PEMULA
TIM PENGUSUL
April, 2015
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. iii
RINGKASAN……………………………………………………………………… iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 3
1.3 Urgensi (pentingnya) penelitian………………………………………… 3
1.4 Tujuan dan Luaran Penelitian…………………………………………… 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran IPA Terpadu………………………………………............ 5
2.2. Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Home Materials…...………………. 6
2.3 Pembentukan Karakter Peserta Didik…………………………………… 8
2.4 Penelitian Pengembangan……………………………………………...... 9
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan penelitian Pengembangan…….……………………………….. 11
3.2. Uji Coba Produk………………………………………………………... 13
3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………... 13
3.4 Analisis Data……………………………………………………………. 15
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya…………………………………………………………. 17
4.2 Jadwal Kegiatan………………………………………………………..... 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 18
LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian………………………………….. 19
Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas………..…. 21
Lampiran 3. Biodata ketua dan anggota………………………………………. 22
Lampiran 4. Surat pernyataan ketua peneliti………..………………………… 27
iii
iii
RINGKASAN
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan
berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar (Depdiknas, 2006: 4). Proses pembelajaran secara inkuiri
dapat dilakukan melalui pengamatan alam sekitar atau dengan melakukan percobaan
di dalam laboratorium.
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sriyono & Hamid (2003) dan
Bambang Sumintono (2010), menunjukan gejala bahwa kemampuan guru dalam
mengelola kegiatan laboratorium masih kurang, dan frekuensi penggunaan
laboratorium masih rendah karena keterbatasan alat dan bahan praktikum. Sejalan
dengan penelitian tersebut, temuan Kelompok Kerja Tenaga Laboratorium (KKTL) tahun
2012, bahwa pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium sebagai sumber belajar yang
belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu:
(1) banyak alat- alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan
kembali; dan (2) tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak
setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh M.Isnaini (2014) tentang evaluasi kesiapan guru fisika
Se-Kota Mataram provinsi Nusa Tenggara Barat dalam kegiatan laboratorium
menyatakan bahwa kompetensi guru dalam melakukan kegiatan laboratoium memiliki
kategori cukup baik hanya sebesar 52 % dan sebanyak 36.9% sarana prasaran
laboratorium di Kota Mataram dalam kategori baik, 26.2% berkategori cukup baik dan
36.9% dalam kategori kurang. Hal yang sama juga terjadi dengan laboratorium di
Kabupaten Lombok Barat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan beberapa guru IPA SMP
di Kabupaten Lombok Barat menyatakan bahwa sebagian besar guru masih mengalami
masalah untuk melakukan praktikum tentang topik-topik tertentu, tidak semua konsep IPA
eksperimentatif dapat diajarkan dengan praktikum karena keterbatasan alat dan
bahan yang tersedia. Salah satu kendala yang menghambat kelancaran pelaksanaan
1
praktikum IPA di laboratorium adalah terbatasnya jumlah alat dan bahan yang
tersedia. Selain
2
adanya masalah dalam hal ketersediaan alat dan bahan praktikum, masalah lain juga
yang ada di sekolah daerah Lombok Barat adalah tidak tersedia buku petunjuk praktikum
IPA terpadu. Masalah ini terutama dialami oleh sekolah-sekolah yang berada di
daerah terpencil. Berdasarkan hasil observasi awal di SMPN Satu Atap Gerung
Kabupaten Lombok Barat terlihat bahwa guru IPA tidak memiliki buku petunjuk
praktikum IPA terpadu, biasanya guru mencari sendiri percobaan praktikum yang ada di
buku pelajaran IPA atau mencari di internet.
Pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan baik apabila semua alat dan
bahan yang ada pada petunjuk praktikum tersedia dalam jumlah yang cukup dan dalam
kondisi baik, sedangkan pada kenyataan di sekolah bahwa alat dan bahan yang tersedia
jumlahnya terbatas. Oleh sebab itu, maka diperlukan suatu pengembangan petunjuk
praktikum IPA terpadu dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar rumah
(home material). Terdapat banyak sekali perangkat praktikum dengan memanfaatkan
bahan alternatif yang ada di sekitar lingkungan rumah sebagai bahan pelengkap
(suplemen) dan bahan pengganti (komplemen).
Proses pembelajaran IPA secara inkuiri dapat dilakukan melalui pengamatan alam
sekitar atau di laboratorium. Model pembelajaran inkuiri dapat menanamkan nilai karakter
pada peserta didik. Perubahan paradigma pembelajaran IPA saat ini yang lebih
menekankan kepada aspek proses memungkinkan untuk terjadinya pembentukan nilai
karakter. Pendekatan dalam pembelajaran IPA yang melibatkan proses disebut pendekatan
proses. Pendekatan ini didasarkan pada langkah-langkah ilmiah yang dilakukan para ahli
sains ketika mereka melakukan penyelidikan ilmiah.
Berdasarkan analisis situasi yang telah diuraikan menunjukkan bahwa
pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials
sangat diperlukan. Pernyataan ini diperkuat oleh keterangan beberapa guru IPA, tenaga
laboran dan kepala sekolah di daerah Lombok Barat yang menyatakan bahwa perlu
pengembangan petunjuk praktikum dengan menggunakan bahan atau alat alternatif
yang ada di sekitar lingkungan rumah yang mudah didapatkan. Pengembangan buku
petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials diharapkan dapat
mengatasi masalah sekolah karena adanya keterbatasan alat dan bahan serta tidak
tersedia buku petunjuk praktikum sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran IPA terpadu di sekolah.
3
1.2 Urgensi (pentingnya) penelitian
Berdasarkan hasil analisis situasi yang telah disampaikan, ada beberapa hal
yang menjadikan penelitian pengembangan ini perlu untuk dilakukan:
1. Keberadaan jumlah alat dan bahan laboratorium untuk keperluan praktikum yang tidak
memadai dan tidak sesuai dengan kebutuhan praktikum.
2. Tidak tersedianya buku petunjuk praktikum IPA terpadu di beberapa sekolah
menengah pertama.
3. Kesulitan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan praktikum IPA terpadu untuk
dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal.
4. Kurangnya kegiatan praktikum menyebabkan rendahnya keterampilan proses yang
dimiliki peserta didik yang berakibat pada kurangnya pembentukan karakter
sikap ilmiah.
4
Dalam penelitian ini terdapat asumsi dan ruang lingkup peneltian yang
menjadi batasan dalam penelitian:
1. Produk buku petunjuk praktikum yang dikembangkan hanya terbatas pada materi
pokok IPA terpadu SMP yang dapat menggunakan bahan atau alat alternatif yang
mudah didapatkan di lingkungan sekitar (home materials).
2. Dalam penelitian ini bahwa karakter yang terbentuk hanya terbatas pada sikap dan
perilaku yang diamati selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Uji coba produk hanya terbatas dilakukan pada SMP di Kabupaten Lombok Barat.
Ada beberapa definisi istilah yang perlu untuk dijelaskan dalam penelitian
pengembangan buku petunjuk praktikum IPA Terpadu SMP untuk pembentukan karakter
peserta didik sebagai berikut:
1. Buku petunjuk praktikum merupakan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
praktikum yang dipandang sebagai sebuah rancangan percobaan yang berisi judul
praktikum, tujuan (kognitif dan karakter), landasan teori, alat dan bahan,
prosedur kerja, uraian hasil praktikum dan evaluasi.
2. Home materials merupakan perangkat praktikum yang berasal dari bahan atau alat
yang berada disekitar lingkungan rumah yang mudah untuk didapatkan berupa bahan
pelengkap (suplemen) atau bahan pengganti (komplemen) praktikum.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran IPA terpadu
Pembelajaran IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pembelajaran sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Depdiknas,
2006: 4).
Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi
empat unsur utama yaitu:
(1) sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta hubungan
sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;
(2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran,
dan penarikan kesimpulan;
(3) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;
(4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan
dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh,
memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan
meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru. Kecenderungan pembelajaran
IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk,
menghafalkan konsep, teori dan hukum. Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang
beriorientasi pada tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak
tersentuh dalam pembelajaran.
Pendekatan dalam pembelajaran sains yang melibatkan proses disebut pendekatan
proses. Pendekatan ini didasarkan pada langkah-langkah ilmiah yang dilakukan para ahli
6
sains ketika mereka melakukan penyelidikan ilmiah.
7
Keterampilan proses sains dapat dikelompokkan ke dalam:
- Keterampilan proses sains dasar, meliputi: mengamati/observasi,
mengklasifikasi, berkomunikasi, mengukur, memprediksi, dan membuat inferensi.
- Keterampilan proses sains lanjut, meliputi: mengidentifikasi variabel,
merumuskan definisi operasional variabel, mengajukan hipotesis, merancang
penyelidikan, mengumpulkan dan mengolah data, membuat tabel data, membuat
grafik, mendeskripsikan hubungan antar variabel, menganalisis, melakukan
penyelidikan, dan melakukan eksperimen.
Topik-topik percobaan IPA terpadu SMP meliputi materi Fisika, Biologi dan Kimia,
sebagai berikut:
Percobaan Pengukuran, Besaran dan Satuan Pesawat Sederhana
Percobaan tentang Kalor Tekanan Zat Cair
Pemuaian Zat Getaran dan Gelombang
Unsur, Senyawa, Campuran Bunyi
Asam, Basa, dan Garam Hidroponik
Kimia Rumah Tangga Kelistrikan
Uji Makanan Kemagnetan
Optik Fotosintesis
1
0
6. Pertanyaan yang terdapat dalam suatu petunjuk praktikum akan menguji kemampuan
praktikan setelah kegiatan praktikum dilakukan, sehingga dapat mengetahui
kepahaman praktikan terhadap materi yang dipraktikumkan.
Keunggulan buku petunjuk praktikum ini karena menggunakan alat dan bahan
yang ada di sekitar lingkungan kita (home materials). Terdapat banyak sekali perangkat
praktikum dengan memanfaatkan bahan alternatif yang ada di sekitar lingkungan rumah
sebagai bahan pelengkap (suplemen) dan bahan pengganti (komplemen). Alam atau
lingkungan sekitar sangat potensial dijadikan sabagai sumber untuk mendapatkan bahan-bahan
untuk keperluan pembelajaran (praktikum). Sebagai contoh, untuk keperluan praktikum
pengenalan senyawa asam-basa bahan dapat memanfaatkan ekstrak buah-buahan, batu
kapur, air laut dll. Demikian pula sebagai bahan indikator dapat memanfaaatkan bahan alam
seperti berbagai ekstrak kembang, umbi-umbian, daun-daunan, dan lain sebagianya.
1
1
Tabel 1
Hubungan keterampilan proses dengan nilai karakter
Keterampilan proses Nilai karakter
Observasi Jujur, kerja keras, rasa ingin tahu
Mengklasifikasi Kreatif, gemar membaca
Berkomunikasi Komunikatif
Mengukur Jujur, kerja keras
Memprediksi Kreatif, rasa ingin tahu
Membuat inferensi Kreatif, rasa ingin tahu
Mengidentifikasi variable Rasa ingin tahu, gemar membaca
Merumuskan definisi operasional variable Kreatif, kerja keras
Mengajukan hipotesis Kreatif, gemar membaca, tanggung jawab
Merancang penyelidikan Kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu
Mengumpulkan dan mengolah data Jujur, kerja keras, rasa ingin tahu
Membuat tabel data Kreatif
Membuat grafik Kreatif
Mendiskripsikan hubungan antar variable Rasa ingin tahu
Menganalisis Rasa ingin tahu, gemar membaca
Melakukan penyelidikan Jujur, rasa ingin tahu
Melakukan eksperimen Jujur, kerja keras, rasa ingin tahu
10
10
BAB 3. METODE PENELITIAN
Studi Pendahuluan
Studi Pustaka Survei Lapangan
Evaluasi/Penilaian Produk
Produk
Awal
Validasi Ahli
Analisis Peer Analisis
Materi dan
dan Revisi Reviewer dan Revisi
Ahli Media
11
11
3.1.1 Studi Pendahuluan
a. Studi pustaka yaitu melakukan kajian literatur yang relevan dengan penelitian. Studi
pustaka dilakukan untuk mengumpulkan infomasi, diantaranya dengan mempelajari
kurikulum mata pelajaran IPA terpadu untuk SMP/MTS yang berkaitan dengan
karakteristik mata pelajaran, alokasi waktu yang tersedia, kemudian membaca buku-
buku mata pelajaran IPA terpadu yang berkaitan dengan ilmu IPA, jurnal atau
laporan hasil penelitian tentang pengembangan buku petunjuk praktikum. Selain
itu juga dalam studi pustaka diperlukan suatu analisis untuk merumuskan indikator
dan tujuan pembelajaran, menetapkan materi pembelajaran serta merancang evaluasi.
b. Survei lapangan dilakukan untuk melihat secara langsung keadaan sekolah, potensi-
potensi yang dimiliki, proses pembelajaran dan dokumen hasil belajar peserta didik.
3.1.2 Memproduksi buku petunjuk praktikum IPA terpadu berbasis homematerials
Adapun tahap produksi/pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu
berbasis home materials ini dilakukan melalui langkah-langkah:
a. Mengidentifikasi setiap Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran IPA terpadu di
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
b. Menyusun buku petunjuk praktikum IPA terpadu berbasis home materials
dengan urutan isi petunjuk praktikum:
Judul praktikum
Tujuan praktikum (kognitif dan karakter)
Landasan teori
Alat dan bahan
Prosedur kerja
Uraian hasil praktikum
Evaluasi
3.1.3 Evaluasi
Tahap evaluasi produk dilakukan setelah produk buku petunjuk
praktikum berbasis home materials selesai dibuat. Adapun tahap evaluasi
produk ini yaitu:
a. Memvalidasi produk pada responden ahli materi pembelajaran, ahli media
pembelajaran, dilanjutkan dengan analisis dan revisi produk berdasarkan
komentar dan saran dari ahli materi pembelajaran dan ahli media pembelajaran.
b. Melakukan peer reviewer pada 4 orang pendidik di kabupaten Lombok Barat,
dilanjutkan dengan analisis dan revisi produk berdasarkan saran dari peer
reviewer. Selanjutnya melakukan uji coba terbatas pada dua sekolah dan
untuk uji coba lapangan menggunakan empat sekolah di Kabupaten Lombok
Barat.
3.2 Uji Coba Produk
Setelah produk pengembangan buku petunjuk praktikum berbasis home
materials divalidasi dan dinyatakan layak oleh ahli materi dan ahli media, maka
selanjutnya produk tersebut diujicobakan kepada subjek uji coba (peserta didik).
Subjek penelitian untuk uji coba produk yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah peserta didik Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kabupaten Lombok Barat.
Subjek uji coba 1 (uji coba terbatas) adalah 50 orang peserta didik di dua sekolah
yang dipilih secara acak. Subjek uji coba II (uji coba lapangan) adalah peserta
didik sebanyak 100 orang di empat SMP di kabupaten Lombok Barat.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas diperlukan teknik pengumpulan
data dan instrumen yang mampu menggali data yang diperlukan dalam pengembangan
produk buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa
lembar kuesioner kelayakan produk, lembar observasi dan angket karakter.
3.3.1 Lembar Kuesioner kelayakan produk
Lembar kuesioner digunakan untuk memvalidasi dan mengevaluasi kualitas
produk yang dikembangkan. Berikut ini kisi instrumen kelayakan produk pada tabel 2.
Tabel 2
Kisi-kisi instumen kelayakan produk
Responden
No Aspek Indikator Ahli Ahli Pendidik Peserta
materi media didik
1 Penulisan dan Kelengkapan identitas buku
organisasi buku petunjuk praktikum pada halam - √ √ -
petunjuk praktikum sampul
Kesesuaian urutan organisasi
- √ √ -
konsep dengan silabus
2 Kebenaran konsep Kesesuaian penjabaran konsep
dan materi kegiatan dengan tingkat kelas √ - √ -
peserta didik
Ketercapaian tujuan praktikum
√ - √ -
dengan standar kompetensi
Kesesuaian materi dengan standar
isi √ - √ -
3 Kejelasan kalimat Kejelasan kalimat yang
- √ √ √
dan tingkat digunakan
keterbacaan Ketepatan istilah yang digunakan - √ √ √
4 Tingkat Tidak membahayakan peserta
√ - √ √
keterlaksanaan didik
kegiatan praktikum Kemudahan pelaksanaan kegiatan
√ - √ √
praktikum
Kemampuan praktikum dalam
memberikan pengalaman √ - √ √
langsung kepada peserta didik
5 Evaluasi hasil Kejelasan pertanyaan evaluasi
√ - √ √
praktikum hasil praktikum
Kesesuaian tujuan dengan
√ - √ √
evaluasi hasil praktikum
6 Tampilan fisik buku Penampilan fisik buku dapat
petunjuk praktikum menarik perhatian peserta didik - √ √ √
untuk belajar
Cetakan tulisan dan gambar jelas - √ √ √
7 Aspek karakter Kegitan praktikum dapat
membentuk karakter teliti , kreatif √ - √ √
dan tanggung jawab.
Hasil validasi dari ahli menjadi masukan dalam merivisi produk awal, sedangkan tanggapan
pendidik dan peserta didik didapatkan saat uji coba terbatas dan lapangan yang juga menjadi dasar
dalam merivisi produk.
3.3.2 Instrumen untuk mengukur karakter
Karakter yang akan diamati selama pengunaan buku petunjuk praktikum IPA terpadu
SMP berbasis home materials adalah terbatas pada karakter teliti, disiplin,
tanggung jawab dan kreatif. Instrumen yang akan digunakan untuk mengukur karakter
ini terdiri dari dua instrumen:
1) Lembar observasi karakter peserta didik
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui karakter peserta didik yang tampak
dalam aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran. Data observasi yang
diperoleh berupa aktifitas peserta didik yang menunjukkan karakter yang
dikembangkan. Observasi dilakukan terhadap masing-masing peserta didik.
2) Angket penilaian karakter peserta didik
Instrumen yang berupa angket digunakan pada awal (pre-test) dan pada akhir (post-
test) pembelajaran. Angket berisikan aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik
yang berkaitan dengan karakter yang akan dikembangkan.
3.4 Analisis Data
Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi dua,
yakni data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yang berupa kritik/masukan
dan saran yang dikemukakan oleh ahli media, ahli materi, pendidik dan peserta didik
dikumpulkan untuk memperbaiki produk buku petunjuk praktikum. Sedangkan data
kuantitatif berupa hasil penilaian produk, hasil observasi dan angket karakter.
Keterangan: ଵ
xi = Rerata skor ideal = ଶ (skor maksimal + skor minimal ideal)
Sbi = ଵSimpangan baku ideal
= (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
X = Skor aktual (skor yang dicapai)
Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi
Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah
Dalam penelitian ini nilai kelayakan ditentukan dengan nilai minimal ”B” dengan
ketegori baik. Jadi jika hasil penilaian oleh ahli, pendidik dan peserta didik reratanya
memberikan hasil akhir “B”, maka produk pengembangan yang berupa buku
petunjuk
praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials untuk pembentukan karakter ini
sudah dianggap layak digunakan.
Tabel 4
Tingkat Gain Standar
Nilai gain standar (g) Keterangan
≥ 0,7 Tinggi
0,7 > g ≥0,3 Sedang
<0,3 Rendah
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya penelitian pengembangan buku petunjuk praktikum IPA
terpadu SMP berbasis home materials untuk pembentukan karakter peserta didik.
Justifikasi terperinci anggaran penelitian dapat dilihat pada lampiran 1, berikut ini
ringkasan anggaran biaya penelitian pada Tabel 5.
Tabel 5
Ringkasan anggaran biaya
penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya yang
diusulkan (Rp)
1 Gaji dan Upah 2.250.000
2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan 9.000.000
3 Perjalanan 1.950.000
4 Lain-lain (Publikasi, seminar, laporan,) 1.800.000
Total 15.000.000
Bryce, T.G.K., J. McCall, J. MacGregor, I.J. Robertson, & R.A.J. Weston. (1990).
Techniques for Assesing Process Skills in Practical Science: Teacher’s
Guide. Oxford: Heinemann Educational Books.
Isnaini,M. 2014. Evaluasi kesiapan guru fisika se-kota mataram dalam kegiatan
laboratorium, prosiding: seminar nasional tema” sains dan inovasi pembelajaran
berbasis kearifan local. IKIP Mataram.
Nana S yaodih Sukmadinata. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Salirawati, D. (2001). Materi Pelatihan Kepala Laboratorium Kimia bagi Guru-Guru Kimia
Kabupaten Kulon Progo. Disampaikan di Laboratorium FMIPA UNY Yogyakarta, 1
Oktober 2011.
Sriyono & A. Hamid. 2003. “Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran Fisika
SMU.” Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Pendidikan MIPA yang
diselenggarakan oleh FMIPA Unnes pada tanggal 22 Februari 2003.
1. Honor
Honor Honor/jam Waktu Minggu Honor per
(Rp) (jam/ minggu) tahun
(Rp)
Ketua 50.000 4 5 1.000.000
Anggota 1 27.500 4 5 550.000
Validator ahli 50.000 7 1 350.000
materi
Validator ahli 50.000 7 1 350.000
media
SUB TOTAL (Rp) 2.250.000
2. Peralatan penunjang
Material Justfikasi Kuantitas Harga Harga
Pemakaian satuan (Rp) peralatan
penunjang
Printer Canon Print instrument 1 1.000.000 1.000.000
MG 2470 penelitian, buku
(Print & Scaner) petunjuk
praktikum dan
laporan
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000
3. Bahan Habis Pakai
Material Justfikasi Kuantitas Harga Biaya per
Pemakaian satuan (Rp) tahun (Rp)
Kertas A4 Instrument 4 rim 35.000 140.000
penelitian
Tinta lengkap Instrument 2 paket 150.000 300.000
(hitam dan penelitian
warna)
ATK Kegiatan 1 paket 60.000 60.000
penelitian
Buku Pencetakan buku 50 buah 50.000 2.500.000
petunjuk petunjuk
praktikum praktikum uji coba
terbatas
Pencetakan buku 100 buah 50.000 5.000.000
petunjuk
praktikum uji coba
lapangan
SUB TOTAL (Rp) 8.000.000
19
4. Perjalanan
Perjalanan Justfikasi Kuantitas Harga Biaya per
Perjalanan satuan tahun (Rp)
(Rp)
Kantor BLH Ijin penelitian 1 50.000 50.000
Lombok
Barat
SMPN 1 Uji coba terbatas 12 50.000 600.000
Gerung dan uji coba
lapangan
SMPN Satu Uji coba lapangan 7 50.000 350.000
Atap Gerung
SMPN 1 Uji coba terbatas 12 50.000 600.000
Labuapi dan uji coba
lapangan
SMPN 2 Uji coba lapangan 7 50.000 350.000
Gerung
SUB TOTAL (Rp) 1.950.000
5. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Biaya per
satuan tahun (Rp)
(Rp)
Seminar & Seminar & 2 750.000 1.500.000
publikasi ilmiah publikasi
tingkat nasional
Publikasi ilmiah Publikasi 1 300.000 300.000
jurnal terakreditasi ilmiah
SUB TOTAL (Rp) 1.800.000
TOTAL ANGARAN YANG DIPERLUKAN 15.000.000
20
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
21
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota
DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1 2015 Analisis Kualitas Air Tanah Di Desa Lemlit 3.000.000
Lepak Kecamatan Sakra Timur UMM
Kabupaten Lombok TImur
2 2014 Pengaruh pembelajaran berbasis WEB Lemlit 3.000.000
terhadap hasil belajar siswa pada mata UMM
pelajaran kimia di SMAN 1 Praya
22
23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Linda Sekar Utami, S.Pd.,M.Pfis
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIK 830817.1001.011.00
5 NIDN 0810108301
6 Tempat dan Tanggal Lahir Gontoran, 17-08-1983
7 E-mail lindasekarutami@gmail.com
8 Nomor HP 087822999497
9 Unit Kerja FKIP, Universitas Muhammadiyah Mataram
10 Alamat Kantor Jln. K.H. Ahmad Dahlan, No.1, Pagesangan Mataram
11 Lulusan yang dihasilkan S1 = 7 orang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Mekanika
2. Termodinamika
3. Microteaching
4. Sejarah Fisika
5. Sains Atmosfer
6. Fisika Statistik
b. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan
S-1 S-2 S-3
Tinggi
Bidang Ilmu Pendidikan Fisika, Pengajaran Fisika, Institut -
Universitas Mataram Teknologi Bandung (ITB)
Tahun Masuk 2002-2007 2009-2011 -
Judul Pengembangan media Pemanfaatan Daun Manggis -
Skripsi/Tesis/Disertasi komik lipat sebagai media Menjadi Briket Bioarang
pembelajaran Fisika Sebagai bahan bakar
alternatif
Nama 1. Dr. Joni Rochmat Dr. Widayani -
Pembimbing/Promotor 2. Sutrio, M.Si
24
24
c. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
NO Tahun Judul Penelitian Jumlah
Sumber
(Juta Rp)
1 2012 Karakteristik Hibah Penelitian UP3 2.000.000
Gelombang bunyi pada FKIP UMM Tahun
alat music gitar
2012/2013
2 2013 Pengaruh Metode Buzz Hibah Penelitian UP3 3.000.000
Group Terhadap hasil FKIP UMM Tahun
belajar Mekanika
2013/2014
3 2014 Pengembangan Media Hibah Penelitian UP3 3.000.000
Animasi dengan FKIP UMM Tahun
menggunakan Macro
Exel untuk membuat 2014/2015
Animasi Fisika
4 2015 Pengaruh Media Komik Hibah Penelitian UP3 3.000.000
Lipat Untuk FKIP UMM Tahun
Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Fisika MTs 2015/2016
25
25
26
27