Anda di halaman 1dari 5

BOLD, FAST, FUN: BELAJAR BUDAYA

PERUSAHAAN DARI HADI WENAS


CEO MATAHARIMALL.COM
Dengan budaya kerja tepat yang terjalin antar pemimpin dan
karyawan, goalbisnis sebesar apapun berkemungkinan besar bisa tercapai.

Budaya kerja bukanlah hal remeh-temeh. Sesungguhnya budaya kerja atau kultur
perusahaan (corporate culture) memegang peranan sangat penting, bahkan bisa
jadi lebih penting daripada strategi bisnis sebuah perusahaan.

Mengapa demikian? Sebab budaya kerja sangat berpengaruh pada kelancaran


operasional, serta kinerja dan produktivitas perusahaan.

Apalagi untuk sebuah perusahaan startup, yang notabene perusahaan baru merintis.
Agar tempat kerja jadi tempat yang nyaman untuk berkarya, aspek budaya kerja
perlu sangat diperhatikan untuk keberhasilan jangka panjang.

Hadi Wenas, CEO Mataharimall.com, membagikan pengalamannya soal budaya


kerja ini, ketika berbicara dalam ajang Echelon Indonesia 2016: Empowering
Through Innovationpada Selasa (5/4/2016) lalu di Kartika Expo Center, Balai
Kartini, Jakarta.

Dalam topik bertajuk “Fostering A Kickass Startup Culture In Any Organization:


Play Hard, Work Much Harder”, Hadi mengungkapkan bahwa di
Mataharimall.com, ia
menerapkan budaya kerja dalam tiga poin besar, yakni, bold, fast, dan fun.

Bold, fast, dan fun


Untuk poin pertama, yakni bold, Hadi menyebutkan bahwa ia senantiasa
mendorong karyawannya untuk berpikir kreatif, dan melakukan hal-hal yang
berani, dan bahkan lebih ‘gila’ daripada yang orang lain lakukan. Salah satu contoh
suksesnya adalah kampanye April Mop yang dilakukan Mataharimall.com,
beberapa waktu lalu.

Dalam kampanye April Mop mereka, MatahariMall.com sempat membuat kaget


para pelanggannya dengan iklan “menyewa pasangan secara online“. Namun
rupanya MatahariMall.com tidak benar-benar menawarkan pasangan sewaan.

Sebaliknya, itu adalah langkah situs belanja online tersebut melawan perdagangan
manusia, alias mengetengahkan kampanye “Stop Human Trafficking”. Sebagai
tanda terimakasih kepada pelanggan yang telah mendukung gerakan ini,
MatahariMall.com pun membagi-bagikan voucher belanja.

Namun berkat kampanye unik ini, Hadi mengungkapkan, ketika itu traffic situs
Mataharimall.com naik lima kali lipat, transaksi penjualan naik 2,5 kali lipat,
nilai public relationspun naik 10 kali lipat. “Akhirnya ketika rapat dengan tim
penjualan, saya memuji karyawan yang telah mengontribusikan ide ini di
hadapan semua orang. Gestur seperti ini diharapkan bisa mendorong tim untuk
lebih kreatif dan ‘gila’ lagi,” kata Hadi.

Hadi melanjutkan, lalu apa yang terjadi jika kampanye tersebut ternyata kemudian
melahirkan ‘bencana’? “Saya siap jika hal itu terjadi, dan saya siap memikul
kesalahan dan tanggungjawabnya. Mungkin saya akan meminta maaf pada
konsumen dan media. Namun hal penting yang perlu digarisbawahi adalah
keberanian mengambil risiko. Ini penting untuk kultur perusahaan, yaitu
keberanian mengambil risiko dan berpikir ‘gila’, dan saya siap dengan segala
konsekuensinya,” ujar Hadi.

Poin kedua adalah fast, yang bermakna bahwa setiap orang didorong untuk
melakukan hal secepat mungkin. Apalagi mengingat kompetisi era industri digital
dan ecommerce yang semuanya serba cepat.
“Jika rapat atau diskusi dilakukan pagi hari, maka deadline-nya siang. Jika rapat
atau diskusi dilakukan siang, maka deadline-nya di akhir hari. Dan jika rapat atau
diskusi dilakukan di akhir hari, maka deadline-nya adalah besok pagi,” ungkap
Hadi.

Satu praktik riil yang juga diterapkan oleh Hadi terkait budaya cepat ini,
adalah auto-approval email alias email persetujuan otomatis. “Jika seorang
subordinat atau bawahan meminta suatu persetujuan via email kepada atasannya,
dan ia tidak mendapat balasan atau tanggapan dalam satu hari, artinya itu secara
otomatis sudah disetujui,” kata Hadi.

Lalu bagaimana jika subordinat atau bawahan itu membuat keputusan salah?
“Artinya ada dua opsi. Bisa jadi bosnya harus lebih cepat dan jeli
memantau email dan bawahannya, atau bisa juga berarti harus lebih mengedukasi.
Lakukan pelatihan lebih banyak, dan ini mungkin lebih sulit, tapi dampaknya akan
lebih berkelanjutan,” kata Hadi.

Poin ketiga adalah fun, alias jangan lupakan faktor bersenang-senang dalam
suasana kerja. “Akan sulit menyatukan semua orang, kalau tidak ada unsur-unsur
bersenang-senang bersama. Kita tidak bisa mengandalkan pada uang saja,” kata
Hadi.

Cara bersenang-senang di Mataharimall.com, misalnya diaplikasikan dengan kreasi


bersenang-senang membuat video bersama. Desain interior kantor pun
dirancang menyenangkan, dengan suasana seperti di taman bermain-main anak-
anak. “Penuh warna, ada punching bags, dan meja ping pong, seperti taman
bermain,” ujar Hadi.

Dikatakan Hadi, Matahari Mall sendiri sesungguhnya telah menjadi pemimpin


lama di bisnis ritel, namun demikian untuk bisnis online seperti Mataharimall.com,
di bawah
kendali Lippo Group, mereka menerapkan budaya kerja yang sedikit berbeda.
“Sedikit ‘cowboy’,” kata Hadi, seraya tertawa.
Hadi mengingatkan, para pemimpin perusahaan harus konsisten dalam
mengimplementasi budaya kerja yang ada sesuai visi besar perusahaan. “Kalau
CEO atau direkturnya tidak bisa menjadi role model, akan sulit. Bawahan biasanya
akan mengulang dan mengikuti atasannya, dan itu kemudian akan menjadi kultur,”
ungkap Hadi. (DI)

Sumber : https://www.hitsss.com/bold-fast-fun-belajar-budaya-perusahaan-dari-
hadi-wenas-ceo-mataharimall-com/3/

ULASAN :

 Bagaimana pemimpin perusahaan tersebut menginspirasi budaya di


perusahaan?

Hadi, yang merupakan seorang CEO dari Mataharimall.com tersebut menerapkan


budaya kerja di perusahaan dalam tiga poin utama. Selain itu, keberanian beliau
dalam mengambil resiko yaitu tidak segan-segan bertanggung jawab dan memikul
kesalahan akibat efek samping dari tiga poin utama yang ia terapkan. Beliau
memiliki konsistensi tinggi terhadap visi dan misi yang dimiliki perusahaan,
sehingga tujuan-tujuan perusahaan ke depan dapat terealisasikan serta kinerja
karyawan yang dapat terkontrol dengan adanya tiga poin utama tersebut sehingga
dapat selesai sesuai deadline yang ditentukan. Tak lupa, peran bos dalam
mengedukasi karyawannya jika ada kesalahan dalam membuat keputusan.

 Manifestasi apa yang digunakan?

Slogan, yaitu frasa atau kalimat yang secara singkat dan jelas mengekspresikan
nilai pedoman perusahaan.

BOLD, FAST, and FUN, merupakan tiga kata kunci yang menjelaskan pendekatan
budaya di MatahariMall. Selain itu, Hadi sebagai CEO, juga mengajak karyawan
untuk work hard, have fun, and win bold.

BOLD > Hadi menyebutkan bahwa ia senantiasa mendorong karyawannya untuk


berpikir kreatif, dan melakukan hal-hal yang berani, dan bahkan lebih ‘gila’
daripada yang orang lain lakukan.
Di sini dimaksudkan bahwa, karyawan diberikan peran dalam perusahaan agar bisa
menjadi lebih kreatif selama berkontribusi dalam melakukan pekerjaan yaitu
dengan menyumbangkan ide-ide menarik mereka masing-masing. Namun tentu
saja, bos tidak akan lepas tangan begitu saja. Bos akan bertanggungjawab jika ada
dampak yang ditimbulkan dari ide-ide kreatif tersebut.

FAST > bermakna bahwa setiap orang didorong untuk melakukan hal secepat
mungkin.

Di sini dimaksudkan bahwa, karyawan dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan


sesuai dengan deadline yang ditentukan. Kemudian penerapan penggunaan email
persetujuan otomatis, bahwa jika email telah dikirimkan namun tidak ada respon,
maka akan dianggap setuju. Namun sekali lagi, bos tidak akan lepas tanga begitu
saja. Bos bisa menjadi lebih cepat dan jeli dalam memantau email dan
karyawannya.

FUN > bermakna bahwa jangan lupakan faktor bersenang-senang dalam suasana
kerja.

Di sini dimaksudkan bahwa, karyawan akan diberikan apresiasi atas


keberhasilannya. Kemudian untuk menyatukan antar karyawan, biasanya akan
dilakukan kreasi bersenang-senang.

Anda mungkin juga menyukai