Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Pengertian
PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat.
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak
mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu
meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan
sehat.
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka
atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan
masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan
yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk
memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan
melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu –
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan
sehat.
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat
bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan
menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat
dan meningkatkan kualitas hidup.
Manfaat PHBS Di institusi pendidikan
PHBS di institusi pendidikan merupakan kegiatan memberdayakan siswa,guru
dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat
untuk menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di institusi pendidikan
mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses
belajar mengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah
menjadi sehat.
Manfaat PHBS Di Rumah Tangga
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat
dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah
tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu
meningkatkan produktifitas anggota rumah tangga dan manfaat phbs rumah
tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola
hidup sehat dan anak dpt tumbuh sehat dan tercukupi gizi
Manfaat PHBS Di Tempat Kerja
PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja
agar tahu dan mau untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan
berperan dalam menciptakan tempat kerja yang sehat. Manfaat PHBS di tempat
kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah
sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja
yang positif .
Manfaat PHBS di Tempat Umum
Manfaat PHBS di Tempat Umum adalah masyarakat mampu menciptakan
lingkungan yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat
memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan
kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
Manfaat PHBS di Fasilitas pelayanan kesehatan
Manfaat PHBS di Fasilitas pelayanan kesehatan adalah mencegah terjadinya
penularan penyakit,membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat,
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
C. Sasaran Pembinaan PHBS
Tiga kelompok besar sasaran pembinaan PHBS, yaitu sasaran primer,
sasaran sekunder dan sasaran tersier.
D. Strategi Pembinaan PHBS
Hasil dari Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Pertama di Ottawa
(Kanada), tiga strategi pokok yang harus dilaksanakan dalam promosi
kesehatan adalah (1) advokasi, (2) bina suasana, dan (3) pemberdayaan. Ketiga
strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk tindakan- tindakan (aksi-aksi)
sebagai berikut.
1. Mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (healthy public
policy), yaitu mengupayakan agar para penentu kebijakan di berbagai sektor
di setiap tingkatan administrasi menetapkan kebijakan dengan
mempertimbankan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung, (suportive environment), yaitu
mengupayakan agar setiap sektor dalam melaksanakan kegiatannya
mengarah kepada terwujudnya lingkungan sehat (fisik dan non fisik).
3. Memperkuat grakan masyarakat (community action) yaitu memberikan
dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya dalam
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan.
4. Mengembangkan kemampuan individu (personal skills), yaitu
mengupayakan agar setiap individu masyarakat tahu, mau dan mampu
membuat keputusan yang efektf dalam upaya memelihara, meningatkan,
serta mewujudkan kesehatannya, melalui pemberian informasi, serta
pendidikan dan pelatihan yang memadai.
5. Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorient health services), yaitu
mengubah pola pikir serta sistem pelayanan kesehatan masyarakat agar
lebih mengutamakan aspek promotif dan preventif, tanpa mengutamakan
aspek kuratif dan rehabilitatif. Di Indonesia, strategi pokok tersebut
kemudian diformulasikan kembali ke dalam kalimat (1) gerakan
pemberdayaan (G), yang didukung oleh (2) bina suasana (B), dan (3)
advokasi (A), serta dilandasi oleh semangat (4) kemitraan.
Strategi promosi kesehatan untuk pembinaan PHBS
1. Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu,
keluarga atau kelompok (sasaran) secara terus-menerus dan
berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses
membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi
tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude),
dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan
(aspek practice). Oleh sebab itu, sesuai dengan sasarannya dapat dibedakan
adanya (a) pemberdayaan individu, (b) pemberdayaan keluarga, dan (c)
pemberdayaan kelompok/ masyarakat.
2. Bina Suasana
Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan. Terdapat tiga kategori proses bina suasana, yaitu (a) bina
suasana individu, (b) bina suasana kelompok, dan (c) bina suasana publik.
a. Bina Suasana Individu
Bina suasana individu dilakukan oleh individu individu tokoh
masyarakat. Dalam kategori ini tokoh-tokoh masyarakat menjadi
individu-individu panutan dalam hal perilaku yang sedang diperkenalkan.
b. Bina Suasana Kelompok
Bina suasana ini dapat dilakukan bersama pemuka/tokoh masyarakat
yang telah peduli. Dalam kategori ini kelompok-kelompok tersebut
menjadi kelompok yang peduli terhadap perilaku yang sedang
diperkenalkan dan menyetujui atau mendukungnya. Bentuk dukungan
dapat berupa kelompok tersebut bersedia juga mempraktikkan perilaku
yang sedang diperkenalkan, mengadvokasi pihak-pihak terkait dan atau
melakukan kontrol sosial terhadap individu-individu anggotanya.
c. Bina Suasana Publik
Bina suasana publik dilakukan oleh masyarakat umum melalui
pengembangan kemitraan dan pemanfaatan media komunikasi, seperti
radio, televisi, koran, majalah, situs internet dan lain-lain, sehingga dapat
tercipta pendapat umum.
3. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(stakeholders). Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-
tahapan, yaitu (1) mengetahui atau menyadari adanya masalah, (2) tertarik
untuk ikut mengatasi masalah, (3) peduli terhadap pemecahan masalah
dengan mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah, (4)
sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif
pemecahan masalah, dan (5) memutuskan tindak lanjut kesepakatan.
Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat
dan tepat. Bahan-bahan advokasi harus disiapkan dengan matang, yaitu:
a. Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi.
b. Memuat rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah.
c. Memuat peran si sasaran dalam pemecahan masalah.
d. Berdasarkan kepada fakta atau evidence-based.
e. Dikemas secara menarik dan jelas.
f. Sesuai dengan waktu yang tersedia.
4. Kemitraan
Kemitraan yang dijalankan harus berlandaskan pada tiga prinsip dasar,
yaitu (a) kesetaraan, (b) keterbukaan dan (c) saling menguntungkan.
a. Kesetaraan
Keadaan ini dapat dicapai apabila semua pihak bersedia mengembangkan
hubungan kekeluargaan, yaitu hubungan yang dilandasi kebersamaan
atau kekeluargaan bersama. Bila kemudian dibentuk struktur hirarkis
(misalnya sebuah tim), adalah karena kesepakatan.
b. Keterbukaan
Setiap usul/saran/komentar harus disertai dengan alasan yang jujur,
sesuai fakta, tidak menutup-tutupi sesuatu.
c. Saling menguntungkan
Solusi yang adil ini terutama dikaitkan dengan adanya keuntungan yang
didapat oleh semua pihak yang terlibat. Dengan demikian PHBS dan
kegiatan-kegiatan kesehatan harus dapat dirumuskan keuntungan-
keuntungannya (baik langsung maupun tidak langsung) bagi semua pihak
yang terkait. Termasuk keuntungan ekonomis, bila mungkin.

E. Persiapan Pembinaan PHBS


Pembinaan PHBS yang saat ini sudah memiliki payung hukum adalah
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga, yaitu dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang
Pedoman Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

F. Pembinaan PHBS Di Berbagai Tatanan


Pelaksanaan pembinaan PHBS diselenggarakan dengan menerapkan strategi
pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana dan advokasi, dengan
semangat kemitraan. Strategi ini harus dilaksanakan secara paripurna sehingga
menjangkau semua tatanan melalui pembagian tugas di antara pemangku
kepenentingan.
G. Penerapan PHBS
1. PHBS di Rumah Tangga
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi bayi ASI eksklusif
c. Menimbang balita setiap bulan
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Pengelolaan air minum dan makan di rumah tangga
g. Menggunakan jamban sehat (Stop Buang Air Besar Sembarangan/Stop
BABS)
h. Pengelolaan limbah cair di rumah tangga
i. Membuang sampah di tempat sampah
j. Memberantas jentik nyamuk
k. Makan buah dan sayur setiap hari
l. Melakukan aktivitastas fisik setiap hari
m. Tidak merokok di dalam rumah
2. PHBS di Institusi Penddidikan
a. Tersedia sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun
b. Tersedia sarana untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat
c. Tersedia jamban sehat
d. Tersedia tempat sampah
e. Terdapat larangan untuk tidak merokok
f. Terdapat larangan untuk tidak mengonsumsi NAPZA
g. Terdapat larangan untuk tidak meludah disembarang tempat
h. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin
3. PHBS di Tempat Kerja
a. Tersedia sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun
b. Tersedia sarana untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat
c. Tersedia jamban sehat
d. Tersedia tempat sampah
e. Terdapat peraturan berkaitan dengan K3
f. Terdapat larangan untuk tidak merokok
g. Terdapat larangan untuk tidak mengonsumsi NAPZA.
h. Terdapat larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat.
i. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin.
4. PHBS di Tempat Umum
a. Tersedia sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun.
b. Tersedia jamban sehat.
c. Tersedia tempat sampah.
d. Terdapat larangan untuk tidak merokok.
e. Terdapat larangan untuk tidak mengonsumsi NAPZA.
f. Terdapat larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat.
g. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin.
5. PHBS di Fasilitas Kesehatan
a. Tersedia sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun
b. Tersedia sarana untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat
c. Tersedia jamban sehat
d. Tersedia tempat sampah
e. Terdapat peraturan berkaitan dengan K3
f. Terdapat larangan untuk tidak merokok
g. Terdapat larangan untuk tidak mengonsumsi NAPZA.
h. Terdapat larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat.
i. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laelatul Hasana-WPS Office
    Laelatul Hasana-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    Laelatul Hasana-WPS Office
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Skenario Role Play
    Skenario Role Play
    Dokumen7 halaman
    Skenario Role Play
    Safrina Darayani Wahyudi
    67% (6)
  • BAB I-4-Dikonversi
    BAB I-4-Dikonversi
    Dokumen18 halaman
    BAB I-4-Dikonversi
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • A. Aspek Pasar Dan Pemasaran
    A. Aspek Pasar Dan Pemasaran
    Dokumen4 halaman
    A. Aspek Pasar Dan Pemasaran
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Iikp
    Iikp
    Dokumen11 halaman
    Iikp
    Shenbagam Mahalingam
    Belum ada peringkat
  • BENCANA
    BENCANA
    Dokumen4 halaman
    BENCANA
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • HCN Kel 9
    HCN Kel 9
    Dokumen21 halaman
    HCN Kel 9
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • BAB I II
    BAB I II
    Dokumen2 halaman
    BAB I II
    Fadilah
    Belum ada peringkat
  • Laelatul Hasana-WPS Office
    Laelatul Hasana-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    Laelatul Hasana-WPS Office
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • BAB I II
    BAB I II
    Dokumen2 halaman
    BAB I II
    Fadilah
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Korban Massal
    Manajemen Korban Massal
    Dokumen13 halaman
    Manajemen Korban Massal
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Usaha
    Proposal Usaha
    Dokumen20 halaman
    Proposal Usaha
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Format Activity Daily Living
    Format Activity Daily Living
    Dokumen1 halaman
    Format Activity Daily Living
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Louis A
    Louis A
    Dokumen3 halaman
    Louis A
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Sop Pemasangan Infus
    Sop Pemasangan Infus
    Dokumen3 halaman
    Sop Pemasangan Infus
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Tak Halusinasi-1
    Proposal Tak Halusinasi-1
    Dokumen17 halaman
    Proposal Tak Halusinasi-1
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Woc Ca Buli
    Woc Ca Buli
    Dokumen1 halaman
    Woc Ca Buli
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Agus cws
    Belum ada peringkat
  • PHBS
    PHBS
    Dokumen8 halaman
    PHBS
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok II
    Kelompok II
    Dokumen12 halaman
    Kelompok II
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Pemfis & Tindakan Gg. Kebutuhan Cairan Fix
    Pemfis & Tindakan Gg. Kebutuhan Cairan Fix
    Dokumen38 halaman
    Pemfis & Tindakan Gg. Kebutuhan Cairan Fix
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Naskah Pulikasi Sella
    Naskah Pulikasi Sella
    Dokumen16 halaman
    Naskah Pulikasi Sella
    Dendian Berlia Jelita
    Belum ada peringkat
  • Inter Vens I
    Inter Vens I
    Dokumen2 halaman
    Inter Vens I
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Paraplegi Inferior: Definisi
    Paraplegi Inferior: Definisi
    Dokumen1 halaman
    Paraplegi Inferior: Definisi
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Sop Pemasangan Infus
    Sop Pemasangan Infus
    Dokumen3 halaman
    Sop Pemasangan Infus
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Iikp
    Iikp
    Dokumen11 halaman
    Iikp
    Shenbagam Mahalingam
    Belum ada peringkat
  • Woc Ca Buli
    Woc Ca Buli
    Dokumen1 halaman
    Woc Ca Buli
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat