2. Mayo Clinic. Diseases and Conditions. HIV/AIDS. 2018. 3. Kemenkes RI. Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 2016. 4. Bhatti, et al. (2016). Current Scenario of HIV/AIDS, Treatment Options, and Major 5. Hiv.gov, UNAIDS. Global Statistik. https://www.hiv.gov/hiv-basics/overview/data-and- trends/global-statistics. 2018. 6. Riskesdas. Profil Kesehatan Indonesia 2017. http://www.depkes. go.id/resources/down load/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf. 2017. 7. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah 2017. 2017. http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2017/13_ Jateng_2017.pdf 8. Rizqyana, A. Tribunjateng. Jumlah Pengidap HIV/Aids di Kabupaten Semarang Bertambah 43 Orang, http://jateng.tribunnews.com/2018/10/16/jumlah-pengidap-hivaids- di-kabupaten-semarang-bertambah-43-orang. 2018. 9. Nursalam, D. K., & Dian, N. Asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi HIV. Jakarta:.Salemba Medika. 2007. 10. Hardiansyah, A. Kualitas hidup orang dengan HIV dan AIDS di kota Makassar. http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/viewFile/102/52\2011. 11. Irawati, D., Subandi, M. A., & Kumolohadi, R. Terapi Kognitif Perilaku Religius untuk Menurunkan Kecemasan terhadap Kematian pada Penderita HIV/AIDS. Jurnal Intervensi Psikologi, 3(2), 169-186. 2011. 12. Viedebeck, S.L. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. 2008. 13. Lehto, R. H., & Stein, K. F. Death Anxiety: An Analysis of an Evolving Concept. Research and Theory for Nursing Practice: An International Journal, 10.189/1541- 6577.23.1.23, 23-Wahjudi, N. 2009. 14. Ventegodt, Merrick & Andersen. Quality od life theory I. the IQOL theory: An Integrative theory of the global quality of life concept. The Scientific World Journal, 3, 1030-1040. 2003. 15. Greene, Derlega V. J., Yep, & Petronio S. Privacy and disclosure of HIV in interpersonal relationship. London: Lawrence Erlbaum Associates. 2003. 16. Ahdiany, GN. Tingkat Kecemasan Terhadap Kematian Pada ODHA. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.3 November. 2017. 17. Hardiansyah. Kualitas Hidup Orang Dengan Hiv Dan Aids Di Kota Makassar. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10736/HARDIANSYAH%20K1 1110602.pdf?sequence=1. 2014. 18. Diatmi, K. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Di Yayasan Spirit Paramacitta. Jurnal Psikologi Udayana Vol. 1, No. 2, 353-362. 2014. 19. Bhatti, et al. (2016). Current Scenario of HIV/AIDS, Treatment Options, and Major Challenges with Compliance to Antiretroviral Therapy. Cureus, 8(3), pp. e515. 20. Yuliana. (2015). Mengatasi kecemasan terhadap kematian pada pasien sakit parah melalui konseling kelompok. Psychology Forum UMM, 978-979-796-324-8, 458- 463. 21. Stuart W Gail (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5 revisi. Jakarta : EGC 22. Sari, M. D. I., & Hayati, E. N. (2015). Regulasi emosi pada penderita HIV/AIDS. EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi, 3(1), 23-30. 23. Diatmi, K., & Fridari, D. (2014). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Di Yayasan Spirit Paramacitta. Jurnal Psikologi Udayana, 1(2), 353-362. 24. Heni Kusuma. 2011. 25. Mardhiati, S. 2009. Perbandingan mutu hidup ODHA dengan system dukungan keluarga berdasarkan wilayah di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. 26. Kusuma, H. Hubungan antara depresi dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS yang menjalani perawatan di RSUPN Cipto Mangunkusumo [Thesis]. Jakarta; 2011.