Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH PENGEMBANGAN WILAYAH

PERTAMBANGAN RAMAH LINGKUNGAN

PT. NEWMONT NUSA TENGGARA, KABUPATEN SUMBAWA BARAT,


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DISUSUN OLEH :

SYARIF RAFHI GHAZIAN ( D1101151009 )

SULAIMAN DULU ( D1101151010 )

ALVI AKBAR ( D1101151013 )

RIMA ARDYANTI ( D1101151019 )

MAULIZAH ( D1101151023 )

ANDRI TRIONO ( D1101151030 )

AMOS PARULIAN MANURUNG ( D1101151035 )

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang pertambangan ramah lingkungan.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pontianak, 23 november 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 6
2.1. Informasi Umum .......................................................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 8
3.1. Wilayah penambangan PT. Newmont ......................................................................................... 8
3.2. Peta Wilayah PT. Newmont ......................................................................................................... 9
3.3. Potensi Penambangan PT. Newmont ......................................................................................... 10
3.3.1. Tembaga .............................................................................................................................. 10
3.3.2. Emas .................................................................................................................................... 10
3.3.3. Batubara .............................................................................................................................. 11
3.4. Program PT. Newmont dalam pengembangan masyarakat dan Wilayah .................................. 11
3.4.1. Merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar tambang ..................................................... 11
3.4.2. Pengembangan program reklamasi guna pelestarian alam sekitar tambang ....................... 12
3.4.3. Pengembangan Infrastrukur ................................................................................................ 12
3.4.4. Pengelolaan Kesehatan Masyarakat .................................................................................... 13
3.4.5. Kepedulian sosial dan pendidikan....................................................................................... 13
3.4.6. Pengembangan Ekonomi..................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 15
4.1. Kesimpulan ................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada
seluruh makhluk ciptaan-Nya untuk dimanfaatkan secara baik. Pemanfaatan lingkungan
hidup dalam rangka pemenuhan kebutuhan makhluk hidup itu sendiri haruslah disertai
tanggung jawab besar dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup agar tetap
terjaga kelestariannya.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup atau disingkat dengan PPLH, secara filosofi memandang bahwa hak
lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia. Pada hakekatnya UU PPLH, menempatkan penghargaan dan jaminan atas hak
lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi warga negara. Dengan penempatan hak dasar
atas warga pada tataran filosofi ini merupakan langkah yang lebih maju dan perubahan
signifikan dari undang-undang sebelumnya, yakni Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan lingkungan Hidup (PLH), yang mengatur pada tingkat pasal.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam
pertambangan, pada saat ini lebih menitikberatkan pada faktor ekonomi dibanding faktor
moral dan etika lingkungan. upaya pelestarian lingkungan hanya pada tataran sains dan
teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan yang ada. Pada hakekatnya dalam
mencegah pencemaran dan perusakan lingkungan terhadap pertambangan, harus
didasarkan pada perubahan perilaku dan gaya hidup yang beretika. Agama Islam
mempunyai pandangan dan konsep yang sangat jelas terhadap perlindungan dan
pengelolaan lingkungan sumber daya alam, karena manusia pada dasarnya khalifah Allah
di muka bumi yang diperintahkan tidak hanya untuk mencegah perilaku menyimpang
(nahi munkar), tetapi juga untuk melakukan perilaku yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran umum mengenai wilayah pertambangan PT. Newmont ?
2. Bagaimana gambaran peta wilayah tambang PT. Newmont ?
3. Apa saja potensi pertambangan PT. Newmont ?
4. Apa saja dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh PT. Newmont serta
pengaruhnya terhadap pengembangan wilayah
1.3 Tujuan
1. Mengetahui gambaran umum mengenai wilayah pertambangan PT. Newmont
2. Mengetahui gambaran peta wilayah tambang PT. Newmont
3. Mengetahui potensi pertambangan pada PT. Newmont
4. Mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh PT. Newmont serta
pengaruhnya terhadap pengembangan wilayah
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Informasi Umum
PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT), perusahaan pertambangan batubara di
Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, beroperasi berdasarkan
persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor : KEP-41/MENLH/10/1996 Tentang ANDAL, RKL dan RPL
Terpadu Pertambangan Tembaga-Emas di batu Hijau dan Fasilitas Penunjangnya PT.
Newmont Nusa Tenggara tanggal 2 Oktober 1996 dan Persetujuan Menteri
Pertambangan dan Energi Nomor: 3126/0115/SJ.T/1997 Tentang ANDAL, RKL dan
RPL PLTU, PLTD dan SUTT di Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa, Propinsi
NTB tanggal 20 Agustus 1997. PT. Newmont Nusa Tenggara adalah perusahaan
pertambangan umum dengan status permodalan campuran, Asing (56%) dan Dalam
Negeri (44%).

Luas areal lokasi kegiatan adalah 37.730 Ha (area proyek) dan 87.540 Ha (area
Kontrak Karya) dengan kapasitas produksi/pengolahan terpasang 120.000 ton/hari (SAG
Mills) dan 92.000 ton/hari (Q1-2013) atau 88.000/hari (tahun 2012). Penambangan
dimulai dengan pemboran dan peledakan batuan di lubang Pit. Batuan bijih kemudian
diangkut menggunakan Haul Truck ke Primary Crusher dan Stockpile yang terletak di
pinggir Pit. Penghancuran di Primary Crusher menghasilkan batuan dengan ukuran maks.
15 cm. Dari sini batuan dikirim ke pabrik pengolahan (Concentrator) dengan
menggunakan conveyor sepanjang 5,4 km. Di Concentrator batuan bijih digiling
menggunakan SAG Mills dan Ball Mills dengan campuran air laut/tawar untuk
memperoleh batuan dengan ukuran 200 micron. Bijih halus ini kemudian dikirim ke
tangki flotasi untuk proses pemisahan konsentrat dengan tailing melalui proses fisika
dengan bantuan reagents. Tailing dikirim ke teluk senunu melalui jaringan pipa untuk
penempatan bawah laut pada kedalaman 120 m. Konsentrat slurry kemudian dialirkan ke
tangki CCD untuk pembersihan akibat campuran air laut. Setelah itu konsentrat ini
dikirim ke benete melalui pipa sepanjang 17.6 km untuk pengeringan hingga 90% di
Filter Plant sebelum ditempatkan di gudang pengapalan.
Setiap kegiatan reklamasi dan revegetasi memiliki perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi keberhasilan dan pelaporan sesuai dengan dokumen RKTTL
(Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan). Dalam operasionalnya PT. Newmont
Nusa Tenggara dapat membuktikan bahwa kegiatan yang dilakukan telah memenuhi
kaedah-kaedah penambangan yang baik dan benar. PT. Newmont Nusa Tenggara
berhasil membangun citra perusahaan tambang ramah lingkungan dengan mendapatkan
predikat terbaik dalam evaluasi lingkungan, dua tahun berturut-turut mendapat predikat
HIJAU dalam evaluasi PROPER KLH.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Wilayah penambangan PT. Newmont
PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan perusahaan patungan Indonesia
yang sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership (Newmont &Sumitomo), PT
Pukuafu Indah (Indonesia) dan PT Multi Daerah Bersaing.

Perusahaan ini beroperasi pada eksploitasi,pengembangan,dan pertambangan


sumber daya mineral dan batu bara dengan hasil produksi utama emas dan
tembaga.Kantor pusat terletak di Jakarta dan memliki kantor cabang di tempat operasi
tambang berlangsung yaitu Nusa Tenggara Barat,tepatnya berada di Jalan Sriwijaya
No.258,Kota Mataram. Newmont dan Sumitomo bertindak sebagai operator PTNNT.
PTNNT menandatangani Kontrak Karya pada 1986 dengan Pemerintah RI untuk
melakukan eksplorasi dan eksploitasi di dalam wilayah Kontrak Karya di Batu Hijau.
Tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dengan mineral ikutan emas dan
terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten
Sumbawa Barat, Provinsi NTB, Indonesia. Sesuai dengan Kontrak Karya awal,luas
konsesi yang diberikan kepada NNT seluas 1.127.134 hektar lahan, meliputi wilayah
pulau Lombok dan Pulau Sumbawa .Untuk luas area operasinya seluas 87.540 Ha yang
berada di Batu Hijau.Namun wilayah blok yang telah memasuki produksi/eksploitasi
seluas 51.167 Ha dan sisanya seluas 36.683 Ha masih dalam tahap eksplorasi yang saat
ini terhenti.

PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) juga memperoleh izin pinjam pakai kawasan
hutan seluas 6.417,29 hektar diantaranya telah dibuka seluas 1.918,85 hektar. Area yang
telah direklamasi sampai dengan Juni 2010 seluas 690 ha.61 59na-haeranti. Reklamasi
dilakukan dengan tujuan menstabilkan permukaan tanah dan menciptakan kondisi fisik
alam untuk mendorong pertumbuhan beragam spesies tanaman yang serupa dengan
spesies yang tumbuh di hutan sebelum adanya kegiatan penambangan.
3.2. Peta Wilayah PT. Newmont
3.3. Potensi Penambangan PT. Newmont
3.3.1. Tembaga
Endapan bahan galian tembaga merupakan komiditi bahan galian logam utama
yang terdapat di Nusa Tenggara Barat. Tipe cebakan adalah tipe porpiri, terdapat di
Batu Hijau dan saat ini sedang ditambang oleh perusahaan tambang PT. Newmont
Nusa Tenggara. Potensi sumberdaya yang telah diketahui sebanyak 930.000.000 ton
bijih dengan kadar 0,54% Cu atau setara dengan 5.020.000 ton tembaga. Selain itu
masih terdapat pula potensi sumberdaya oksida sebesar 56.000.000 ton dengan kadar
0,37% Cu dan 0,12 g/temas.

3.3.2. Emas
Bahan galian emas diketemukan hanya sebagai mineral ikutan dari tambang
tembaga yang diusahakan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara di daerah Batu Hijau.
Sedangkan sebagian kecil lainnya terdapat sebagai daerah-daerah prospek yang
dapat dikembangkan di masa datang. Secara umum endapan emas di daerah ini terdiri
dari dua tipe yaitu sebagai urat dan porpiri. Potensi sumber daya endapan emas
yang telah diketahui secara keseluruhan adalah dengan kadar rata-rata antara 0,14 g/t
Au atau setara dengan 377 ton emas. Selain itu indikasi endapan emas banyak tersebar
di Sumbawa, Bima dan Lombok Barat.
3.3.3. Batubara
PT. Newmont juga membuka perusahaan pertambangan batubara di Kabupaten
Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, beroperasi berdasarkan persetujuan
dari Menteri Lingkungan Hidup.

3.4. Program PT. Newmont dalam pengembangan masyarakat dan Wilayah


Tujuan utama PT Newmont Nusa Tenggara bukan hanya mengenai profit lagi
tetapi mencoba lebih kepada pengembangan kualitas hidup masyarakat dan pengelolaan
lingkungan sekitar tambang. Maka dari itu demi menepis perspektif/stigma negatif
masyarakat terhadap PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yang bergerak dalam
industri pertambangan tembaga dan emas maka diterapkanlah konsep good mining
practice. Good Mining Practice adalah cara penambangan yang menggunakan kaidah-
kaidah teknik pertambangan yang baik dan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan
dan keberlanjutan. PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) Batu Hijau yang terletak di
Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mempekerjakan lebih dari 7000
orang. Perusahaan pertambangan tembaga dan emas Batu Hijau ini telah meluluhkan
stigma negatif tentang industri pertambangan. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya
penghargaan ADITAMA (Emas) sekaligus Trophy ADITAMA dari Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (KESDM) sebagai perusahaan tambang terbaik dalam hal
pengelolaan lingkungan. PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) mengedepankan nilai-
nilai perusahaan, yaitu keselamatan kerja (Working safety), perlindungan lingkungan
(the environment protection), dan tanggung jawab social (Corporate Social
Responsibility/CSR).

Tentu saja dalam kondisi ini PT. Newmont Nusa Tenggara berusaha terus
menerapkan standart tertinggi bagi pengelolaan lingkungan untuk mengurangi resiko
atau bahaya yang berpotensi merusak lingkungan akibat penambangan yang
dilakukannya. Usaha-usaha yang dilakukan oleh PT Newmont Nusa Tenggara antara lain
seperti :

3.4.1. Merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar tambang


Mengacu kepada tujuan utama PT Newmont Nusa Tenggara tersebut maka
Newmont berusaha membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar tambang agar
ikut bekerja dan bisa meningkatkan kualitas hidupnya melalui pengembangan sumber
daya manusia dan mereduksi dampak sosial bahkan mengedukasi kembali masyarakat
yang bersifat negatif terhadap keberadaan tambang. Oleh karena itu PT Newmont
Nusa Tenggara membuka lapangan kerja sebanyak mungkin untuk masyarakat sekitar
tambang serta berusaha membantu masyarakat untuk mengembangkan industri usaha
kecil agar setelah penutupan tambang masyarakat tetap memiliki hidup yang
sejahtera.

3.4.2. Pengembangan program reklamasi guna pelestarian alam sekitar tambang


PT Newmont Nusa Tenggara juga melakukan program reklamasi dengan
penanaman kembali tanaman dan tumbuhan asli ( endemik ) sesuai bukaan lahan yang
di pakai PT Newmont Nusa Tenggara. Reklamasi terus dilakukan seiring kegiatan
tambang di lakukan jadi tidak harus menunggu selesai menambang dan tidak hanya
menanam kembali tetapi juga memantau vegetasi secara berkala guna memastikan
metode erosi pencegahan dan pelestarian alam terlaksana secara efektif. Hal ini
bertujuan untuk meminimalkan luas tanah terbuka, sekaligus mencegah erosi yang
dapat mempengaruhi mutu air setelah penambangan selesai beroperasi, reklamasi dan
revegetasi akan diselesaikan guna menyediakan bentang lahan yang cocok untuk
penggunaan. Perencanaan penggunaan lahan setelah tambang tutup, akan dibuat atas
persetujuan pemerintah dan masyarakat dan juga tidak lupa untuk mengolah limbah
dengan cara daur ulang agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.

3.4.3. Pengembangan Infrastrukur


Dalam hal pengembangan infrastruktur ini bisa saja menjadi feedback yang harus
dibalas kepada daerah tambang karena sudah diperbolehkan untuk mengambil isi
tambangnya sepuasnya. Selain karena agar mempermudah akses jalan kendaraan
tambang saat beroperasi, hal ini juga berdampak pada keamanan dan kelancaran akses
jalan masyarakat sehingga masyarakat mudah menjangkau daerah luar. Misalnya saja
dalam peningkatan prasarana yang dilakukan oleh PT Newmont Nusa Tenggara itu
meliputi perbaikan jalan, penerangan lampu dan saluran air, pembanguan dan
rehabilitasi gedung sekolah, pembangunan klinik, pengadaan air bersih dan irigasi,
pembangunan tempat pembangunan sampah, pasar tradisional dan bahkan pariwisata.
Hal ini juga bisa menarik wisatawan baik local maupun mancanegara untuk
berkunjung ke Sumbawa sehingga bisa menambah devisa daerah dan Negara
tentunya.
3.4.4. Pengelolaan Kesehatan Masyarakat
Dalam hal ini tentu saja merupakan suatu hal yang baik untuk dipertimbangkan
seperti kegiatan kesehatan yang bersifat preventif. Preventif disini sebagai suatu
pencegahan agar bisa mengurangi penyakit-penyakit yang dialami oleh masyarakat.
Misalnya saja pengendalian malaria, kesehatan ibu dan anak, air dan sanitasi dan
program pencegahan penyakit menular serta program pelatihan kesehatan.

3.4.5. Kepedulian sosial dan pendidikan


Salah satu aspek lingkungan yang penting untuk dipertimbangkan adalah
lingkungan social dan pendidikan. Tentu saja pada industri pertambangan ada dampak
negatifnya, yaitu kerusakan pada lingkungan sekitar. Tanah wilayah yang menjadi
area pertambangan akan terkikis, sehingga dapat menyebabkan erosi. Limbah hasil
pengolahan tambang juga dapat mencemari lingkungan. Untuk mengatasi dampak
negatif tersebut, maka setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau
Corporate Social Responsibility (CSR). CSR harus diterapkan dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan. Prinsip pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi masa depan.

Sedangkan dalam hal peningkatan mutu pendidikan PT Newmont Nusa Tenggara


melakukan suatu kepedulian melalui pelatihan guru, pelatihan kejuruan (
perbengkelan, otomotif, pengelasan dan kelistrikan untuk menyiapkan tenaga kerja
yang siap pakai ). Bahkan untuk setiap tahunnya memberikan beasiswa kepada
masyarakat lokal serta program perpustakaan keliling.
3.4.6. Pengembangan Ekonomi
Pada lingkungan ekonomi, perusahaan dapat membantu usaha-usaha kecil
menengah (UKM) dengan memberikan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha
mereka dan bahkan juga memberikan pelatihan agar bisa mengembangkan kualitas
usaha mereka. Misalnya saja pada usaha-usaha pertanian, peternakan dan budidaya-
budidaya, lalu juga ada pengrajin-pengrajin tradisional, atau sektor usaha-usaha kecil
menengah lainnya. Tentu saja hal ini didukung dengan penerapan gagasan "
Pembelian Lokal " yang telah diterapkan di perusahaan demi meningkatkan
pembelian produksi dan layanan jasa social sehingga masyarakatpun semakin
memiliki semangat untuk maju dan terus berkembang.

Dalam hal ini dengan adanya program-program pengembangan masyarakat yang


dilakukan oleh PT Newmont Nusa Tenggara yang terpenting adalah apa yang bisa
dilakukan perusahan agar juga berkontribusi kepada masyarakat. Dengan begitu dukungan
dan support dari masyarakat bisa membangun perusahaan untuk bisa semakin berkembang
lagi dan memperbaiki dampak kesalahan yang dilakukannya pada lingkungan sekitar
tambang. Dan juga tujuan penerapan tersebut agar masyarakat distimuli untuk
mengembangkan sumber daya alam nya sendiri. Jadi, tidak hanya mengambil keuntungan
dengan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, tetapi PT Newmont Nusa Tenggara ini
juga harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan
hidup.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Tujuan utama PT Newmont Nusa Tenggara bukan hanya mengenai profit lagi
tetapi mencoba lebih kepada pengembangan kualitas hidup masyarakat dan pengelolaan
lingkungan sekitar tambang. Maka dari itu demi menepis perspektif/stigma negatif
masyarakat terhadap PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yang bergerak dalam
industri pertambangan tembaga dan emas maka diterapkanlah konsep good mining
practice. Good Mining Practice adalah cara penambangan yang menggunakan kaidah-
kaidah teknik pertambangan yang baik dan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan
dan keberlanjutan. Tentu saja dalam kondisi ini PT. Newmont Nusa Tenggara berusaha
terus menerapkan standart tertinggi bagi pengelolaan lingkungan untuk mengurangi
resiko atau bahaya yang berpotensi merusak lingkungan akibat penambangan yang
dilakukannya. Usaha-usaha yang dilakukan oleh PT Newmont Nusa Tenggara antara lain
seperti :

1. Merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar tambang


2. Pengembangan program reklamasi guna pelestarian alam sekitar tambang
3. Pengembangan Infrastrukur
4. Pengelolaan Kesehatan Masyarakat
5. Kepedulian sosial dan pendidikan
6. Pengembangan Ekonomi

Dengan adanya program-program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh


PT Newmont Nusa Tenggara yang terpenting adalah apa yang bisa dilakukan perusahan
agar juga berkontribusi kepada masyarakat. Dengan begitu dukungan dan support dari
masyarakat bisa membangun perusahaan untuk bisa semakin berkembang lagi dan
memperbaiki dampak kesalahan yang dilakukannya pada lingkungan sekitar tambang.
Dan juga tujuan penerapan tersebut agar masyarakat distimuli untuk mengembangkan
sumber daya alam nya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://dariwulandari.blogspot.com/2016/01/perspektif-dampak-lingkungan-newmont.html

https://www.kompasiana.com/casmudi/552fc6626ea834e6368b45b6/good-mining-practice-
pt-newmont-nusa-tenggara-ptnnt-menepis-stigma-negatif-industri-pertambangan

https://www.scribd.com/document/347255264/Informasi-Umum-PT-NewMont-docx

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16069/6BAB%20II.pdf?sequence=6
&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai