KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus:
SMF ILMU JIWA
PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 3 DAAN MOGOT
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Ny. S
Tempat & tanggal lahir : Tidak diketahui
Usia : 23 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Sudah menikah
Alamat : Bogor Pasar
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari:
Autoanamnesis : 26 Desember 2018, jam 13:00 WIB (lima tahun setelah pasien masuk
panti)
A. KELUHAN UTAMA :
Pasien tidak memiliki kartu identitas penduduk (KTP) saat dibawa satpol PP ke panti
di Cipayung
1
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :
Pada tahun 2014, pasien mengaku sering bertengkar dengan kakak pasien. Saat
itu pasien mengaku menjadi sedih, sering bicara sendiri (autistic), mendengar suara
yang orang lain tidak dapat mendengarnya (halusinasi auditorik), pasien mengaku
suara tersebut mengarahkan pasien, dan pasien mengikuti arahannya, pasien tidak
mau keluar kamar (social withdrawal), nafsu makan berkurang, dan jarang mandi.
kemudian pasien kabur dari rumah, pasien berjalan disepanjang jalan tol, ingin pulang
ke rumah, namun tidak ingat jalan pulang. Tidak lama setelah itu, pasien diamankan
oleh petugas Satpol PP dan dibawa ke Panti Bina Laras Harapan Sentosa 2 di
Cipayung. Pasien di bawa ke panti dikarenakan tidak memiliki kartu identitas
penduduk. Selama lima tahun pasien tiga kali berpindah-pindah panti.
Pada bulan Desember 2018, pasien dipindahkan ke Panti Bina Laras Harapan
Sentosa 3 di Daan Mogot, pasien mengaku keluhannya sudah mulai berkurang,
namun dalam 2 bulan terakhir keluhan pasien kembali muncul, pasien mendengar
suara yang orang lain tidak dengar (halusinasi auditorik), suara tersebut adalah suara
laki-laki yang tidak pasien kenali, pasien menjadi sulit tidur (insomnia), nafsu makan
berkurang, tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas selama dipanti (anhedonia).
Tidak terdapat keinginan untuk bunuh diri. Pasien sebelumnya belum pernah berobat
dan hanya saat di panti saja pasien mulai minum obat walau ia tidak tahu untuk apa
obat yang diminum oleh pasien.
2
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI :
1. Riwayat perkembangan fisik :
Pasien dilahirkan secara spontan dan ditolong oleh bidan. Riwayat tumbuh kembang
belum dapat diketahui.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien adalah anak kedua dari 3 bersaudara.
3
III. STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan:
Seorang perempuan, penampilan sesuai usia, memakai baju berwarna merah,
tampak kurang rapi. Postur tubuh normal. Perawatan diri tampak baik, kuku
terawat, kontak mata ada.
2. Kesadaran:
a. Kesadaran sensorium/neurologik: Compos mentis
b. Kesadaran Psikiatrik : Tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor:
Sebelum wawancara: Pasien sedang duduk bersama teman-teman pasien
Selama wawancara: Kooperatif, tenang, tidak gelisah.
Setelah wawancara: Mengakhiri wawancara dengan tenang.
4. Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif, tenang, penuh perhatian, menjawab sesuai
pertanyaan.
5. Pembicaraan:
A. Cara berbicara: pasien menjawab dengan spontan, volume cukup, intonasi
jelas, nada bicara sesuai dengan topik pembicaraan.
B. Gangguan berbicara: Tidak ada
a. Arus : Lambat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dalam
d. Skala diferensiasi : Sempit
e. Keserasian : Tidak serasi
f. Pengendalian impuls : Kuat
g. Ekspresi : Tumpul
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Dapat berempati
4
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : halusinasi auditorik
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
6. Daya ingat
a. Tingkat
- Jangka panjang: tidak terganggu (Pasien dapat menceritakan kehidupan
dahulu)
- Jangka pendek : tidak terganggu (Pasien ingat sudah makan tadi pagi,
mengingat nama pewawancara)
- Segera : tidak terganggu (Pasien dapat mengulang 5 digit angka yang
disebutkan oleh pemeriksa)
b. Gangguan : Tidak ada
5
7. Pikiran abstraktif :
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
- Produktifitas : Autistik
- Kontuinitas : Terarah
- Hendaya bahasa : Tidak Ada
2. Isi Pikir
- Preokupasi : tidak ada
- Waham : tidak ada
- Obsesi : tidak ada
- Fobia : tidak ada
- Gagasan rujukan : tidak ada
- Gagasan pengaruh : tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik. Saat wawancara pasien bersikap tenang.
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : baik. Pasien mengatakan bahwa minum minuman beralkohol
tidak baik karena menimbulkan penyakit
b. Uji daya nilai : baik. Pasien mengatakan ia tidak ingin melakukan tindakan
kekerasan dan jika melihat seorang ibu menjatuhkan dompetnya, akan dia
kembalikan.
c. Daya nilai rehabilitasi : terganggu. Pasien memiliki halusinasi auditorik.
6
H. TILIKAN
Tilikan derajat 2: ambivalensi terhadap penyakitnya.
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Gejala rangsang meningeal : Kaku kuduk (-), brusinzky(-), kernik(-),
laseque(-)
3. Mata : CA-/-, SI -/-
4. Pupil : isokor
5. Ofthalmoscopy : Dalam batas normal
6. Motorik : 5-5-5-5
7. Sensibilitas : Dalam batas normal
8. Sistim saraf vegetatif : Baik
9. Fungsi luhur : Fungsi Bahasa: baik
Fungsi memori (ingatan): baik
7
Fungsi orientasi: baik
10. Gangguan khusus : Tidak ditemukan gangguan
9
kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja yang buruk.
- Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi k
riteria untuk diagnosis skizofrenia
- Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gej
ala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan timbu
l sindrom “negative” dari skizofrenia.
- Tidak terdapat demensia atau penyakit gangguan otak organic lain, depresi kronis, atau i
nstitusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negative tersebut.
Differential Diagnosis
F25.1 Skizoafektif tipe depresi
- Terdapat gejala skizofrenia disertai beberapa kali afek depresi
- Disingkirkan dengan: gejala skizofren lebih dominan daripada afek depresi
Aksis II : Tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Tidak ada penyakit fisik
Aksis IV : Masalah keluarga
Aksis V : Skala GAF 61 – 70 yaitu gejala ringan dalam fungsi sosial, tetapi secara
umum masih baik
PROGNOSIS
- Quo ad vitam : bonam
- Quo ad functionam : bonam
- Quo ad sanationam : dubia ad bonam
10
VIII. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik: tidak ditemukan kelainan fisik
Psikologi/psikiatrik: halusinasi auditorik
Sosial/keluarga: tidak terganggu
IX. TERAPI
1. Psikofarmaka
R/ Risperidon tab 2mg No. VII
S 1 dd tab 1 pc
---------------------------------------------- paraf
R/ Lorazepam 2 mg (0-0-1/2)
S 1 dd tan 1/2
---------------------------------------------- paraf
Pro: Ny. S
Umur: 23 tahun
2. Psikoterapi
Psikoterapi suportif
Memotivasi pasien supaya minum obat dengan teratur
memberikan informasi pada pasien mengenai jika putus minum obat
penyakitnya akan kambuh
Edukasi
Memotivasi pasien agar mengikuti kegiatan dengan baik
Mengajarkan pasien cara menghalau halusinasi dengan meyakinkan
bahwa halusinasi itu tidak nyata
11