala syok

D.0106 menginformasikan cara mengidentifikasi isyarat prilaku bayi : Lapar, Tidak nyaman
menginformasikan stimulus yang tepat dapat membantu mengoptimalkan perkembangan bayi/anak
mendemonstrasikan cara stimulasi perkembangan motorik kasar, motorik halus, dan bahasa sesuai tahap
menjelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
menJelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan

D.0030 menjelaskan hubungan asupan makanan, latihan, peningkatan dan penurunan berat badan
menjelaskan resiko kondisi kegemukan ( overweight ) dan kurus ( underweight )
menjelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang mempenguruhi berat badan
mengajarkan cara mengelola berat badan secara efektif
menganjurkan mencatat berat badan setiap minggu
menganjurkan melakukan pencatatan asupan makan, aktivitas fisik dan perubahan berat badan
menjelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
menginformasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
menganjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mgdl
menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
mengajarkan pengelolaan diabetes
menganjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
mengajarkan pengelolaan hipoglikemia
mengajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia
D.0029 memberikan konseling menyusui
menjelaskan mamfaat menyusui bagi ibu dan bayi
mengajarkan 4 ( empat ) posisi menyusui dan perlengketan ( lacth on ) dengan bener
mengajarkan perawatan payudara anterpartum dengan mengkompres dengan kapas yang telah di berikan
mengajarkan perawatan payudara post partum ( mis. Memerah asi, pijat payudara, pijat oksitosin
menjelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau
menJelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
menjelaskan strategi meredakan nyeri
menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat
menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
mengajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
menjelaskan tentang tanda dan gejala infeksi

D.0033 mengajarkan cara cuci tangan dengan benar


mengajarkan etika batuk/bersin dengan benar
menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
menjelaskan tujuan dan prosedur pemasangan selang
mengajarkan pasien dan keluarga cara merawat selang

D0147 menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi


menganjurkan melakukan mobilisasi dini
mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
pasien saat periode kejang
erakan pasien
jalan napas buatan

efek samping obat

unikasi terapeutik

efek samping obat


saat ini tidak diwajibkan pemerintah(mis.influensa,pnemokokus)
n perkembangan bayi/anak
halus, dan bahasa sesuai tahapan usia

unan berat badan

mpenguruhi berat badan

erubahan berat badan


ngan bener
ngan kapas yang telah di berikan minyak kelapa
payudara, pijat oksitosin
D.0006 melakukan kolaborasi obat bronchodilator, ekspektoran, mukolitik
melakukan kolaborasi melakukan intubasi ulang jika terbentuk mucous plug yang tidak dapat dilakukan pe
melakukan kolaborasi pemberian antiemetik
melakukan kolaborasi pemberian premedikasi sebelum mengubah posisi
melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memberikan terapi
melakukan kolaborasi pemeriksaan sinar X untuk konfirmasi posisi selang,jika perlu
melakukan kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah makanan enteral
melakukan kolaborasi untuk intubasi endotrakheal jika ventilasi dengan balon sungkup tidak efektif atau m
memberikan epinefrin dan/atau cairan penambah volume sesuai protokol

D.0005 melakukan kolaborasi obat bronchodilator, ekspektoran, mukolitik


melakukan kolaborasi melakukan intubasi ulang
melakukan kolaborasi pemberian bronkhodilator

D.0131 memberikan cairan intravena


melakukan kolaborasi pemberian diuretik

D.0140 melakukan kolaborasi pemberian antipiretik

D.0141 melakukan kolaborasi pemberian diuretik


melakukan kolaborasi pemberian antipiretik
melakukan pendingin internal(mis.infus cairan dingin)
melakukan kolaborasi terapi Oksigen
mempersiapkan intubasi dan ventilasi mekanis
melakukan kolaborasi pemberian cairan infus kristaloid 1-2 L dewasa
melakukan kolaborasi pemberian cairan infus kristaloid 20 ml/kgBB pada anak
melakukan kolaborasi pemberian transfusi darah
memberikan cairan intravena

D.0142 melakukan kolaborasi prosedur debridement


melakukan kolaborasi pemberian antibiotik

D.0149 melakukan kolaborasi pemberian antipiretik


melakukan kolaborasi pemberian diuretik
melakukan Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit IV

D.0007 memberikan infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa


memberikan infus cairan kristaloid 20 ml/kgBB pada anak
menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada keluarga atau pengantar pasien
melakukan kolaborasi tim medis untuk bantuan hidup dasar
melakukan kolaborasi pemberian bikarbonat
melakukan kolaborasi melakukan intubasi ulang jika terbentuk mucous plug yang tidak dapat dilakukan pe
melakukan kolaborasi obat bronchodilator, ekspektoran, mukolitik

D.0011 melakukan kolaborasi penentuan dosis oksigen


menyiapkan pemasangan ICD(implantabel cardioverter defibrilator)
melakukan kolaborasi pemberian antiaritmia
melakukan kolaborasi pemberian kardioversi
melakukan kolaborasi diet jantung dengan tim gizi

D.0014 melakukan kolaborasi pemberian antiaritmia


melakukan kolaborasi pemberian kardioversi
melakukan kolaborasi pemberian defibrilasi
melakukan kolaborasi diet jantung dengan tim gizi
melakukan kolaborasi pemberian inotoprik(mis.dobutamine)
melakukan kolaborasi pemberian vasopessor(mis.dopamine)
melakukan kolaborasi pemberian vasopressor kuat(mis.norepineprin)

D.0016 melakukan kolaborasi pemberian diuretik


melakukan kolaborasi pemberian cairan IV

D.0106 merujuk untuk konseling


melakukan Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan

D.0030 merujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga


melakukan Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan
melakukan Kolaborasi pemberian insulin
melakukan Kolaborasi pemberian cairan IV
melakukan Kolaborasi pemberian potasium/kalium

D.0029 melakukan Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan
melakukan Kolaborasi prosedur debridement
melakukan Kolaborasi pemberian antibiotik

D.0033 merujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga


melakukan Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan
melakukan kolaborasi jika terjadi herniasi,atropi atau perburukan dari stoma

D0147 memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi


memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
memberikan suplemen makanan
melakukan kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan
melakukan kolaborasi obat pengontrol perdarahan
melakukan kolaborasi pemberian product darah
ug yang tidak dapat dilakukan penghisapan

alon sungkup tidak efektif atau memerlukan waktu lama

ug yang tidak dapat dilakukan penghisapan


uhan kalori dan pilihan makanan

uhan kalori dan pilihan makanan

uhan kalori dan pilihan makanan

uhan kalori dan pilihan makanan

han kalori dan pilihan makanan


D.0006 memberikan oksigen
memasang akses IV

D.0005 memberikan obat inhalasi

D.0140 memasang kateter urine untuk menilai produksi urine (0,5-1 cc/kgBB/jam dewasa, 1-2 cc/kgBB/jam anak)
memasang selang nasogatrik untuk dekompresi lambung

D.141 melakukan kolaborasi imunisasi

D.0007 memberikan oksigen aliran rendah pada kondisi hiperkapnia kronik(PPOK)


melakukan kolaborasi pemberian ventilasi mekanik
melakukan kolaborasi pemberian bronkodilator
memberikan oksigen
melakukan kolaborasi pemberian inhalasi

D.0011 memasang akses intravena


memberikan oksigen
melakukan kolaborasi pemberian defibrilasi

D.0014 memasang akses intravena


merekam EKG 12 sadapan
memberikan oksigen

D.0016 memberikan oksigen untuk mempertahankan saturasai oksigen >94%


mempersiapkan intubasi dan ventilasi mekanis
memasang jalur IV
memasang kateter urin untuk menilai produksi urine
melakukan skin test untuk mencegah alergi
melakukan kolaborasi pemberian tranfusi darah
memberikan cairan intravena
memberikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
mempersiapkan intubasi dan ventilasi mekanis
memasang jalur intravena, cateter urin dan nasogastrik untuk dekompresi lambung
melakukan kolaborasi pemberian produk darah
m dewasa, 1-2 cc/kgBB/jam anak)

Anda mungkin juga menyukai