Oleh :
Anak Agung Mirah Pradnyaswari (1707522106)
1. Anggaran Penjualan
Jenis produksi Tingkat produksi Harga/unit Jumlah
X 50000 200 10000000
Y 40000 250 10000000
2. Anggaran Produksi
Keterangan Produk X Produk Y
Rencana Penjualan 50000 40000
Per Akhir 25000 9000
Jmlh Barang Tersedia 75000 49000
Per Awal 30000 8000
Tk Produksi 45000 41000
6. Anggaran BOP
Jenis Produk TK Produk Stard jam Tarif Jam TKL Total BOP
X 45000 2 20 1800000
Y 41000 3 20 2460000
Jumlah 4260000
Anggaran Penjualan
Unit Harga Jmlh
Rp
Rp 250,000 Rp 500 125,000,000
Anggaran Produksi
Rncn Pnjualan Rp 250,000
Prsdiaan Akhir Rp 90,000
Tersedia Rp 340,000
P Awal Rp 80,000
T Produksi Rp 260,000
Penjualan Rp 125,000,000
B Bhan Rp 7,800,000
Laba Kotor Rp 117,200,000
B Pemasaran Rp 500,000
L Sblm Bunga Dan Pjk Rp 116,700,000
Bunga Rp 6,000,000
L Stlh Bunga Dan Pjk Rp 110,700,000
Pjk 0.2 Rp 22,140,000
L Brsih Rp 88,560,000
Neraca
Aktiva Pasiva
Kas Awal Rp 40,000,000 Utng Rp 60,000,000
Bank Rp 60,000,000 Modal Rp 40,000,000
Total Rp 100,000,000 Total Rp 100,000,000
b. Cashflow
Rp
Initial Cashflow 100,000,000
Operasional Cashflow :
Rp
A. Eait 88,560,000
Rp
B. Penyusutan -
Rp
88,560,000
Rp
C. Bunga (1-Pajak 20%) 0.8 6,000,000
Rp
4,800,000
Rp
D. Total Op. Cashflow 93,360,000
Rp
Terminal Cashflow -
Rp
Total Cashflow 193,360,000
c. PP
Inves Awal Rp 100,000,000
Arus Kas Rp 193,360,000
0.52
1 Thn 0,5 Tahun
NPV
C1 Rp 193,360,000
Df 20% 4.192
Rp 810,565,120
C0 Rp 100,000,000
Npv Rp 710,565,120
NPV 2 = 193.360.500 x 0,017 – 100.000.000
= 20.689.520-100.000.000
= -79.310.480
710.565.120-(-79.310.480)
= 20% + 4,5%
= 24,5%
Payback Periode : hasil hitung menunjukkan pengembalian modal dapat terjadi kurang
dari umur investasi yaitu 0,5<10, maka investasi ini layak untuk dijalankan
NPV : menunjukan hasil yang positif, maka dapat disimpulkan bahwa investasi ini layak
untuk dijalankan
IRR, menunjukan hasil 24,5%. Dimana 24,5% >10% (bunga pinjaman), maka dapat
disimpulkan bahwa investasi ini layak untuk dijalankan
Judul Artikel : Analisis Penyusunan Anggaran Dan Laporan Realisasi Anggaran Pada
Bpm-Pd Provinsi Sulawesi Utara
Penulis : Ramlah Basri
1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses penyusunan anggaran
dan laporan realisasi anggaran pada BPM-PD Provinsi Sulawesi Utara
2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis
Deskripsif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian
3 Teknik Pengumpulan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
Data yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara langsung
dengan Kasubbag Perencanaan dan Keuangan BPM-PD Provinsi
Sulawesi Utara
4 Hasil Penelitian Penyusunan anggaran di BPM-PD Provinsi Sulawesi Utara dimulai dari
pengumpulan data dari bidang mengenai program/kegiatan yang akan
dilaksanakan ditahun 2012. Program/kegiatan yang disusun setiap
bidang didasarkan pada Rencana Strategis (RENSTRA) BPM-PD Provinsi
Sulawesi Utara yang memberikan gambaran dan arahan kebijakan serta
strategi pembangunan pada tahun 2010 – 2015 sebagai tolak ukur dan
alat bantu dalam melaksanakan tugas dan fungsi BPM-PD Provinsi
Sulawesi Utara dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang
urusan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
5 Simpulan 1. Penyusunan Anggaran pada Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sulawesi
Utara telah sesuai denganperaturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2012 baik dari proses maupun jadwal
atau waktu penyusunan anggaran.
2.Pembahasan KUA dan PPAS dengan TAPD tidak diikuti
oleh semua bidang yang ada di BPM-PD Provinsi
Sulawesi Utara.
3.Realisasi Anggaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2012
sebesar 95,30 %.
6 Saran 1.Penentuan Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan harus
didasarkan pada kebijakan pembangunan, prioritas
pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah dan
sebagai rencana operasional RKPD.
2.Dalam pembahasan KUA dan PPAS dengan TAPD
sebaiknya setiap bidang mengikuti dan mengevaluasi
program dan kegiatan yang belum dapat dilaksanakan
atau belum diselesaikan pada tahun sebelumnya.
3.Dalam penyusunan RKA-SKPD harus memperhatikan
jenis, obyek dan rincian obyek belanja yang akan
dibutuhkan dalam suatu kegiatan sehingga realisasinya
dapat mencapai 100 %.
4.Setiap bulan atau paling lama 3 bulan dilakukan evaluasi
program atau kegiatan apa saja yang belum dilaksanakan
sesuai dengan anggaran kas sehingga dapat mencapai
realisasi sesuai target.
Judul Artikel : Analisis Penyusunan Anggaran dan Laporan Realisasi pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bantaeng
Penulis : Mattalatta
2 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan
mengumpulkan data penelitian dari objek penelitian dan literatur
lainnya
3 Teknik Pengumpulan Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
Data ialah: melalui wawancara dan telaah dokumen yang dilakukan
bertujuan untuk mendapatkan informasi atau keterangan yang
ingin diketahui peneliti
4 Hasil Penelitian Penyusunan anggaran di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.
Bantaeng dimulai dari pengumpulan data dari bidang mengenai
program/kegiatan yang akan dilaksanakan ditahun 2017.
Program/kegiatan yang disusun setiap bidang didasarkan pada
Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2013 – 2018 dan Renja
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
5 Simpulan 4. Penyusunan Anggaran pada Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sulawesi
Utara telah sesuai denganperaturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2012 baik dari proses maupun jadwal
atau waktu penyusunan anggaran.
5.Pembahasan KUA dan PPAS dengan TAPD tidak diikuti
oleh semua bidang yang ada di BPM-PD Provinsi
Sulawesi Utara.
6.Realisasi Anggaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2012
sebesar 95,30 %.