Anda di halaman 1dari 37

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 775/ Pendidikan IPA

USULAN PENELITIAN DOSEN

PEMULA

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM IPA TERPADU SMP


BERBASIS HOME MATERIALS UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER
PESERTA DIDIK

TIM PENGUSUL

1. Nanang Rahman, S.Pd, M.Pd (Ketua)


NIDN. 0824038702
2. Linda Sekar Utami, S.Pd,M.PFis (Anggota)
NIDN. 0810108301

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

April, 2015

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. iii
RINGKASAN……………………………………………………………………… iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 3
1.3 Urgensi (pentingnya) penelitian………………………………………… 3
1.4 Tujuan dan Luaran Penelitian…………………………………………… 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran IPA Terpadu………………………………………............ 5
2.2. Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Home Materials…...………………. 6
2.3 Pembentukan Karakter Peserta Didik…………………………………… 8
2.4 Penelitian Pengembangan……………………………………………...... 9
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan penelitian Pengembangan…….……………………………….. 11
3.2. Uji Coba Produk………………………………………………………... 13
3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………... 13
3.4 Analisis Data……………………………………………………………. 15
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya…………………………………………………………. 17
4.2 Jadwal Kegiatan………………………………………………………..... 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 18
LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian………………………………….. 19
Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas………..…. 21
Lampiran 3. Biodata ketua dan anggota………………………………………. 22
Lampiran 4. Surat pernyataan ketua peneliti………..………………………… 27

iii
iii
RINGKASAN

Pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home


materials diharapkan dapat mengatasi masalah sekolah karena adanya keterbatasan
alat dan bahan serta tidak tersedia buku petunjuk praktikum sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran IPA terpadu di sekolah. Produk
yang dikembangkan adalah buku petunjuk praktikum yang merupakan panduan dalam
melaksanakan kegiatan praktikum yang dipandang sebagai sebuah rancangan percobaan
yang berisi judul praktikum, tujuan (kognitif dan karakter), landasan teori, daftar
alat dan bahan, prosedur kerja, uraian hasil praktikum dan evaluasi.
Keunggulan buku petunjuk praktikum ini karena menggunakan alat dan bahan
yang ada di sekitar lingkungan kita (home materials). Terdapat banyak sekali alat dan
bahan praktikum dengan memanfaatkan bahan alternatif yang ada di sekitar lingkungan
rumah sebagai bahan pelengkap (suplemen) dan bahan pengganti (komplemen).
Alam atau lingkungan sekitar sangat potensial dijadikan sebagai sumber untuk
mendapatkan bahan-bahan untuk keperluan pembelajaran (praktikum). Buku petunjuk
praktikum yang dikembangkan juga menampilkan aspek karakter. Pengembangan
buku petunjuk praktikum berbasis home materials untuk pembentukan karakter
peserta didik yang dilihat dari aspek keterampilan proses. Berdasarkan komponen pada
aspek keterampilan proses, maka dapat dikembangkan berbagai karakter yang
relevan dengan komponen tersebut.
Tujuan jangka panjang dari pengembangan buku petunjuk praktikum IPA
terpadu adalah agar seluruh Sekolah Menengah Pertama dapat melaksanakan kegiatan
praktikum IPA secara maksimal, tanpa adanya masalah ketersediaan alat dan bahan
praktikum. Pengembangan lebih lanjut dari produk buku petunjuk praktikum ini adalah
untuk dapat mengembangkan kotak peralatan dan bahan IPA terpadu SMP berbasis
home materials.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang dikemukakan oleh Borg & Gall
(1983). Prosedur pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis
home materials pada penelitian ini meliputi 3 tahap utama yaitu: studi pendahuluan,
pembuatan dan pengembangan produk, serta evaluasi. Validasi produk dilakukan
oleh ahli dan pendidik serta tanggapan dari peserta didik. Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa lembar kuesioner kelayakan
produk, lembar observasi, dan angket karakter.

Kata kunci : buku petunjuk praktikum, home materials, karakter

iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan
berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar (Depdiknas, 2006: 4). Proses pembelajaran secara inkuiri
dapat dilakukan melalui pengamatan alam sekitar atau dengan melakukan percobaan
di dalam laboratorium.
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sriyono & Hamid (2003) dan
Bambang Sumintono (2010), menunjukan gejala bahwa kemampuan guru dalam
mengelola kegiatan laboratorium masih kurang, dan frekuensi penggunaan
laboratorium masih rendah karena keterbatasan alat dan bahan praktikum. Sejalan
dengan penelitian tersebut, temuan Kelompok Kerja Tenaga Laboratorium (KKTL) tahun
2012, bahwa pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium sebagai sumber belajar yang
belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu:
(1) banyak alat- alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan
kembali; dan (2) tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak
setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh M.Isnaini (2014) tentang evaluasi kesiapan guru fisika
Se-Kota Mataram provinsi Nusa Tenggara Barat dalam kegiatan laboratorium
menyatakan bahwa kompetensi guru dalam melakukan kegiatan laboratoium memiliki
kategori cukup baik hanya sebesar 52 % dan sebanyak 36.9% sarana prasaran
laboratorium di Kota Mataram dalam kategori baik, 26.2% berkategori cukup baik dan
36.9% dalam kategori kurang. Hal yang sama juga terjadi dengan laboratorium di
Kabupaten Lombok Barat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan beberapa guru IPA SMP
di Kabupaten Lombok Barat menyatakan bahwa sebagian besar guru masih mengalami
masalah untuk melakukan praktikum tentang topik-topik tertentu, tidak semua konsep IPA
eksperimentatif dapat diajarkan dengan praktikum karena keterbatasan alat dan
bahan yang tersedia. Salah satu kendala yang menghambat kelancaran pelaksanaan

1
praktikum IPA di laboratorium adalah terbatasnya jumlah alat dan bahan yang
tersedia. Selain

2
adanya masalah dalam hal ketersediaan alat dan bahan praktikum, masalah lain juga
yang ada di sekolah daerah Lombok Barat adalah tidak tersedia buku petunjuk praktikum
IPA terpadu. Masalah ini terutama dialami oleh sekolah-sekolah yang berada di
daerah terpencil. Berdasarkan hasil observasi awal di SMPN Satu Atap Gerung
Kabupaten Lombok Barat terlihat bahwa guru IPA tidak memiliki buku petunjuk
praktikum IPA terpadu, biasanya guru mencari sendiri percobaan praktikum yang ada di
buku pelajaran IPA atau mencari di internet.
Pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan baik apabila semua alat dan
bahan yang ada pada petunjuk praktikum tersedia dalam jumlah yang cukup dan dalam
kondisi baik, sedangkan pada kenyataan di sekolah bahwa alat dan bahan yang tersedia
jumlahnya terbatas. Oleh sebab itu, maka diperlukan suatu pengembangan petunjuk
praktikum IPA terpadu dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar rumah
(home material). Terdapat banyak sekali perangkat praktikum dengan memanfaatkan
bahan alternatif yang ada di sekitar lingkungan rumah sebagai bahan pelengkap
(suplemen) dan bahan pengganti (komplemen).
Proses pembelajaran IPA secara inkuiri dapat dilakukan melalui pengamatan alam
sekitar atau di laboratorium. Model pembelajaran inkuiri dapat menanamkan nilai karakter
pada peserta didik. Perubahan paradigma pembelajaran IPA saat ini yang lebih
menekankan kepada aspek proses memungkinkan untuk terjadinya pembentukan nilai
karakter. Pendekatan dalam pembelajaran IPA yang melibatkan proses disebut pendekatan
proses. Pendekatan ini didasarkan pada langkah-langkah ilmiah yang dilakukan para ahli
sains ketika mereka melakukan penyelidikan ilmiah.
Berdasarkan analisis situasi yang telah diuraikan menunjukkan bahwa
pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials
sangat diperlukan. Pernyataan ini diperkuat oleh keterangan beberapa guru IPA, tenaga
laboran dan kepala sekolah di daerah Lombok Barat yang menyatakan bahwa perlu
pengembangan petunjuk praktikum dengan menggunakan bahan atau alat alternatif
yang ada di sekitar lingkungan rumah yang mudah didapatkan. Pengembangan buku
petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials diharapkan dapat
mengatasi masalah sekolah karena adanya keterbatasan alat dan bahan serta tidak
tersedia buku petunjuk praktikum sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran IPA terpadu di sekolah.

3
1.2 Urgensi (pentingnya) penelitian
Berdasarkan hasil analisis situasi yang telah disampaikan, ada beberapa hal
yang menjadikan penelitian pengembangan ini perlu untuk dilakukan:
1. Keberadaan jumlah alat dan bahan laboratorium untuk keperluan praktikum yang tidak
memadai dan tidak sesuai dengan kebutuhan praktikum.
2. Tidak tersedianya buku petunjuk praktikum IPA terpadu di beberapa sekolah
menengah pertama.
3. Kesulitan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan praktikum IPA terpadu untuk
dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal.
4. Kurangnya kegiatan praktikum menyebabkan rendahnya keterampilan proses yang
dimiliki peserta didik yang berakibat pada kurangnya pembentukan karakter
sikap ilmiah.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis
home materials untuk pembentukan karakter peserta didik?.
2. Bagaimana kualitas buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home
materials untuk pembentukan karakter peserta didik?.
3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP
berbasis home materials untuk pembentukan karakter peserta didik?.
Untuk menjawab permasalah tersebut, maka peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Peneliti melakukan pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP yang
mengacu kepada model pengembangan dari Borg dan Gall. Prosedur pengembangan
dimulai studi pendahuluan, pengembangan produk dan evaluasi produk.
2. Untuk menjawab tentang kualitas produk, maka digunakan kuesioner kelayakan
produk untuk mengetahui tanggapan ahli, pendidik dan peserta didik terhadap kualitas
produk yang dikembangkan serta dijadikan sebagai dasar dalam merevisi produk.
3. Pengaruh penggunaan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home
materials untuk pembentukan karakter peserta didik dapat dilihat dari hasil observasi
karakter selama proses kegiatan praktikum dan angket karakter yang diberikan.

4
Dalam penelitian ini terdapat asumsi dan ruang lingkup peneltian yang
menjadi batasan dalam penelitian:
1. Produk buku petunjuk praktikum yang dikembangkan hanya terbatas pada materi
pokok IPA terpadu SMP yang dapat menggunakan bahan atau alat alternatif yang
mudah didapatkan di lingkungan sekitar (home materials).
2. Dalam penelitian ini bahwa karakter yang terbentuk hanya terbatas pada sikap dan
perilaku yang diamati selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Uji coba produk hanya terbatas dilakukan pada SMP di Kabupaten Lombok Barat.
Ada beberapa definisi istilah yang perlu untuk dijelaskan dalam penelitian
pengembangan buku petunjuk praktikum IPA Terpadu SMP untuk pembentukan karakter
peserta didik sebagai berikut:
1. Buku petunjuk praktikum merupakan pedoman dalam melaksanakan kegiatan
praktikum yang dipandang sebagai sebuah rancangan percobaan yang berisi judul
praktikum, tujuan (kognitif dan karakter), landasan teori, alat dan bahan,
prosedur kerja, uraian hasil praktikum dan evaluasi.
2. Home materials merupakan perangkat praktikum yang berasal dari bahan atau alat
yang berada disekitar lingkungan rumah yang mudah untuk didapatkan berupa bahan
pelengkap (suplemen) atau bahan pengganti (komplemen) praktikum.

1.4 Tujuan dan Target Luaran Penelitian


Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials
untuk pembentukan karakter peserta didik
2. Mengetahui kualitas buku petunjuk praktikum hasil pengembangan
3. Mengetahui pengaruh penggunaan buku petunjuk praktikum terhadap
pembentukan karakter peserta didik.
Luaran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Produk buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials yang
memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan oleh semua sekolah
sebagai pedoman dalam melaksankan kegiatan praktikum IPA terpadu SMP
2. Publikasi ilmiah dalam seminar dan jurnal ber ISSN yang berkaitan dengan pengaruh
penggunaan buku petunjuk praktikum terhadap pembentukan karakter peserta didik.

5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran IPA terpadu
Pembelajaran IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pembelajaran sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Depdiknas,
2006: 4).
Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi
empat unsur utama yaitu:
(1) sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta hubungan
sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;
(2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran,
dan penarikan kesimpulan;
(3) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;
(4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan
dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh,
memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan
meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru. Kecenderungan pembelajaran
IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk,
menghafalkan konsep, teori dan hukum. Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang
beriorientasi pada tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak
tersentuh dalam pembelajaran.
Pendekatan dalam pembelajaran sains yang melibatkan proses disebut pendekatan
proses. Pendekatan ini didasarkan pada langkah-langkah ilmiah yang dilakukan para ahli

6
sains ketika mereka melakukan penyelidikan ilmiah.

7
Keterampilan proses sains dapat dikelompokkan ke dalam:
- Keterampilan proses sains dasar, meliputi: mengamati/observasi,
mengklasifikasi, berkomunikasi, mengukur, memprediksi, dan membuat inferensi.
- Keterampilan proses sains lanjut, meliputi: mengidentifikasi variabel,
merumuskan definisi operasional variabel, mengajukan hipotesis, merancang
penyelidikan, mengumpulkan dan mengolah data, membuat tabel data, membuat
grafik, mendeskripsikan hubungan antar variabel, menganalisis, melakukan
penyelidikan, dan melakukan eksperimen.
Topik-topik percobaan IPA terpadu SMP meliputi materi Fisika, Biologi dan Kimia,
sebagai berikut:
 Percobaan Pengukuran, Besaran dan Satuan  Pesawat Sederhana
 Percobaan tentang Kalor  Tekanan Zat Cair
 Pemuaian Zat  Getaran dan Gelombang
 Unsur, Senyawa, Campuran  Bunyi
 Asam, Basa, dan Garam  Hidroponik
 Kimia Rumah Tangga  Kelistrikan
 Uji Makanan  Kemagnetan
 Optik  Fotosintesis

2.2 Buku Petunjuk praktikum berbasis home materials


Berdasarkan SK Permendiknas Nomor: 36/D/O/2001 menjelaskan pengertian
petunjuk praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata
cara persiapan, pelaksanaan, analisis data dan pelaporan. Menurut Purnamasari (2012)
pada pembelajaran dengan metode praktikum dibutuhkan suatu petunjuk praktikum.
Petunjuk praktikum tersebut bertujuan untuk menuntun siswa dalam melakukan praktikum
dan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Petunjuk praktikum disusun
dan ditulis oleh sekelompok staf pengajar yang menangani praktikum tersebut dan
mengikuti kaidah tulisan ilmiah.
Praktikum merupakan salah satu perwujudan kerja ilmiah dalam pembelajaran.
Salirawati (2011) menjelaskan kegiatan praktikum merupakan percobaan yang
ditampilkan oleh guru dalam bentuk demonstrasi, demonstrasi secara kooperatif oleh
sekelompok siswa, maupun percobaan dan observasi oleh siswa. Kegiatan tersebut dapat
berlangsung di laboratorium atau di tempat lain. Melakukan kegiatan praktikum
tidak
8
dapat lepas dengan keterampilan proses sains. Menurut Bryce et al. (1990) keterampilan
proses sains mencakup keterampilan dasar (basic skill) sebagai kemampuan
yang terendah, kemudian 12 diikuti dengan keterampilan proses (process skil). Sebagai
keterampilan tertinggi adalah keterampilan investigasi (investigation skill). Keterampilan
dasar mencakup melakukan pengamatan (observation skill), mencatat data (recording
skill), melakukan pengukuran (measurement skill), mengimplementasikan prosedur
(procedural skill) dan mengikuti instruksi (following instructions). Keterampilan
proses meliputi menginferensi (skill of inference) dan menyeleksi berbagai cara atau
prosedur (selection of procedures). Keterampilan investigasi berupa keterampilan
merencanakan dan melaksanakan serta melaporkan hasil investigasi. Keterampilan
tersebut juga harus didasari oleh sikap ilmiah seperti sikap antusias, ketekunan,
kejujuran dan sebagainya. Berdasarkan pertimbangan perkembangan mental siswa SMP
kelas VIII, maka dalam penelitian ini keterampilan proses sains yang diterapkan hanya
sampai keterampilan dasar (basic skill) saja.
Arifin (1995) menyebutkan komponen-komponen yang harus ada dalam
buku petunjuk praktikum adalah sebagai berikut.
1. Judul praktikum, harus singkat dan dapat menggambarkan secara umum
kegiatan
praktikum yang dilakukan. Judul praktikum yang dimaksud, yaitu nama atau identitas
yang diberikan kepada setiap jenis praktikum. Judul dapat disesuaikan dengan materi
praktikum dan sedapat mungkin tidak menggunakan nama alat-alat dan hukum yang
digunakan.
2. Tujuan praktikum, menggambarkan apa yang akan dilakukan, diuji, dibuktikan,
atau apa yang akan dipelajari selama kegiatan praktikum berlangsung.
3. Dasar teori, adalah materi yang berkaitan dengan kegiatan praktikum dan dijadikan
acuan dalam kegiatan praktikum. Materi tersebut diharapkan dapat berguna bagi
praktikan pada waktu menyusun laporan praktikum. Dasar teori disajikan eksplisit dan
tertulis secara ringkas, jelas, komprehensif, menarik dan menantang, berfungsi untuk
memberikan wawasan pengetahuan berpikir yang diperkirakan mempermudah
praktikan dalam melakukan praktikum dan mencapai tujuan praktikum.
4. Alat dan bahan, pada komponen ini berisikan daftar alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk melakukan praktikum. Bila diperlukan dapat menggunakan diagram yang
menunjukkan apa dan bagaimana alat dan bahan tersebut digunakan.
5. Cara kerja atau petunjuk praktikum, adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam melakukan praktikum. Cara kerja dapat berupa uraian ataupun poin-
9
poin.

1
0
6. Pertanyaan yang terdapat dalam suatu petunjuk praktikum akan menguji kemampuan
praktikan setelah kegiatan praktikum dilakukan, sehingga dapat mengetahui
kepahaman praktikan terhadap materi yang dipraktikumkan.
Keunggulan buku petunjuk praktikum ini karena menggunakan alat dan bahan
yang ada di sekitar lingkungan kita (home materials). Terdapat banyak sekali perangkat
praktikum dengan memanfaatkan bahan alternatif yang ada di sekitar lingkungan rumah
sebagai bahan pelengkap (suplemen) dan bahan pengganti (komplemen). Alam atau
lingkungan sekitar sangat potensial dijadikan sabagai sumber untuk mendapatkan bahan-bahan
untuk keperluan pembelajaran (praktikum). Sebagai contoh, untuk keperluan praktikum
pengenalan senyawa asam-basa bahan dapat memanfaatkan ekstrak buah-buahan, batu
kapur, air laut dll. Demikian pula sebagai bahan indikator dapat memanfaaatkan bahan alam
seperti berbagai ekstrak kembang, umbi-umbian, daun-daunan, dan lain sebagianya.

2.3 Pembentukan karakter peserta didik


Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai kebaikan kepada
warga sekolah untuk mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu
individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat dan bernegara.
Komponen dalam penanaman nilai-nilai kebaikan meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut (Darmiyati
Zuchdi, 2010: 3). Sedangkan menurut Depdiknas (2010:2), karakter adalah suatu
nilai- nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama manusia, dan lingkungan yang berwujud pikiran, sikap, perasaan,
perkataan dan perbuatan berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi,
adat istiadat dan estetika. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut agar menjadi manusia yang kamil.
Pembelajaran IPA terpadu di Sekolah Menegah Pertama lebih menekankan kepada
pendekatan proses. Pendekatan proses didasarkan pada langkah-langkah ilmiah untuk
melakukan penyelidikan ilmiah. Keterampilan proses sains dapat dikelompokkan menjadi
keterampilan proses dasar dan keterampilan proses lanjut. Berikut ini hubungan aspek
keterampilan proses dengan karakter yang dapat dikembangkan dalam proses sains,
seperti pada Tabel 1.

1
1
Tabel 1
Hubungan keterampilan proses dengan nilai karakter
Keterampilan proses Nilai karakter
Observasi Jujur, kerja keras, rasa ingin tahu
Mengklasifikasi Kreatif, gemar membaca
Berkomunikasi Komunikatif
Mengukur Jujur, kerja keras
Memprediksi Kreatif, rasa ingin tahu
Membuat inferensi Kreatif, rasa ingin tahu
Mengidentifikasi variable Rasa ingin tahu, gemar membaca
Merumuskan definisi operasional variable Kreatif, kerja keras
Mengajukan hipotesis Kreatif, gemar membaca, tanggung jawab
Merancang penyelidikan Kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu
Mengumpulkan dan mengolah data Jujur, kerja keras, rasa ingin tahu
Membuat tabel data Kreatif
Membuat grafik Kreatif
Mendiskripsikan hubungan antar variable Rasa ingin tahu
Menganalisis Rasa ingin tahu, gemar membaca
Melakukan penyelidikan Jujur, rasa ingin tahu
Melakukan eksperimen Jujur, kerja keras, rasa ingin tahu

Nilai karakter yang diidentifikasi dalam keterampilan proses mengacu kepada


deskripsi nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa.yang dikeluarkan oleh kemendiknas
pada tahun 2010. Terdapat delapan belas karakter inti yang selanjutnya dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Sekolah Menengah Pertama.

2.4 Penelitian pengembangan


Menurut Anik Ghufron, dkk (2007:3) model penelitian dan pengembangan dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran merupakan suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan atau disebut juga dengan
penelitian berbasis pengembangan (research based development). Borg & Gall (1983:772)
menyatakan bahwa model penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran sebagai “a process used to develop and validate educational products”.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007:164) penelitian dan pengembangan adalah
suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.
Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras seperti buku, modul,
alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat
lunak seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas,
perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran,
pelatihan, bimbingan,
1
2
evaluasi, dan manajemen. Pada dasarnya penelitian dan pengembangan mempunyai dua
tujuan utama, yaitu: (1) mengembangkan produk dan (2) menguji keefektifan produk
dalam mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembangan sedangkan
tujuan kedua disebut sebagai fungsi validasi. Produk dari model penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan dilakukan melalui beberapa tahap. Menurut Borg
& Gall (1983:775) mengemukakan ada 10 langkah dalam melakukan penelitian dan
pengembangan. Kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall
yaitu:
1) Melakukan studi pendahuluan dan pengumpulan informasi yang mencakup kajian
pustaka, pengamatan kelas dan membuat kerangka kerja penelitian.
2) Melakukan perencanaan yang mencakup merumuskan tujuan penelitian,
memperkirakan dana dan waktu yang diperlukan, prosedur kerja penelitian, dan
berbagai bentuk partisipasi kegiatan selama kegiatan penelitian.
3) Mengembangkan produk awal (perancangan draft awal produk).
4) Melakukan uji coba awal, melakukan percobaan draft produk ke wilayah dan subjek
yang terbatas.
5) Melakukan revisi untuk menyusun produk utama (revisi produk berdasarkan hasil uji
coba awal).
6) Melakukan uji coba lapangan utama yaitu uji coba terhadap produk hasil revisi ke
wilayah dan subjek yang lebih luas.
7) Melakukan revisi untuk menyusun produk
operasional.
8) Melakukan uji coba lapangan produk operasional, dalam hal ini dilakukan untuk
menguji efektivitas produk.
9) Melakukan revisi produk final (revisi produk yang efektif dan
adaptabel).
10) Diseminasi dan implementasi produk hasil pengembangan.
Dari sepuluh langkah tersebut, menurut Anik Ghufron, dkk (2007:10) dapat
diringkas menjadi empat langkah penelitian yaitu: (1) studi pendahuluan, (2)
pengembangan prototype, (3) uji lapangan dan (4) diseminasi.

10
10
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan


pengembangan ini adalah pengembangan secara prosedural dimana langkah-
langkahnya dijelaskan secara kongkrit dan rinci. Buku petunjuk praktikum IPA
terpadu SMP berbasis home materials yang dikembangkan hanya terbatas pada materi
pokok yang dapat menggunakan alat dan bahan alternatif, oleh sebab itu tidak semua
materi IPA terpadu dapat dipraktikumkan dengan menggunakan bahan dan alat
alternatif.
Prosedur pengembangan yang dilakukan mengacu kepada prosedur Borg &
Galls. Adapun penjabaran dari model pengembangan ini dijelaskan pada Gambar 1
berikut ini.

Studi Pendahuluan
Studi Pustaka Survei Lapangan

Pengembangan Produk Awal


Merancang Mengembangkan Mengevaluasi

Evaluasi/Penilaian Produk
Produk
Awal

Validasi Ahli
Analisis Peer Analisis
Materi dan
dan Revisi Reviewer dan Revisi
Ahli Media

Analisis Uji Coba Analisis Uji Coba


dan Revisi Lapangan dan Revisi Terbatas

Buku petunjuk praktikum IPA SMP


terpadu berbasis home materials

11
11
3.1.1 Studi Pendahuluan
a. Studi pustaka yaitu melakukan kajian literatur yang relevan dengan penelitian. Studi
pustaka dilakukan untuk mengumpulkan infomasi, diantaranya dengan mempelajari
kurikulum mata pelajaran IPA terpadu untuk SMP/MTS yang berkaitan dengan
karakteristik mata pelajaran, alokasi waktu yang tersedia, kemudian membaca buku-
buku mata pelajaran IPA terpadu yang berkaitan dengan ilmu IPA, jurnal atau
laporan hasil penelitian tentang pengembangan buku petunjuk praktikum. Selain
itu juga dalam studi pustaka diperlukan suatu analisis untuk merumuskan indikator
dan tujuan pembelajaran, menetapkan materi pembelajaran serta merancang evaluasi.
b. Survei lapangan dilakukan untuk melihat secara langsung keadaan sekolah, potensi-
potensi yang dimiliki, proses pembelajaran dan dokumen hasil belajar peserta didik.
3.1.2 Memproduksi buku petunjuk praktikum IPA terpadu berbasis homematerials
Adapun tahap produksi/pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu
berbasis home materials ini dilakukan melalui langkah-langkah:
a. Mengidentifikasi setiap Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran IPA terpadu di
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
b. Menyusun buku petunjuk praktikum IPA terpadu berbasis home materials
dengan urutan isi petunjuk praktikum:
 Judul praktikum
 Tujuan praktikum (kognitif dan karakter)
 Landasan teori
 Alat dan bahan
 Prosedur kerja
 Uraian hasil praktikum
 Evaluasi
3.1.3 Evaluasi
Tahap evaluasi produk dilakukan setelah produk buku petunjuk
praktikum berbasis home materials selesai dibuat. Adapun tahap evaluasi
produk ini yaitu:
a. Memvalidasi produk pada responden ahli materi pembelajaran, ahli media
pembelajaran, dilanjutkan dengan analisis dan revisi produk berdasarkan
komentar dan saran dari ahli materi pembelajaran dan ahli media pembelajaran.
b. Melakukan peer reviewer pada 4 orang pendidik di kabupaten Lombok Barat,
dilanjutkan dengan analisis dan revisi produk berdasarkan saran dari peer
reviewer. Selanjutnya melakukan uji coba terbatas pada dua sekolah dan
untuk uji coba lapangan menggunakan empat sekolah di Kabupaten Lombok
Barat.
3.2 Uji Coba Produk
Setelah produk pengembangan buku petunjuk praktikum berbasis home
materials divalidasi dan dinyatakan layak oleh ahli materi dan ahli media, maka
selanjutnya produk tersebut diujicobakan kepada subjek uji coba (peserta didik).
Subjek penelitian untuk uji coba produk yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah peserta didik Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kabupaten Lombok Barat.
Subjek uji coba 1 (uji coba terbatas) adalah 50 orang peserta didik di dua sekolah
yang dipilih secara acak. Subjek uji coba II (uji coba lapangan) adalah peserta
didik sebanyak 100 orang di empat SMP di kabupaten Lombok Barat.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas diperlukan teknik pengumpulan
data dan instrumen yang mampu menggali data yang diperlukan dalam pengembangan
produk buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa
lembar kuesioner kelayakan produk, lembar observasi dan angket karakter.
3.3.1 Lembar Kuesioner kelayakan produk
Lembar kuesioner digunakan untuk memvalidasi dan mengevaluasi kualitas
produk yang dikembangkan. Berikut ini kisi instrumen kelayakan produk pada tabel 2.
Tabel 2
Kisi-kisi instumen kelayakan produk
Responden
No Aspek Indikator Ahli Ahli Pendidik Peserta
materi media didik
1 Penulisan dan Kelengkapan identitas buku
organisasi buku petunjuk praktikum pada halam - √ √ -
petunjuk praktikum sampul
Kesesuaian urutan organisasi
- √ √ -
konsep dengan silabus
2 Kebenaran konsep Kesesuaian penjabaran konsep
dan materi kegiatan dengan tingkat kelas √ - √ -
peserta didik
Ketercapaian tujuan praktikum
√ - √ -
dengan standar kompetensi
Kesesuaian materi dengan standar
isi √ - √ -
3 Kejelasan kalimat Kejelasan kalimat yang
- √ √ √
dan tingkat digunakan
keterbacaan Ketepatan istilah yang digunakan - √ √ √
4 Tingkat Tidak membahayakan peserta
√ - √ √
keterlaksanaan didik
kegiatan praktikum Kemudahan pelaksanaan kegiatan
√ - √ √
praktikum
Kemampuan praktikum dalam
memberikan pengalaman √ - √ √
langsung kepada peserta didik
5 Evaluasi hasil Kejelasan pertanyaan evaluasi
√ - √ √
praktikum hasil praktikum
Kesesuaian tujuan dengan
√ - √ √
evaluasi hasil praktikum
6 Tampilan fisik buku Penampilan fisik buku dapat
petunjuk praktikum menarik perhatian peserta didik - √ √ √
untuk belajar
Cetakan tulisan dan gambar jelas - √ √ √
7 Aspek karakter Kegitan praktikum dapat
membentuk karakter teliti , kreatif √ - √ √
dan tanggung jawab.

Hasil validasi dari ahli menjadi masukan dalam merivisi produk awal, sedangkan tanggapan
pendidik dan peserta didik didapatkan saat uji coba terbatas dan lapangan yang juga menjadi dasar
dalam merivisi produk.
3.3.2 Instrumen untuk mengukur karakter

Karakter yang akan diamati selama pengunaan buku petunjuk praktikum IPA terpadu
SMP berbasis home materials adalah terbatas pada karakter teliti, disiplin,
tanggung jawab dan kreatif. Instrumen yang akan digunakan untuk mengukur karakter
ini terdiri dari dua instrumen:
1) Lembar observasi karakter peserta didik
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui karakter peserta didik yang tampak
dalam aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran. Data observasi yang
diperoleh berupa aktifitas peserta didik yang menunjukkan karakter yang
dikembangkan. Observasi dilakukan terhadap masing-masing peserta didik.
2) Angket penilaian karakter peserta didik
Instrumen yang berupa angket digunakan pada awal (pre-test) dan pada akhir (post-
test) pembelajaran. Angket berisikan aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik
yang berkaitan dengan karakter yang akan dikembangkan.
3.4 Analisis Data
Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi dua,
yakni data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yang berupa kritik/masukan
dan saran yang dikemukakan oleh ahli media, ahli materi, pendidik dan peserta didik
dikumpulkan untuk memperbaiki produk buku petunjuk praktikum. Sedangkan data
kuantitatif berupa hasil penilaian produk, hasil observasi dan angket karakter.

3.4.1 Analisi Lembar kuesioner kelayakan produk


Lembar kuesioner kelayakan produk buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP
berbasis home materials diberikan kepada peserta didik, pendidik dan ahli. Data yang
diperoleh dari lembar kuesioner diubah menjadi data interval.
Kuesioner yang diberikan berisikan lima pilihan untuk memberikan tanggapan
tentang produk buku petunjuk praktikum yang telah dikembangkan, yaitu: sangat
baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) dan sangat kurang baik (1). Bila
peserta didik memberikan tanggapan “sangat baik” maka pada butir pernyataan
diberi angka “5” dan begitu juga berlaku untuk yang lainnya. Skor yang diperoleh
kemudian dikonversikan menjadi nilai pada skala 5 dengan acuan Tabel yang
dikutip dari Saifuddin Azwar (2010:163), seperti berikut ini:
Tabel 3
Konversi Skor Aktual menjadi Nilai Skala Lima
Interval Skor Nilai Kategori
X > xi + 1,5 SBi A Sangat Baik
xi + 0,5 SBi < X ≤ xi + 1,5 SBi B Baik
xi - 0,5 SBi < X ≤ xi + 0,5 SBi C Cukup Baik
xi - 1,5 SBi < X ≤ xi – 0,5 SBi D Kurang Baik
X ≤ xi - 1,5 SBi E Tidak Baik

Keterangan: ଵ
xi = Rerata skor ideal = ଶ (skor maksimal + skor minimal ideal)
Sbi = ଵSimpangan baku ideal
= ଺ (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
X = Skor aktual (skor yang dicapai)
Skor maksimal ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi
Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

Dalam penelitian ini nilai kelayakan ditentukan dengan nilai minimal ”B” dengan
ketegori baik. Jadi jika hasil penilaian oleh ahli, pendidik dan peserta didik reratanya
memberikan hasil akhir “B”, maka produk pengembangan yang berupa buku
petunjuk
praktikum IPA terpadu SMP berbasis home materials untuk pembentukan karakter ini
sudah dianggap layak digunakan.

3.4.2 Analisis Instrumen untuk mengukur karakter


1) Lembar observasi pembentukan karakter
Analisis data terhadap hasil observasi karakter adalah dengan melihat hasil rerata
karakter pada setiap uji coba produk. Lembar observasi menggunakan skala lima
yaitu: selalu, sering, kadang-kadang, jarang dan tidak pernah. Analisis data
hasil observasi karakter melalui deskripsi pembentukan karakter pada setiap
kali pertemuan, dengan melihat kecenderungan peningkatan pembentukan karakter.
Deskripsi tersebut dapat dilihat dari grafik pembentukan karakter teliti,
tangung jawab, kreatif dan disipin.
2) Analisis Angket karakter
Angket karakter yang diberikan berisikan lima pilihan untuk melihat karakter
peserta didik tentang karakter yang dikembangkan, yaitu: Instrumen yang
berupa angket digunakan pada awal dan akhir proses pembelajaran.
Angket yang digunakan adalah angket Likert skala lima yaitu: selalu, sering,
kadang-kadang, jarang dan tidak pernah. Untuk mengetahui selisih nilai pre-
test dan post-test dihitung dengan menggunakan teknik gain standar. Menurut Hake
(1998: 3), rumus untuk menentukan gain standar adalah sebagai berikut:
‫݇ݏ݋ݎ ݋݋ݏݐ݁ݏ – ݇ݏ݋ݎ ݋ݎݐ݁ݏ‬
‫= ܩܽ݊݅ ݏݐ݀݊ܽݎ‬ ݇
‫ ݇ݏ݋ݎ ݋ݎ ݁ݐݏ‬− ‫ݏ݋ݎ ݇ܽ݉݉݅ݏ ݉ݑ‬

Adapun penentuan tingkat peningkatan pembentukan karakter peserta


didik terdapat dalam tabel 4 berikut ini:

Tabel 4
Tingkat Gain Standar
Nilai gain standar (g) Keterangan
≥ 0,7 Tinggi
0,7 > g ≥0,3 Sedang
<0,3 Rendah
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya penelitian pengembangan buku petunjuk praktikum IPA
terpadu SMP berbasis home materials untuk pembentukan karakter peserta didik.
Justifikasi terperinci anggaran penelitian dapat dilihat pada lampiran 1, berikut ini
ringkasan anggaran biaya penelitian pada Tabel 5.
Tabel 5
Ringkasan anggaran biaya
penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya yang
diusulkan (Rp)
1 Gaji dan Upah 2.250.000
2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan 9.000.000
3 Perjalanan 1.950.000
4 Lain-lain (Publikasi, seminar, laporan,) 1.800.000
Total 15.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan penelitian pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu SMP
berbasis home materials untuk pembentukan karakter peserta didik seperti tercantum pada
Tabel 6.
Tabel 6
Jadwal kegiatan penelitian
seminar
No
Jenis Kegiatan

1 Survey lapangan untuk melihat


kondisi potensi sekolah
2 Penyusunan buku petunjuk
praktikum
3 Validasi buku petunjuk
praktikum oleh ahli materi,
media pembelajaran
4 Revisi buku sesuai masukan
ahli
5 Peer reviewer oleh 4 orang
pendidik
6 Revisi buku sesuai masukan
peer reviewer
7 Uji coba terbatas
8 Revisi buku sesuai hasil uji
coba terbatas
9 Uji coba lapangan
10 Revisi buku sesuai hasil uji
coba lapangan
11 Laporan penelitian dan
Bulan I Bulan II
Bulan III Bulan IV
Bulan V
1 2 3 4 5 2 3 4 5 5 1 2 3
4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
DAFTAR PUSTAKA

Anik Ghufron, Widyastuti Purbani, & Sri Sumardiningsih. (2007). Panduan:


Penelitian dan pengembangan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Yogyakarta.

Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.


Surabaya: Airlangga University Press.
th
Borg, W. R. & Gall, M. D. (1983). Educational research: An introduction (4 ed). New
York: Longman Inc.

Bryce, T.G.K., J. McCall, J. MacGregor, I.J. Robertson, & R.A.J. Weston. (1990).
Techniques for Assesing Process Skills in Practical Science: Teacher’s
Guide. Oxford: Heinemann Educational Books.

Darmiyati Zuchdi, Zuhdan Kunprasetya, Marzuki, et al. (2010). Pendidikan


karakter dengan pendekatan komprehensif. Yogyakarta: UNY Press.

Depdiknas. (2006). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, SMP/MTs.


Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Diknas.

_ .(2010). Penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai


budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Jakarta: Depdiknas.

Isnaini,M. 2014. Evaluasi kesiapan guru fisika se-kota mataram dalam kegiatan
laboratorium, prosiding: seminar nasional tema” sains dan inovasi pembelajaran
berbasis kearifan local. IKIP Mataram.

Kelompok Kerja Tenaga Laboratorium. 2012. Modul Diklat Laboratorium IPA.


Semarang: FMIPA Unnes.

Nana S yaodih Sukmadinata. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Saifuddin Azwar. (2010). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Salirawati, D. (2001). Materi Pelatihan Kepala Laboratorium Kimia bagi Guru-Guru Kimia
Kabupaten Kulon Progo. Disampaikan di Laboratorium FMIPA UNY Yogyakarta, 1
Oktober 2011.
Sriyono & A. Hamid. 2003. “Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran Fisika
SMU.” Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Pendidikan MIPA yang
diselenggarakan oleh FMIPA Unnes pada tanggal 22 Februari 2003.

Sumintono, B. 2010. “Pengajaran Sains dengan Praktikum Laboratorium: Perspektif


dari Guru-guru Sains SMPN di Kota Cimahi”. Jurnal Penelitian Pendidikan,
Vol 15, No. 2.
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

1. Honor
Honor Honor/jam Waktu Minggu Honor per
(Rp) (jam/ minggu) tahun
(Rp)
Ketua 50.000 4 5 1.000.000
Anggota 1 27.500 4 5 550.000
Validator ahli 50.000 7 1 350.000
materi
Validator ahli 50.000 7 1 350.000
media
SUB TOTAL (Rp) 2.250.000
2. Peralatan penunjang
Material Justfikasi Kuantitas Harga Harga
Pemakaian satuan (Rp) peralatan
penunjang
Printer Canon Print instrument 1 1.000.000 1.000.000
MG 2470 penelitian, buku
(Print & Scaner) petunjuk
praktikum dan
laporan
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000
3. Bahan Habis Pakai
Material Justfikasi Kuantitas Harga Biaya per
Pemakaian satuan (Rp) tahun (Rp)
Kertas A4 Instrument 4 rim 35.000 140.000
penelitian
Tinta lengkap Instrument 2 paket 150.000 300.000
(hitam dan penelitian
warna)
ATK Kegiatan 1 paket 60.000 60.000
penelitian
Buku Pencetakan buku 50 buah 50.000 2.500.000
petunjuk petunjuk
praktikum praktikum uji coba
terbatas
Pencetakan buku 100 buah 50.000 5.000.000
petunjuk
praktikum uji coba
lapangan
SUB TOTAL (Rp) 8.000.000

19
4. Perjalanan
Perjalanan Justfikasi Kuantitas Harga Biaya per
Perjalanan satuan tahun (Rp)
(Rp)
Kantor BLH Ijin penelitian 1 50.000 50.000
Lombok
Barat
SMPN 1 Uji coba terbatas 12 50.000 600.000
Gerung dan uji coba
lapangan
SMPN Satu Uji coba lapangan 7 50.000 350.000
Atap Gerung
SMPN 1 Uji coba terbatas 12 50.000 600.000
Labuapi dan uji coba
lapangan
SMPN 2 Uji coba lapangan 7 50.000 350.000
Gerung
SUB TOTAL (Rp) 1.950.000
5. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Biaya per
satuan tahun (Rp)
(Rp)
Seminar & Seminar & 2 750.000 1.500.000
publikasi ilmiah publikasi
tingkat nasional
Publikasi ilmiah Publikasi 1 300.000 300.000
jurnal terakreditasi ilmiah
SUB TOTAL (Rp) 1.800.000
TOTAL ANGARAN YANG DIPERLUKAN 15.000.000

20
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIDN Instansi Bidang Alokasi Uraian Tugas


Asal Ilmu Waktu
1 Nanang Rahman,M.Pd UM Pendidikan 1 minggu - Melakukan survey di
(0824038702) Mataram Sains SMPN 1 Gerung dan
SMPN Satu Atap Gerung
6 minggu - Mengembangkan buku
praktikum berbasis home
materials IPA terpadu
dengan konsentrasi kimia
5 minggu dan biologi
- Melaksanakan uji coba
1 minggu terbatas di SMPN 1 Gerung
- Melakukan revisi produk
5 minggu sesuai uji coba terbatas
- Melakukan uji coba
lapangan di SMPN 1
Gerung dan SMPN Satu
1 minggu Atap Gerung
- Melakukan revisi produk
2 minggu sesuai uji coba lapangan
- Menyusun laporan
1 hari penelitian
- Melakukan publikasi
ilmiah, seperti seminar
2 Linda Sekar Utami, UM Pendidikan 1 minggu - Melakukan survey di
S.Pd M.PFis Mataram Fisika SMPN 2 Gerung dan
(0810108301) SMPN 1 Labuapi
6 minggu - Mengembangkan buku
praktikum berbasis home
materials IPA terpadu
dengan konsentrasi Fisika
5 minggu - Melaksanakan uji coba
terbatas di SMPN 1
Labuapi
5 minggu - Melakukan uji coba
lapangan di SMPN 2
Gerung dan SMPN 1
Labuapi

21
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota
DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nanang Rahman, M.Pd


2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIDN 0824038702
5 Tempat dan tanggal lahir Bima, 24 Maret 1987
6 E-mail Nang_rhm@ ya hoo.com
7 No telepon/Hp 081917111987
8 Alamat Kantor Jln. Ahmad Dahlan, Pagesangan, Kota Mataram,
NTB
9 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 8 orang ; S-2 = - ; S-3 = -
10 Mata Kuliah yang diampu 1. Kimia Dasar
2. Kimia Dasar 1
3. Kimia Dasar 2

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Universitas Mataram Universitas Negeri -
Tinggi Yogyakarata
Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Pendidikan Sains -
Tahun Masuk-Lulus 2005-2009 2010-2012 -
Judul skripsi/tesis/ Studi komparasi prestasi Pengembangan -
desertasi belajar kimia materi pokok perangkat pembelajaran
struktur atom menggunakan kimia SMA kelas XI
model pembelajaran materi asam basa untuk
kooperatif tipe jigsaw dan pembentukan karakter
TGT pada siswa kelas X peserta didik
MA Al Islahuddiny Kediri
Tahun ajaran 2009/2010
Nama Pembimbing 1. Dra. Dwi Laksmiwati, Prof. Dr. Sri Atun
M.Sc
2. Aliefman Hakim, M.Si
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1 2015 Analisis Kualitas Air Tanah Di Desa Lemlit 3.000.000
Lepak Kecamatan Sakra Timur UMM
Kabupaten Lombok TImur
2 2014 Pengaruh pembelajaran berbasis WEB Lemlit 3.000.000
terhadap hasil belajar siswa pada mata UMM
pelajaran kimia di SMAN 1 Praya

22
23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI

a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Linda Sekar Utami, S.Pd.,M.Pfis
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIK 830817.1001.011.00
5 NIDN 0810108301
6 Tempat dan Tanggal Lahir Gontoran, 17-08-1983
7 E-mail lindasekarutami@gmail.com
8 Nomor HP 087822999497
9 Unit Kerja FKIP, Universitas Muhammadiyah Mataram
10 Alamat Kantor Jln. K.H. Ahmad Dahlan, No.1, Pagesangan Mataram
11 Lulusan yang dihasilkan S1 = 7 orang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Mekanika
2. Termodinamika
3. Microteaching
4. Sejarah Fisika
5. Sains Atmosfer
6. Fisika Statistik

b. Riwayat Pendidikan

Nama Perguruan
S-1 S-2 S-3
Tinggi
Bidang Ilmu Pendidikan Fisika, Pengajaran Fisika, Institut -
Universitas Mataram Teknologi Bandung (ITB)
Tahun Masuk 2002-2007 2009-2011 -
Judul Pengembangan media Pemanfaatan Daun Manggis -
Skripsi/Tesis/Disertasi komik lipat sebagai media Menjadi Briket Bioarang
pembelajaran Fisika Sebagai bahan bakar
alternatif
Nama 1. Dr. Joni Rochmat Dr. Widayani -
Pembimbing/Promotor 2. Sutrio, M.Si

24
24
c. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
NO Tahun Judul Penelitian Jumlah
Sumber
(Juta Rp)
1 2012 Karakteristik Hibah Penelitian UP3 2.000.000
Gelombang bunyi pada FKIP UMM Tahun
alat music gitar
2012/2013
2 2013 Pengaruh Metode Buzz Hibah Penelitian UP3 3.000.000
Group Terhadap hasil FKIP UMM Tahun
belajar Mekanika
2013/2014
3 2014 Pengembangan Media Hibah Penelitian UP3 3.000.000
Animasi dengan FKIP UMM Tahun
menggunakan Macro
Exel untuk membuat 2014/2015
Animasi Fisika
4 2015 Pengaruh Media Komik Hibah Penelitian UP3 3.000.000
Lipat Untuk FKIP UMM Tahun
Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Fisika MTs 2015/2016

d. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

Judul Pengabdian Pendanaan


NO Tahun
Kepada Masyarakat Sumber Jumlah (Juta Rp)
Pelatihan Ms.Word dan
Alokasi Dana
1 2012 Exel untuk administrasi 2.000.000
Desa
Staf Desa Gontoran
Pelatihan Pembuatan
Animasi Fisika LPM UM
2 2013 3.000.000
Menggunakan Macro Mataram
Exel
Pelatihan Pembuatan
Briket dari Sampah LPM UM
3 2014 3.000.000
Organik di Desa Mataram
Gontoran
Mencerdaskan Anak-
Anak Desa Bentek LPM UM
4 2015 3.000.000
Dengan Komik Lipat Mataram
Sederhana Fisika

25
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai