Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GEOSTRATEGI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. APRILINO GIANTO 113063C118004


2. FRISTY ALMA DIENY 113063C118009
3. LOLA GLORIA LISTY 113063C118020
4. NENI TRIANA H. R SUHIN 113063C118027
5. TRI SUSANTO 113063C118040

DOSEN PENGAMPU :
DIAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktu nya, makalah
ini yang berjudul “Geostrategi”
diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada kita
semua. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih epada semua pihak yang telah berperan
dalam pembentukan makalah ini dari awal hingga akhir

Banjarmasin, 11 September 2019

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II....................................................................................Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ....................................................................Error! Bookmark not defined.
C. Definisi Geostrategi.......................................................................................................... 5
D. Fungsi Geostrategi............................................................................................................ 6
E. Sifat-sifat Geostrategi ....................................................................................................... 8
F. Konsepsi Dasar Geotrsategi ............................................................................................. 9
BAB III ................................................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................................................. 13
G. KESIMPULAN .............................................................................................................. 13
H. SARAN .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak dilakukan , namun
kenyataannya tidak membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan rakyat, terutama
menyangkut kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan kehidupan
kenegaraan, nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat dominan.
Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan di kembangkan di seluruh
dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Matakuliah tersebut sering
disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut
sebagai democracy education. Matakuliah ini memiliki peran yang strategis dalam
mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaan.
Berdasarkan rumus “Civic Internasional” (1995), disepakati baha pendidikan demokrasi
penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan menurut pengembangan dan
pemeliharaan pemerintahan demokrasi.
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen
Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah satu yang menjadi substansi kajiannya
adalah Geostrategi Indonesia. Dimana Pancasila merupakan dasar filosofi geostrategi
indonesia. Hal ini berdasarkan analisis sistematis baha Pancasila merupakan core
philosophy dari pembukaan UUD 1945, yang menurut ilmu hukum berkedudukan
sebagai staatfundamentaknorm. Geostrategi diartikan sebagai metode untuk meujudkan
cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melalui
proses pembangunan nasional dengan memanfaatkan geopolitik indonesia. Dengan
Pancasila sebagai dasarnya , maka pembangunan Indonesia akan memiliki visi yang jelas
dan terarah.

B. Tujuan
1. Mengetahui dengan jelas penegertian Geostrategi
2. Mengetahui sifat-sifat Geotrategi
3. Mengetahui perkembangan konsep Geostrategi di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

C. Definisi Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata Geo yang berarti bumi, secara cermat kondisi
geografis Indonesia terletak pada persilangan dan berbagai aspek kehidupan yang secara
objektif menjadi pertimbangan mendasar, seperti contoh ditinjau dari geografi Indonesia
terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudra (Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik). Dan strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan segala
kemampuan sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis negara
dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana
merancang strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih
baik, aman, dan sejahtera. Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk
kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
Dalam bangsa Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-
cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional.
Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan setelah alinea III tentang pernyataan
proklamasi, ...”kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan
bangsa...” pernyataan dalam pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan
fundamental geostrategi Indonesia.
Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangankan untuk mewujudkan dan
mempertahankan integrasi bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia,
mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara
Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.
D. Fungsi Geostrategi
Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan
geostrategi Indonesia ditunjukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara
Indonesia dalam aspek:

 Ketahanan pada aspek ideologi: ketangguhan kekutan nasional dalam menghadapi


ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin kelagsungan
kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dalam Ideologi terkandung konsep
dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi
tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta
menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber
dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu
sendiri.
 Ketahanan pada aspek politik: Untuk mengejar ketinggalan dari negara maju kita
perlu mengadakan proses perubahan atau modernisasi, penegakan hukum, dan
menegakan disiplin nasional. Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan
kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ’45.
a. Ketahanan pada aspek politik dalam negeri. Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang
hidup dalam masyarakat.
b. Ketahanan pada aspek politik luar negeri. Meningkatkan kerjasama
internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif
Indonesia.
Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional.
Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama. Memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara
industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan
diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
 Ketahanan pada aspek ekonomi: ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan
yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, usaha
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal
yang menunjang, antara lain:
 Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
yang adil dan merata.
 Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor
negara.
c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita
keadilan sosial.
 Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian,
perindustrian dan jasa.
 Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah
pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta
masyarakat secara aktif.
 Pemerataan pembangunan.
 Kemampuan bersaing.
 Ketahanan pada aspek sosial budaya: Ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapiancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negra Republik Indonesia. Wujud
ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
 Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan: Ketangguhan ketahanan kekuatan
nasional dan upaya untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara demi tetap
terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa. Wujud ketahanan keamanan
tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal
segala bentuk ancaman.

E. Sifat-sifat Geostrategi
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar ketahanan nasional adalah:

1. Manunggal: Dalam membangun ketahanan Nasional adanya kesatuan yang bersifat


komprehensif – integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat iintegratif tidak mempunyai
arti mencampur adukkan semua aspek sosial secara begitu saja, tetapi integrasi
dilaksanakan secara serasi, seimbang, dan harmonis.
1. Mawas kedalam: Ketahanan nasional tama iarahkan kepada diri bangsa dan negara itu
sendiri, untuk mewujudkan hakikayt dan sifat nasionalnya.
2. Kewibawaan: Ketahanan nasional sebagai hail pandangan yang bersifat integratif
mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect yang harus
diperhitungkan pihak lain.
3. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan: Konsepsi ketahanan
nasional dapat dipandang sebagai suatu alternatif lain dari konsepsi yang mengutamakan
penggunaan adu kekuasaan dan adu kekuatan yang masih dianut oleh negara-negara maju
pada umumnya
4. Berubah menurut waktu: Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakkatnya tidak bersifat
tetap, melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkatkan atau bahkan
dapat juga menurun, dan hal ini sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
5. Percaya pada diri sendiri: Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan
berdasarkan sikap mental percaya pada diiri sendiri. Suatu bangsa yang merdeka dan
berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa ia dapat mengurus dan mengatur rumah tangga
sendiri dan tidak bergantung kepada bantuan luar. Andai kata diperlukan bantuan, maka
hal tersebut bersifat komplementer.
6. Tidak tergantung pada pihak lain: Ketahanan nasional diibangun dan dikembangkan
atas dasar kemmpua diri sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek kehidupan
nasional. Pengembangan kemampuan nasional dalam meningkatkan daya saing bangsa
diupayakan untuk tidak tergantung pada pihak lain. Walau kebanyakan negara
berkembang merupakan bekas daerah jajahan yang masih dipengaruhi mental kolonial
dan rasa tergantung pada bekas penjajahan
7. Bersifat developmental/pengembangan: Yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa
dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam sehingga tercapai kesejahteraan
rakyat.

F. Konsepsi Dasar Geotrsategi


Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam menciptakan
ketahanan Nasional melalui pembangunan seluruh aspek ketahanan nasional. Seluruh
aspek yang dimaksud adalah meliputi trigatra (tiga gatra) dan aspek pancagatra (lima
gatra) yang keduanya dikenal dengan astragatra (delapan gatra).

Model-model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional meliputi:

1. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Astagatra,


Merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai menggunakan kemampuannya. Model ini menyimpulkan adanya 8
unsur aspek kehidupan nasional : – Gatra letak dan kedudukan geografi – Gatra
keadaan dan kekayaan alam – Gatra keadaan dan kemampuan penduduk – Gatra
ideologi – Gatra politik – Gatra ekonomi – Gatra sosial budaya – Gatra pertahanan
keamanan. Secara matematis, ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

K (n) = f (trigatra, pancagatra) t = f (G, D, A), (I, P, E, S, H)t


Keterangan:
K(n) : Kondisi Kekuatan Nasional yang Dinamis
G : Kondisi Geografis
D : Kondisi Demografi
A : Kondisi Kekayaan Alam
I : Kondisi Pemahaman dan Pengamatan Ideologi
P : Kondisi Sistem Politik
E : Kondisi Sistem Ekonomi
S : Kondisi Sistem Sosial Budaya
H : Kondisi Sistem Hankam
f : Fungsi dalam Pengertian Matematis
t : Dimensi Waktu

Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan interpedensi atau
saling ketergantungan. Juga keduanya bersifat komprehensif integral didalam
Astagatra.

2. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Morgenthau


Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara mikro
dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan sebagai
kekuatan. model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup
banyak. Menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan
negara-negara lain.
Model ini menganggap pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power position
dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat advokasi untuk
memperoleh power position sehingga muncul strategi ke arah balanced power.
Secara matematis, model ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

K (n) = f (Unsur Stabil), (Unsur berubah)


K (n) = f (G, A), (T, M, D, C, L, O)
Keterangan:
K(n) : Kekuatan Nasional
G : Kemampuan Geografi
A : Kemampuan SDA
T : Kemampuan Industri
M : Kemampuan Militer
D : Kemampuan Demografi
C : Karakter Nasional
L : Moral Nasional
O : Kualitas Diplomasi

3. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Alfred Thayer Mahan


Menganggap kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa
tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : – Letak geografi – Bentuk atau
wujud bumi – Luas wilayah – Jumlah penduduk – Watak nasional atau bangsa –
Sifat pemerintahan. Menurut Mahan, kekuatan negara tidak hanya tergantung pada
luas wilayah daratan, akan tetapi sanat tergantung juga pada faktor luasnya akses
kelaut dan bentuk pantai dari wilayah negara. Mahan juga berpendapat bahwa ada 4
faktor yang membentuk kekuatan laut suatu negara yaitu:
a. Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi topografinya yang dikaitkan
dengan akses kelaut dan penyebaran penduduk.
b. Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampun industri serta kemandirian
dalam penyediaan pangan
c. Konfigurasi wilayah negara yang akan memengaruhi karakter rakyat dan
orientasinya.
d. Jumlah penduduk

4. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Cline


Hubungan antar negara pada hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu
negara terhadap negara lainnya termasuk di dalamnya persepsi atau sistem
penangkalan dari negara lainnya.
Model ini menyatakan bahwa negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila
ia memiliki potensi geografi besar atau atau negara secara fisik yang wilayahnya
besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar. Dalam sistem matematis,
model cline dapat dirumuskan sebagai berikut:

P (p) = (Cr + M +E) (S + W)


Keterangan:
P(p) : Perceived Power, Kekuatan Nasional Sebagaimana
Dipersepsikan oleh negara lain
Cr : Critical mass, yaitu Strategi antara Potensi Nasional Demografi
dengan Geografi
M : Kemampuan Militer
E : Kemampuan Ekonomi
S : Strategi Nasional
W : Kemauan Nasional atau Tekad Rakyat untuk Mewujudkan
Srategi Nasional

Menurut Cline bahwa suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia
memiliki potensi geografi besar (wilayah besar) dan SDA yang besar pula.
BAB III

PENUTUP

G. KESIMPULAN

Ketahanan nasional atau yang disebut juga juga geostrategi merupakan metode atau
aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan
yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman,
dan bermartabat.
Ketahanan Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan
mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia, megingat
kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia,
maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional. Ketahanan
Nasional berisi tentang keuletan dan ketangguhan.
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa,
terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus
memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh,
karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945
sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi
dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.

H. SARAN

Geostrategi hendaknya dipelajari disetiap bangsa agar dapat mempertahankan


keamanan bangsa tersebut dari berbagai gangguan baik gangguan yang berasal dari
dalam negeri maupun gangguan dari luar negeri. Untuk memperkuat ketahanan nasional,
setiap bangsa hendaknya menegakan hukum dan menertibkan kekuatan yang
terealisasikan untuk menjaga ketahanan dan keamanan negara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10212928/Makalah_PKN_GEOSTRATEGI_DI_INDONESIA_SEM
ESTER_I

http://eprints.uad.ac.id/9436/1/GEOSTRATEGI%20Dwi.pdf

Anda mungkin juga menyukai