1. Nyeri akut
- Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kulaitas,
intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
c. Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Terapeutik
a. Berikan tehnik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
b. Fasilitasi istirahat dan tidur
- Edukasi
a. Ajarkan tehnik non farmakologis untuk meredakan nyeri
- Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Observasi
a. Monitor pola nafas
b. Monitor pola nafas tambahan
c. Monitor sputum (jumlah, warna dan aroma)
- Terapeutik
a. Posisikan semi fowler atau fowler
b. Lakukan fisioterapi dada. Jika perlu
c. Berikan oksigen, jika perlu
- Edukasi
a. Anjurkan asupan cairan hangat 2000 ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
b. Ajarkan tehnik batuk efektif
- Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
3. Gangguan mobilitas fisik
- Observasi
a. Identifikasi adanya keluhan nyeri atau keluhan fisik lainnya
b. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
c. Monitor vital sign setelah dan sebelum ambulasi
- Terapeutik
a. Ubah posisi pasien setiap 2 jam
b. Lakukan ROM pasif
c. Libatkan keluarga untuk membantu aktivitas pasien
- Edukasi
a. Ajarkan mabulasi sederhana yang harus dilakukan
4. Konstipasi
- Observasi
a. Auskultasi bising usus
b. Identifikasi factor resiko konstipasi
- Terapeutik
a. Berikan air hangat setelah makan
b. Lakukan evakuasi feses secara manual, jika perlu
c. Berikan enema atau irigasi, jika perlu
d. Lakukan mobilisasi jika memungkinkan
- Edukasi
a. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi serat
b. Anjurkan peningkatan asupan cairan
- Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat pencahar
5. Retensi urine
- Observasi
a. Monitor vital sign
b. Monitor kesadaran
c. Periksa distensi kandung kemih
- Terapeutik
a. Kaji intake dan output cairan
b. Lakukan pemasangan kateter
c. Lakukan bladder training setiap 2 jam
- Edukasi
a. Anjurkan pasien untuk minum 2000 ml/hari