Anda di halaman 1dari 17

PEMBAHASAN

A. AKUN-AKUN DAN GOLONGAN-GOLONGAN TRANSAKSI DALAM


SIKLUS PENJUALAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG

Tujuan pengauditan atas siklus penjualan dan pengumpulan piutang adalah


untuk mengevaluasi apakah saldo akun-akun yang terpengaruh oleh siklus ini
telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Gambar 11-1 melukiskan aliran informasi akuntansi melalui berbagai akun


dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang. Di dalam gambar ini nampak
lima kelompok transaksi dalamsiklus penjualan dan pengumpulan piutang yaitu :

1. Penjualan (tunai dan kredit)


2. Penerimaan kas
3. Retur dan potongan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Penaksiran kerugian piutang

1
B. FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAMSIKLUS DAN DUKUMEN SERTA
CATATAN TERKAIT

Siklus penjualan dan pengumpulan piutang menyangkut keputusan dan


proses yang diperlukan untuk mentransfer kepemilikan barang dan jasa kepada
konsumen setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual. Siklus ini
dimulai dengan adanya permintaan dari konsumen dan diakhiri dengan adanya
perubahan dari barang atau jasa menjadi piutang usaha, dan pada akhirnya
menjadi kas.

Tabel 11.1 menunjukkan delapan fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan
pengumpulan piutang yang tercantum pada kolom ketiga. Hal ini terjadi pada
setiap perusahaan dalam pencatatan atas kelima kelompok transaksi yang terdapat
dalam siklus dan pengumpulan piutang. Dalam uraian dibawah ini akan
dijelaskan kedelapan fungsi tersebut serta dokumen-dokumen dan catatan yang
digunakan pada setiap fungsi sebagaimana tercantum dalam tabel 11.1. sebelum
menetapkan risiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian dan
melakukn pengujian substantif transaksi, auditor harus memahami fungsi-fungsi
bisnis dan dokumen-dokumen serta catatan yang digunakan dalam bisnis yang
bersangkutan.

Tabel 11.1 golongan transaksi, akun-akun,fungsi-fungsi, serta dokumen dan


catatan untuk siklus penjualan dan pengumpulan piutang

Golongan Akun-akun Fungsi bisnis Dokumen dan


transaksi catatan
penjualan  Penjualan  Pengolahan  Pesanan dari
 Piutang permintaan dokumen
usaha dari  Order
konsumen penjualan
 Persetujuan  Pesanan dari
kredit konsumen
 Pengiriman atau order
barang penjualan
 Pengiriman  Dokumen
faktur dan pengiriman
pencatatan  Faktur
penjualan penjualan
 File

2
transaksi
penjualan
 Jurnal
penjualan
 Master file
piutang
usaha
 Daftar
piutang
usaha
 Laporan
bulanan
Penerimaan  Kas di bank Pengolahan dan  Pengantar
kas  Piutang pencatatan pembayaran
usaha penerimaan kas  Daftar
penerimaan
kas
 File
transaksi
penerimaan
kas
 Jurnal
penerimaan
kas
Retur  retur Pemgolahan dan  Memo kredit
penjualan penjualan pencatatan retur  Jurnal retur
 piutang pnjualan penjualan
usaha
Penghapusa  Piutang Penghapusan piutang  Formulir
n piutang usaha tak tertagih otorisasi
cadangan penghapusa
kerugian n piutang
piutang
Beban  Beban Penetapan kerugian  Jurnal
kerugian kerugian piutang umum
piutang piutang
 Cadangan
kerugian
piutang

1. PENGOLAHAN PESANAN DARI PEMBELI


Permintaan untuk membeli barang yang diterima dari pembeli mengawali
keseluruhan siklus ini. Secara yuridis, pesanan ini merupakan suatu permintaan
untuk membeli baranng berdasarkan syarat-syarat tertentu. Penerimaan pesanan
dari pembeli biasanya disusul dengan terbitnya order penjualan

3
Pesanan dari pembeli
Pesanan dari pembeli adalah suatu permintaan untuk membeli barang
atau jasa yang di buat oleh pembeli. Pesanan ini bisa diterima melalui telepon,
surat, formulir, cetakan yang sebelumnya dikirimkan kepada calon pembeli atau
pelangan, melalui pengawai penjualan, order pembelian yang diterima melalui
internet, atau jaringan lain yang da antara pemasok dan pembeli.

Order penjualan
Order penjualan adalah suatu dokumen yang menarangkan deskripsi,
kuantitas, dan informasi lain tentang barang yang dipesan oleh konsumen.
Dokumen ini seringkali digunakan pula untuk menunjukan persatuan kredit
otorisasi untuk pengiriman barang.

2. PERSETUAN KREDIT
Sebelum barang dikirim pejabat yang berwenang memberi otorisasi harus
memberi persetujuan kredit kepada konsumen untuk transaksi penjual yand
dilakuakan secara kredit. Lemahnya praktik pemberian persetujuan kredit sering
mengakibatkan kerugian dikemudian hari akibat tidak tertagihnya piutang usaha.
Pemberian persetujuan kreditnya ini sering kali juga menjadi petunjak persatuan
pengiriman barang.
Pada perusahaan-perusahaan tertentu, komputer memberi persetujuan kredit
berdasarkan limit kredit yang telah ditetapkan yang tersimpam dalam master file
pelangan. Komputer akan mengijinkan penjualan dilaksanakan hanya apabila total
order penjualan yang akan dilakukan ditambahkan dengan saldo piutang yang ada
pada pelanggan yang bersangkutan tidak melebihi limit kredit yang tercantum
dalam master file.

3. PENGIRIMAN BARANG
Fungsi ini adalah fungsi yang kritikal dan merupakan saat pertama dalam
siklus dimana perusahhan melepas asetnya. Kebanyakan perusahaan mengakui
terjadinya penjualan ketika barang dikirim. Dokumen pengiriman dibuat pada saat
barang barang dikirim, yang biasa dilakukan secara otomatis oleh komputer
berdasarkan informaasi dalam order penjualan. Dokumen yang seringkali berupa
bill of landing berangkap (multicopy), penting artinya sebagai dasar pembuatan
faktur tagihan yang akan dikirimkan kepada konsumen.

Dokumen pengiriman
Dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali pengiriman barang yang
berisi deskripsi tenyang barang yang akan dikirimkan, jumlah yang dikirim, serta
data lain yang relevan. Dokumen pengiriman berfungsi sebagai isyarat untuk
membuat faktur tagihan kepada konsumen yang bisa berupa kertas atau elektroik.

4
Salah satu jenis dokumen pengiriman barang adalah bill of landing yaitu suatu
perjanjian tertulis antara perusahaan pengangkutdengan penjual tentang
penerimaan dan pengiriman barang.

4. PENAGIHAN KEPADA PEMBELI DAN PENCATATAN


PENJUALAN
Penagihan kepada pembeli adalah cara untuk memberi informasi kepada
pembeli tantang jumlah yang harus dibayar atas barang-barang yang telah dikirim
kepadanya, maka penagihan tersebut harus dilakukan dengan benar dan tepat
waktu. Aspek –aspek penting dalam penagihan adalah:

1. Semua pengiriman telah dibuat penagihannya (kelengkapan)


2. Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari sekali (keterjadian)
3. Setiap pengiriman ditagih dengan jumlah yang benar (ketelitian)

Faktur penjulan

Faktur penjualan adalah suatu dokumen atau catatan elektronik yang


menunjukan deskripsi dan kualitas barang yang dijual, harga jual, biaya
pengangkutan, asuransi, syarat penjualan, dan data yang releval lainnya. Faktur
penjulan berfungsi untuk menunjukan kepada pembeli tntang jumlah dari suatu
penjualan dan kapan jatuh tempo penjualannya.

File transaksi penjualan

File transaksi penjulan adalah file yang dihasilkan komputer yang memuat
semua transaksi penjualan yang diproses sistem akuntansi pada suatu periode, bisa
per hari, per minggu, atau per bualan. Didalaamnya termasuk semua informasi
yang dimasukan kedalam sistem dan informasi ntuk setiap transaksi, seperti
minsalnya nama pempbelitanggal, jumlah, klasifikasi akun atau kelompok, nama
petugas penjualan, dn tarif komisi penjualan.

Informasi dalam file transi penjulan digunakan untuk pembuatan berbagai


catatan,, daftar, atau laporan, tergantung kepda kebutuhan perusahaan. Termasuk
didalamnya adalah pembuatan jurnal penjualan, master file piutang usaha, dan
transaksi untuk suatu saldo akun atau devisi tertentu.

Jurnal penjualan atau daftar penjualan

Ini adalah suatu daftar atau laporan yang dihasilkan dari file transaksi
penjualan yang biasanya memuat nampembeli,tanggal, jumlah, fdan klasifikasi
akun atau kelumpok untuk setiap transaksi seperti devisi atau jenis produk.
Didalamnya juga termuat informasi apakah penjualan dilakukan secara tunai atau
kredit. Atau atau daftar bisa dibuat untuk periode satu bulan, namaun bisa juga
untuk jangka waktu yang lain tergantung kepada kebutuuhan perusahaan.

5
Master file piutang usaha

Master file piutang usaha adalah file komputer yang digunakan untuk
mencatat setiap penjualan, penerimaan kas, dan retur serta pengurangan harga
untuk setiap pembeli dan untuk memutahirkan saldo piutang kepda pelanggan
yang bersangkutan.

Daftar saldo piutang usaha

Daftar saldo piutang usah adalah daftar atau laporan yang menunjukan
jumlah saldo piutang kepada setiap pelangan pada suatu saat tertentu. Daftra ini di
buat langsung dari master file piutang usaha, dan biasanya sekaligus merupakan
daftar umum piutang yang menunjukan total piutang yang dikelompokan berdasar
kan umurnya`

Laporan piutang bulanan

Laporan piutang bulanan adalah sutu dokumen yang dikirimkan melalui pos
atau secara elektronik kepda setipa pelanggan yang menunjukan saldo awal
piutang kepda pelanggan yang bersangkutan, jumlah dan tanggal setia penjualan,
pembayaran tunai yang diterima, memo kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir
piutang, pda hakikatnya, lporan ini merupakan salinan dari master file piutang
usahayang khusus untuk untuk pekangan yang bersangkutan.

5. PENGOLAHAN DAN PENCATATAN PENERIMAAN KAS

Keempat fungsi transaksi di atas perlu dilakukan agar barang sampai


ketangan pembeli, menagih pembeli dengan jumlah yang benar dan
mencerminkan trantrsaksi tersebut dalam catttan akuntansi. Empat fungsi lainnya
meliputi pelunasan fiutang dan pencatatn kas, retur dan pengurangan harga
penjualan, penghapusan piutang, dan pencadangan kerugian piutang.

Surat pengantar pembayaran

Surat pengantar pembayaran adalah suatu dokumen yang dikirm melalui


pos kepada pembeli dan selanjutnya dikembalikan kepada penjual beserta
pembayaran kas. Surat ini memuat nama pembeli, nomor faktur penjualan, dan
jumlah rupiah sebagai mana yang tercatum dalam faktur. Surat pengantar
pembayaran digunakan sebagai catatan penerimaan kas sehingga kas bisa segera
disetorka ke bank dan berguna sebagai alat kontrol dalam penangganan kas.

6
Daftar penerimaan kas

Daftar ini dibuat saat kas ditrima oleh seseorang yang tidak mengurusi
pencatatan penjualan, peitang usaha, atu kas, dan tidak memiliki akses kecatatan
akuntansi. Daftra ini digunakan untuk memeriksa apakah kas yang diterima telah
dicatat dan disetorkan dalam jumlah yang benar ke bank secara tepat waktu.

File transaksi penerimaan kas

File ini dihasilkan oleh komputer yang berisi semua transaksi penerimaan
kas yang diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu periode waktu tertentu, bisa
perhari, per minggu, atau per bulan. Dalam file ini tercatat informasi yang sama
dengan informasi yang terdapat file transaksi penjualan

Jurnal penerimaan kas atau daftar

Daftar atau laporan ini dihasilkan dari file transaksi penerimaan kas dan
meliputi semua transaksi untuk suatu periode waktu tertentu. Transaksi yang
sama, termasuk semua informasi yang relevan, dimasukan kedalam master file
piutang usaha dan buku besar.

6. PENGOLAHAN PENCATATAN RETUR DAN PENGURANGAN


HARGA PENJUALAN

Apabila pembeli tidak puas dengan baraang yang diterimanya, penjual


biasanya menyetujui pengembalian barang atau memeberikan pengurangan harga.
Perusahaan membeut laporan penerimaan barang untuk barang yang di retur dan
mengembalikannya ke gudang.retur dan penguraangan harga dicatat dalam file
transaksi retur dan pengurangan harga, dan juga dalam master file piutang usaha.
Memeo kredit di terbitkan untuk memudahkan pengawasan dan sebagai dasar
untuk pencatatan.

Memo kredit

Memo kredit menunjukan pengurangan terhadap jumlah yang akan diterima


dari pembeli karena adanya retur atau pengurangan harga. Bentuk nya hampir
sama retur penjualan, tetapi mengurangi piutang usaha, bukan menambah.

Jurnal retur dan pengurangaan harga

Jurnal ini digunakan untuk mencatat retur dan pengurangan harga penjualan.
Fungsi jurnal ini sama dengan jurnal penjualan. Banyak perusahaan mencatat
transaksi ini dalam jurnal penjualan, bukan dalam jurnal tersendiri.

7
7. PENGHAPUSAN PIUTANG

Walaupun bagian kredit telah bekerja dengan cermat dan telti, namun
sejumlah pembeli mungkin saja tidak melaksanakan kewajibannya. Setelah
menyimpulkan bahwa piutang kepada pelanggan tertentu tidak akan dapat ditagih,
perusahaan harus menghapus piutang tersebut. Biasanya hal sepert ini terjadi
karena pelanggan dinyatakan bangkrut oleh perusahaan. Agar dapat dilaksanakan
akuntansi yang tepat maka piutang yang tidak dapat ditagih perlu disesuaikan.

Formulir otorisasi penghapusan piutang

Formulir ini meripakan dokumen yang digunakan secara internal untuk


menyatakan perintah untuk menghapus piutang yang sudah tidak dapat ditagih.

8. PENCADANGAN KERUGIAN PIUTANG

Karena perusahaan tidak dapat diharapkan untuk bisa menagih seluruh


piutangnya 100%, prinsip akuntansi mewajibkan untuk mencatat beban kerugian
piutang sejumlah piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih. Kebanyakan
perusahaan mencatat traksaksi ini pada akhir tiap bulan atau akhir kuartal.

C. METODELOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN


PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI
UNTUK PENJUALAN PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERNAL –
PENJUALAN

8
Auditor memperlajari bagia alir yang telah dibuat klien, mengajukan
pertanyaan kepada klien dengan menggunakan daftar pertanyaan pengendalian
internal, dan melakukan transaction walktrough untuk penjualan.

PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN PERENCANAAN – PENJUALAN

Ada 4 tahapan penting dalam penetapan risiko ini yaitu :

1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menetapkan risiko


pengendalian.
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan defisiensi
yang ada pada penjualan
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian beserta defisiensinya
4. Auditor menetapkan risiko pengendalian setiap untuk setiap tujuan dengan
mengevaluasi pengendalian dan defisiensinya untuk setiap tujuan.

PEMISAHAN TUGAS YANG MEMADAI

Untuk mencegah terjadinya kecurangan manajemen harus mencegah


terjadinya akses atas kas bagi setiap orang yang bertugas untuk memasukan
informasi transaksi penjualan dan penerimaan kas ke dalam computer. Fungsi
pemberi persetujuan kredit harus dipisahkan dari fungsi penjualan karena
pengecekan kredit dimaksudkan untuk meniadakan tendensi manusiawi dari
pegawai penjualan yang cendedurung berkeinghinan untuk mengoptimalkan
colume penjualan walaupun hal itu bisa mendatangkan kerugian bagi perusahaan
apabila piutang tidak bisa ditagih.

Pengotorisasian Yang Tepat

Ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu:

1. persetujuan kredit yang tepat harus diberikan sebelum penjualan terjadi.


2. barang bisa dikirimkan hanya setelah otorisasi pengiriman diberikan.
3. Harga , termasuk syarat penjualan , pengangkutan dan potongan harus
diotorisasi.

1. Dokumen Dan Catatan Yang Memadai

Karena setiap perusahaan memiliki system yang berbeda dengan


perusahaan lainnya dalam melaksanakan, mengolah, dan mencatat transaksi,
auditor sering menghadapi kesulitan dalam mengevaluasi apakah setiap prosedur
klien dirancang untuk mencapai pengendalian maksimum.

Pada system dimana faktur dibuat setelah barang dikirimkan,


kemungkinan kesalah penagihan cukup besar kecuali kalau ada pengawasan
tambahan lainnya

9
2. Dokumen Bernomor Urut Tercetak

Pemberian nomer urut ini dimaksudkan untuk mencegah kesalahan dalam


pembuatan faktur atau pencatatan penjualan dan terjadinya penagihan dan
pencatatan ganda.

3. Laporan Piutang Bulanan

Pengiriman laporan bulanan kepada konsumen berguna untuk pengawasan


karena mendorong konsumen untuk memberi komentar apabila saldo yang
tercantum dalam laporan tidak sesuai dengan saldo menurut pembukuan
konsumen .

4. Prosedur Verifikasi Internal

Program computer atau personil yang independen harus memriksa bahwa


pengolahan dan pencatatan transaksi penjualan memenuhi keenam tujuan audit
transaksi.

5. Penentuan Luas Pengujian Pengendalian

Luas pengujian pengendalian tergantung pada efektifitas pengendalian dan


berbagai hal lain yang auditor yakin akan dapat menurunkan risiko pengendalian.

6. Perancangan Pengujian Pengendalian Untuk Penjualan

Untuk setiap pengendalian kunci, harus dirancang satu atau lebih


pengujian untuk memeriksa efektifitasnya. Pada kebanyakan audit penentuan sifat
pengujian pengendalian biasanya mudah.Pengujian pengendalian yang lazim
untuk penjualan adalah memeriksa urutan pemakaian berbagai jenis dokumen.

7. Perancangan Pengujian Substantif Transaksi Penjualan

Pengujian substantive transaksi dikaitkan dengan tujuan audit transaksi


dan dirancang untuk menentukan apakah terdapat kesalahan penyajian moneter
untuk tujuan yang terdapat pada transaksi.

8. Penjualan Yang Terncantum Dalam Pembukuan Sungguh-Sungguh


Terjadi

Ada 3 jenis kesalahan penyajian yaitu:

1. penjualan yang tercatat pada jurnal tidak ada pengiriman barangnya


2. penjualan dicatat lebih dari satu kali
3. pengiriman dilakukan pada konsumen fiktif dan citatat sebagai penjualan

10
Penjualan Dicatat Dalam Pembukuan Tanpa Pengiriman Barang

Auditor dapat memilih suatu sampel ayat jurnal dalam jurnal penjualan
dan mencocokannya ke dokumen pengiriman barang serta dokumen pendukung
lainnya untuk memastikan bahwa penjualan sungguh-sungguh terjadi.

Penjualan Dicatat Lebih Dari Sekali

Pencatatan double penjualan dapat ditemukan dengan mereview daftar


penjualan yang telah dicatat dengan memperhatikan nomor dokumennya untuk
memastikan tidak ada nomor yang muncul dua kali.

Pengiriman Dilakukan Pada Konsumen Fiktif

Pendekatan lain yang efektif untuk mendeteksi ketiga tipe kesalahan


penyajian transaks penjualan tersebut ialah dengan menelusur pengkreditan dalam
master file piutang usaha kesumbernya.

Transaksi Penjualan Yang Terjadi Telah Dicatat

Untuk menguji pengiriman barang yang tidak dibuat fakturnya, auditor


bisa menelusur suatu sampel dokumen pengiriman yang disimpan di bagian
pemgiriman ke duplikat faktur penjualan yang bersangkutan dan ke jurnal
penjualan, agar pengujian dengan menggunakan prosedur ini menjadi lebih
bermanfaat.

Arah Pengujian

Pengujian dengan penelusuran dimaksudkan untuk memeriksa


kemungkinan adanya transaksi yang hilang atau tidak dicatat, sedangkan
pengujian vouching dimaksudkan untuk memeriksa kemungkinan dicatatnya
transaksi yang sesungguhnya tidak terjadi.

Penjualan Telah Dicatat Dengan Teliti

Ketelitian pencatatan transaksi berkaitan dengan hal berikut :

1. jumlah barang yang dikirimkan sesuai dengan jumlah yang dipesan

2. jumlah yang ditagih dalam faktur sesuai dengan jumlah barang yang dikirimkan

3. jumlah tagihan dalam faktur dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi

Transaksi Penjualan Telah Dimasukkan Ke Dalam Master File Dan Di


Ikhtisarkan Dengan Benar

Dimasukkannya semua transaksi merupakan hal yang sangat pentng


karena ketelitian catatan ini mempengaruhi kemampuan klien untuk menagih

11
semua piutang yang belum diterima pembayarannya. Penelusuran dari jurnal
penjualan ke master file biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemenuhan
tujuan audit transaksi yang lain.

Pengujian posting dan pengikhtisaran berbeda dengan tujuan audit


transaksi yang lain karena meliputi pemeriksaan penjumlahan jurnal, catatan
mastr file, dan buku besar.

Penjualan Dikelompokan Dengan Benar

Dalam hal transaksi penjualan tunai dan kredit, pegawai perusahaan jarang
melakukan kesalahan dengan mendebet piutang usahan untuk transaksi pelunasan
piutang. Auditor biasanya menguji kebenaran pengelompokkan penjualan sebagai
bagian dari pengujian ketelitian.

Penjualan Dicatat Pada Tanggal Yang Benar

Penjualan harus ditagih dan dicatat sesegera mungkin setelah pengeriman


barang dilakukan, un tuk mencegah terjadinya kekeliruan tak disengaja. Ketepatan
waktu pencatatan biasanya juga akan menyebabkan berkurangnya kemungkinan
kesalahan penyajian.

Ringkasan Metodologi Untuk Penjualan

Gambar pada tabel 11-2 diatas melukiskan secara garis besar tentang
bagaimana auditor merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive
penjualan. Tabel diatas adalah matrix yang menunjukkan bagaimana auditor
memutuskan pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi
penjualan setelah pengendalian dan defisiensi pengendalian diidentifikasi.

Prosedur-Prosedur Audit Format Rancangan Dan Format Format Untuk


Dilaksanakan

Setelah prosedur audit yang tepat untuk suatu keadaan tertentu dirancang,
sudah barang tentu prosedur prosedur tersebut akan dilaksanakan. Dalam
mengubah dari program audit format rancangan menjadi format audit untuk
dilaksanakan, prosedur prosedur digabung. Hal ini dilakukan dengan maksud :

1. menghilangkan pengulangan prosedur


2. memastikan bahwa apabila suatu dokumen diperiksa semua prosedur
diterapkan atas dokumen tersebut pada saat itu juga
3. membuat auditor bisa melaksanakan prosedur dengan urutan yang paling
efektif.

12
D. RETUR DAN PENGURANGAN HARGA PENJUALAN

Tujuan audit transaksi pada dasarnya sama dalam pengolahan kredit memo
seperti halnya untuk penjualan, dengan 2 perbedaan. Perbedaan pertama adalah
tentang materialitasnya. Perbedaan kedua adalah dalam hal penekanan pada tujuan
keberadaan. Untuk retur dan pengurangan harga penjualan auditor biasanya
memberi penekanan pada pengujian atas pencatatan transaksi untuk
mengungkapkan pencurian kas yang berasal dari pengumpulan piutang yang
sebelumnya telah diciptakan transaksi retur dan pengurangan harga penjualan
fiktif.

E. METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN


PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANSTIF,TRANSAKSI
UNTUK PENERIMAAN KAS

Untuk penerimaan kas, audito menggunakan metodologi perancangan


pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi yang sama seperti yang
digunakan untuk penjualan,namun tujuan spesifiknya untuk penerimaan kas.
Berdasarkan tujuan audit transaksi, auditor mengikuti proses berikut :

 Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit


 Merancang pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian guna
mendukung pengurangan resiko pengendalian.
 Merancang pengujian substantif transaksi untuk menguji kesalahan
penyajian moneter untuk setiap tujuan.

Menentukan Apakah Penerimaan Kas Telah Dicatat

13
Penggelapan kas akan sulit untuk dideteksi auditor apabila hal tersebut
terjadi sebelum kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas atau daftar kas lainnya,
terutama apabila penjualan dan penerimaan kas dicatat secara bersamaan sebagai
contoh apabila pelayan toko menerima kas dari pembeli dan secara sengaja tidak
mencatat penjualan dan penerimaan kas tersebut dalam register kas, maka sangat
sulit menemukan pencurian kas tersebut. untuk mencegah terjadinya penggelapan
kas semacam ini, maka banyak perusahaan menerapkan pengendalian internal
seperti nampak pada tujuan kedua dalam tabel 11-3 .

Praktik yang lazim yang dilakukan auditor adalah menelusur dari


pengantar pembayaran bernomor urut tercetak atau daftar penerimaan kas ke
jurnal penerimaan kas dan buku pembantu piutang usaha sebagai pengujian
substantif atas pencatatan penerimaan kas yang terjadi . pengujian ini akan efektif
hanya apabila pita pencatat dalam register kas atau daftar penerimaan kas lainnya
dibuat pada saat kas diterima.

Pengujian Penerimaan Kas

Pengujian penerimaan kas merupakan prosedur audit yang bermanfaat


untuk menguji apakah seluruh penerimaan kas telah disetorkan ke dalam dokumen
di bank. Dalam pengujian ini jumlah penerimaan kas sebagai mana tercantum
dalam jurnal penerimaan kas untuk suatu periode , misalnya 1 bulan,

14
direkonsiliasi dengan setoran yang sesungguhnya dilakukan ke bank pada periode
yang sama. Selisih diantara keduanya mungkin disebabkan oleh adanya setoran
dalam perjalanan ( deposit in transit) atau hal lain tetapi jumlah selisih tersebut
dapat direkonsiliasi.

Prosedur ini tidak dapat digunakan untuk menemukan penerimaan kas


yang belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas atau kesenjangan waktu dalam
melakukan penyetoran ke bank, tetapi bisa mengungkapkan penerimaan kas yang
telah dicatat,tetapi belum disetor di bank, setoran belum dicatat, pinjaman atau
belum dicatat,pinjaman dari bank yangf disetor langsung ke rekening perusahaan
di bank, dan kesalahan semacam itu.

Biasanya prosedur ini, dilakukan apabila pengendalian internal perusahaan lemah.


Dalam keadaan yang jarang terjadi pada saat pengendalian saat lemah, periode
yang dicakup oleh pengujian penerimaan kas bisa meliputi 1 tahun.

Pengujian Untuk Menemukan Lapping Piutang Usaha

Lapping piutang usaha adalah pengunduran waktu pencatatan penerimaan


pengumpulan dengan maksud untuk menutupi kekurangan kas. Penggelapan
dilakukan oleh orang yang melakukan penerimaan kas dan selanjutnya ia juga
mencatatnya dalam sistem komputer. Ia menunda pencatatan penerimaan kas dari
seorang debitur (pelanggan) dan menutupi kekurangan yang terjadi dengan
penerimaan dari debitur yang lain. Hal ini kembali akan ditutupi dengan
penerimaan dari debitur ke tiga beberapa hari kemudian. Pegawai ini akan secara
terus menerus menutupi kekurangan kas melalui lapping berulang-ulang,
mengganti uang yang dicurinya,atau mencari cara lain untuk menutupi
kekurangan kas.

Penggelapan semacam ini akan dapat dicegah dengan mudah melalui


dengan pembagian tugas atau memberlakukan kebijakan kewajiban berlibur bagi
pegawai yang menangani penerimaan kas dan sekaligus pula mencatatnya dalam
sistem komputer. Hal semacam ini akan dapat dideteksi dengan membandingkan
nama,jumlah rupiah dan tanggal yang tercantum dalam pengantar pembayaran
dengan ayat jurnal penerimaan kas yang bersangkutan serta duplikat slip setoran
kebank. Mengingat bahwa prosedur ini agak memakan waktu ,biasanya hanya
dilakukan apabila penggelapan macam ini diperkirakan terjadi sebagai akibat
kelemahan dalam pengendalian internal.

F. TAMBAHAN PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SALDO AKUN


SERTA PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

Pengendalian internal yang berkaitan langsung dengan pengendalian


internal serta penyajian dan pengungkapan bisa juga diadakan, bahkan bila belum
terindentifikasi atau diuji sebagai bagian dari pengujiaan pengendalian atau

15
pengujian substantif transaksi. Untuk siklus penjualan dan pengumpulan piutang,
hal ini mungkin sekali mempengaruhi nilai bersih bisa direalisasi dan tujuan audit
saldo tentang hak dan kewajiban serta tujuan audit penyajian dan pengungkapan.

Nilia bersih bisa direalisasi adalah adalah tujuan audit saldo untuk piutang
usaha yang penting sekali karena karena kolektibilitas piutang sering
mencerminkan bagian yang cukup besar dalam laporan keuangan, resiko inheren
pada tingkat yang tinggi untuk tujuan nilai bersih bisa direalisasikan. Dua
pengendalian lainya adalah

 Pembuatan daftra umur piutang sebagai dasar umtuk review dan


ditindaklanjuti o;eh porsonil manajemen yang tepat.
 Menetapkan suatu kebijakan penghapusan piutang apabila sudah tidak ada
kemungkinan untuk ditagih.

G. PENGARUH HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI

Bagian dari audit yang banyak dipengaruhi oleh pengujian pengendalian


dan pengujian substantive transaksi adalah saldo akun piutang usaha, kas, beban
kerugian piutang, dan pengelolaan peneriman kas. Pengaruh paling yang
signifikan dari hasil pengujin oengendalian dan pengujian sbstantif transaksi
dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang adalah dalam konfirmasi
piutang. Jenis konfirmasi, ukuran sampel, dan saat pengiriman konfirmasi semua
akan terpengaruh.

16
DAFTAR PUSTAKA

AL Haryono Yusuf,2011,Auditing Buku II.Yogyakarta: STIE YKPN

17

Anda mungkin juga menyukai