RMK Bab III Perkembangan Lembaga Penyusu
RMK Bab III Perkembangan Lembaga Penyusu
Di Amerika Serikat sebelum tahun 1930, secara garis besar akuntansi belum diatur.
Praktek dan prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, secara umum dianggap
konfidensial. Dengan demikian, satu perusahaan memiliki pengetahuan yang kurang mengenai
prosedur yang diikuti oleh perusahaan lain. Jadi, hasilnya pun sangat sedikit dari keseragaman
praktek akuntansi di antara masing - masing perusahaan, dari tahun ke tahun dalam industri yang
sama. Bank dan kreditur sebagai pengguna utama dari laporan keuangan, disediakan hanya satu
pelaporan yang nyata dari praktek akuntansi.
Sebelum perang dunia pertama, masyarakat Amerika tidak menginvestasikan dana
mereka dalam jumlah besar pada perusahaan tertutup. Ketika pemerintah menerbitkan
pembayaran tunai untuk obligasi, masyarakat tiba-tiba mempunyai dana tunai dalam jumlah yang
besar. Perusahaan tertutup akhirnya memperluas perusahaannya, perusahaan dan pemerintah
mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada Bisnis Amerika. Sehingga pelaporan keuangan
sangat diperlukan oleh investor untuk berinvestasi pada perusahaan.
Tidak sampai terjadi kekacauan pada bursa saham di tahun 1929, investor mulai
mempertanyakan tentang akuntansi dan praktek pelaporan yang memadai untuk menilai
investasi. Kenyataannya, bahwa laporan keuangan berdasarkan pada praktek akuntansi dan
sering kali menyesatkan investor dan calon investor. Terdapat 3 periode perkembangan standar
akuntansi yang akan dibahas secara jelas dalam bab ini, yaitu:
1. Tahun Formatif, 1930 – 1946
2. Periode Pasca Perang, 1946 – 1959
3. Periode Modern 1959 – sekarang
Usaha Bursa Efek New York dan AICPA memiliki pengaruh yang besar dalam
pembuatan kebijakan akuntansi di Amerika Serikat selama 50 tahun selanjutnya.
Pendekatan Baru
Alvin R. Jennings menyarankan organisasi ulang untuk AICPA untuk mempercepat
pengemebangan prinsip akuntansi. Jennings menekankan keperluan untuk penelitian sebagai
bagiann dari proses ini. Dengan kata lain, ia menginginkan pendekatan konseptual untuk
menggantikan metode sedikit demi sedikit. Profesi akuntansi siap untuk mempertimbangkan
pendekatan baru Jennings. AICPA mengatur Special Committee on Research Program yang
menyelesaikan laporannya kurang dari satu tahun. Laporan ini menjadi Articles of Incorporation
untuk Accounting Priciples Board (APB) dan Accounting Research Division.
CAP dikritik dengan sangat berat, mungkin sudah sepatutnya, tp ia menunjukan profesi
pertama yang terus menerus berusaha untuk mengembangkan aturan akuntansi keuangan. Ia
menerbitkan jumlahnya 51 ARB selama ia berada. Salah satunya, no 43 menunjukan pernyataan
ulang dan revisi dari 42 buletin bertama.Bagian besar dari ARB 43 tetap berlaku hinga
sekarang.Sepanjang hidup CAP, ARB semakin diakui sebagai wibawa dan mempunyai efek
yang jelas dalam praktik akuntansi.
ARS 1 and 3
ARS 1 yang diterbitkan tahun 1961 tidak menimbulkan banyak reaksi. Sedangkan ARS 3
diterbitkan pada tahun 1962 menimbulkan banyak kritikan. 9 dari 12 anggota membuat pendapat
sendiri. Dan hanya 1 pendapat saja yang merupakan pendapat positif.
Perseteruan APB
Dalam tahun 1965 sampai 1967, kritik terus menerus menekan.Periode High Profile
untuk profesi akuntansi telah tiba. Keanekaragaman praktik akuntansi didiskusikan dalam
Barron’s business week, Dun’s Review, Forbes, Fortune, The New York Times, dan The Wall
Street Journal. Meskipun terdapat kontroversi, APB menyusun daftar prestasi yang
mengesankan.
Selama periode ini, APB menerbitkan 7 pendapat. ARS 8 mengulas mengenai pendapat
yang setuju dan menolak berbagai alternative akuntansi dan masalah praktikal.
Juga diadopsi dari kesepekatan dari pengurus, Opini APB no 9 yang dibuat dalam
cakupan hal yang luar biasa dan harga per saham. Opini ini mengeliminasi keragaman praktek
yang sudah ada untuk menangani hal yang luar biasa. Opini ini juga mengijinkan semua konsep
inklusif laporan laba rugi.
Daerah kontroversi lainnya, alokasi pajak penghasilan, Dua pendekatan kembali
digunakan.ARS 9 digunakan sebagai sumber informasi dalam perundingan pengurus. Meskipun
kontroversi, pendapat APB No 11 yang menggunakan alokasi pajak penghasilan komprehensif,
digunakan secara signifikan sebagai alternative prosedur dalam praktiknya. Dengan demikian, di
akhir tahun 1967, pengurus berhasil mendemonstrasikan fungsi dalam cara yang bermakna.
Melanjutkan Kritik
Kritik terhadap proses pengaturan standar berlanjut dan menghasilkan 2 hal, yaitu :
1. Paparan untuk opini tentative APB sangat terbatas dan prosesnya yang sangat lambat
2. Masalah terhadap kombinasi bisnis menunjukan pengaturan standar akuntansi sangat
panjang dan subjek mengalami banyak tekanan di mana hal tersebut tidak
sepantasnya tersalurkan dalam proses perumusan.