Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia
usaha. Beberapa proyek yang gagal di tengah jalan, bisnis yang berhenti
beroperasi, dan kredit yang macet di dunia perbankan, serta kegagalan
investasi lainnya merupakan bagian dari tidak diterapkannya studi kelayakan
secara konsisten. Secara teoritis, jika tiap investasi didahului studi kelayakan
yang benar, risiko kegagalan dan kerugian dapat dikendalikan dan
diminimalkan sekecil mungkin. Studi kelayakan yang dilakukan secara benar
akan menghasilkan laporan yang komprehensif tentang kelayakan
proyek/bisnis yang akan didirikan/dikembangkan/didanai dan kemungkinan-
kemungkinan risiko yang akan dihadapi atau terjadi.
Produk studi kelayakan, yaitu produk barang dan produk jasa. Sektor
pertanian, sektor industri, dan sektor perdagangan menghasilkan produk
barang, sedangkan sektor jasa menghasilkan produk jasa, anatara lain
angkutan, penginapan, wisata, reparasi, pendidikan, kesehatan, dan
perbankan. Sedangkan aspek studi kelayakan, yaitu pokok bahasan yang
terdapat dalam studi kelayakan dan membahas secara spesifik dari sudut
pandang disiplin ilmu tertentu. Dalam aspek studi kelayakan kita akan
menemukan hal-hal yaitu : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi
dan teknologis, aspek menejemen, aspek hukum, aspek lingkungan dan aspek
ekonomi/keuangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek dalam studi kelayakan usaha ?
2. Apa saja isi studi kelayakan usaha ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui aspek dalam studi kelayakan usaha

1
2. Untuk mengetahui isi dari studi kelayakan usaha

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Aspek Studi Kelayakan Usaha


1. Aspek pasar dan pemasaran
Kutub pertama dari model lingkungan bisnis adalah aspek pasar.
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis
yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang
dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan
antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Analisis dapat
dilakukan dengan cara deskriptif maupun inferensial, jenis data yang
digunakan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif.
Pemasaran adalah kegiatan perusahanan yang bertujuan menjual
barang atau jasa yang diproduksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu,
aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan
dipilih. Analisis kelayakan dari apsek ini yang utama adalah hal ini :
a. Penetuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
b. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap,
perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk.
c. Mentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan
dilaksanakan.
Aspek pemasaran ini harus diperhatikan karena konsumen akan lebih
memilih suatu produk yang harganya lebih murah, lokasinya yg strategis
dan dengan adanya promosi dengan diskon.
Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang:
a. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis
konsumen, perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan
tentang proyeksi permintaan tersebut.

3
b. Supply, baik yang berasal dari dalam negeri maupun juga yang
berasal dari impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu, dan
bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi supply ini, seperti jenis barang yang bisa menyaingi,
perlindungan dari pemerintah dan sebagainya, perlu pula
diperhatikan.
c. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor,
produksi dalam negeri lainnya. Apakah ada kecenderungan
perubahan harga, dan kalau ya, bagaimana polanya.
d. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan
dipergunakan, marketing mix. Identifikasi siklus kehidupan produk,
pada tahap apa produk yang akan dibuat.
e. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang
bisa dikuasai perusahaan.
2. Aspek teknis dan produksi
Studi ini akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan
bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis
industri manufaktur, misalnya perlu dikaji mengenai kapasitas produksi,
jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi
pabrik, dan tata letak pabrik yang paling menguntungkan.
Aspek teknis dan produksi, menyangkut berbagai pertanyaan penting
tentang:
a. Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan.
b. Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal.
c. Apakah luas produksi ini akan meminimumkan biaya produksi rata-
rata ataukah akan memaksimumkan laba, jadi mempertimbangkan
secara simultan faktor permintaan.
d. Bagaimana fasilitas untuk ekspansi nantinya, tentang lokasi, luas
tanah, pengaturan fasilitas produksi dan sebagainya.

4
e. Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat. Umumnya terdapat
beberapa alternatif proses produksi untuk menghasilkan produk yang
sama. Sebagai contoh, semen bisa dibuat dengan proses basah,
ataupun proses kering. Contoh lainnya, soda bisa dibuat dengan
metode elektrolisis atau metode kimia.
f. Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat.
Faktor yang diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas
pelayanan kalau terjadi kerusakan mesin-mesin tersebut.
g. Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan pekerjaan teknis
tambahan telah dilakukan. Faktor-faktor seperti material handling,
supply bahan pembantu, kontrol kualitas dan sebagainya perlu
diperhatikan pula
h. Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap
limbah produksi.
i. Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik.
j. Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan site produksi.
k. Apakah jadwal kerja telah dibuat dengan cukup realistis.
l. Apakah teknologi yang akan dipergunakan bisa diterima dari
pandangan sosial. Dalam pemilihan teknologi yang akan
dipergunakan sebaiknya tidak dipergunakan teknologi yang sudah
usang, atau teknologi yang masih dicoba-coba. Yang pertama akan
mengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing, sedangkan
yang kedua bisa mengakibatkan kesulitan dalam perawatan fasilitas.
3. Aspek keuangan
Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat
memberikan keuntungan yang layak dan mampumemenuhi kewajiban
finansialnya. Dalam studi kelayakan, kegiatan studi aspek keuangan
dilakukan setelah aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek
keuangan ini antara lain adalah perhitungan perkiraan jumlah dana yang

5
diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta
tetap proyek.
Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
a. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap
maupun untuk modal kerja.
b. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa
banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang
berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang.
c. Taksiran penghasilan, biaya dan rugi atau laba pada berbagai tingkat
operasi. Termasuk disini estimasi tentang break even point tersebut.
d. Manfaat dan biaya dalam artian finansial seperti rate of return
investment, net present value, internal rate of return, profitability
index, dan payback period. Estimasi terhadap risiko proyek, risiko
dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis.
e. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan
proyeksi sumber dan penggunaan dan dana.
4. Aspek manajemen
Banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun
dioperasionalkan bukan disebabkan karena aspek lain, tetapi karena
lemahnya manajemen. Didalam pembangunan proyek bisnis, tugas
manajemennya antara lain menyusun rencana kerja, siapa saja yang
terlibat, bagaimana mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan
proyek dengan sebaik-baiknya. Sedangkan untuk operasionalnya, antara
lain menetukan secara efektif dan efesien mengenai bentuk badan usaha,
jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi serta pengadaan tenaga kerja
yang dibutuhkan.
Aspek manajemen perlu dipelajari tentang:
a. Manajemen dalam masa pembangunan proyek:
1) Siapa pelaksana proyek tersebut.

6
2) Bagaimana jadwal penyelesaian proyek tersebut.
3) Siapa yang melakukan studi masing-masing aspek; pemasaran,
teknis, dan lain sebagainya.
b. Manajemen dalam operasi:
1) Bentuk organisasi dan badan usaha yang dipilih.
2) Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.
3) Anggota direksi dan tenaga-tenaga kunci.
4) Jumlah tenaga kerja yang akan dipergunakan.
5. Aspek hukum mempelajari tentang:
a. Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan.
b. Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan
sumber dan yang berupa pinjaman.
c. Berbagai akte, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.
6. Aspek ekonomi dan sosial
Dari segi aspek ekonomi, cukup banyak data makroekonomi yang
tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung
dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak
yang dapat dijadikan sebagai faktor indikator ekonomi yang dapat diolah
menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis misalnya :
PDB (Produk Domestik Bruto), investasi, valuta asing, kredit perbankan,
anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar
negeri, dan neraca pembayaran.
Dari segi aspek sosial maka yang ditinjau adalah tujuan utama
perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya maka perusahaan tidak dapat bertahan lama. Perusahaan
hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan
yang prulalitas dan kompleks walau hendaknya berada dalam satu
keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga

7
sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial.
Aspek ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang:
a. Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan negara.
b. Pengaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan
yang bisa diperoleh.
c. Penambahan kesempatan kerja.
d. Pemerataan kesempatan kerja.
e. Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain,
sebagai supply bahan bagi industri lain atau pasar bagi hasil industri
lain.
f. Aspek yang bersifat sosial seperti, menjadi semakin ramainya daerah
tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik
dan lain sebagainya. Aspek sosial ini merupakan manfaat dan
pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat, tetapi
sulit dikuantifikasikan yang bisa disepakati secara bersama. Tetapi
manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan ada.
B. Isi Laporan Studi Kelayakan Usaha
1. Aspek Pasar Dan Pemasaran
a. Segmentasi target-target di pasar
1) Segmentsi
Dalam pemasaran yang kami tawarkan adalah service computer
maupun laptop dan membuka tempat kursusuntuk anak sekolah
dengan biaya relative terjangkau.
2) Target
Untuk target pemasaran meliputi semua kawasan di sekitar
Sribhawono, sidorejo, way jepara, labuhan maringgai, pasir sakti
dll.

8
b. Posisi di pasar
Posisi atau tempat pendirian usaha di rasa sangat strategis karena
berada di pusat keramaian, selain itu dekat dengan sekolah-sekolah,
kantor, rumah sakit, dll.
c. Manajemen pemasaran
Untuk manajemen pemasaran kami sudah mempersiapkan segala
kebutuhan termasuk periklanan melalui brosur atau banner dengan
penawaran yang menarik dan relative terjangkau.
2. Aspek Teknis/oprasi
a. Masalah Manajemen Operasional
Dalam manajemen operasional pendirian toko computer ini, kami
menggunakan sistem iklan berjalan dan iklan tetap. Semua itu
dilakukan untuk mencapai sasaran yang tepat guna.
b. Implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis Luas Produksi
Implikasi pada studi kelayakan bisnis ini diharuskan dapat memperluas
pemasaran dan penawaran serta mengembangkan suatu usaha sehingga
dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh.
3. Aspek Manajemen Operasional
a. Perencanaan
Untuk perencanaan sudut pandang manajemen kami telah
merencanakan untuk membuat iklan-iklan dan akan di promosikan ke
sekolah-sekolah kantor-kantor, dan di lingkungan sribhawonon, way
jepara, labuhan maringgai, sidorejo dan sekitarnya. Semua usaha
periklanan itu di maksudkan untuk dapat mencapai sasaran atau target
yang diingikan.
b. Pengorganisasian
Dalam menjalankan bisnis toko komputer ini kami membutuhkan
beberapa tenaga kerja agar dapat beroperasi. Oleh karena itu pemilik

9
telah menyusun suatu struktur organisasi yang di harapkan dapat
membantu menjalankan bisnis ini, antara lain:

c. Pengendalian
Untuk mengendalikan manajemen kami membagi tugas dan
membebani tanggung jawab pada setiap personil, antara lain:
Tugas personil
Kasir : bertanggung jawab mengawasi penjualan barang ditoko
Teknisi : menservice computer atau laptop yang rusak
Pengajar : mengajar anak-anak yang kursus computer

4. Aspek Ekonomi
Secara ekonomi, usaha ini tidak cukup banyak memberikan
kontribusi bagi masyarakat sekitar karena hanya menyerap 3 orang tenaga
kerja. Sedang dari segi social, usaha ini sangat membantu untuk
berkembangnya daerah kecamatan setempat dengan adanya toko computer
ini karena memudahkan para masyarakat sekitar memenuhi kebutuhan
atau tuntutan pekerjaan atau dapat mengerjakan tugas sekolah atau kuliah.

10
5. Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk
menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan salah
satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya. Penilaian aspek
keuangan meliputi penilaian biaya-biaya apa saja dan seberapa besar biaya
tersebut dikeluarkan. Modal untuk usaha computer ini plus biaya
operasional adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana
Keterangan Dana
Sewa tanah dan bangunan Rp. 6.000.000
Perlengkapan kasir Rp. 5.000.000
5 buah computer Rp. 6.000.000
Isi perlengkapan toko Rp. 25.000.000
Pemesanan 100 pack buku nota Rp. 100.000
Lain-lain Rp. 5.000.000
Jumlah Rp. 47.100.000

b. Sumber dana
Sumber dana dalam pendirian usaha computer ini adalah milik pribadi.
c. Aliran kas
Proyeksi pendapatan
Pendapatan kotor per hari Rp. 2.000.000
Pendapatan kotor per bulan Rp. 60.000.000
Pendapatan kotor per tahun Rp. 360.000.000

Proyeksi biaya per tahun


Pembelian buku nota Rp. 400.000

11
Gaji karyawan
1 kasir Rp. 10.800.000
1 Teknisi Rp. 10.200.000
1 PengajarKursus Rp. 14.400.000 +
Jumlah gaji karyawan Rp. 35.400.000

Biaya listrik. Rp. 1.500.000


Sewa tanah dan bangunan Rp. 6.000.000
Pembelanjaan untuk isi toko Rp. 180.000.000
Biaya tak terduga Rp. 2.000.000
Jumlah pengeluaran pertahun Rp. 224.900.000
d. Proyeksi L/R
Perhitungan laba/rugi yaitu dengan menghitung seluruh pendapatan
dan pengeluaran
L/R = Pendapatan – Pengeluaran
= Rp. 360.000.000 – Rp. 224.900.000
= Rp. 135.100.000
Dengan demikian laba yang di peroleh adalah sebesar Rp.
135.100.000

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek studi kelayakan usaha yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan produksi, aspek keuangan, aspek manajemen, aspek hukum, serta aspek
ekonomi dan sosial. Aspek pasar dan pemasaran mempelajari tentang permintan,
supply, harga, program pemasaran, dan perkiraan penjualan yang bisa dicapai
perusahaan. Aspek teknis dan produksi mengungkapkan kebutuhan apa yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Aspek
keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan
yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya.
Aspek manajemen perlu dipelajari tentang manajemen dalam masa
pembangunan proyek dan manajemen dalam operasi. Aspek hukum mempelajari
tentang bentuk badan usaha yang akan dipergunakan, jaminan-jaminan yang bisa
disediakan kalau akan menggunakan sumber dan yang berupa pinjaman, berbagai
akte, sertifikat dan izin yang diperlukan. Aspek ekonomi dan sosial meliputi
penelitian tentang pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan
negara, penambahan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan kerja, aspek yang
bersifat sosial seperti, menjadi semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas yang
semakin lancar.

13
Daftar Pustaka

Dr. Suad Husnan MBA dan Drs. Suwarsono, MA. (1991). Studi Kelayakan Proyek.

Yogyakarta: UPP-AMP YKPN

Husein, Umar. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama

Ibrahim, Yacob. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi revisi. Rineka Cipta, Jakarta.

Kamaluddin. (2004). Studi Kelayakan Bisnis. Dioma, Malang.

Kasmir dan Jakfar. (2012). Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Kencana. Jakarta.

Sofyan, I. (2004). Study Kelayakan Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Subagyo, Ahmad. (2007). Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta

Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3. PT Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB I-4-Dikonversi
    BAB I-4-Dikonversi
    Dokumen18 halaman
    BAB I-4-Dikonversi
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Iikp
    Iikp
    Dokumen11 halaman
    Iikp
    Shenbagam Mahalingam
    Belum ada peringkat
  • Skenario Role Play
    Skenario Role Play
    Dokumen7 halaman
    Skenario Role Play
    Safrina Darayani Wahyudi
    67% (6)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • A. Aspek Pasar Dan Pemasaran
    A. Aspek Pasar Dan Pemasaran
    Dokumen4 halaman
    A. Aspek Pasar Dan Pemasaran
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • BENCANA
    BENCANA
    Dokumen4 halaman
    BENCANA
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Laelatul Hasana-WPS Office
    Laelatul Hasana-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    Laelatul Hasana-WPS Office
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Korban Massal
    Manajemen Korban Massal
    Dokumen13 halaman
    Manajemen Korban Massal
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Laelatul Hasana-WPS Office
    Laelatul Hasana-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    Laelatul Hasana-WPS Office
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • BAB I II
    BAB I II
    Dokumen2 halaman
    BAB I II
    Fadilah
    Belum ada peringkat
  • BAB I II
    BAB I II
    Dokumen2 halaman
    BAB I II
    Fadilah
    Belum ada peringkat
  • Louis A
    Louis A
    Dokumen3 halaman
    Louis A
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Usaha
    Proposal Usaha
    Dokumen20 halaman
    Proposal Usaha
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Sop Pemasangan Infus
    Sop Pemasangan Infus
    Dokumen3 halaman
    Sop Pemasangan Infus
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • HCN Kel 9
    HCN Kel 9
    Dokumen21 halaman
    HCN Kel 9
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • PHBS
    PHBS
    Dokumen8 halaman
    PHBS
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Format Activity Daily Living
    Format Activity Daily Living
    Dokumen1 halaman
    Format Activity Daily Living
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Tak Halusinasi-1
    Proposal Tak Halusinasi-1
    Dokumen17 halaman
    Proposal Tak Halusinasi-1
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Agus cws
    Belum ada peringkat
  • Paraplegi Inferior: Definisi
    Paraplegi Inferior: Definisi
    Dokumen1 halaman
    Paraplegi Inferior: Definisi
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok II
    Kelompok II
    Dokumen12 halaman
    Kelompok II
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Woc Ca Buli
    Woc Ca Buli
    Dokumen1 halaman
    Woc Ca Buli
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Sop Pemasangan Infus
    Sop Pemasangan Infus
    Dokumen3 halaman
    Sop Pemasangan Infus
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Pemfis & Tindakan Gg. Kebutuhan Cairan Fix
    Pemfis & Tindakan Gg. Kebutuhan Cairan Fix
    Dokumen38 halaman
    Pemfis & Tindakan Gg. Kebutuhan Cairan Fix
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Inter Vens I
    Inter Vens I
    Dokumen2 halaman
    Inter Vens I
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Iikp
    Iikp
    Dokumen11 halaman
    Iikp
    Shenbagam Mahalingam
    Belum ada peringkat
  • Naskah Pulikasi Sella
    Naskah Pulikasi Sella
    Dokumen16 halaman
    Naskah Pulikasi Sella
    Dendian Berlia Jelita
    Belum ada peringkat
  • Woc Ca Buli
    Woc Ca Buli
    Dokumen1 halaman
    Woc Ca Buli
    Laelatul Hasanah
    Belum ada peringkat